Sabtu, 15 Oktober 2022

KONSEP DAN HAKIKAT REZEKI

 


Konsep Rezeki Sampai Tiada

Ketahuilah tidaklah seseorang dicabut nyawanya oleh

Alloh Subhanahu wa ta’ala melainkan semua jatah rezekinya telah disempurnakan.

Rasulullah shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ

حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ

أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا

مَا حَرُمَ

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah

rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan

bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik,

ambil yang halal dantinggalkan yang haram.” (HR.Baihaqi dalam sunan al-Kubro 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak 2070

dan disepakati Ad-Dzahabi)

HAKIKAT KONSEP REZEKI

Rezeki

adalah segala sesuatu yang dimanfaatkan untuk kebaikan dan harta yang disimpan

belum tentu disebut rezeki.

Dalam hadis

dari Abdullah bin Sikhir radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda,

يَقُولُ ابْنُ آدَمَ مَالِى مَالِى – قَالَ – وَهَلْ

لَكَ يَا ابْنَ آدَمَ مِنْ مَالِكَ إِلاَّ مَا أَكَلْتَ فَأَفْنَيْتَ أَوْ

لَبِسْتَ فَأَبْلَيْتَ أَوْ تَصَدَّقْتَ فَأَمْضَيْتَ

Manusia selalu mengatakan, “Hartaku… hartaku…” padahal hakekat dari hartamu – wahai

manusia – hanyalah apa yang kamu makan sampai habis, apa yang kami gunakan

sampai rusak, dan apa yang kamu sedekahkan, sehingga tersisa di hari kiamat. (HR.

Ahmad 16305, Muslim 7609 dan yang lainnya).

Karena itu ..

orang sekaya apapapun tidak dapat melampaui jatah rezeki yang sudah ditentukan.

Akan tetapi..

ingatlah segala apa yamg kita terima akan dihisab oleh Alloh Subhanahu wa ta’ala

Maka dari itu agar harta kita bisa membawa keberkahan fidunnya wal akhirat,  biasakan bersedekah,  infaq dan wakaf. 

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


MATEMATIKA ROKOK DAN MATEMATIKA SEDEKAH


 Berapa Banyak yang Anda Habiskan untuk Merokok?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, biaya rata-rata sebungkus rokok adalah Rp 17.900, yang berarti kebiasaan sehari-hari menghabiskan uang 

Rp 537.00 per bulan atau 

Rp 6.444.000 per tahun. 

Sepuluh tahun merokok Anda menghabiskan uang sekitar 

Rp 64.440.000

Itu hitungannya perbungkus perhari. 

Ada yg menghabiskan 2 atau 3 bungkus perhari. 

Dan lebih banyak mudharatnya dibanding dg kebaikannya.

Allah Ta’ala telah berfirman,

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isra’: 26-27).

Sekarang kita bandingkan dengan 

Matematika Sedekah ” 

1. Memberi 1 dibalas 10

Misalnya kita memiliki Rp. 100.000, bila kita menyedekahkan sebagian dari uang tersebut maka perhitungannya matematika yang normal sebagai berikut:

100.000 – 10.000 = 90.000

Akan tetapi dengan konsep sedekah, matematikanya menjadi:

contoh :

100.000 – 10.000   = 190.000

100.000 – 30.000   = 370.000

100.000 – 50.000   = 550.000

100.000 – 70.000   = 730.000

100.000 – 90.000   = 910.000

100.000 – 100.000 = 1.000.000

Kok Bisa?

Ya memang bisa, karena tiap-tiap uang yang kita sedekahkan akan dibalas 10x lipat dari nominal yang kita sedekahkan.

Firman Allah 

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al An’aam : 160)

Dari Perhitungan antara matematika Rokok dan sedekah,  alangkah lebih baiknya,  jika uang rokok dg konsep sehari merokok dan sehari uang rokonya disedekahkan. 

Yang biasanya sebulan menghabiskan uang rokok 

Rp 537.00 maka dg disedekahkan menjadi Rp 268.500 untuk merokok

Dan. Rp265.500 untuk sedekah. 

Uang yg untuk rokok sebesar Rp.265.500 itu hangus alias hilang alias terbakar. 

Sedangkan yg disedekahkan dimana menurut Alquran Allah gantikat10 kali lipat,  maka hasilnya menjadi

Rp 265.500 dikali 10 kali lipat menjadi Rp 2.685.000

Insyaallah dg konsep tersebut uang membawa keberkahan, konon lagi jika berhenti merokok dan semua pengeluaran untuk rokok disedekahkan maka menjadi 

Rp. 5.370.000

Indah dan menyenangkan bukan? 

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Jangan Terlalu Cinta, Sekadarnya Saja!

 


Mencintai secara proporsional. “.... 

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” 

(QS Al Baqarah [2]: 216).

Dalam kehidupan, Anda  memiliki orang-orang yang dicinta. Apa itu pasangan Anda, keluarga atau mungkin teman. Sedemikian tinggi kecintaan itu hingga jika suatu saat mereka meninggalkan maka Anda akan merasakan kesedihan yang mendalam.

Demikian pula halnya dengan kebencian. Biasanya  juga memiliki orang-orang yang anda benci, baik karena kelakuannya, hubungan yang tidak baik pada masa lalu atau karena berbagai hal lainnya. Dalam hidup jangan terlalu cinta dan benci karena itu berbahaya bagi kesehatan mental Anda!

Terkadang sedemikian besar kebencian tersebut hingga seseorang akan merasa senang jika orang yang dibencinya itu mendapatkan musibah. Lantas, bagaimana Islam memandang hal ini?

Berkaitan dengan cinta dan benci kepada seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berpesan untuk tidak berlebih-lebihan. Mencintai atau membenci sesuatu tidak boleh berlebih-lebihan, karenanya biasa-biasa saja, tetapi berikan ketenangan kepada yang orang yang Anda cintai itu maupun yang Anda benci.

Jangan sampai karena teramat membenci seseorang, akhirnya Anda menganiaya mereka secara keji dan tidak boleh pula karena teramat cintanya hingga Anda melupakan Allah Subhanahu wa ta’ala.


Jumat, 14 Oktober 2022

Amalan Membuka Pintu Rezeki, Resep Ibnu Qayyim


 IBNU Qayyim adalah cendekiawan, dan ahli fiqih yang hidup pada abad ke-13. Beliau lahir di Damaskus, Suriah pada tanggal 4 Februari 1292, dan meninggal pada 23 September 1350). Selain ahli fiqih, beliau juga seorang ahli tafsir, ahli hadis, penghafal Al-Quran, ahli ilmu nahwu, ahli ushul, ahli ilmu kalam, sekaligus seorang mujtahid.

Dalam Zad al-Ma’ad Fi Hady Khayr al-‘Ibad, Ibnu Qayyim memberikan amalan bagaimana hidup ini mudah dan rezeki pun lancar.

Menurutnya, ada empat amalan, 

(1) qiyam al-layl, menegakkan salat malam; (2) Katsrat al-istighfar bi al-Ashar, memperbanyak istighfar atau mohon ampun di waktu sahur. 

(3) Ta’ahud al-sadaqah, membiasakan sedekah.

(4) Al-dzikr awwal al-nahar wa akhirahu, berzikir di wakti pagi dan sore hari.

Apabila empat amalan tersebut dilakukan dengan baik, penuh rasa tunduk dan patuh kepada Allah serta beriman sepenuh hati bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, maka apa yang diminta hamba-Nya pasti akan diberikan. 

Menegakkan Shalat Malam

Bila seorang hamba suka bangun malam terutama pada saat sepertiga malam terakhir, maka ia sangat berpeluang untuk mendapatkan apa saja yang diinginkan dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Termasuk kemudahan dalam hidup, kesuksesan usaha, dan tercukupinya rezeki.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata: ‘Siapa yang berdoa pada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta pada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni’.”  (HR. Bukhari no. 6321 dan Muslim no. 758).

Memperbanyak Istighfar Waktu Sahur

Istighfar artinya memohon ampun kepada Allah atas segala dosa. Istighfar dapat dilakukan kapan saja, misalnya setiap selesai salat lima waktu, dan terutama pada waktu sahur atau sepertiga malam terakhir.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri biasa istighfar, setiap harinya lebih dari 70 kali atau 100 kali.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

bersabda,

“Demi Allah, aku sungguh beristighfar pada Allah dan bertaubat pada-Nya dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari no. 6307)

Bila seorang hamba memperbanyak istighfar, maka Allah akan memperhatikan apa yang dibutuhkan hamba-Nya.

Membiasakan Bersedekah

Allah menjanjikan kepada siapa pun yang suka bersedekah, apapun bentuknya, akan diberikan balasan sesuai yang dikehendakiNya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya. 

