Sabtu, 26 Mei 2018

KECANTIKAN

Gambar terkait

Konon, cantik itu relatif. Ia nisbi.
.
Sebakda pesona yang diambil banyak bagiannya oleh Sarah dan Khadijah, oleh Yusuf dan Muhammad ﷺ, apakah yang masih tersisa? Seseorang terlihat cantik di mata kita, setelah andil jasmani yang jadi dasaran saja, terutama justru sebab tiada persoalan antara kita dan dia.
.
Itulah mengapa orang-orang yang jatuh dalam goda biasanya dimukadimahi masalah tak terurai di rumahtangganya. Lalu yang di luar tampak lebih kemilau, hanya karena debu menutup yang dimiliki. Bahkan, bagi seorang pangeran dari kerajaan adidaya, istrinya yang muda jelita kalah memikat dari seorang janda tua.
.
Cantik itu relatif. Rumput tetangga terlihat lebih hijau seringkali disebabkan terbuat dari plastik. Cantik sejati, berpangkal dari hati.
.
Betapapun jua, mata manusia tak bisa menafikan tarikan jasadi. Tapi lagi-lagi nisbi; warna kulit, bentuk rahang, kurva hidung, ketebalan alis, kelentikan bulu mata, juga skala berbagai sudut dan lekuk; masing-masing insan punya takrifnya.
.
Uniknya, sebagian yang dianggap cantik dan menarik dalam pandangan umum kadang justru bersumberkan ketaksempurnaan. Orang yang berlesung pipit, bergigi gingsul, berdagu belah, bertahi lalat di tempat tertentu; semua 'cacat' itu bisa jadi tambahan pancaran kerupawanan.
.
Konon, para bangsawan Mataram menggunakan falsafah itu untuk mengonsep arti keindahan bagi mereka. Alih-alih membuat benda seni dari bahan mewah lagi mahal seperti emas atau gading, mereka justru memilih kayu.
.
Kayu Timoho (Kleinhovia hospita) yang banyak dipilih sebagai bahan warangka keris ini juga cantik karena cacatnya. Luka-luka yang dialami pohonnya selama hidup lah yang menyebabkannya memiliki bercak tua yang membentuk aneka pola. Pola ini disebut pelet. Ada banyak jenis pelet; yang terkenal di antaranya kendhit, nyamel, ngingrim, tulak, dhoreng, ceplok, dan sembur.
.
Kayu Cendana, Trembalo, Kemuning, Jati Gembol, hingga Pakel Alas yang juga dipakai biasanya juga dipilih dari pohon yang tumbuhnya penuh hambatan dari habitat hingga iklim. Keindahan berasal dari pohon-pohon yang bertahan hidupnya tak mudah. Pohon yang berjuang.
.
Pejuang itu pasti cantik.
.
Ada pula wewangian gaharu, yang pohonnya makin dilukai kian wangi dan kayunya pun berpola bagus. Dalam batik gagrak Yogyakarta, untuk unsur kukilanya yang mewakili "falyaqul khairan aw liyashmut", berkatalah yang baik atau diam; dipilih merak, sebab ia mewakili falsafah menampakkan kecantikan paripurna bila diganggu. Kesemua ini persis sifat 'Ibadurrahman dalam Surat Al Furqan.
.
Luka bisa menimbulkan kecantikan. Tapi kita berlindung pada Allah, agar cantik tak mengantar pada luka.
.
Tapi kecantikan bukan jaminan cepat datangnya pasangan atau langgengnya kebersamaan. Seperti #warangka kayu Timoho ini yang akhirnya dilabuhi sebilah #keris tinangguh HB VIII setelah perjalanan panjang hidupnya, bagai perahu menemukan nakhoda yang siap mengemudi, berlayar bersama menuju keridhaan Allah.

Jumat, 25 Mei 2018

LIFESTYLE PARA TRILYUNER

Hasil gambar untuk lifestyle

Kebangkitan sebuah peradaban ketika Wakaf menjadi sudah booming dimana-mana. Barat sebagai pemimpin peradaban hari ini telah melaksanakan spirit yang menyerupai wakaf. Tengok saja orang-orang terkaya di muka bumi saat ini. 

Mereka membuat produk lalu 'digratiskan' seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, YouTube, berbagai marketplace dan platform digital yang kemudian dikapitalisasi. Sebagian besar keuntungannya misalnya Facebook, disalurkan untuk kepentingan sosial. Demikian juga Bill Gates dengan foundation miliknya. Benar-benar mirip dengan spirit wakaf.

