Senin, 18 Juli 2022

ADAB DALAM MENJEMPUT REZEKI

 


Islam mewajibkan umatnya mencari rezeki dengan cara halal lagi baik.

Setiap manusia diwajibkan untuk mencari rezeki demi memenuhi hajat hidup. Apalagi bagi mereka yang menjadi kepala rumah tangga.

Kewajiban ini tidak hanya berlaku secara hukum sosial. Agama juga mewajibkan seseorang untuk mencari rezeki.

Tapi ada sebagian orang yang mencari rezeki tidak dengan cara seharusnya. Mereka berpikir yang penting dapat rezeki meski harus dengan cara haram.

Rasulullah Muhammad SAW pernah bersabda tentang kaum yang menghalalkan segala cara dalam mendapatkan rezeki. diriwayatkan Bukhari.

"Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram."

Bagi seorang Muslim, terdapat adab yang patut diperhatikan dalam mencari rezeki.

#Jangan Sampai Mencurangi Kadar Timbangan. 

Sebagian besar aktivitas mencari rezeki dijalankan melalui perdagangan atau perniagaan.

Seorang Muslim dituntut untuk jujur dalam berdagang. Dia terlarang dari perbuatan mempermainkan timbangan demi mendapat keuntungan yang besar.

Larangan ini termuat dalam Surat Al Muthaffifin ayat 1-6.

"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. Dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. Tidakkah orang-orang itu yakin, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. Pada suatu hari yang besar. (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam."



#Tidak Menjalankan Riba. 

Larangan ini terdapat dalam Surat Ali Imron ayat 130-131.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir."

#Tidak Mencari Rezeki Dengan Cara Bathil. 

Seperti korupsi, suap, maupun menipu. Larangan ini termaktub dalam Surat Al Baqarah ayat 188.

"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui."

#Tidak Jual Beli Barang Haram Atau Berjudi. 

Hal ini seperti tercantum dalam Surat Al Maidah ayat 90-91.

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)."

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Mengelola Keuangan agar Hidup Berkah dan Barokah

 


“dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” (QS. Al-Isra’: 26-27)

Sebagai seorang muslim, sebaiknya cara mengatur keuangan secara Islami karena islam telah menetapkan ajaran bagaimana mengatur finansial. 

Tujuan dari penetapan ini adalah agar tidak salah dalam melakukan perhitungan akan kehidupan finansialnya yang merugikan dan membuat hidup sejahtera.

#Aplikasi Metode 1-1-1

Rumus mengatur keuangan dari sahabat nabi, Salman Al Farisi. Diriwayatkan bahwa beliau memiliki uang sebanyak 1 dirham untuk digunakan sebagai modal membuat anyaman yang dijual seharga 3 dirham. Kemudian, pendapatannya tadi dibagi menjadi: 
1 dirham untuk keperluan keluarganya, 
1 dirham untuk sedekah dan sisanya 1 dirham untuk digunakan sebagai modal kembali.

Metode ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan membagi tiga pendapatan yang diperoleh. 1/3 untuk digunakan kebutuhan sehari-hari, 1/3 untuk bersedekah dan sisanya untuk keperluan modal lagi.

#Sisihkan Untuk Modal

Diriwayatkan oleh Ibrahim Al Harbi dalam Ghorib Al Hadits dari hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman, bahwa “Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan”

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berdagang dalam mencari nafkah. Maka dianjurkan untuk menyisihkan pendapatan yang diperoleh dari berdagang untuk modal kembali. 
Jangan sampai uang hasil berdagang digunakan semuanya untuk membeli kebutuhan konsumtif.

Bagi orang yang tidak berdagang, mereka dapat menyisihkan sebagian dari gaji bulannya untuk nantinya membuka usaha yang akan menambah pendapatan. Atau, digunakan sebagai modal investasi.



#Sisihkan Untuk Modal

Diriwayatkan oleh Ibrahim Al Harbi dalam Ghorib Al Hadits dari hadits Nu’aim bin ‘Abdirrahman, bahwa “Sembilan dari sepuluh pintu rejeki ada dalam perdagangan”

Islam sangat menganjurkan umatnya untuk berdagang dalam mencari nafkah. Maka dianjurkan untuk menyisihkan pendapatan yang diperoleh dari berdagang untuk modal kembali. 
Jangan sampai uang hasil berdagang digunakan semuanya untuk membeli kebutuhan konsumtif.

Bagi orang yang tidak berdagang, mereka dapat menyisihkan sebagian dari gaji bulannya untuk nantinya membuka usaha yang akan menambah pendapatan. Atau, digunakan sebagai modal investasi.