(QS Saba’ : 39)

Berdzikir di Waktu Pagi dan Sore Hari

Zikir artinya mengingat atau menyebut. Yakni mengingat atau menyebut nama Allah Subhanahu wa ta’ala.

Orang yang suka mengingat Allah, maka Allah pun akan mengingatnya. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS Al-Baqarah:152)

Zikir kepada Allah diperintahkan setiap waktu, pagi, siang, sore, dan malam hari. Dalam sebuah hadis riwayat Abu Dawud No. 5084 dan al-Tirmidzi No. 3575

Wahai Rasulullah, apa yang aku baca?’

Beliau bersabda: ‘Bacalah: Surat al-Ikhlash, dan al-Mu’awwidzain (Al Falaq dan An Nas) ketika masuk waktu sore dan masuk waktu pagi sebanyak tiga kali. Maka hal itu akan mencukupi kamu dari segala sesuatu.” Hadis ini menurut al-Albani hasan sahih. (al-Albani, al-Targhib Wa al-Tarhib, I/158)

Hadis tersebut menerangkan bahwa siapa pun yang suka berzikir kepada Allah, terutama zikir dengan membaca surat al-Ikhlas, al-Falaq, dan al-Nas, masing-masing tiga kali, baik di waktu pagi maupun sore, maka Allah akan mencukupi kehidupannya.

UJIAN ITU CARA ALLAH MELETAKKAN DIRI KITA KEMBALI DI JALAN YG BENAR


 Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita harus tanamkan pada diri kita bahwa Allah tidaklah menguji manusia kecuali dia mampu untuk menghadapinya. Mustahil Allah menguji diluar batas kemampuannya. Sesuai dengan firman-Nya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”(QS Al-Baqarah 286)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang Diberikan Allah kepadanya.”

(QS At-Thalaq 7)

Pertama, Allah ingin mengeluarkan kemampuan manusia yang terpendam. Dengan adanya berbagai ujian, manusia bisa semakin memaksimalkan kemampuannya. Potensi-potensi tersembunyi yang tersimpan dalam diri manusia akan muncul saat dia harus menghadapi berbagai macam rintangan kehidupan. Kita bisa lihat perbedaan seorang anak yang dimanja sejak kecil dan anak yang dididik mandiri? Sungguh jauh berbeda.

Ujian itu akan menyaring siapa yang benar-benar sukses mengahadapi ujian dari Allah dan siapa yang hanya banyak berkata-kata. Allah berfirman:

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “Kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji? (QS Al-Ankabut 2)

Kedua, manusia diuji agar kembali kepada-Nya. Allah rindu pada hamba yang selalu berpaling dari-Nya. Dia berharap agar hamba itu bisa kembali memilih Tuhan-Nya dan meninggalkan Iblis. 

Allah cemburu jika hati seorang hamba diisi dengan selain-Nya. Allah berharap mereka kembali seperti seorang ibu yang telah lama kehilangan anaknya. Maha Suci Allah dari segala firmannya.

“Dan Kami Uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS Al-A’raf 168)

Bukankah kita sering melihat orang yang tidak pernah kenal Allah bisa menjadi ahli ibadah setelah terkena penyakit? 

Bukankah kita melihat seorang yang selalu bermaksiat bisa berubah setelah mengalami musibah? 

Berapa banyak orang yang tidak pernah sholat tahajjud memaksa dirinya untuk bangun malam ketika memiliki masalah keuangan? 

Ujian itu adalah cambuk rahmat dari Allah untuk menyadarkan mereka agar kembali ke rumah Allah.

Dan pasti Kami Timpakan kepada mereka sebagian siksa yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS As-Sajdah 21)

Ada manusia yang ketika mendengar perintah Allah langsung dia laksanakan, ada dari mereka yang perlu mendapat cambuk rahmat berupa ujian dari Allah, baru mereka sadar dan melakukan. Dengan segala perhatian Allah yang ingin hamba-Nya kembali, masih saja banyak orang yang melupakan Allah setelah musibah yang menimpanya telah dihilangkan.

“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami Hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (kejalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya.”

(QS Yunus 12)

Ketiga, cobaan dan ujian yang Allah berikan berfungsi sebagai penghapus dosa. Allah ingin melihat hambanya yang baik datang mengahadap-Nya dalam keadaan bersih dan suci. Karena itu, Allah bersihkan kotoran dosa mereka dengan ujian dan cobaan di dunia.

Rasulullah pernah menyampaikan:

Allah berkata, “Demi Kemuliaan dan Keagungan-Ku, ketika aku ingin memberi rahmat kepada hamba-Ku sebelum Aku kembalikan ia kepada-Ku maka Aku bersihkan dulu kotoran kesalahan yang ada pada dirinya. Dengan aku beri penyakit atau aku beri kegelisahan pada dunianya. Dan jika masih ada sisa kesalahannya maka aku persulit kematiannya.”

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

PENYEBAB REZEKI SERET


 Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dapati seseorang yang bekerja keras siang dan malam bahkan rela menggadaikan waktunya untuk bekerja dan bekerja.

Kayakah dia ? Semakin keras dia bekerja, semakin banyak pula kebutuhan hidup yang perlu dicukupi.

Tapi mengapa ada juga seseorang yang kerjanya santai, tapi kehidupannya makmur, ekonominya cukup. Dimanakah letak kesalahannya ?

Seringkali dalam mencari rezeki, kita terlalu ambisius bahkan rela menempuh cara-cara tidak baik bahkan melupakan kewajiban pafa Allah. 

Namun yang terjadi, justru inilah awal dari kegagalan diri kita sendiri.  Maksud hati ingin mendapatkan yang lebih baik, namun yang terjadi tifak sesuai yg diharapkan. 

Jika kebiasaan ini sering kita lakukan, maka itu akan menjadi sebuah kebiasaan buruk yang dapat merugikan orang lain. Jika orang lain telah dirugikan dan dikecewakan, maka tentu saja akan menumbuhkan rasa benci.

Nah, dari sinilah pintu rezeki akan semakin tertutup dan seret.

Apa kunci seseorang bisa santai namun kebutuhan hidup bisa tercukupi dengan baik ?

KUNCI SEDERHANA seseorang bisa hidup santai dan tidak ngoyo, sedangkan segala kebutuhan hidup dapat tercukupi dengan baik TERLETAK PADA RASA SYUKUR terhadap setiap pencapaian yang telah berhasil.

DENGAN BERSYUKUR, maka dapat mencegah sikap ambisius yang menyala-nyala. Mungkin ambisi untuk mencapai apa yang diinginkan tetap ada.

Namun jika telah dilandasi dengan PERASAAN CUKUP DAN SYUKUR. Maka kita cenderung akan menghindari cara-cara yang tidak terpuji. Sehingga setiap apa yang kita peroleh menjadi rezeki yang penuh berkah.


Kamis, 13 Oktober 2022

RENUNGAN PAGI


 Setiap hari manusia banting tulang mencari uang untuk memberi nafkah keluarga, bahkan lebih dari yang dibutuhkan. 

Sebagian dari mereka berlomba-lomba mengumpulkan harta, pakaian, tas branded, mobil, rumah, dll lalu berbangga-bangga dengannya. 

Coba kita renungkan!

Jika saat ini kita dipanggil menghadap Allah SWT, lalu apa manfaat harta yang kita miliki tersebut? 

Pasti pada akhirnya semua akan menjadi milik ahli waris.

Lalu apa gunanya bagi kita?

Kita yang bersusah payah, mereka yang menikmati hasilnya. 

Yahya bin Mu'adz Rahimahullah berkata,

_"Terkadang ada orang diantara kita yang takut celaka dan miskin di dunia tapi tidak takut celaka dan miskin di akhirat. Padahal miskin dari amal shaleh di akhirat itu lebih memalukan. Alangkah buruknya apa yang kita perbuat jika sampai miskin di akhirat."_

*"Ketahuilah! bahwa sesungguhnya mencari nafkah, mengumpulkan makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dapat mencegah hati yang lalai untuk berbuat kebaikan."*

*Lalu gimana solusinya? SEDEKAH!

Yang paling utama adalah Sedekah kepada orang sholeh.* 

_Muhammad bin Yusuf rahimahullah menjelaskan bahwa mensedekahkan harta kepada orang yang shaleh itu lebih baik bagi kita daripada harta tersebut menjadi harta warisan. Karena jika kita menyisihkan uang kepada orang shaleh, maka dia akan mendoakan kebaikan untuk kita meskipun kita masih hidup._

Bahkan bisa jadi kelak saat dibangkitkan dari kubur, tidak ada satu pun dosa yang melekat pada diri kita berkat sedekah kepada orang Sholeh yang mendoakan kita. 

