Jumat, 13 Juli 2018

TELADAN DALAM KESEDERHANAAN


Suatu hari Umar bin Khattab Ra datang ke rumah Rasulullah Saw. Saat itu beliau sedang terbaring diatas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma, dengan berbantalkan kulit kasar yang berisi serabut ijuk kurma. 

Melihat keadaan Rasulullah Saw yang seperti itu, Umar pun menangis. Kemudian Nabi Saw bertanya, "Mengapa engkau menangis?". Umar menjawab, "Bagaimana aku tidak menangis. Tikar ini membekas pada tubuhmu, engkau adalah Rasulullah, utusan Allah. Kekayaanmu hanya seperti ini, sedangkan Kisra dan raja-raja lainnya hidup bergelimang kemewahan."

Lalu beliau pun menjawab, "Apakah engkau tidak rela jika kemewahan itu untuk mereka di dunia dan untuk kita di akhirat nanti?" (HR. Bukhari no.3843 dan Muslim no.1479)

Rasulullah Saw mendorong para sahabatnya untuk bersifat Zuhud, dan lebih condong kepada akhirat. 

Suatu ketika Beliau Saw melaksanakan haji dengan mengendarai pelana dan memakai baju yang harganya tidak sampai empat dirham. (HR. Ibnu Majah no.2890 dari Anak bin Malik Ra)

Namun itu bukan berarti Beliau Saw menyuruh pada umatnya untuk hidup miskin dan serba kekurangan, hal itu beda sama sekali dengan Zuhud. Rasulullah Saw adalah seorang Nabi dan Rasul, ia juga seorang kepala negara (raja/presiden), juga seorang komandan perang dan beliau pula yang memegang kunci Baitul mal (menteri keuangan). Bagian beliau dalam hal harta rampasan perang sangat banyak. 

Jadi amat mudah bagi Nabi jika hanya ingin sekedar memperkaya diri seperti raja-raja lainnya. Namun beliau Saw ingin mengajarkan kepada umatnya untuk tidak menjadikan dunia sebagai prioritas utama, karena akhirat adalah sebaik-baik tempat kembali bagi orang mukmin.

Semisal saat beliau Saw mendapatkan rampasan perang yang menjadi haknya berupa kambing yang memenuhi antara dua bukit, jumlahnya banyak sekali, sampai sulit untuk dihitung. Namun beliau berikan secara cuma-cuma kepada orang yang memintanya.

Dari Anas bin Malik Ra, berkata, "Pernah datang seseorang kepada Rasulullah Saw dan meminta kepada beliau. Maka beliau memberinya kambing yang berada diantara dua bukit. Maka setelah orang itu kembali kepada kaumnya ia mengajak kaumnya dan berkata, 'Wahai kaumku, masuk islamlah kalian, karena Muhammad memberi seperti orang yang sama sekali tidak takut miskin." (HR. Muslim no.3312)

Jabir bin Abdullah Ra pun berkata, "Rasulullah Saw tidak pernah ketika diminta sesuatu, kemudian beliau menjawab, "Tidak'." (HR. Bukhari no.6 dan Muslim no.2308)

Benarlah Umar bin Khattab dengan dengan doanya, "Ya Allah, jadikanlah dunia ini dalam genggaman tanganku, bukan dihatiku." Karena Umar bin Khattab adalah hasil didikan langsung sang Nabi dalam kesederhanaan. Wallahu alam...

Kamis, 12 Juli 2018

AYAH DAN BURUNG GAGAK


Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda tersebut?”

“Burung gagak,” jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama.

 Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras.
“Itu burung gagak ayah!”

Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!”

Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah.......”.

Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. 

Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah.


“Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya.

 Apakah sebenarnya yang ingin ayah sampaikan ???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. 

Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya.

 Ternyata benda tersebut sebuah diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ayah.

Si anak taat dan membaca bagian yang berikut..........
“Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. 

Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apakah itu?”.

Dan aku menjawab, “Burung gagak”.

Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama.

 Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya.

 Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga.”

Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu.

Si ayah dengan perlahan bersuara, “ Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah.”

Selasa, 10 Juli 2018

APA YANG MAU DISOMBONGKAN !


Apa yang mau kita sombongkan dihadapan Allah SWT yang Merajai seisi Langit dan Bumi?

Apakah harta secuil yang kita miliki?
Ataukah kendaraan terbaru yang kita tunggangi? Atau mungkin pakaian Merek terbaru yang kita kenakan?

Jauh sebelum jaman ini, tepatnya di jaman Nabi Musa AS. hiduplah seorang laki-laki yang alim shaleh dan bertaqwa kepada Allah dan Nabi-Nya, walau hidup dalam garis kemiskinan.

