Jumat, 16 Februari 2018

DILAN & DODOLAN



Demam film Dilan masih terus berlanjut. Linimasa FB dipenuhi dengan guyonan dan gombalan Dilan yang diplesetkan. Seakan dapat pembelaan, para pembuat skripsi pun ikut-ikutan, "Skripsi itu berat. Kamu gak akan kuat. Biar aku saja...". Curhat kaleeeee... 🤣 hahaha

Dan seolah menarik saya untuk tertarik, saya pun kemarin akhirnya memutuskan untuk membeli novelnya. Walaupun saya gak suka novel, tapi saya paksain beli. Saking keponya...

Gak cuma itu, walaupun sendirian, akhirnya saya putuskan untuk nonton filmnya di bioskop XXI di daerah Braga, Bandung. Sedih sih, gak ditemenin si Cinta. Dan benar kata Dilan, rindu itu berat.

Nah, yang saya suka dari dialog gombalan Dilan adalah struktur kalimatnya yang elegan. Meskipun terkadang lebay, tapi kalau Anda perhatikan secara seksama, maka kalimat-kalimat tersebut sesungguhnya bisa Anda gunakan juga dalam nge-"gombalin" calon customer Anda.

Salah satu agedan di film Dilan yang bagi Saya bagus dialognya adalah saat Milea makan di kantin bersama teman-temannya, tiba-tiba Dilan datang, bilang ke cowok yang naksir Milea, Nandan:

"Eh kamu tahu gak?", tanya Dilan.
"Tahu apa?", Nandan balik nanya.
"Aku suka Milea...", jawab Dilan.

"Tapi, malu mau bilang...", kata Dilan.
"Itu sudah bilang?", kata Nandan.

"Aku kan bilang ke kamu, bukan ke dia", kata Dilan.

"Dia denger kan?, tanya Nandan.
"Mudah-mudahan...", harap Dilan.

Gokil. Elegan. Haha

Padahal Milea jelas-jelas ada di depan Dilan. Huassem! Kok iso...

Kalau cowok biasa, kaya kita, kan tinggal to the point aja, "Milea, aku cinta kamu". Tamat. Hehe

Dan gak cuma itu....

Kalau Anda baca novelnya, ada sebuah percakapan menarik setelah Dilan menyatakan cintanya pada Milea dalam bentuk surat di hari sebelumnya.

"Hei Milea!"
"Iya".

"Tahu gak kenapa aku gak langsung jujur ke kamu?", tanya Dilan.
"Jujur apa?", Milea balik nanya.

"Jujur bilang ke kamu, aku mencintaimu...", gombal Dilan.
"Hehehe", Milea pun tersenyum.

"Kan sudah lewat surat?", ungkap Milea.
"Maksudku, ngomong langsung ke kamu", jawab Dilan.

"Terus? Kenapa gak langsung?", tanya Milea.
"Kalau mau, ya aku bisa. Gampang...", Dilan menjawab.

"Lha, kenapa enggak?", Milea pun penasaran.
"Kalau langsung, gak seru. Jadi biasa", jawab Dilan.

Aih, keren! Hanya oranh-orang yang berjiwa seni tinggi yang terpukau dengan dialog di atas.

Gak berhenti sampai disana..

Adegan lain yang menarik perhatian Saya adalah saat Dilan pertama kali ngebonceng Milea di motornya. Terjadi percakapan gombal satu sama lain layaknya orang pacaran. Tiba-tiba Milea mau meluk Dilan. Tapi Dilan nolak, dia bilang gini:

"Eh jangan dipeluk", kata Dilan.
"Kenapa?", tanya Milea

"Kecuali kamu pengen...", jawab Dilan.

Huassem! Lebay banget sih si Dilan.. hahaha :sweat_smile:

Apa pelajaran pentingnya buat bisnis? Kok daripada ngomongin Dilan mulu sih...

Iya sabar atuh. Baca aja sampai beres. Entar juga nemu. Dapat deh "insight" nya.

Tadinya saya mau ngasih pelajaran tentang karakter Dilannya yang penuh kejutan dan unik, tapi gak jadi. Mending saya bahas dari segi kata-kata gombalnya aja kali ya... Setuju?

Ada 3 pola bahasa yang bisa kita gunakan dari gombalan Dilan dalam copywriting Anda, diantaranya:

"Tahu gak?"
"Kenapa?"
"Jangan, kecuali"

Yuk kita bahas satu per satu...