Sedangkan para ahli waris (anak dan istri) membagikan harta warisan dan melupakan kita, bahkan memperebutkan harta warisan kita. Mereka merasa bahwa itu adalah hak mereka. Mereka tidak lagi ingat kebaikan yang kita lakukan semasa hidup. Mereka juga tidak memikirkan nasib kita di alam kubur. 

Walaupun tidak semua anak istri seperti itu, namun hal ini sering kali kita jumpai.

Tidak ada yang menjamin jika kita wafat. Ahli waris kita akan mensedekahkan harta kita dan menghadiahkan pahalanya untuk kita. 

*Karena itu marilah kita bersedekah selagi masih hidup!  Karena harta yang disedekahkan selagi masih hidup, nilainya jauh lebih besar daripada saat kita sudah wafat.*

Sebagaimana Kalam Yahya bin Mu'adz rahimahullah,

ولدرهم واحد يتصدق به العبد في حياته خير له من ألف دينار بعد موته

*"Satu Dirham yang disedekahkan oleh seorang hamba di masa hidupnya itu lebih baik daripada seribu dinar yang disedekahkan sesudah kematiannya."*

Jangan Lupa Awali Hari Ini Dengan Sedekah..

KETIKA AIR MATA SITI AISYAH RA. JATUH KEWAJAH NABI MUHAMMAD SAW. Part 2

 


Ketika tukang memandikan menuangkan air ke mayatnya, sang 

Ruh berteriak keras dengan teriakan yang didengar oleh semua makhluk, kecuali jin dan manusia, “Hai tukang memandikan, demi Allah, janganlah engkau menuangkan air yang panas, jangan pula engkau tuangkan air yang terlalu dingin, sesungguhnya jasadku telah terbakar saat dicabutnya nyawaku!!”

Ketika tukang memandikan mulai menggosok tubuhnya, lagi-lagi sang Ruh berteriak “Wahai tukang memandikan, demi Allah, janganlah memegang tubuhku terlalu keras, sungguh jasadku telah terluka sebab keluarnya nyawaku!!”

Ketika selesai memandikan dan jasadnya diletakkan pada kain kafan, dan mulai diikat di bawah kakinya, sang Ruh berseru lagi  “Demi Allah wahai tukang memandikan, janganlah engkau ikat terlalu erat pada kepalaku, agar masih terlihat wajah-wajah keluargaku, anak-anakku, dan kerabat-kerabatku lainnya. Karena saat ini terakhir kali aku bisa melihat mereka, aku tidak akan melihatnya lagi hingga hari kiamat tiba!!"

Ketika dikeluarkan dari rumahnya dan diletakkan di dalam keranda, sang Ruh berseru lagi, “Demi Allah, wahai para pengantarku, janganlah tergesa-gesa membawaku pergi sehingga aku berpamitan kepada rumahku, keluargaku, kerabatku, dan harta-hartaku. Aku tinggalkan istriku menjadi janda, anak-anakku menjadi yatim, karena itu janganlah kalian menyakiti mereka. Biarkanlah aku sesaat untuk mendengarkan suara keluarga ku, anak² ku, dan kerabat²ku, karena aku akan berpisah hingga saat kiamat tiba!!"

Ketika kerandanya dipikul dan keluar tiga langkah dari rumahnya, lagi² sang Ruh berseruh, "Hai para kekasihku, saudara²ku, anak²ku, janganlah kalian terbujuk oleh dunia, sebagaimana dunia telah memperdayai aku, janganlah kalian dipermainkan oleh jaman, sebagaimana ia mempermainkan aku. Ambillah ibarat (hikmah) dari ku, sesungguhnya aku meninggalkan untuk ahli warisku, apa yang aku kumpulkan, dan aku tidak membawa (manfaat) apapun dari dunia (harta) yang ku tinggalkan, bahkan Allah akan mnghisabku, Engkau bersenang² dengannya (harta peninggalan ku itu) dan kalian tidak mendoakan aku!!"

Sungguh nasehat yang sangat berharga, semua seruan dan teriakan Ruh tersebut bisa didengar oleh seluruh makhluk, namun sayang ternyata jin dan manusia tidak bisa mendengarnya. Padahal justru dua jenis makhluk itulah yang sebenarnya bisa memperoleh banyak manfaat dan pengajaran, jika saja bisa mendengar dan memahami seruan sang Ruh.

Ketika jenazahnya disholatkan dan sebagian orang lainnya meninggalkan masjid atau musholla, sang Ruh berseruh lagi, "Demi Allah, wahai saudarak²ku, aku tahu bahwa orang mati akan dilupakan oleh orang ² yang masih hidup, akan tetapi janganlah kalian cepat² pulang sebelum kalian melihat tempat tinggal ku.

Sesungguhnya aku tahu bahwa wajah mayat itu lbih dingin, daripada air yang sangat dingin bagi orang² yang masih hidup, tetapi janganlah kalian terlalu cepat pulang meninggalkan aku sendirian!!"

Ketika jenazanya diletakkan di sisi kuburnya, dan kemudian di turunkan ke liang lahad, sang Ruh berseruh untuk yang terakhir kalinya, "Demi Allah wahai saudara²ku dan para pngantar ku, sesungguhnya aku mendoakan kalian semua, akan tetapi kenapa kalian tidak mau mendoakan aku? Wahai ahli warisku, tidaklah aku kumpulkan harta dunia kecuali aku tinggalkan untuk kalian, maka ingatlah kalian kepada ku, dan buatlah kebaikan, setelah aku mengajarkan kalian membaca al-qur'an dan tata-krama (adab) hendaklah kalian jangan lupa mendoakan aku!!"


Alhamdulillah End

Itulah kisah Ruh yang meninggalkan jasad karena datangnya kematian. kita harus ingat bahwa Allah SWT berfirman yang artinya: "setiap yang bernyawa akan merasakan kematian, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan. Dan kamu akan kembali hanya kepada kami".

(QS.Al-anbiya [21]:ayat 35)

Barakallahu fiikum


KETIKA AIR MATA SITI AISYAH RA. JATUH KEWAJAH NABI MUHAMMAD SAW. Part 1


 Suatu ketika Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ mendatangi rumah istri kesayangan beliau Al Khumaira Aisyah Ra. Melihat kedatangan beliau, Aisyah yang sedang duduk bersila ingin bangkit menyambut, tetapi Rasulullah ﷺ bersabda, “Duduklah saja pada tempatmu,wahai Ummul mukminin, tidak perlu engkau berdiri”.

Nabi ﷺ menghampiri aisyah dan kemudian berbaring terlentang dengan berbantalkan pangkuannya, tampak sekali kemanjaan dan kasih sayang beliau kepada Aisyah, sepertinya pada hari itu Rasulullah ﷺ sangat lelah sehingga tidak lama berselang beliau telah tertidur, Aisyah memandangi wajah beliau dengan kasih sayang dan kekaguman

Tanpa disadari jari jemarinya mengurai jenggot rasulullah ﷺ dan Aisyah menemukan sembilan belas rambut jenggot yang telah memutih (beruban).

 Tiba-tiba saja tersirat dalam hatinya, “Sesungguhnya beliau akan keluar dari dunia (meninggal) sebelum aku, dan tinggallah umat Islam dalam keadaan tanpa Nabi” , merasakan kenyataan seperti itu, Aisyah jadi bersedih lalu menangis, air matanya mengalir kepipi dan menetes jatuh mengenai wajah Rasulullah ﷺ sehingga beliau terbangun, dengan heran beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis, wahai ummul mukminin”

Aisyah menceritakan perasaan sedih dan ketakutan yang dialaminya tentang kelak akan ditinggalkan oleh beliau untuk selamanya, mendengar cerita Aisyah Ra. tersebut Nabi ﷺ hanya tersenyum mendengarnya, beliau mengatakan “Wahai Aisyah, keadaan apakah yang sangat menyusahkan bagi seseorang (yakni bagi ruh nya) ketika ia menjadi mayat?”

Aisyah berkata, “Katakanlah padaku,  Ya Rasulullah”

Beliau menjawabnya “Engkau saja yang mengatakannya dahulu”

Aisyah sejenak berfikir, kemudian ia berkata, “Tidak ada yang menyusahkan atas diri mayit kecuali ketika ia diusung ke luar rumah menuju kuburnya, anak-anak yang ditinggalkannya akan berduka dan berkata : "Wahai ayah, wahai ibu." Begitu juga orang tuanya akan berkata : "Wahai anakku, wahai anakku."