Di Indonesia pun sama. Orang-orang sukses di negeri ini memiliki kemiripan satu dengan lainnya. Mereka memiliki yayasan sosial masing-masing dan sangat berdampak terlepas dari apapun agamanya.

Dari mulai grup Sampoerna dalam bidang pendidika, grup Djarum di dunia badminton, Aguan bos Agung Sedayu membantu membangun kuil Budha Tzu Chi, DAAI TV, rumah sakit serta sekolah. Tak sedikit pula uang yang di gelontorkannya. Rumah Sakit Siloam yang dibangun Grup Lippo pun menggunakan konsep wakaf produktif. Chairul Tanjung membangun yayasan dan beberapa sekolah, demikian pula Ciputra dan bahkan trilyuner yang kini menjadi wakil Gubernur DKI mas Sandiaga Uno pun menyedekahkan seluruh gajinya. Kayaknya nggak ada trilyuner yang pelit dan mereka bukan ringan tangan saat kaya, tapi dibiasakan sejak tak punya apa-apa.

Dalam sebuah atsar dari Jabir bin Abdullah disebutkan bahwa “semua sahabat Rasulullah yang memiliki harta melakukan wakaf, tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwarisi”. 

Sebut saja misalnya Umar bin Khattab yang mewakafkan sebidang tanah miliknya di Khaibar, Abu Thalhah yang mewakafkan kebun kurma Bairoha, Utsman bin Affan yang mewakafkan sumur Raumah, Ali bin Abi Thalib yang mewakafkan tanah Yanbu’, Zubair bin Awwam yang mewakafkan rumahnya, dan sahabat Rasulullah lainnya seperti Muadz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Aisyah Ummul Mu’minin, Asma binti Abu Bakar, Saad bin Abi Waqas, Khalid bin Walid, Jabir bin Abdullah, Saad bin Ubadah, Uqbah bin Amir, dan Abdullah bin Zubair. 

Para sahabat sebagai generasi terbaik sepanjang zaman telah menjadikan wakaf bukan hanya sebagai karakter, tapi juga life style. Spirit yang mendorong mereka bukan sekadar ingin menjadi yang terbaik di dunia tapi terbaik di akhirat. Maka mereka seperti berlomba-lomba dalam berwakaf.

Saya amat meyakini, akan datang suatu masa dimana banyak orang-orang hebat berlomba-lomba mewakafkan hartanya berebut perhatian Allah. Berlomba-lomba mengerahkan segenap kemampuannya untuk menebar manfaat seluas-luasnya. Maka, ketika hal ini terjadi niscaya kebangkitan peradaban baru sudah di depan mata.

Lalu bagaimana dengan kita? Masih hanya sibuk urusi diri sendiri? Bukankah Allah yang jamin urusan kita saat kita membantu orang lain? Bukankah justru yang di sedekahkan menjadi bertumbuh dan berlipatganda? Hayuuuuk...mumpung di bulan mulia, semoga saja setiap hari kita bisa sisihkan harta kita untuk berbisnis dengan-Nya


Salam Kemakmuran bangsa!

ANUGERAH ALLAH DI BULAN RAMADHAN

Hasil gambar untuk Angrah bulan ramadhan

Betapa banyaknya karunia dan rahmat Allah di bulan Ramadhan! Betapa banyaknya kebaikan dan berkah-Nya di bulan Ramadhan. Maka dari itu, orang bahagia dan diberkahi adalah orang yang bersungguh-sungguh beramal saleh di bulan Ramadhan dan berupaya keras mendapatkan hembusan-hembusan rahmat-Nya nan agung. Sebaliknya, orang rugi adalah orang yang tidak mendapatkan bagian dari kebaikan dan berkah-Nya nan melimpah.


Dalam hadits disebutkan; “Barangsiapa menjumpai Ramadhan namun (dosa-dosa)nya tidak diampuni, maka Allah menjauhkannya dan mengusirnya (dari rahmat).”  Ulama berkata; ini karena sebab-sebab ampunan di bulan Ramadhan jauh lebih banyak dari pada bulan-bulan lain.

Karena itu, orang yang terhalang dari ampunan dosa-dosa pada bulan Ramadhan tidak lain disebabkan karena ia benar-benar berpaling dari Allah, dan begitu lancang terhadap Allah, sehingga ia pantas untuk dijauhkan dan diusir dari pintu Allah. Kita memohon keselamatan kepada Allah dari murka dan siksa-Nya.

Hamba-hamba Allah sekalian!