#Menabung Sesuai Ajaran Islam

“Simpanlah sebagian dari harta kamu untuk kebaikan masa depan kamu, karena itu jauh lebih baik bagimu.” 
(H.R Bukhari)

Kamu pasti sering mendengar hadist riwayat di atas. Lalu, apakah sudah diterapkan dalam mengatur keuangan sehari-hari? Menabung sangat dianjurkan sebagai modal kebaikan masa depan.

#Jauhi Sikap Boros

“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (QS. Al-Furqon :67)

Sikap boros sangat tidak dianjurkan dalam segala hal, Islam melarang seseorang dalam berbelanja berlebih-lebihan. Karena akan menimbulkan sifat konsumtif dalam diri yang sangat merugikan.

Belilah segala kebutuhan sesuai dengan kadarnya, tidak kurang dan tidak lebih. Hindari juga membeli segala sesuatu yang tidak diperlukan.

#Rutinkan Sedekah

Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya sedekah dapat menambah harta yang banyak. Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah menyayangi kalian. 
(Al-Wasail 6: 255, hadis ke 11)

Selain itu, Allah juga menjanjikan untuk menambah harta yang didapat dengan bersedekah Lewat bersedekah berarti Anda bersyukur atas nikmat yang diperoleh.

#Hindari Berutang

"Barangsiapa utang uang kepada orang lain dan berniat akan mengembalikannya, maka Allah akan luluskan niatnya itu; tetapi barangsiapa mengambilnya dengan Niat akan membinasakan (tidak membayar), maka Allah akan merusakkan dia." 
(Riwayat Bukhari)

Utang memang kadang kala menjadi penyelamat finansial di saat darurat. Namun, kenyataannya dalam Islam tidak dianjurkan untuk berutang jika tidak benar-benar membutuhkan. Artinya, jika Anda masih bisa berusaha untuk membayar sesuatu, jangan lah berutang.

Jika terpaksa berutang kepada seseorang, wajib hukumnya untuk melunasi. Hal ini dilakukan karena dalam Islam perihal utang menyangkut dunia dan akhirat. Bahkan, saat seseorang meninggal dalam keadaan berutang, ahli warisnya wajib untuk melunasinya.

#Hemat dan Berkah

Mulailah untuk mencoba mengaplikasikan tips mengatur menurut ajaran Islam ke dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, keuangan Anda akan menjadi lebih teratur dan terhindar dari kerugian finansial. Selain itu, hidup juga semakin berkah.



Waktumu Akan Dipertanggungjawabkan.

 


Lebih banyak digunakan kearah mana duniawi atau ukhrowi? 

Coba ambil waktu sejenak untuk introspeksi diri,  agar hidupmu membawa keberkahan fidunnya wal akhirat. 

ALLAH Subhanahu wa ta’ala banyak bersumpah di dalam Al Qur’an dengan menyebut nama waktu seperti

wal-fajr (demi waktu fajar), wal-lail (demi waktu malam),  wad dhuha, wal asri  dan seterusnya.

Demi masa (Waktu), sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman, beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (QS Al ‘Ashr: 1-3)

Semua manusia merugi, kecuali : 

1. Orang yg ber-Iman 

(SQ-memiliki kecerdasan spiritual) dan (RQ Kecerdasan Beragama )

2. Orang yang ber-Amal Soleh

 (PQ-kecerdasan fisikal) 

3.Saling Menasehati tentang Kebenaran

 (IQ-kecerdasan Intelektual) 

4. Saling Menasehati tentang Kesabaran 

(EQ-kecerdasan Emosional) 

>>> 1 dan 4 adalah memaksimalkan fungsi OTAK KANAN, 

sedangkan 2 dan 3 memaksimalkan fungsi OTAK KIRI. 

Dalam ayat tersebut, Allah bersumpah terhadap masa. Masa didalam hal ini terkait dengan waktu. Waktu yang dilalui oleh manusia setiap hari dalam perjalanan kehidupan mereka. Selain itu, Allah SWT juga berfirman, bahwa manusia berada dalam keadaan merugi. Hal ini terkait, segala aktivitas yang dilaksanakan sehari-hari oleh umat manusia. akan tetapi, Allah juga menjelaskan, bahwa ada 4 golongan orang yang dikatakan tidak merugi, atau

4 (empat) Syarat Manusia beruntung/berhasil ada dalam ayat itu !. 