Nabi ﷺ bersabda, “Hal itu memang terasa akan pedih, tetapi ada yang lebih pedih daripada itu”

Aisyah berkata lagi “Tidak ada yang lebih berat bagi mayit kecuali ketika ia dimasukkan ke dalam liang lahad dan ia dikubur di bawah tanah, anak dan orang tuanya, kerabat dan kekasihnya akan meninggalkannya pulang. Mereka membiarkannya sendirian beserta amal perbuatannya. Menyerahkan urusannya kepada Allah, kemudian setelah itu datanglah malaikat munkar dan nakir ke dalam kuburnya"

Beliau bersabda lagi “Apa lagi yang lebih berat dari apa yang engkau katakan itu?”

Akhirnya Aisyah menjawab, “Allah dan Rasul-NYA yang lebih mengetahui”

Maka Nabi ﷺ  mengatakan “Wahai Aisyah, sesungguhnya saat yang paling berat (paling menyedihkan) bagi mayat adalah, ketika tukang memandikan masuk ke dalam rumahnya, untuk memandikan mayatnya"

Kemudian beliau menjelaskan lebih lanjut, bahwa ketika tukang memandikan itu melepas cincin (atau perhiasan lainnya) dari tubuhnya, melepas pakaian pengantin (atau pakaian lainnya) dari badannya, melepaskan sorban para Syaikh dan Fuqoha dari kepalanya. Ketika itulah sang Ruh berseru saat melihat tubuhnya yang telanjang, seruan yang bisa didengarkan oleh seluruh mahluk kecuali jin dan manusia, “Wahai tukang memandikan, demi Allah aku memohon kepadamu, agar engkau melepaskan pakaianku (dan lain-lainnya) dengan pelan-pelan, karena sesungguhnya saat ini aku tengah beristirahat dari sakitnya dikeluarkannya nyawaku oleh malaikat maut!!”

Rabu, 12 Oktober 2022

MAULID NABI MUHAMMAD SAW


 Umat Islam memperingati Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 12 Rabiul Awal.

Sejarah Maulid Nabi merupakan perjalanan penting dalam kehidupan Rasulullah dan juga agama Islam.

Nabi Muhammad lahir dari ibu bernama Aminah dan ayah bernama Abdullah. Menurut riwayat, Nabi Muhammad lahir di Makkah pada hari Senin, 12 Rabiul Awal pada tahun pertama sejak peristiwa tentara bergajah atau Amul Fiil atau tahun 571 kalender Romawi. Pendapat lain juga menyebut Nabi lahir pada 9 Rabiul Awal. Namun, pendapat yang terkenal adalah pada 12 Rabiul Awal. Hal ini sesuai dengan Hadis Riwayat Muslim.

"Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan," Nabi Muhammad tumbuh sebagai seorang yatim. Ayahnya meninggal saat belum genap berusia 3 tahun.

Saat Nabi lahir, tak ada yang mau menyusuinya karena tergolong miskin. Namun, seorang ibu bernama Halimah Sa'diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.

Nabi Muhammad tumbuh sebagai seorang yatim. Ayahnya meninggal saat belum genap berusia 3 tahun.

Saat Nabi lahir, tak ada yang mau menyusuinya karena tergolong miskin. Namun, seorang ibu bernama Halimah Sa'diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.

Nabi Muhammad tumbuh sebagai seorang yatim. Ayahnya meninggal saat belum genap berusia 3 tahun.

Saat Nabi lahir, tak ada yang mau menyusuinya karena tergolong miskin. Namun, seorang ibu bernama Halimah Sa'diyah dengan ikhlas mau menyusui Muhammad meski ASI-nya sulit keluar.

Keikhlasan Halimah pun diberi balasan oleh Allah Swt. Keledai kurus milik Halimah menjadi berisi dan ASI-nya kembali lancar. Ustaz Yusuf Mansyur memaknai salah satu kisah dalam Sejarah Maulid Nabi ini dengan, siapa pun yang dekat kepada Nabi Muhammad akan diberi kelancaran mengarungi kehidupan.

"Dari kisah ini, dapat diambil hikmah bahwa siapa saja yang dekat dengan Nabi akan diberi kemudahan, rezeki ngalir terus," kata Yusuf

Nabi Muhammad lalu menerima wahyu pertama pada saat berusia 40 tahun di Gua Hira. Nabi memiliki empat sifat yakni benar, dapat dipercaya, menyampaikan, dan cerdas.

Rasulullah meninggal dalam usia 63 tahun pada hari Senin di bulan Rabiul Awal. Nabi Meninggal setelah sakit selama 12 hari.

Sejarah Maulid Nabi atau Kelahiran Nabi dapat dijadikan momentum untuk mendekatkan diri kepada Rasulullah dengan meneladani kisah dan sifat-sifat Rasulullah.

Mengenal Sang Kekasih #4

 


Di zaman sekarang ini, betapa banyak umat Islam di dunia mereka melalaikan keindahan dan kerapian dirinya. Betapa banyak dari kita yang hanya berfokus pada urusan akhirat namun melupakan urusan dunia, apakah itu yang diajarkan Rasulullah? Rasulullah sejatinya mengajarkan keseimbangan antara dunia dan akhirat, Rasulullah tidak melarang hidup nikmat, Rasulullah tidak melarang memakai perhiasan atau pakaian yang bagus, Rasulullah juga tidak melarang memperindah diri, namun betapa melencengnya kita dari sunnah yang satu ini, yang bahkan beberapa orang tak sadar akan adanya sunnah yang satu ini.

Jika kita menilik pada sejarah, kepada ciri-ciri fisik Rasulullah, maka akan terlihat bahwa dalam hidupnya Rasulullah sangat menjaga badannya, suka berolahraga, memperhatikan makanan, dan menjaga penampilan dirinya.

Tercatat, jika kita membicarakan sosok Rasulullah, dikatakan bahwa Rasulullah adalah seorang pria dengan badan yang tegak, tegap, dan kekar. Dada beliau besar dan lebar dan terlihat bidang, perut beliau dideskirpsikan oleh para sahabat bak batu yang ditumpuk-tumpuk yang menunjukkan kekerasan perutnya dan bentuknya yang sekarang disebut six-pack. Kedua bahunya lebar dan berisi, kedua bahunya keras dan terlihat tangguh dari kejauhan, di tulang belikatnya, di belakang bahunya ada Khatamun Nubuwwah atau stempel kenabian.

Stempel kenabian ini bentuknya seperti benjolan di tubuh yang sebesar telur burung puyuh yang terdapat beberapa rambut disana, tanda ini adalah stempel para nabi dan stempel ini terletak di punggung sebelah kiri Rasulullah. 

Sementara tangan beliau itu terlihat sangat kokoh dan sangat kuat, kedua telapak tangan beliau terasa lembut bagaikan bantal dan kedua tangannya selalu terasa dingin bagi siapapun yang memegangnya. Rasulullah juga selalu menjaga kukunya agar selalu tertata rapi dan bersih namun sayang, justru kita malah senang memanjangkannya.

Terlihat dari fisiknya, bahwa Rasulullah adalah gambaran lelaki sejati, lelaki yang jantan baik dari dalam maupun dari luar, maka hendaknya bagi kita yang "cinta", "mengidolakan", "mengagumi" beliau untuk mengikuti dan menerapkan jalan hidupnya juga, bukan hanya lip service, atau hanya ucapan belaka.

Berdoa Dikala Lapang


 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيبَ اللَّهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالكَرْبِ فَلْيُكْثِرِ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ

“Barangsiapa yang suka Allah mengabulkan doanya ketika susah dan menderita, maka hendaknya ia memperbanyak doa ketika lapang.” (HR. Tirmidzi, Shahihul Jami’ no. 6290)

Penjelasan:

1. Manusia cenderung banyak berdoa ketika ia mengalami kesulitan dan ia tidak banyak berdoa ketika ia dalam kondisi lapang; ini yang membuat doa tidak dijawab karena terkesan hanya membutuhkan Allah saat ia sulit.

2. Tetaplah berdoa walau dalam keadaan lapang karena engkau bisa memperbanyak syukur, sebab dalam doa tidak mesti tentang permintaan, hal itu bisa juga waktu untuk mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang diperoleh.