Pertama, TAHU GAK.

Dalam NLP, ini dinamakan Awareness Pattern.

Gini-gini...

Intinya, apapun pernyataan setelah kalimat "tahu gak" akan menjadi benar.

Contoh:

"Tahu gak, saya ganteng?"

Jawab, tahu... Ya, artinya Anda mengakui saya ganteng.

Kalau dijawab, gak tahu... Artinya, Saya tetap ganteng, cuma Anda gak tahu.

Ini mirip pertanyaan Pak Polisi kalau lagi nilang orang yang ngelanggar lalu lintas di jalan. Jawabnya serba salah...

"Selamat siang pak. Bapak tahu kesalahan bapak apa?", tanya polisi.

Lha kita kan bingung jawabnya...

Kalau jawab, "tahu", kena tilang.
Kalau jawab, "gak tahu", tetap kena tilang.

Serba salah kan? Hahaha

Misal jawabannya gini:

"Iya pak Saya tahu...". Yowes, kena tilang.

Atau jawabannya gini:
"Maaf pak saya gak tahu...".

Nah kalau jawabannya begitu, si Pak Polisi langsung bilang:

"Oh bapak gak tahu. Gini pak, barusan bapak melanggar lalu lintas. Lampu hijau kok diterobos. Jadi, mau diselesaikan disini atau di pengadilan?", nah lho kena. Double Binding... hihihi

Itulah efek kengerian awareness pattern. Kalau Anda lihai dan pandai cara pakenya, bakal ngeri efeknya, khususnya pas dipake untuk jualan.

Kedua, KENAPA.

Dalam NLP, ini dinamakan Presuposisi.

Contoh di percakapan Dilan di atas, terdapat 2 bahasa hipnotik. Pertama, tahu gak. Kedua, kenapa. Bertumpuk.

Contoh dalam gombalan Dilan di atas:

"Tahu gak kenapa aku gak langsung jujur ke kamu?"

Tahu gak? Kalimat setelahnya benar.
Kenapa? Kalimat setelahnya benar.

Itulah presuposisi. Asumsi yang disematkan. Benar.

Contoh dalam jualan:

"Ada yang tahu, kenapa hijab ini laris manis gak karuan?"

"Cung siapa yang tahu, kira-kira kenapa buku ini ditunggu-tunggu banyak orang?"

Disadari atau tidak, pikiran si pembaca akan mencari tahu alasannya. Ketika mereka menjawab "karena...", artinya apapun pernyataan dan pertanyaan kita sebelumnya benar di pikiran bawah sadar mereka. Kebayaaaang?

Ketiga, JANGAN, KECUALI.

Dalam NLP, ini dinamakan Negative Command. Menggunakan kata larangan, tapi malah justru memerintah.

Contoh dalam gombalan Dilan di atas:

"Jangan meluk, kecuali kamu pengen..."

Aih... Gaya.

Kalau dalam jualan, Anda bisa gunakan pola kalimat tersebut sebelum atau saat memberikan call to action, misalkan:

"Jangan terburu-buru memutuskan join, kecuali kamu sudah baca penawarannya sampai selesai..."

"Gak usah cepet-cepet, nyantai aja, kecuali emang kamu gak mau kehilangan kesempatan dapat harga termurah..."

"Tidak usah terpengaruh dengan rayuan , kecuali keinginan tersebut emang muncul dari hati kamu..."

Kamis, 15 Februari 2018

3 PRINSIP PENTING FACEBOOK MARKETING



Bismillah,

Insya Allah pagi ni kita akan belajar bagaimana *Banjir Orderan Modal Facebook Gratisan*,
Harapan saya, semoga materi ini akan bermanfaat bagi bisnis kita kedepannya yah. Aamiin
materinya akan berisi tentang bagaimana mendapatkan banyak orderan dengan menggunakan facebook gratisan.
Tentunya akan lebih baik lagi jika langsung dipraktekkan.
kita akan membahas
3 PRINSIP PENTING MENGGUNAKAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI

Kita bisa singkat prinsip tersebut dengan 3C agar mudah diingat yah, apa saja itu :

*1.CONTENT*
*2.CONVERSATION*
*3.CONSISTENT*

Wah pakai bahasa inggris semua nih hehe..

Tenang kita akan bahas satu persatu yah

1.CONTENT

Silahkan lakukan survey kecil-kecilan di Facebook Anda masing-masing, tulislah postingan pertanyaan “Apa Alasan Anda menggunakan Facebook?”