Ramadhan adalah bulan menghadap kepada Allah dan penerimaan amal, bulan tobat dan kembali kepada Allah. Maka dari itu, menghadaplah kepada Allah dengan melakukan berbagai macam ketaatan dan ibadah. Rasakanlah pengawasan-Nya dalam setiap hembusan nafas dan lintasan pikiran. Bersihkanlah diri Anda dengan air tobat dari segala kotoran dan pelanggaran.

Dalam hadits disebutkan; “Sungguh, penyeru menyerukan setiap malam Ramadhan, ‘Wahai pencari kebaikan, datanglah! Dan wahai pencari keburukan, berhentilah!”

Maka dari itu, siapa di antara Anda semua yang durhaka kepada kedua orang tuanya, berjanjilah kepada Allah di bulan ini untuk berbakti kepada keduanya, memperlakukan keduanya dengan baik, dan mencari ridhanya, karena ridha Allah bergantung pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah bergantung pada murka kedua orang tua.

Dalam hadits qudsi disebutkan; “Barangsiapa membuat kedua orang tuanya ridha dan membuat-Ku murka, Aku ridha kepadanya. Dan siapa membuat kedua orang tuanya murka dan membuat-Ku ridha, maka Aku murka kepadanya.”
Rasulullah saw. bersabda;

مَنْ أَصْبَحَ مُطِيعًا فِي وَالِدَيْهِ أَصْبَحَ لَهُ بَابَانِ مَفْتُوحَانِ مِنَ الْجَنَّةِ، وَإِنْ كَانَ وَاحِدًا فَوَاحِدًا، وَمَنْ أَمْسَى عَاصِيًا لِلَّهِ فِي وَالِدَيْهِ أَصْبَحَ لَهُ بَابَانِ مَفْتُوحَانِ مِنَ النَّارِ، وَإِنْ كَانَ وَاحِدًا فَوَاحِدًا قَالَ الرَّجُلُ: وَإِنْ ظَلَمَاهُ؟ قَالَ: وَإِنْ ظَلَمَاهُ، وَإِنْ ظَلَمَاهُ، وَإِنْ ظَلَمَاهُ


Barangsiapa taat kepada kedua orang tuanya karena Allah, dibuka untuknya dua pintu surga. Dan siapa durhaka kepada Allah karena kedua orang tuanya, dibuka untuknya dua pintu neraka. Jika (ia durhaka kepada salah satu dari kedua orang tuanya), maka dibukakan untuknya satu pintu neraka.’ Seseorang bertanya, ‘Meski kedua orang tuanya berbuat zalim kepadanya, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Meski kedua orang tuanya berbuat zalim kepadanya. Meski kedua orang tuanya berbuat zalim kepadanya. Meski kedua orang tuanya berbuat zalim kepadanya’.”


Seorang anak datang kepada Rasulullah saw mengadukan ayahnya karena telah mengambil harta miliknya. Nabi Saw kemudian memanggil ayah anak itu. Ayahnya datang, dan rupanya ia seorang lelaki yang sudah tua. Nabi Saw berkata kepadanya, “Hai kamu! Anakmu mengadukanmu bahwa kau telah mengambil harta miliknya.’

Pak tua itu berkata, ‘Tolong dengarkan aku dulu, wahai Rasulullah. Dia dulu lemah sementara aku kuat, dia dulu miskin sementara aku kaya, dulu aku tidak mencegahnya mengambil sedikit pun hartaku. Tapi sekarang, aku lemah sementara dia kuat, aku miskin sementara ia kaya, dan ia ingin menghalangiku untuk mengambil hartanya.’

 Rasulullah saw menangis lalu berkata, ‘Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya! Tidaklah pohon ataupun batu mendengar kata-kata ini, melainkan pasti menangis.’ Setelah itu beliau berkata kepada si anak, ‘Kau dan hartamu adalah milik ayahmu. Kau dan hartamu adalah milik ayahmu’.”

Kamis, 24 Mei 2018

Sungguh Durhaka Anak yg Mendoakan Orangtuanya 5x sehari

Hasil gambar untuk durhaka kepada orang tua

Saya pernah datang ke Kairo - Mesir.

Pada saat sholat Zhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku.

Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi.

Judul bukunya *_"Melipat gandakan keuntungan dengan berbakti kepada orangtua."_*

Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai *Adab Kepada Orangtua*.

Dimana dikatakan bahwa ,
_"Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendoakan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari."_

Saya bingung, kenapa kita sudah mendo'akan orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka ?

Saya coba balik lagi ke masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di masjid ini.

Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah masjid yang kebetulan beliau sedang mengisi kajian juga.

Selesai kajian, saya bertemu dengan beliau, dan saya bertanya, kenapa kok seorang anak yang sudah mendo'akan kedua orangtuanya 5 kali sehari, masih di katakan anak yang durhaka?

Syaikh itu kemudian meminta kepada saya untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua.

Dan saya bacakan do'a yang biasa saya baca setelah sholat.

_*"Rabighfirli waliwali dayya"*_

_"Stop."_, kata si Syaikh.
_"Ulangi lagi"._

_*"Rabighfirli waliwali dayya"*_
_"Stop, ulangi lagi."_

_*"Rabighfirli waliwali dayya"*_
_"Stop, ulangi lagi"._

Terus saya ulangi sampai sepuluh kali.

Kemudian si Syaikh bertanya kepada saya, _"Apakah kamu capek?"_
_"Tidak, Syaikh"_.
_"Apakah kamu sampai berkeringat?"_
_"Tidak, Syaikh"_.
_"Apakah kamu sampai mengeluarkan uang membaca do'a seperti yang kamu baca tadi?"_

Kembali saya jawab tidak

_"Kamu gak perlu mengeluarkan uang, kamu gak perlu mengeluarkan keringat, kamu gak perlu mengeluarkan tenaga yang besar hanya untuk membacakan do'a ampunan kepada kedua orangtuamu."_

_"Tapi kenapa kamu hanya bisa memintakan ampunan buat orangtuamu sehari semalam cuma 5 kali?"_

_"Padahal sejak kamu masih berada dalam perut ibumu, berapa banyak keringatnya yang sudah ibumu keluarkan karena beratnya menanggung kamu yang berada di perutnya?"_

_"Betapa sakitnya ibumu saat melahirkan kamu, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan kedua orangtuamu untuk membesarkan kamu?"_

_"Dan sebagai balasannya, kamu hanya bisa mendo'akan kedua orangtua mu cuma 5 kali dalam sehari semalam?"_

_"Padahal satu kali saat kamu membacakan do'a untuk kedua orangtuamu, *Rabighfirli waliwali dayya*, saat itu juga satu dosa dari orang tuamu dihapuskan ALLAH."_

_"Dan ada sebuah kisah, dimana ada seorang orangtua yang saat dia dimakamkan penuh dengan dosa, tiba-tiba, saat orangtua tersebut sedang kesusahan di alam kuburnya, ALLAH berikan keringanan dan ALLAH berikan kemuliaan."_

_"Sampai2 si ahlul kubur bingung, kenapa dia di angkat derajatnya seperti ini?"_

_"Kemudian jawab malaikat, *"Ini berkat do'a anak anak mu"*._

_Masya Allah,,,_

Sekarang, apakah kita masih berat untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua kita sehari lebih dari 50 kali?

*_Renungkan lah_*


Rabu, 23 Mei 2018

KECINTAAN TERHADAP BUKU

Hasil gambar untuk Buku

Siapa yang tidak kenal nama besarnya. Sosok ulama yang dikenal banyak ilmunya, luas wawasannya dan dicintai dikalangan masyarakatnya.

Bahkan buku-buku yang ia tulis, menjadi rujukan penting bagi para pelajar hingga saat ini. Ialah Ibnul Jauzi, seorang ulama yang banyak memberi kontribusi bagi kemajuan dan pemahaman umat melalui kitab-kitab yang ditulisnya. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memuliakan beliau atas jasa-jasanya.

Saat membaca sedikit dari riwayat hidupnya, kita akan menyadari betapa cintanya beliau terhadap ilmu dan buku-buku. Beliau bahkan telah membaca 20.000 jilid buku, tetapi ia masih saja mencari-cari buku lainnya untuk dibaca.

Ibnul Jauzi menuturkan kisah pribadinya dalam kitabnya yang berjudul Shaidul-Khathir pada bab yang membahas tentang memperbanyak telaah dan kajian. Beliau berucap, "Saya menceritakan kondisi saya, bahwa saya tidak pernah kenyang menelaah berbagai buku. Setiap kali saya melihat buku yang belum pernah saya lihat, saya seakan-akan menemukan harta simpanan yang sangat berharga. Ketika saya melihat jumlah buku  yang diwakafkan disekolah An-Nazhimiyah, ternyata didalamnya terdapat sekitar 6.000 jilid buku, sehingga membutuhkan banyak kuli untuk mengangkutnya."