3. Syaikh Ali Al-Qari menjelaskan bahwa hadits ini menujukkan “ciri khas” seorang mukmin, beliau berkata,

4.                                   ﻣِﻦْ ﺷِﻴﻤَﺔِ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﺍﻟﺸَّﺎﻛِﺮِ ﺍﻟْﺤَﺎﺯِﻡِ ﺃَﻥْ ﻳَﺮِﻳﺶَ ﻟِﻠﺴَّﻬْﻢِ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺮَّﻣْﻲِ، ﻭَﻳَﻠْﺘَﺠِﺊَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻗَﺒْﻞَ ﻣَﺲِّ ﺍﻟِﺎﺿْﻄِﺮَﺍﺭِ

“Di antara ciri khas seorang mukimin yaitu sering bersyukur dan ‘memperhatikan panah sebelum melepaskannya’, kembali kepada (mengingat) Allah sebelum padanya tertimpa kesulitan.” (Mirqatul Mafatih 4/1531)

5. Allah sangat suka disapa hamba-Nya baik ketika senang ataupun saat sulit, dan orang yang hanya berdoa ketika sedang terkena musibah, maka sekan-akan ia hanya mengenal Allah ketika sulit.

Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺗَﻌَﺮَّﻑْ ﺇﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻓِﻲ ﺍﻟﺮَّﺧَﺎﺀِ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻚ ﻓِﻲ ﺍﻟﺸِّﺪَّﺓِ

“Kenalilah (ingatlah) Allah di waktu senang pasti Allah akan mengingatmu di waktu sempit.” (HR. Tirmidzi)

Perhatikan bagaimana Allah menolong Nabi Yunus alaihissalam dalam berbagai kesusahan di dalam perut ikan, dalam kegelapan dan di tengah ganasnya lautan. Allah menolong Nabi Yunus 'alaihissalam karena beliau sering mengingat Allah di waktu lapang

Allah berfirman,

فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ – لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ

“Maka kalau sekiranya dia (sebelumnya) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (kiamat).” (QS. Ash Shaaffaat: 144).

6. Orang yang selalu berdoa dalam setiap keadaan maka ia tidak pernah merugi walau Allah belum mengabulkan permohonannya.

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ «اللَّهُ أَكْثَرُ»

“Abu Sa’id radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Tidak ada seorangpun yang berdoa dengan sebuah doa yang tidak ada dosa di dalamnya dan memutuskan silaturrahim, melainkan Allah akan mengabulkan salah satu dari tiga perkara: 

(1) baik dengan disegerakan baginya (pengabulan doanya) di dunia atau, 

(2) dengan disimpan baginya (pengabulan doanya) di akhirat atau, 

(3) dengan dijauhkan dari keburukan semisalnya.”

Para shahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kalau begitu kami akan memperbanyak doa?” Beliau menjawab, “Allah lebih banyak (pengabulan doanya).". (HR. Ahmad, Shahih At Targhib wa At Tarhib, no. 1633).

Selasa, 11 Oktober 2022

HATI YANG BENING


 Suatu ibadah yang sangat bernilai di sisi Allah, tapi sedikit wujudnya di tengah-tengah manusia… Dialah “hati yang bening..”

Sebagian dari mereka ada yang mengatakan, “Setiap kali aku melewati rumah seorang muslim yang megah, aku mendo’akannya agar diberkahi..”

Sebagian lagi berkata, “Setiapkali kulihat kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri sholihah, keturunan yang baik), aku mendo'akan: ‘Ya Allah, jadikanlah kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya..’

Ada juga dari mereka yang mengatakan, “Setiapkali kulihat seorang Muslim berjalan bersama istrinya, aku berdo’a kepada Allah, semoga Dia menyatukan hati keduanya di atas ketaatan kepada Allah..”

Ada lagi yang mengatakan, “Setiapkali aku berpapasan dengan pelaku maksiat, kudo'akan dia agar mendapat hidayah..”

Yang lain lagi mengatakan, “Aku selalu berdo’a semoga Allah memberikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya, sehingga leher mereka terbebas (dari neraka), begitu pula wajah mereka diharamkan dari api neraka..”

Yang lainnya lagi mengatakan: “Setiapkali hendak tidur, aku berdo'a: ‘Ya Robb-ku, siapapun dari kaum Muslimin yang berbuat zholim kepadaku, sungguh aku telah memaafkannya, oleh karena itu, maafkanlah dia, karena diriku terlalu hina untuk menjadi sebab disiksanya seorang muslim di neraka..’

Itulah hati-hati yang bening. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati yang seperti itu.

Ya Allah, jangan halangi kami untuk memiliki hati seperti ini, karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk surga..

Suatu malam, Hasan Bashri berdo’a, “Ya Allah, maafkanlah siapa saja yang menzholimiku”… dan ia terus memperbanyak do’a itu..!

Maka ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Wahai Abu Sai’d… Sungguh, malam ini aku mendengar engkau berdo'a untuk kebaikan orang yang men-zholimimu, sehingga aku berangan-angan, andai saja aku termasuk orang yang men-zholimimu, maka apakah yang membuatmu melakukannya..?

Beliau menjawab: “Firman Allah (yang artinya):

“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya kembali kepada Allah..” [Q.S. Asy-Syuuro: 40]

[Kitab Syarah Shohih Bukhori, karya Ibnu Baththol, 6/575-576]

Sungguh, itulah hati yang dijadikan sholih dan dibina oleh para pendidik dan para guru dengan berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Maka, selamat atas surga yang didapatkan oleh mereka.

Janganlah engkau bersedih meratapi kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah bahwa di langit ada yang memberkahinya.

Hidup kita ini bagai bunga mawar. Padanya terdapat keindahan yang membuat kita bahagia, namun padanya juga terdapat duri yang menyakiti kita.

Apapun yang ditakdirkan menjadi milikmu akan mendatangimu walaupun engkau lemah..!

Sebaliknya apapun yang tidak ditakdirkan menjadi milikmu, engkau tidak akan dapat meraihnya, bagaimanapun kekuatanmu..!

Segala puji bagi Allah atas segala nikmat, karunia, dan kebaikan-Nya. Semoga Allah menjadikan hari-harimu bahagia dengan segala kebaikan dan keberkahan.

Mengenal Sang Kekasih #3


 Setelah pembahasan rambut telah usai, anggota tubuh yang ada di bagian tubuh teratas selanjutnya adalah kepala. Kepala adalah bagian penting bagi tubuh manusia, dengannya lah manusia dikenal dan padanya lah kehormatan manusia ditempatkan. 

Kepala beliau SAW sangatlah indah dan proporsional, wajahnya menyiratkan ketegasan dan ketampanan fisik tertinggi, wajahnya tidak terlalu bulat dan tidak pula tajam bagai pedang, dahinya lebar lagi bersih, kedua matanya terbuka dengan jelas sementara hitam diwarnanya berwarna hitam pekat dan putihnya sebersih susu sehingga sahabat bisa melihat pantulan diri mereka di mata beliau. 

Bulu mata beliau panjang dan lentik sementara kedua alis beliau tebal dan melengkung bagaikan busur panah yang indah. Hidung beliau mancung dengan elegan dan dibawah hidungnya terdapat kumis tipis yang selalu beliau rawat yang bersambung dengan janggut yang tebal dan panjang yang membuat penampilan beliau sangat majestik dan berwibawa, tak ada uban di rambut-rambutnya kecuali di beberapa tempat di bawah bibir dan pelipis beliau.

Senyumannya membelah langitan, putihnya mengalahkan putihnya susu, sementara kokohnya mengalahkan kokohnya karang. Di gigi depannya terdapat pemisah yang membuat senyumnya menjadi manis.

Leher beliau panjang serta kokoh, leher yang menampakkan kepemimpinan yang sesungguhnya, namun ia tertutupi oleh janggutnya yang panjangnya menyentuh dada beliau yang bidang.

Wajah beliau tampan mengalahkan ketampanan Yusuf, namun beliau tak memiliki masalah sebagaimana Yusuf karena wibawa yang telah Allah tempatkan di wajah beliau. Wajahnya yang indah membuat siapapun tersihir dengan dirinya, bahkan orang-orang kafir di zaman itu tak perlu mendengar ceramah sang nabi untuk mengetahui kebenaran dan kejujurannya, karena wajah beliau telah menampakkan kebenaran dan kejujuran dengan sendirinya. Selain ketampanan, wajah beliau juga dikenal sebagai wajah yang sangat mudah untuk menampakkan ekspresi, sehingga para sahabat bisa tau dengan jelas, apa-apa saja yang membuat beliau senang, marah, sedih, suka dan tidak suka.

Wahai muslim, bayangkanlah keindahan sang kekasih dalam diri kalian, timbulkanlah rasa rindu dalam hati untuk bertemu dengannya, dan berdoalah selalu agar bisa dikumpulkan bersama beliau, karena mata yang tak pernah menangis, dan hati yang tak pernah bergetar karena rindu kepada sang kekasih, tidak berhak untuk bersanding bersamanya. Namun tangisan dan kerinduan hati bukanlah jalan satu-satunya, karena jalan paling utama ialah memperbanyak shalawat kepadanya dan menghidupi sunnah-sunnahnya.