, dan jawabannya cukup variatif, diantaranya :

- Menjalin hubungan komunikasi dengan kawan atau saudara
- Mencari berita atau kabar yang paling trend
- Sekedar hiburan dan sarana mengungkapkan perasaan
- Cari ilmu pengetahuan yang banyak di share
- Kepo-in kawan, lawan bahkan mantan, hehe

Abaikan poin terakhir yah, walau kadang ada benarnya. Hehehe

Nah ketika membaca hasil survey di atas, apakah Anda merasa ada yang kurang?

YA!

Tidak ada yang mengatakan bahwa mereka facebook-an untuk mencari barang untuk di BELI!

Jadi apakah kira-kira akan efektif jika kita berjualan di Facebook?

EFEKTIF dong,.. kalau gak, pasti gak banyak yang jadi penjual online sskarang hehe

Hanya saja tidak bisa jualan brutal di setiap postingan yang kita miliki, ada tekniknya ada polanya. Facebook sendiri lebih efektif digunakan sebagai sarana pengumpul prospek dibanding jualan langsung.

Lalu bagaimana caranya agar prospek mau berkumpul di facebook kita?

Jawabannya adalah CONTENT

Apa yang kita bisa sediakan di Facebook kita agar mereka mau berkumpul?

Apakah karena kita suka sharing yang lucu, inspiratif atau bermanfaat. Jika kita bisa sediakan gulanya, otomatis semut akan berkumpul dengan mudah.

Gulanya itu adalah konten postingan yang menarik, maka calon prospek kita akan datang ramai-ramai ke facebook Anda.

Lalu apalagi prinsip berikutnya yang penting di facebook?

2.CONVERSATION

Kedua adalah conversation, percakapan atau interaksi.
Satu hal yang harus kita pahami adalah Facebook adalah social media bukan selling media.

Jadi kembali ke nature-nya facebook, kita harus mempergunakannya untuk bersosialisasi.

Kita harus paham bahwa yang kita juali ini manusia, jadi wajib kita manusiakan.

Seringkali Anda mungkin bertanya kenapa postingan Anda selalu sepi komentar dan like apalagi share? Pertanyaannya adalah apakah Anda pernah memberikan komentar dan like di status orang lain?

Berikan komentar terbaik Anda di status mereka. Like dan love kan gratis, maka berikan sebanyak banyaknya.
Kalau memang postingan mereka inspiratif jangan ragu untuk share sesekali. Jangan lupa tandai nama mereka saat memberikan komentar untuk memberikan kesan lebih bersahabat.

Lalu kapan dong jualannya?

Nah banyak sekali yang belum memahami bahwa interaksi ini pun bagian dari promosi Anda. Dengan interaksi, kita membangun kepercayaan, dan ketika itu sudah terbentuk, jualan akan semudah update status.

Ingat selalu prinsip ini baik-baik, tidak ada interaksi maka tidak akan ada transaksi.

Mulai sekarang silahkan Anda targetkan berapa interaksi yang akan Anda bangun perhari. Berapa status yang akan Anda komentari dan jam berapa Anda lakukan hal tersebut.

Kebayang yah?

3.CONSISTENT

Prinsip berikutnya yang tak kalah penting adalah KONSISTEN.

Prinsip ini yang dilakukan para atlit dan pejuang perang untuk menang.
Begitu juga prinsip ini harus dilakukan oleh seorang pebisnis yang juga ingin menang di dunia yang penuh persaingan kini.

Karena sekelas mastah sekalipun, jika ia tidak konsisten maka akan dikalahkan newbie yang tekun dan konsisten dalam belajar dan action.

Selain alasan diatas, ada juga system facebook yang memang mengharuskan Anda untuk konsisten.
Algoritmanya yang bernama edgerank menyebabkan status Anda hanya akan muncul di timeline kawan-kawan Anda yang konsisten interaksi.

Jadi tanpa konsisten, maka postingan Anda hanya akan dilihat beberapa orang saja meski teman Anda sudah ribuan.

Maka prinsip ini sangat penting untuk diterapkan dalam teknik pemasaran menggunakan Facebook. Anda harus rutin membuat postingan bermanfaat, konsisten interaksi dengan like, reply, comment atau share.

Penuhi 3 prinsip di atas maka proses jualan Anda di Facebook insya Allah akan semakin efektif.