Beliau melanjutkan, "Saya sangat respek terhadap semuanya itu. Kalau saya mengatakan bahwa saya telah menelaah 20.000 jilid buku, maka sebenarnya jumlahnya lebih dari itu. Namun demikian saya masih terus mencari." [Sumber: Spiritual Reading, Amir Al Madari]

Selanjutnya beliau menyampaikan banyaknya manfaat beliau perolehan dari hal itu.

Masyaallah, sungguh suatu kecintaan yang luas biasa. Saya pribadi ketika mencoba membaca dan menelaah sebuah buku, belumlah lama waktu berlalu, sudah dihinggapi rasa kantuk dan jenuh. Sungguh malu rasanya diri ini.

Selain itu Ibnul Jauzi juga memberikan nasihat dan pesan kepada para ulama dan penuntut ilmu. Beliau mengatakan, "Hendaknya anda memiliki tempat khusus dirumah untuk menyendiri guna menelaah baris demi baris dari buku-buku yang anda memiliki dan berpetualang di kedalaman pikiranmu."

Selasa, 22 Mei 2018

KOSONGKAN GELASMU

Hasil gambar untuk Gelas kosong

Pernah dengar istilah mengosongkan gelas? Kalau belum, mari kita bahas bersama karena hal ini amatlah penting terlebih dalam hal menuntut ilmu dan belajar kepada orang lain.

Sebagai ilustrasi, katakanlah saat ini didepan anda ada sebuah meja dengan ukuran sedang. Dan diatasnya anda sudah menaruh sebuah gelas kaca bening yang bisa membuat anda jelas melihat apa isi didalam gelas.

Dan gelas tersebut ternyata sudah anda isi penuh dengan air mineral. Namun saya meminta kepada anda untuk menambahkan lagi air mineral ke dalam gelas tersebut. Apa yang kira-kira akan terjadi jika anda terus menambah air sementara gelasnya sudah penuh?

Ya, anda benar. Airnya akan meluber keluar dan berjatuhan menyebar tanpa bisa tertampung dalam gelas. Karena apa? Karena memang gelas yang sudah penuh tidak akan bisa menampung air lagi barang sedikitpun.

Maka, ketika kita hendak belajar dan menimba ilmu dari siapapun. Kosongkanlah terlebih dahulu gelas yang kita miliki dengan cara menghindari diri dari merasa pintar dari yang lain, merasa pandai dari yang lain.

Ulama zaman dulu (sebagaimana yang kita tahu) mengambil ilmu dari yang lain, kemudian mengambil faedah dari mereka dan yang lain mengambil faedah darinya.

Di samping itu, tidak ada diantara mereka yang merasa lebih baik dalam hal belajar, mencari ilmu dan bertanya kepada orang lain. Mereka merasa rendah hati walau dari segi ilmu mereka melebihi orang lain.

Itulah yang dilakukan oleh ulama-ulama terdahulu yang namanya bahkan masih kita dengar hingga hari ini, semisal imam Al-Bukhari, imam An-Nawawi, imam Ibnul Qayyim, dan sebagainya. Mereka tidak akan mencapai derajat keilmuan seperti saat ini kecuali hanya dengan mengosongkan gelasnya terlebih dahulu. Sehingga banyak ilmu yang mereka bisa tampung lalu dituliskannya kembali. Sehingga karya-karyanya bisa memberi manfaat hingga saat ini.

Maka kosongkanlah gelasmu terlebih dahulu, sebab jika kita sudah merasa pandai, akan sulit bagi kita untuk menerima ilmu, masukan dan nasihat positif. Karena gelas yang sudah penuh, tidak akan bisa menampung air lagi. 

Senin, 21 Mei 2018

11 Langkah keluarga Harmonis, bahagia dan mulia.

Hasil gambar untuk keluarga harmonis

Bismillah,
Untuk langkah pertama yaitu ;
" Membiasakan Berani Ambil Tanggung Jawab "

Dalam keluarga kita bisa bersama mengingat dari sebuah kebiasan kepada anak,
Kita bisa ingat, Dahulu saat anak terjatuh sering kita melihat bahwa apa yg di tunjukan kepada si anak yaitu berkata

 " huuh...( sambil memukul benda / lokasinya ) dan berkata, gmn ini lantainya / tangganya / sepedanya bikin adek jatuh niih.

Sekilas sikap seperti ini lucu dan menghibur agar si anak tidak menangis,
Namun yang sebenarnya dalam perkataan tersebut kita sedang menanamkan pada anak kebiasaan TIDAK MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB atas peristiwa yang terjadi pada dirinya,

Sebuah peristiwa sederhana namun banyak menanamkan nilai ketidak benaran ( Installing Wrong Beliefs ).