Mengenal Sang Kekasih #2

 


Hal yang pertama yang bisa kita kenali dari seseorang salah satunya adalah rambut mereka. Rambut merupakan mahkota dari semua orang yang ada karena letaknya ada dibagian tubuh paling atas. Namun bagaimanakah rambut kekasih kita Muhammad SAW? Mari kita bahas.

Rambut Rasulullah sebagaimana rambut kebanyakan berwarna hitam yang sangat hitam, namun terkadang beliau suka untuk mewarnai rambutnya dengan tumbuhan-tumbuhan tertentu. Rambut beliau SAW tidaklah lurus bagaikan jalan tol dan tidak pula keriting bagaikan jalan yang berkelok-kelok, melainkan rambut beliau ada diantara keduanya atau yang biasa disebut ikal. Sementara panjang rambutnya bermacam-macam, namun berputar pada 3 panjang rambut,

1. Panjangnya menutupi telinga saja (Wafrah)

2. Panjangnya diantara telinga dan bahu (Limmah)

3. Menyentuh bahu (Jummah)

Dari sini dapat kita ketahui bahwa potongan rambut beliau adalah potongan rambut yang panjang bukan pendek. Pada zaman itu, rambut yang panjang memiliki kegunaan untuk melindungi kepala dari panas dataran Arabia yang panasnya adalah panas yang menyengat sehingga bisa menyakitkan atau bahkan merusak kulit kepala. Lalu pertanyaan berikutnya, bagaimana cara beliau menata rambutnya? Apakah kebelakang? Ataukah kesamping? Begini.

Tata cara bersisir Rasulullah, awalnya beliau suka menyisir membelah dua rambutnya, satu ke kanan dan satu ke kiri (sebagaimana kebiasaan pagan arab), namun setelah beliau diangkat sebagai rasul, beliau merubah kebiasaan itu dan menyisirkan rambutnya kebelakang meniru orang-orang ahli kitab dan menyelisihi orang-orang pagan arab kala itu. Selain itu, untuk merapikan rambutnya, beliau senang untuk memakai minyak rambut yang terkadang membuat pakaian atas Rasulullah terdapat bercak-bercak minyak hasil dari bekas minyak rambut beliau.

Dari keterangan diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa rambut Rasulullah adalah rambut yang rapi dan terjaga, beliau adalah orang yang suka merawat rambutnya dan menjaga penampilannya agar tetap rapi dan modis. Namun betapa disayangkan, justru mengapa beberapa orang yang mengaku "agamis" malah tidak mau berpenampilan modis? Janggut yang mekar tak terjaga layaknya rumput liar, rambut yang tidak pernah disisir rapi, rambut yang tak pernah dirawat, ajaran siapakah ini? Kapan Rasulullah pernah mengajarkan kekumuhan seperti ini?

Namun, hal diatas tak bisa diartikan kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk merapikan diri saja sehingga kita malah memperbaiki luaran saja tanpa memperbaiki bagian dalam kita, tentu tidak. Rasulullah mengajarkan bahwa perkara yang paling baik adalah perkara yang berada ditengah-tengah, atau sedang sedang saja. Maka wahai muslim yang mengaku cinta Rasulullah dan mengikutinya, gantilah pakaian kalian, berbanggalah sebagai muslim, dan tunjukkan kehebatan dan kemodisan kita umat Islam, karena begitulah yang Rasulullah ajarkan.

Senin, 10 Oktober 2022

Mengenal Sang Kekasih #1


 Selamat datang kepada para pembaca di pembahasan yang baru ini, dimana kita akan berkenalan kepada seseorang yang sering sekali kita sebut namanya, siapa lagi kalau bukan Nabi Allah Muhammad. Namun siapakah beliau? Logiskah jika kita mengaku cinta dan pengikutnya namun kita tak mengenalnya? Maka dari itu mari kita berkenalan kepada beliau.

Sebelum mendeskripsikan fisik Rasulullah, ayo kita mengenal biografi singkat beliau SAW dan siapakah keluarga besar beliau.

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Addi bin Muqawwam bin Nahur bin Tarih bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih bin Nahur bin Saruh bin Ra'u bin Falih bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyadz bin Sam bin Nuh bin Lamik bin Matusyalakh bin Idris bin Yarud bin Mihlail bin Qinan bin Anwasy bin Syits bin Adam Al-Hasyimi Al-Qurasy Al-Makki. Beliau SAW selain nama aslinya, beliau juga memiliki nama kunyah yang disematkan kepada beliau, yaitu Abul Qasim yang diambil dari anak pertama beliau yakni Al-Qasim.

Selama hidupnya, Rasulullah telah menikahi 12 orang wanita dengan kedudukan, ketaatan, kecerdasan, dan usia yang berbeda-beda. Kedua belas istri nabi ini memiliki julukan Ummahatul Mu'minin yang berarti Para Ibu dari orang-orang Mukmin. Ibu Ibu kita itu adalah, Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafshah, Zainab binti Khuzaimah, Ummu Salamah, Zainab binti Jahsy, Juwairiyyah, Ummu Habibah,  Shafiyyah, Mariyah, dan terakhir Maimunah.

Beliau SAW dikarunia oleh Allah 7 orang anak, 3 laki-laki dan 4 perempuan, namun ketujuh anak ini hanya dilahirkan dari 2 orang istri Rasulullah saja dari seluruh istri beliau yang berjumlah 12 orang, kedua istri ini adalah Khadijah yang melahirkan 6 anak untuknya (Al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah) dan seorang lagi dari Mariyah Al-Qibthiyyah yaitu Ibrahim anak terakhir beliau.

Dari ketujuh anak ini, seluruh anak laki-lakinya meninggal dalam keadaan masih muda dan keempat anak perempuannya hidup sampai usia pernikahan dan seluruhnya memberikan cucu untuk beliau kecuali Ummu Kultsum. Tercatat, cucu beliau ada 7 orang, mereka adalah Al-Hasan, Al-Husain, Muhsin, Zainab, Ummu Kultsum (mereka anak-anak Fathimah dan Ali), Ali, Umamah (mereka anak-anak dari Zainab dan Abul Ash), dan Abdullah (beliau anak dari Ruqayyah dan Utsman). Namun sayangnya, dari ketujuh cucu beliau ini, yang keturunannya bertahan hingga zaman kita hanyalah dari keturunan Al-Hasan bin Ali (melalui jalur Al-Hasan bin Al-Hasan dan Zaid bin Al-Hasan) dan adiknya Al-Husain bin Ali (melalui jalur Ali Zainul Abidin).


Bersambung...

Mempelajari Ilmu Ushul Fiqih


 Sebenarnya apasih mempelajari tujuan usul fiqih itu?

Mengingat posisi ushul fikih ini sangat vital dalam hukum Islam, maka mengetahui tujuan mempelajari ushul fikih ini sangat penting. Para ulama telah menyimpulkan bahwa mempelajari ushul fikih sesungguhnya akan membawa seorang muslim sampai pada pemahaman tentang seluk-beluk dan proses penetapan hukum dan dalil-dalil yang melandasinya. Disamping itu, mempelajari ushul fikih untuk menjadikan kita paham secara mendalam tentang berbagai ketentuan hukum seperti ibadah, mu’amalah dan ‘uqubah. Ketiga aspek ini merupakan bidang garapan atau telaah dari ushul fikih yang proses penetapan dan penerapannya sangat penting untuk dipelajari  

manusia. Kita tidak akan mungkin paham secara baik jika tidak mempelajari  

ushul fikih. Oleh karena itu tujuan mempelajari ushul fikih itu sendiri sesungguhnya agar kita mampu menyelami hukum-hukum Allah Swt dengan baik dan benar agar dapat diterapkan dalam kehidupan nyata setiap hari. 