Seiring berjalannya waktu, Allah karuniakan perbendaharaan dunia kepadanya. Ia menjadi seorang yang Kaya Raya. Bahkan Kunci dari gudang-gudang harta tempatnya menimbun harta, sangatlah banyak, hingga berat jika dibawa atau diangkat orang-orang yang kuat macam Ade Ray sekalipun.

Ya, dialah Qorun, sang pemilik Harta Dunia yang namanya Allah SWT abadikan didalam Al-Qur'an. Kisahnya tercantum jelas dalam kitab terakhir bagi umat Nabi Muhammad Saw, sebagai pembelajaran yang bisa diambil hikmahnya.

Anda tahu Bill Gate?
Siapa yang tidak kenal, dia adalah salah satu orang terkaya se-jagat. Penghasilannya lebih dari Rp.2.800.000,-/detik. Bahkan saat ia terlelap dalam tidur malam sekalipun, uang tetap mengalir ke rekeningnya. Setiap saat setiap detiknya.

Namun apa yang Bill Gate miliki, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan harta yang Allah karuniakan kepada Qorun, yang saat itu hidup ditengah kaum Bani Israel pada Jaman Nabi Musa AS.

Namun, karena kecintaan Qorun kepada harta yang Allah titipkan, membuatnya menjadi buta. Bertindak semena-mena dan cenderung Dzalim terhadap sesama. Ia menjadi lalai dalam beribadah dan hanya sibuk mengurusi hartanya.

Benarlah kata pepatah 'Cinta itu buta dan  tuli' , hingga membuat Qorun tak mempan dinasehati. Bahkan pertakaan sombongnya ini diabadikan dalam Al-Qur'an:

"Dia (Qarun) berkata, Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku. Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka."
(QS. Al-Qasas 28: Ayat 78)

Sehingga Allah SWT menenggelamkannya beserta harta dan rumah yang dia miliki kedalam perut Bumi (Baca Alquran Surat Al-Qasas: 76 - 83).

Lalu dimanakah posisi kita, sehingga kita merasa berhak untuk bersombong diri?
Apakah harta secuil yang kita miliki?
Ataukah kendaraan terbaru yang kita tunggangi? Atau mungkin pakaian Merek terbaru  yang kita kenakan?

Apakah patut kita sombong dihadapan Allah SWT?
__________
Selamat merenung 

KERAJAAN KAPAS


Pekan ini seorang pangeran dilantik menjadi raja. Oleh karena itu, sang raja yang baru tersebut memulai tugas pertamanya dengan berkeliling kawasan di sekitar istana kerajaan.

Sepanjang perjalanan itu kakinya berkali-kali menginjak batu-batu kerikil kecil sampai memar. Maka sang raja memerintahkan kepada menterinya agar jalanan di sekeliling istana dilapisi dengan kapas. Agar kelak saat ia berkeliling lagi kakinya selamat.

Pekan berikutnya sang raja kembali berkeliling meninjau desa-desa di sebelah barat dan timur istana. Lagi-lagi jalanan yang tidak mulus menjadi keluhannya. Sang raja memberi perintah yang sama kepada menteri untuk melapisi jalan-jalan desa dengan kapas.

Begitu pula yang terjadi pada seluruh desa di penjuru utara dan selatan. Dalam satu bulan persediaan para petani di kebun kapas habis untuk melapisi jalanan. Kerajaan itu sudah laksana kerajaan kapas.

Suatu hari sang raja berniat mengunjungi kerajaan tetangga. Seperti biasa ia mengajak menterinya yang setia. Ketika rombongan tersebut sampai di kerajaan tetangga, sang raja melihat kondisi jalan di sana belum berlapis kapas.

Ia lantas bertanya kepada seorang prajurit yang ditugaskan menyambut rombongan tersebut, 

"Bagaimana caranya saya berjalan menuju istana kerajaanmu sedangkan kondisi jalannya seperti ini? Tidakkah kalian berniat untuk melakukan perubahan seperti yang aku lakukan pada seluruh kerajaanku?" 

"Maaf Baginda Raja. Kami sebenarnya juga memiliki masalah yang sama dengan kondisi jalan. Tetapi kami menemukan solusi dengan cara yang lain. Tidakkah Baginda Raja melihat sepatu yang aku pakai ini?" 

"Sepatumu tebal sekali! Memangnya ada apa dengan sepatu itu?" 

"Sepatuku ini telah aku lapisi dengan kapas, sehingga kaki kami tetap selamat! Ketahuilah Baginda Raja, kami juga ingin melakukan perubahan. Tetapi kami sadar, sebelum mengubah kerajaan ini, pertama kali kami harus mengubah diri sendiri terlebih dulu."