Orang beriman

Orang yang beramal shaleh

Nasehat menasehati dengan mentaati kebenanaran

Nasehat menasehati dengan menetapi kesabaran

Disisi lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  juga bersabda, “ Dari Ibnu Abbas r.a ia berkata, Rasulullah bersabda, “Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara:

Hidupmu sebelum matimu, 

Sehatmu sebelum sakitmu, 

Waktu luangmu sebelum kesibukanmu, Mudamu sebelum rentamu, dan 

Kayamu sebelum miskinmu.” 

(Diriwayatkan Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

Apa lagi yang kamu mau bantah ?, 

Kebenaran Ayat-Ayat Allah sudah terang-benderang, 

ALLAH Subhanahu wa ta’ala memberikan waktu kepada manusia dalam jumlah yang sama, yakni 24 jam sehari semalam. Dari waktu yang 24 jam itu, ada manusia yang beruntung dan tak sedikit manusia yang rugi.

Oleh karena itu setiap muslim amat dituntut untuk pandai mengelola waktunya dengan baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yang efektif, tak ada yang sia-sia. 

Karena waktu yg kamu gunakan akan dimintai pertanggungjawaban.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


ANTARA BENAR DAN MERASA BENAR

 


Menjadi BENAR itu penting, namun MERASA BENAR itu tidak baik.

KEARIFAN akan membuat seorang menjadi Benar, tetapi BUKAN Merasa Benar.

Perbedaan ORANG BENAR dan ORANG YG MERASA BENAR:

Orang Benar, TIDAK AKAN BERPIKIRAN bahwa ia adalah yg PALING benar.

Sebaliknya orang yg MERASA BENAR, di dalam pikirannya hanya dirinyalah yg PALING benar.

Orang BENAR,  bisa MENYADARI kesalahannya.

Sedangkan Orang Yg MERASA BENAR, merasa tidak perlu untuk MENGAKU SALAH.

Orang BWenar, setiap saat akan INTROSPEKSI diri dan bersikap RENDAH HATI.

Tetapi Orang Yg MERASA BENAR, merasa TIDAK PERLU introspEeksi,  Karena merasa PALING BENAR,  mereka cenderung TINGGI HATI.

Orang BENAR memiliki KELEMBUTAN HATI . Ia dapat menerima MASUKAN dan KRITIKAN dari siapa saja, sekalipun itu dari anak kecil.

Orang Yg MERASA BENAR, Hatinya Keras Ia SULIT untuk  menerima nasihat dan masukan apalagi KRITIKAN.

Orang BENAR akan selalu Menjaga Perkataan dan Perilakunya, serta berucap Penuh Kehati-hatian.

Orang Yg MERASA BENAR : berpikir, berkata, dan berbuat sekehendak hatinya, tanpa pertimbangan atau mempedulikan perasaan orang lain

Pada akhirnya, orang BENAR akan dihormati, dicintai dan disegani oleh hampir semua orang

Sedangkan orang yg MERASA BENAR Sendiri hanya akan disanjung oleh mereka yg berpikiran paling benar.


Minggu, 17 Juli 2022

Nasihat

 Pintu hidayah pertama Itu Telinga/pendengaran.

 Orang yang mudah mencucurkan air mata itu sebab mereka tahu kebenaran yang Allah turunkan.

 QS 05 : 83

وَاِذَا سَمِعُوْا مَآ اُنْزِلَ اِلَى الرَّسُوْلِ تَرٰٓى اَعْيُنَهُمْ تَفِيْضُ مِنَ الدَّمْعِ مِمَّا عَرَفُوْا مِنَ الْحَقِّۚ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اٰمَنَّا فَاكْتُبْنَا مَعَ الشّٰهِدِيْنَ

Dan apabila mereka mendengarkan apa (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, “Ya Tuhan, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad).

3 pesan perubahan 

 Allah tidak memberi ujian diluar batas kemampuan.

Allah tidak akan merubah suatu kaum, Sampai kaum itu merubah dirinya sendiri

dengan bersedih, Allah bersama kita.

QS 06 : 111l

Hidayah itu mutlak milik Allah semata.

 QS 06 : 116

Kita tidak bisa ikut orang kebanyakan. Karena yang mereka ikuti sebab Dzon/perangsangka.

 QS 53 : 28

Perasangka/dugaan tidaklah berfaedah sedikitpun terhadap kebenaran.