Bisa kita lihat di sekeliling kita saat ini dari hasil kebiasaan kurang tepat tersebut,
Telah banyak generasi saat ini tidak mudah mengakui segala tindakannya sendiri yang tidak benar, dan selalu mencari kambing hitam dari kejadian itu.

Biasakan anak mengekplorasi dirinya sendri dengan menyebut namanya atau " saya " dalam setiap kejadian aktifitasnya,
Dengan demikian kita telah membiasakan untuk belajar mengambil TANGGUNG JAWAB atas segala prilakunya sendiri.

Saat kita mengajak komunikasi siapapun hargailah setiap jawaban sesuai dengan umurnya,
Begitu juga untuk suami istri, atau ayah dan ibu. perlu evaluasi diri lebih dulu jika di tegur oleh pasangannya, dan beranilah langsung mengakui jika ada yang tidak tepat dari dirinya lalu biasakan segera meminta maaf,

Dan biasakan memberi reward walaupun hanya sebuah ucapan atau pelukan saat pasangan atau anak kita berani bertanggung jawab dan meminta maaf lebih dulu, Atas sebuah kejadian.

Maka Bisa kita bayangkan saat kebiasaan BERANI AMBIL TANGGUNG JAWAB & BERANI LEBIH DULU MEMINTA MAAF ini terjadi dalam keluarga kita,
Insya allah Saya sangat meyakini PASTI kehidupan dalam keluarga kita lebih HARMONIS.
karena dengan saling memuliakan pasangan akan menumbuhkan energi kebahagiaan dalam keluarga.

Yang kedua :

" Menggunakan Keyakinan yang Tidak Benar "

Penggunaan keyakinan kurang benar bisa bermula dari berbagai bentuk yg bersumber dari lingkungan kita sendiri,
Dimana tanpa sadar kisah kisah kehidupan orang yang ada dalam ruang lingkup sehari hari kita menanamkan keyakinan kepada diri kita atau pengajaran kebiasaan yg telah di tanamkan.

Contohnya seperti kita memberikan dongeng atau suatu cerita,
Mendongeng adalah proses pembelajaran paling efektif dan sangat banyak manfaatnya, sperti : hikmah, pujian bahkan teguran juga dapat di selipkan dalam sebuah cerita,

Sangat di perlukan kepiawaiaan pasangan, orang tua atau kepala keluarga dalam memberikan cerita kepada orang tercintanya di rumah.
Agar suasana dalam keluarga lebih terjalin di setiap moment.
Pilihkan kisah yg terdapat perilaku baik dalam suatu kejadian kehidupan kita sehari hari,

Terkadang kita sebagai pasangan atau lebih sederhananya sebagai orang tua sering membuat pernyataan yg tidak di dasari oleh landasan riset maupun dalil yg tepat & benar, misalnya :
Minum es bisa bikin badan kurang sehat, lari lari membuat jatuh, bahkan kadang kita sering mengatakan " Ayo Belajar !!!  Karena pelajaran Matematika itu gak mudah lho...!!! "

Naaah... sebenarnya yang meyakini matematika itu suatu pelajaran yg gak gampang siapa...???
Bapak atau ibunya...?
Kalau memang pribadi dirasa seperti itu mengapa memberikan keyakinan yg kurang benar kepada sang anak.

Sebenarnya hal yg sama belum tentu pasangan atau anak anda juga meyakini hal yg sama, namun karena kita sering mengatakan itu maka pastinya mau tidak mau atau suka tidak suka anda telah menggunakan & menanamkan keyakinan yg kurang benar.

Jadi mari lebih Teliti lagi dalam memilih cerita cerita atau asupan informasi yg akan kita bagikan kepada anggota keluarga kita.
Bahwa manusia terlahir FITRAH & Memiliki Potensi Terbaik.

Jadi mari kita isi KELUARGA kita dengan KEYAKINAN yang BENAR.

Yang ketiga:

" Perkataan Kurang Benar "

Perkataan adalah faktor utama dalam sebuah kokunikasi efektif maka dalam keluarga perkataan yg akan kita sampaikan sangat perlu kita cerna lagi sebelum benar2 terucapkan.

Terkadang perkataan tidak tepat kita anggap sederhana padahal itu adalah sesuatu hal yang sangat serius untuk menciptakan harmonis dan kebahagiaan dalam keluarga bahkan jika kita dapat menjaga itu pastinya dalam keluarga akan terjalin kebiasaan untuk saling memuliakan.