Sungguh di luar dugaan. Rupanya perkataan dari prajurit biasa itu mampu menyadarkan sang raja atas kesalahannya selama ini. Ia terlalu berhasrat untuk membuat perubahan pada orang lain, tetapi tidak dimulai dari perubahan dirinya sendiri.

Demikianlah dongeng kerajaan kapas yang tak lekang dimakan waktu tentang hakikat sebuah perubahan. Sebagai seorang muslim, dongeng ini mengingatkan kita pada Surat As-Shaf ayat 2,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"

Lihatlah bagaimana Allah menegur orang-orang yang menyeru perubahan kepada orang lain, tetapi ia sendiri tidak melakukannya. 

Semoga kita semua dimampukan untuk memperbaiki diri sendiri, dan kelak akan menjadi awal untuk perbaikan saudara-saudara kita yang lain.

Senin, 09 Juli 2018

JIKA HIDUPMU SERING SUSAH, LIHATLAH SHOLAT SHUBUHMU


Waktu saya dalam kesusahan hidup, pernah kadang terbersit "Ya ALLAH, kan saya sudah melakukan semuanya, Sholat sudah, ngaji sudah, sedekah sudah kok tetap saja ada masalah???"

Begitulah kita, kalo boleh demo dengan ALLAH, mungkin kita juga pernah merasakan.

Ternyata kesusahan yang ALLAH hadirkan tadi karena ALLAH SAYANG dan akan memberikan HADIAH.

Apa hadiahnya???

ILMU lah hadiahnya.
Kalau tidak diingatkan saya tidak akan memikirkannya.
Dari situlah saya coba cari tahu, apa yang salah?

Saya mulai 'tafakur...' dari sekian... kesalahan dan dosa yang dilakukan, baik yang benar-benar dosa maupun dosa yang dilakukan saat ibadah.

Yang mencolok adalah ketika saya sadar sholat subuh saya sering terlambat.

Berawal dari guru saya cerita, beliau juga pernah babak belur waktu muda dan setelah dicek karena sholat subuhnya asal-asalan.

Sehingga ketika saya diskusi ke beliau, beliau mulai dengan 1 pertanyaan.

*SHOLAT SUBUH KAMU JAM BERAPA ...???*

Dengan enteng saya jawab dan merasa tidak bersalah; "jam 5 kadang lewat-lewat sedikit"

Beliau pun bergumam _*"Hhmmm, pantesan"*_

Bagaimana mau membangun rumah tangga??? Bagaimana mau membangun usaha???
Apalagi mau membangun negara???

(Jadi kalau ada calon anggota DPR, atau Calon Pemimpin Kepala Daerah tidak pernah kelihatan sholat berjama'ah di masjid khususnya SHOLAT SUBUH, TIDAK USAH DIPILIH, YAKINLAH hidupnya sedang banyak masalah)

Kalaupun REZEKI mereka Berlimpah, Usahanya Lancar, lihat saja nanti, jika sholatnya tidak terjaga, khususnya SUBUH, banyak masalah yang di hadapinya, baik masalah kesehatan, masalah keluarga dll.!!!

(ALLAH mengingatkan karena ALLAH SAYANG agar kita TAAT dan berubah)

Nah kalau bangun Subuhnya saja bermasalah!!!

Iya... Bener SUBUH!!!
Disitu saya langsung sadar, dan memang coba kita perhatikan, orang-orang tua kita jaman dulu yang Sholat Subuhnya disiplin berjamaah di masjid bukan hanya rejekinya dicukupkan ALLAH SUBHANAHU WA TA'ALA, tetapi tubuhnya sehat terjaga.

Nah sebelum kita _*'muhasabah'*_ dosa-dosa kita yang lain... coba cek sholat Subuh kita, sholat Subuh Istri kita...!!!

Jam berapa dan dimana...???

Kalau untuk laki-laki sudah jelas berjamaah di MASJID.
Buat perempuan mesti diawal waktu.

Memangnya ada apa dengan sholat Subuh???
Satu hal yang pasti saat Subuh, ALLAH perintahkan jutaan malaikat-Nya untuk membagikan rejeki.

Baik yang mohon ketenangan hidup, mohon sehat, mohon hutangnya lunas, mohon usaha, mohon kerjaan...

*Nah bagaimana kita mau dapat!!!*
*Pas pembagian kita masih terlelap tidur.* 
Benar tidak... ???

Jadi wajar kalau hidup penuh masalah, karena kita tidak kebagian kebaikan dari ALLAH saat Subuh.