Secara lebih perinci, Wahba Zuhaili menyebutkan bahwa tujuan dan manfaat mempelajari ushul fikih itu sebagai berikut :

a. Mengetahui kaidah-kaidah dan cara-cara yang digunakan oleh para fuqaha’ atau mujtahid dalam istimbath hukum syara’.

b. Untuk memperoleh kemampuan dalam melakukan istinbath hukum dari dalil dalilnya, terutama bagi mujtahid. Seorang mujtahid dituntut mampu  

menggali dan menghasilkan berbagai ketetapan hukum syara’ dengan jalan istimbath

c. Bagi mujtahid khususnya, akan membantu mereka dalam melakukan  istimbath hukum dari dalil-dalil nash. Dengan mempelajari ushul fikih para peneliti (mujtahid) akan mampu mentarjih dan mentakhrij pendapat para  

ulama terdahulu, atau menetapkan hukum-hukum yang terkait dengan kepentingan manusia baik secara individu maupun kolektif. Sebab sebagaimana diketahui bahwa nash al-Qur’an dan al-Hadis terbatas sementara berbagai peristiwa baru dan kasus-kasus hukum tidak pernah berhenti dan terus terjadi. Untuk menjawab berbagai persoalan ini jalan yang harus ditempuh adalah dengan melakukan ijtihad, dan ijtihad hanya dapat dilakukan apabila mengetahui kaidah-kaidah ushul, dan mampu mengetahui ‘illat hukum.  

dengan menguasai ushul fikih secara mendalam akan bisa menghindarkan diri dari prilaku taqlid buta. Dan, yang lebih penting lagi adalah mampu menghasilkan berbagai ketetapan hukum syara’ yang sesuai dengan perkembangan zaman sekarang.

d. Mempelajari ushul fikih adalah merupakan jalan untuk memelihara agama  

dan sendi-sendi hukum syari’at beserta dalil-dalilnya. Oleh karena itulah, para ulama ushul fikih mengatakan bahwa manfaat mempelajari ushul fikih  

adalah mengetahui hukum-hukum Allah Swt. sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

e. Mampu menerapkan kaidah-kaidah ushul fikih dalam menghadapi dan menjawab kasus-kasus baru yang tidak ditemukan dalilnya dalam nash secara tekstual.


MATI MENDADAK

 


Mati mendadak, adalah sisi paling menakutkan dari kehidupan di dunia.

Anda tentu yakin, tidak ada yang menjamin kehidupan ini..

ada yang sehat tiba-tiba mati..

ada yang kecil sudah mati..

ada yang baru kaya, mendadak mati..

ada yang lagi bugar-bugarnya, ternyata tidak lama mati..

Tentunya hal itu bisa juga terjadi pada diri Anda..

padahal Anda masih malas-malasan ibadah..

bekal untuk kehidupan kekal Anda masih sangat sedikit..

atau bahkan mungkin dosa Anda masih lebih banyak.

Bayangkan jika nafas Anda mendadak berhenti.. padahal yang Anda pikirkan; dunia dan dunia.. akherat hanya terpikir, ketika Anda tersandung dalam permasalahan.

Bayangkan ketika Anda masih semangat-semangatnya mengejar dunia.. tiba-tiba blaaaas, dunia itu menjadi sama sekali tidak berharga.. tidak bisa menyelamatkan Anda.. bahkan lepas dari tangan Anda ke tangan para pewaris anda !!

Sobat, jangan pelit kepada dirimu sendiri.. bekalmu di akherat adalah amalmu.. dan akheratmu jauh lebih lama.. tentu membutuhkan bekal yang jauh lebih banyak..

Duniamu hanya sementara.. sadarlah dan sadarlah.. selamatkan dirimu sekarang juga, sebelum semuanya menjadi sia-sia !!

Minggu, 09 Oktober 2022

Allah


 Dari Ibnu Abbas Rasululullah saw bersabda:

إذا نزل بكم كرب ، أو جهد ، أو بلاء فقولوا : الله الله ربنا لا شريك له

"Apabila malapetaka, atau kepayahan, atau cobaan menimpa kalian, maka ucapkanlah 'Allah Robbuna Laa Syarikalahu' 

(Allah Tuhan Kami tiada sekutu bagiNya)." (HR. Thabrani)

Penjelasan:

1. Menyebut nama Allah dan menyatakan tidak menyekutuinya akan menghilangkan kesulitan di dalam hidup, karena hanya dengan menyebut nama-Nya hati menjadi tenang. 

2. Allah sangat menyukai ketika hamba-Nya tidak menyekutukan-Nya, maka dengan demikian Allah menurunkan bantuan-Nya. 

3. Di antara bentuk doa lain saat kesulitan adalah:

Dari Anas bin Malik, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa” [artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah]. (HR. Ibnu Hibban)

4. Kemudahan itu datangnya hanya dari Allah, maka sesulit apapun masalah tersebut akan menjadi mudah dengan izin Allah 

5. Di bawah ini juga doa yang dianjurkan saat kesulitan:

 وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ الكَرْبِ : (( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengalami kesulitan, beliau mengucapkan:

LAA ILAAHA ILLALLOH AL-‘AZHIIM AL-HALIIM, LAA ILAAHA ILLALLOH ROBBUL ‘ARSYIL ‘AZHIIM. LAA ILAAHA ILLALLOH, ROBBUS SAMAAWAATI WA ROBBUL ARDHI WA ROBBUL ‘ARSYIL KARIIM.

Artinya: Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah yang Maha Agung dan Maha Santun. Tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah, Rabb yang menguasai ‘arsy, yang Maha Agung. Tiada ilah(sesembahan) yang berhak disembah selain Allah – (Dia) Rabb yang menguasai langit, (Dia) Rabb yang menguasai bumi, dan (Dia) Rabb yang menguasai ‘arsy, lagi Mahamulia]. (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 6346 dan Muslim, no. 2730]

" Apabila malapetaka, atau kepayahan, atau cobaan menimpa kalian, maka ucapkanlah 'Allah Robbuna Laa Syarikalahu' (Allah Tuhan Kami tiada sekutu bagiNya)." (HR. Baihaqi)

SEDEKAH MULAI DETIK INI

 


Sedekah  bisa dilakukan terus-menerus bila orang tersebut memiliki uang banyak. Kemudian bagaimana dengan orang yang kurang mampu?

Bagaimana cara bersedekah di saat tak ada sesuatu yang bisa disedekahkan?

Dari Abu Musa Al Asy’ariy RA berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap muslim harus bersedekah.”

Para sahabat bertanya: “Jika tidak memiliki sesuatu untuk bersedekah?”

Jawab Nabi: “Bekerja dengan tangannya, sehingga bermanfaat bagi dirinya dan bersedekah.”

Para sahabat bertanya lagi: “Jika tidak mampu atau tidak melakukannya?”

Jawab Nabi: “Membantu orang yang memerlukan yang mengharapkan bantuan.”

Para sahabat bertanya lagi: “Jika tidak mampu?”

Jawab Nabi: “Menyuruh yang baik –atau ma’ruf.”

Ada yang bertanya lagi: “Jika tidak mampu?”

Jawab Nabi: “Hendaklah menahan diri dari keburukan, karena sesungguhnya itu adalah shadaqah.”

Hadits ini juga dinukil oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Arba’in An-Nawawiyyah. Berikut bunyi haditsnya

Artinya, “Sebagian sahabat Rasul pernah bertanya kepada Nabi SAW, ‘Wahai Rasulullah, orang-orang kaya pergi dengan pahala yang banyak. Mereka shalat seperti kami shalat, mereka juga puasa sebagaimana kami puasa, mereka juga bersedekah dengan kelebihan harta mereka (sementara kami tidak bisa melakukannya).’ 

Rasulullah berkata, ‘Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian jalan untuk bersedekah? 

Sesunggunya setiap TASBIH adalah sedekah, 

setiap TAKBIR sedekah, 

setiap TAHMID sedekah, 

setiap TAHLIL sedekah, 

setiap AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR juga sedekah, 

bahkan kemaluan kalian sedekah.’ Sahabat bertanya, ‘Apakah berpahala bila kami menyalurkan syahwat?’ Rasulullah menjawab, ‘Bagaimana pendapat kalian bila hal itu disalurkan pada jalan yang haram, bukankah berdosa? 

Demikian pula bila disalurkan pada jalan halal, maka akan mendapatkan pahala,’” (HR Muslim).

Dalam Hadits ini Rasulullah menjelaskan ada banyak jalan untuk bersedekah. 

Sedekah tidak hanya dengan uang atau materi. 

Bagi orang  yang tidak mampu bersedekah seperti halnya orang kaya, rekomendasi Rasul di atas dapat diikuti. Berzikir dengan melafalkan tasbih (subhânallâh), 

tahmid (alhamdulillâh), 

takbir (allâhu akbar), 

dan tahlil (lâ ilâha illallâh) juga termasuk bagian dari sedekah. Sebab itu, kalau tidak mampu bersedekah dengan uang perbanyak membaca kalimat tersebut.

Allahu Akbar, Sungguh luar biasa, sedekah tak melulu soal uang dan harta, melainkan semua kebaikan yang kita lakukan.


MENGUPGRADE SPIRITUAL FINANCIAL


 Senantiasa Bersyukur Kepada Allah

Hal yang paling sering terlupakan adalah dengan bersyukur. 

Manusia dengan sifat alamiahnya yang tidak pernah merasa puas, akan selalu merasa serba kekurangan dan ingin diberi lebih banyak dengan dalih kebutuhan hidup yang semakin banyak. Apalagi jika berurusan dengan harta kekayaan.