Ucapan kurang benar yg kadang dianggap sederhana, sering kita lakukan adalah terhadap pasangan dan anak.
Contoh saat orang tua mau pergi ke kondangan berdua, namun kita seringnya mengatakan ke anak tidak kemana mana padahal dengan diam diam kita pergi tanpa memberintahu si anak.

Bahkan yg paling sering anak kita suruh menyampaikan ke tamu yg tidak di inginkan bahwa ayah atau ibu sedang tidak di rumah.
Kita memberikan janji namun tidak kita tepati, nah hal sederhana saperti itu sama saja dengan kita mengajarkan anak untuk berkata kurang benar.

Dari sebuah Hadist Riswayat Abu Dawud,
Mengkisahkan ada seoarang ibu memanggil anaknya " Mari sini, aku akan memberimu sesuatu.
Lalu ROSULLAH pun bertanya kepada sang ibu, apa yg hendak kau berikan ???
Sang ibu menjawab, aku akan memberinya kurma.
ROSULLAH kembali berkata, seandainya jika engkau benar benar tidak memberinya sesuatu maka niscaya di catat atasmu sebuah kedustaan.

Jadi sahabat.
Mari kita selalu mengkoreksi lagi kata kata kita sebelum perkataan tsb terucap oleh lisan kita.

Yang keempat:

" LABELING "

labeling adlaah menempelkan kata sifat tertentu sebagai identitas.
Selama ini kita terbiasa dengan lebeling yg kurang positif, seperti : lelet, ngeyel atau malas dll yg harusnya di hindari.

Padahal ada lebeling positif seperti si juara, si pemenang, si cantik, si tampan dll
Namun labeling tsb juga sangat perlu cara yg efektif dalam memuji atau melakukan lebeling walaupun lebelingnya positif.

Ada penitili luar bernama Catherine scott dalam sauatu bukunya menjelaskan lebeling positif dapat menjadikan anak merasa sombong dan  paling bagus di banding yang lain.

Naaah. Lalu bagaimana cara untuk memuji sang anak...??
Caranya adalah memuji dengan lebih afektif serta menjelaskan sesuatu bagian yg harus lebih di pahami si anak agar tetap bersikap positif dengan labeling atau pujian yg di berikan.

Karena labeling akan di jadikan keyakinan yg langsung menancap di alam bawah sadar.
Dan sangat sering saya mendapati seorang anak tidak mudah berkembang akibat labeling yg telah di bawa dalam dirinya sejak usia dini.
Dalam sebuah keluarga terdapat tindakan yang menciptakan keajaiban, dan menurut beberpa penelitian tidak banyak yg mau melakukannya,
Namun hanya menginginkan atau mau hasilnya saja.

Pada Nomer 4 ini saya akan membahas secara sederhana tindakan ajaib apa yg perlu di biasakan terwujud dalam keluarga.
tindakan ajaib tsb adalah :

a. Meminta Maaf,
Jika anggota keluarga tidak terbiasa saling meminta maaf maka dalam keluarga tersebut tidak mudah saling melakukan hal tsb, dan bisa bisa kita bayangkan bagaimana hubungan antar anggota keluarga jika hal tersebut tidak bisa di wujudkan,
Pastinya kebahagian dan harmonisnya keluarga sangat tidak mudah di wujudkan.

b. Berterima Kasih
Pasangan keluarga atau anak yg tidak pernah memdapatkan ucapan trima kasih maka akan tidak mudah juga untuk melakukan hal itu kepada anggota keluarga yg lain. Bahkan tidak dapat bersyukur atas hal hal yg di alami masing masing.

c. Tunjukan kasih sayang
Inilah tindakan yg sering tidak lagi di wujudkan dalam keluarga pada saat masa pernikahan mendekati tahun ke-5.
Menunukan kasih sayang banyak sekali bentuknya, sperti sentuhan, tatapan mata tulus, atau juga dengan ucapan.

Sebuah keluarga yang memiliki tabungan kasih sayang yg cukup akan tumbuh benih benih keharmonisan, bahagia dan kemuliaan.
Dan tertanam dalam pribadi masing2 rasa penuh empati serta percaya diri.

Bahkan penitian medis tentang sentuhan dapat membantu stabilitas kerja saraf, meningkatkan sistem daya tahan tubuh dan fungsi hormonal dalam diri pribadi.

d. Memuji
Wujudkan kebiasaan dalam keluarga kita untuk saling memuji antar anggota keluarga terutama kepada anak yg dalam masa pertumbuhan.
Sering kali kita tidak memperhatikan hal sederhana ini padahal bermula dengan hal sederhana ini akan memunculkan dorongan untuk melakukan hal baik lainnya yg lebih besar lagi,
 jika di setiap hal baik yg di lakukan selalu di biasakan untuk saling memuji.