Lihatlah apa yang ALLAH beritakan tentang Subuh...

‎أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا

_*“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh itu disaksikan (oleh malaikat).”*_
(Qs. Al-Isra’ : 78).

Kenapa hanya sholat Subuh yang diingatkan ALLAH???

Coba pikir sendiri.

Jadi jika kita masih ada masalah hidup yang belum selesai, salah satunya lihatlah *SHOLAT SUBUHNYA ... !!!*

Kalau ini sudah dilaksanakan, insyaAllah barokah ALLAH pasti akan menghampirinya.

TURKI sudah membuktikan...!!! 
TURKI memiliki banyak *Kemajuan dan Perubahan,*
TURKI menjadi Negara Maju dan Negara yang di SEGANI dan Diperhitungkan, itu hanya berawal dari gerakan SHOLAT SUBUH berjamaah.

Satu negara saja ALLAH bisa mengubah, apalagi cuma satu orang saja atau satu rumah tangga, terlalu kecil bagi ALLAH.

*Mari kita perbaiki Sholat Subuh kita terlebih dahulu...!!!*

SEMOGA KITA BISA SELALU ISTIQOMAH

Minggu, 08 Juli 2018

Untuk Ibu Mertua


Terima kasih mertuaku, 30tahun lalu kau telah mengandung janin yang saat ini menjadi suamiku. Yang bersedia mendidiknya lalu menghabiskan waktunya  bersamaku saat dewasa.

Ibu, ada surga neraka di pundak orang yang kita cintai.

Ibu, jangan membenciku karna saat ini anak pria mu hidup denganku sampai akhir hayatnya. Karna aku pastikan engkau wanita tercantik di matanya.

Ibu, jangan berikan pilihan aku atau dirimu. Karna tak mungkin suamiku inginkan neraka di antara kita. Aku jamin engkau adalah cinta pertamanya.

Jangan cemburu saat suamiku memenggang tanganku erat, karna kau adalah wanita yang pertama kali ia peluk dengan kasih sayang yang tulus.

Jangan cemburu denganku yang selalu bersamanya, karna tak akan mungkin sedikitpun di benaknya melupakanmu yang sudah betahun-tahun menyayanginya.

Ibu, kini aku dan anakmu telah memiliki anak yang special untukmu, yang membantuku mendoakanmu di setiap selesai solat dan sebelum tidur.

Anakmu telah aku tambah dengan cucu lucu dan sholihah. Jangan membenciku seperti perampok. Jangan marah kepadaku seperti pencuri. Aku hanya seorang wanita yang berusaha dan belajar menjadi istri yang sholihah untuk anakmu. Menjaga aurat untuknya, menjaga hartanya dan mendidik anak-anaknya. Agar kita bukan saja berkumpul di dunia, tapi di surga juga.

Ibu terima kasih atas segalanya. Sungguh aku wanita yang tiada apa-apanya tanpamu yang sudah membesarkan suamiku.

Ibu, terima kasih telah membesarkan dan mendidik anakmu hingga aku bisa memilihnya

Ibu, jangan pernah takut aku mencuri cintanya padamu justru aku juga mencintaimu hingga kau mendapatkan dua cinta bahkan mungkin cinta anak anak kami hingga hidupmu penuh cinta.

Ibu, jangan pernah khawatir aku akan melukainya bahkan aku sangat ingin menjaga hatinya seperti engkau membahagiakannya

Ibu, jangan pernah ragu untuk mempercayakan kebahagiaannya padaku meski aku wanita lemah tapi aku tulus menerimanya.

Ibu, maaf jika aku tak cantik seperti wanita lain yang mungkin pernah menjadi pilihanmu untuk putramu, tapi dapat kupastikan kaulah yang tercantik di mata putramu.

Ibu, aku tak akan meminta dia memilih di antara kita justru kitalah dua kekuatan untuknya menjalani hidup.

Ibu, jadilah tim denganku membantu suamiku menjaga keluarganya dari api neraka.

Ibu, maaf jika suatu hari aku mencuri resepmu untuk memanjakan suamiku.

Ibu, maaf jika nanti ada hal yang membuatmu tersakiti secara tidak sengaja, bicarakanlah denganku, sungguh aku juga belajar menyayangimu.

Ibu, terima kasih atas restumu mempercayakan putramu padaku.

Ibu bantu aku menggapai surga bersama dengan orang yang kita cinta. Aku bukan anak dari rahimmu, tapi aku adalah orang yang paling marah jika anak priamu ada yg mencaci, aku akan menjadi tameng ketika ada orang yang mengolok, aku adalah orang yang bersedia bangkit ketika anakmu di jatuhkan.