Saat mendapatkan penghasilan 10 ribu rupiah perhari maka ia akan mengeluh biaya hidupnya kurang, karena dengan uang sebesar 10 ribu rupiah hanya cukup untuk membeli satu porsi makan sedangkan dalam satu hari ia butuh tiga kali makan. 

Kemudian hingga saat  mendapat penghasilan uang sebesar 100 ribu rupiah perhari maka ia akan bersyukur namun juga tetap merasa kurang dengan penghasilannya yang telah bertambah tersebut. Uang 100 ribu rupiah perhari tersebut tidak akan cukup karena selain harus membeli makan yang totalnya 30 ribu rupiah, ia juga masih harus membayar tagihan listrik, internet, pakaian, dan kebutuhan lainnya. 

Begitupun seterusnya, hingga ia mendapat penghasilan satu juta perharipun tidak menutup kemungkinan akan ada kebutuhan lain yang sebenarnya bukan kebutuhan primer akan tetapi hanya keinginan .

seperti mobil mewah, handphone mewah, rumah mewah , traveling dll

Ini menjadi penyebab  mengapa kita terkadang selalu merasa serba kekurangan walaupun telah diberi banyak rezeki berupa harta oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Berusaha lah untuk selalu bersyukur pada setiap apapun harta yang kita miliki, sehingga kita tidak perlu merasa serba kekurangan walaupun harta yang kita miliki tidaklah banyak. 

Dengan selalu bersyukur maka Allah akan senanatiasa mempercayakan nikmat rezeki-Nya kepada kita. Sehingga harta kita akan bertambah dan terus bertambah seiring rasa syukur kita yang kian terus bertambah juga. 

Rajin Beribadah Kepada Allah

Ibadah kepada Allah sang pencipta adalah kewajiban bagi seluruh makhluk-Nya terlebih kita sebagai manusia yang dilengkapi dengan akal, perasaan dan gerak bebas. Sudah seharusnya kelebihan kita tersebut dijadikan modal untuk terus beribadah menyembah Allah Subhanahu wa ta’ala. Baik itu ibadah wajib maupun Sunnah.

Sholat Sunnah adalah sholat yang tidak diwajibkan untuk dikerjakan. Artinya kita boleh melakukannya  atau tidak tanpa harus takut mendapat dosa saat meninggalkannya dan akan mendapat pahala saat mengerjakannya. 

Merutinkan Sholat Sunah Dhuha

Sesibuk apapun kita bekerja, upayakanlah untuk menyempatkan diri sholat dhuha minimal dua rakaat serta membaca doa setelah sholat dhuha untuk meminta rejeki yang halal dan berkah dari Allah Subhanahu wa ta’ala.

Merutinkan Sholat Hajat

Sholat hajat juga sangat dianjurkan untuk dilakukan setelah sholat dhuha untuk melancarkan seluruh urusan dan rezeki kita. 

Membiasakan Sholat Tahajud

Sholat di sepertiga malam sangat adalah ibadah yang sangat sulit untuk dilakukan karena diwaktu ini biasanya tengah nyenyak-nyenyaknya kita dibuah alam mimpi terlebih sholat tahajud ini hukumnya Sunnah, sehingga banyak yang melewatkannya dengan sia-sia. Padahal justru dengan sholat tahajud ini yang sangat berat dilakukan, banyak Malaikat yang turun ke bumi dan mendengarkan doa-doa kita selain itu Allah yang maha pendengar akan lebih tergerak hatinya untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya termasuk untuk melancarkan rejeki. 

Rajin Berdzikir

Dzikir juga sangat penting untuk terus dilakukan sebagai salah satu cara termudah untuk mengingat dan mendekatkan diri kepada Allah karena dzikir dapat dilakukan dalam posisi apapun, berdiri atau duduk, membuka atau menutup mata, dilafalkan atau hanya dibacakan dengan hati.

Mengamalkan Al-Qur’an

Untuk mendapatkan kelancaran rezeki adalah dengan membaca surat dalam al-Quran. Beberapa surat dalam al-Quran memiliki fadilah untuk melancarkan rezeki kita di dunia dan di akhirat.

Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  pernah bersaba:

“Barang siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap hari, ia tidak akan ditimpa kefakiran.”

Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  juga pernah bersabda :

“Siapa membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kesusahan atau kemiskinan selama-lamanya.

Riwayat tersebut dengan sangat jelas bahwa salah satu cara untuk memohon rezeki dan menambah harta adalah dengan Membaca surat al-Waqiah.

Kemudian pada Hadis riwayat Ibnu Ady juga memberikan berita bahwa Rasul bersabda:

“Ajarkanlah surah Al-Waqi’ah kepada isteri-isterimu. Kerana sesungguhnya ia adalah surah Kekayaan.”

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  meminta kita mengajarkan surat ini kepada anak-anak kita.

“Barang siapa yang membaca surah Al-Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan tertimpa kefakiran dan kemiskinan selamanya. Dan surah Al-Waqi’ah adalah surah kekayaan, maka bacalah ia dan ajarkan kepada anak-anakmu semua.”

Tak hanya itu beberapa ulama pun berpendapat bahwa:

“Barangsiapa membaca surah Al-Waqi’ah pada setiap hari dan malam dalam satu majlis sebanyak 40 kali, selama 40 hari pula, maka Allah akan memudahkan rezekinya dengan tanpa kesukaran dan mengalir terus dari pelbagai penjuru serta berkah pula.” 

Selalu Berdoa 

Allah menyukai hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan melibatkan Allah dalam setiap apapun urusannya. Maka untuk mencari rejeki sangat dianjurkan untuk berdoa kepada Allah karena Allah maha mengabulkan apa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya yang Sholeh dan sholehah.

Hal ini tertuang dalam firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186 yang mengatakan bahwa:

Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-orang yang memohon kepada-Ku. Maka bermohonlah kepada-Ku dan berimanlah kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Hadits dari Imam Turmudzi dan Hakim juga diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, bahwa Nabi SAW Bersabda :

“Barangsiapa hatinya terbuka untuk berdo’a, maka pintu-pintu rahmat akan dibukakan untuknya. Tidak ada permohonan yang lebih disenangi oleh Allah daripada permohonan orang yang meminta keselamatan. Sesungguhnya do’a bermanfa’at bagi sesuatu yang sedang terjadi dan yang belum terjadi. Dan tidak ada yang bisa menolak taqdir kecuali do’a, maka berpeganglah wahai hamba Allah pada do’a”.

Bersedekah

Sedekah adalah suatu kegiatan menyisihkan penghasilan kita dan memberikannya secara ikhlas kepada orang yang membutuhkan. Sedekah sangat dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Karena dengan bersedekah maka berarti kita peduli dengan sesamanya dan Allah menyukai hamba-Nya yang peduli pada makhluk yang diciptakanNya. 

Meskipun kita bersedekah dalam jumlah yang besar, tidak akan habis harta kita justru Allah akan memberikan yang lebih banyak kepada kita. Bahkan dengan bersedekah maka niscaya akan dibalas dengan 10x lipatnya oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.

Ikhtiar Duniawi

Ikhtiar duniawi maksudnya adalah berusaha di dunia yang melibatkan dengan manusia lain seperti berdagang, membangun usaha dan pekerjaan lainnya.

Ikhtiar di sini tentu  dan di sedekahkan pada mereka yang membutuhkan supaya rezekinya berkah dan Allah dengan senang hati terus  rezeki semakin bertambah. 

Modal Berbisnis (investasi)

Investasi dalam islam diperbolehkan bahkan Nabi sendiri juga mengajarkan umatnya untuk berinvestasi yang aman dan menguntungkan seperti Investasi tanah, rumah, kontrakan, perumahan atau emas yang nyatanya sampai sekarang invenstasi tersebut sangat menjanjikan dan harganya selalu naik di setiap tahunnya.

Silaturahim

Silaturahim sangat penting untuk dilakukan tidak hanya untuk menyambung tali persaudaraan tapi juga untuk memperluas jaringan kerjasama dan jual beli dalam berdagang. Semakin banyak orang yang kita kenal dan mengetahui usaha kita maka semakin besar peluang dagangan kita untuk menjadi terkenal dan terjual dengan laku. 

Sebuah hadis meriwayatkan bahwa:

“Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)

Kemudian diriwayatkan juga dalam sebuah hadis bahwa:

“Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturrahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 58, hasan)

 Yang terpenting adalah dengan memperdalam keilmuan dan keimanan kita terhadap Allah maka dunialah (termasuk harta dan kekayaan) yang seakan senantiasa mengikuti kita. Bukan kita yang susah payah mencarinya terlebih dengan cara yang tidak diridoi Allah Subhanahu wa ta’ala

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.