Jadi sahabat semua mari kita bersama berusaha dapat melakukan 4 hal ajaib tersebut dalam keluarga kita,
Karena 4 hal ajaib tersebut terkadang mulai tidak sering di lakukan oleh pasangan keluarga di masa masa pernikahan bertambah.

Saya pernah di berikan pesan oleh gurunda saya bahwa jika kita mengharap sebuah jalan keluar pertolongan dari ALLAH swt atas persoalan, tantangan ataupun amanah yg tidak ringan maka cukup bahagiakan istri dan anakmu di dalam keluarga.

Semoga kita semua bisa menjadi anggota keluarga yang dapat selalu membahagiakan dan memuliakan semua anggota keluarga yg ada dalam pribadi kita.
Agar keluarga terwujud keharmonisan.


Bersambung.......

Minggu, 20 Mei 2018

MANUSIA ITU BISA BERUBAH

Hasil gambar untuk manusia bisa berubah
Di sebuah sekolah menengah atas di New Jersey, terdapat sebuah kelas kelompok 26 siswa 'bermasalah'. Mereka memiliki latar belakang atau masa lalu yang memalukan, ada yang pernah melukai orang, mantan morfinis, ada yang pernah dijebloskan ke dalam penjara remaja, bahkan ada siswi yang aborsi 3 kali hanya dalam waktu satu tahun dan perilaku negatif lainnya.
Banyak orangtua yang tidak berdaya menghadapi mereka, demikian juga banyak guru yang kecewa terhadap mereka, bahkan pihak sekolah juga angkat tangan menyerah terhadap perilaku mereka.
Tepat pada saat itu, serorang guru wanita bernama Vera mengambil kelas tersebut. Dia percaya setiap manusia itu bisa berubah, tidak percaya dengan "pandangan" yang tampak hingga tua terlihat dari sejak kecil. Dia tidak sama seperti para guru lain di masa lalu, yang memulai dari perbaikan disiplin, tetapi dia memberi pilihan kepada para siswa :
Silakan pilih salah satu di antara tiga pilihan berikut yang kelak berkemungkinan membawa manfaat bagi umat manusia.
A : Pernah percaya sepenuh hati pada juru tenung, memiliki dua gundik, punya sejarah merokok selama bertahun-tahun, bahkan budak alkohol (peminum berat).
B: Pernah dua kali diusir dari kantor, hampir setiap hari sampai siang baru bangun tidur, setiap malam harus menenggak sekitar satu liter brandy, dan punya catatan buruk sebagai pemadat (opium).
C: Bekas pahlawan perang nasional, selalu mempertahankan tradisi vegetarian, tidak merokok, sesekali minum minuman keras, tidak pernah melakukan hal-hal yang melanggar hukum di masa muda.
Dengan penuh percaya diri, para siswa secara kebetulan menjawab pilihan C, kemudian guru Vera mengumumkan jawabannya :
A adalah Franklin Roosevelt, Mantan Presiden ke-4 Amerika Serikat.
B adalah Winston Churchill, Perdana Mentri paling terkemuka dalam sejarah Inggris.
C adalah Adolf Hitler, sang setan fasis.
Setelah mendengar jawaban itu, seluruh siswa tertegun. Tepat di saat itu, guru Vera kemudian dengan serius mengatakan : "Anak-anak, khilaf atau kekeliruan sesaat bukan berarti akan kandas seumur hidup. Perjalanan hidup kalian baru di mulai, segala penghinaan dan kemuliaan di masa lalu hanya bisa mewakili masa lalu.
Yang dapat merepresentatifkan sepanjang hidup kalian yang sesungguhnya adalah perilaku atau tindakan kalian sekarang dan yang akan datang. Dengan bertobat dan terus memperbaiki diri, selamanya akan dipenuhi dengan cahaya harapan. Jika kalian terus berupaya, niscaya kalian akan menjadi orang yang hebat."
Beberapa patah kata guru Vera telah mengubah nasib ke-26 anak liar (nakal) itu. Setelah dewasa, mereka masing-masing telah menorehkan prestasi yang mengagumkan : ada yang sukses menjadi psikiater, ada yang menjadi hakim yang adil, ada yang menjadi astronot dan sebagainya.