[ Alur Jalannya ] 

 IKUT KEBANYAKAN ORANG  YANG DI IKUTI PAKAI PERANGSANGKA  PERANGSANGKA YANG MEREKA PAKAI TIDAK BERFAEDAH SAMA SEKALI 

 Dalam keseharian kita, banyak hal yang kita tidak tau kebenaran aslinya. Apakah ikut yang Hak (kebenaran)/ Prasangka.

 Saat dapat informasi:

1. Tabayyun, cari informasi akuratnya.

2. Menanggapi dengan tenang.

 Jangan memikirkan omongan orang, yang kalo ngomongnya aja Nddak Pake mikir !

 Pujian manusia tidak membuat mulia, caci maki manusia tidak membuat hina !

*Di mata manusia itu 

*Pakai baju bagus salah.

*Pakai baju tak baguspun salah.

Penetralisir fenomena ini adalah dengan kalimat CAS :

Cukup Allah Saja

Jauhi oleh kalian Manusia dengan Spek ini :

MATA LALAT, MULUT SAMPAH.

3 pesan Kiai agar terhindar dari spek Manusia diatas 

•Maka Belajarlah berbahagia dengan kebahagiaan orang lain.

•Ikut senang dengan kesenangan orang lain.

•Jangan baper dengan omongan orang lain. Terserah orang lain mau ngomong apa.


Dalam sebuah forum seorang ustadz bertanya kepada KH. Abdullah Syukri Zarkasyi (Pengasuh Pondok Gontor):  "Apa rahasia agar institusi pendidikan maju dan diminati masyarakat?".

Ayahanda Kyai Syukri tersenyum dan tertawa kecil mendengar pertanyaan itu. Kemudian beliau menjawab dengan pepatah arab yang masyhur terkait dengan guru dan pembelajaran:

المادة مهمة ولكن الطريقة اهم من المادة

"Materi Pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi Metode Pembelajaran jauh lebih penting daripada materi pembelajaran."

Jadi, sebagus apa pun materi pembelajaran, namun jika metode pembelajarannya kurang baik, maka hasilnya kurang maksimal.

Lalu beliau melanjutkan dengan bait berikutnya:

الطريقة مهمة ولكن المدرس اهم من الطريقة

"Metode Pembelajaran adalah sesuatu yang penting, tetapi Guru jauh lebih penting daripada metode

pembelajaran."

Sehingga, sebagus apa pun metode pembelajaran, tetapi jika guru yang bersangkutan tidak mampu mengajar dengan metode tersebut, maka hasilnya pun sama, tidak akan maksimal.

Kemudian beliau menyampaikan ungkapan yang sangat inspiratif, yaitu:

المدرس مهم ولكن روح المدرس اهم من المدرس

"Guru adalah sesuatu yang penting, tetapi jiwa guru jauh lebih penting dari seorang guru itu sendiri."

Ungkapan yang sangat luar biasa!

Jiwa Guru jauh lebih penting! Ya, kekuatan batin, lebih didahulukan daripada kekuatan dzohir.

Ayahanda Kyai Syukri menjelaskan bahwa cara membangun jiwa adalah dengan meningkatkan kedekatan kita kepada Allah (اَلتَّقَرُبُ إلى اللّٰه ).

Karena yang berasal dari jiwa, akan diterima oleh jiwa. Yang bersumber dari hati, akan diterima oleh hati.

Semoga Allah merahmati Ayahanda Kyai Abdullah Syukri Zarkasyi dan membalas jasa-jasanya yang telah mendidik ribuan santri-santri yang banyak tersebar di berbagai pelosok negeri.. Aamiin YRA.

Penentu

JAGA JARIMU

Tidak semua yang kita rasakan harus ditulis di social media. Tak perlu rasa kecewa, benci, aib dan masalah yang kita alami harus dicurhatkan di dunia maya. 

Urusan rumahmu.. bukan wilayah teman mayamu. 

Urusan dengan hatersmu.. bukan juga wilayah temanmu untuk tahu.

Jika tak pandai menyajikannya.., hal itu hanya akan jadi sebab kehinaan diri.

Cukup tunjukkan bahwa kita adalah hamba yang banyak seneng dan banyak syukurnya.

Karena sebenarnya.. tak ada orang yang tahu apa yang tengah kita alami kecuali diri kita sendiri yang membukanya.

Jangan sampai orang lain tahu kita punya masalah di si fulan, si anu, si itu dan lainnya.. hanya karena diri tak pandai menahan jari.

Jangan sampai orang lain tahu masalah yang tengah kita hadapi karena jari yang tidak terkendali.

Saya belajar..

Hikmah diciptakannya manusia dengan mata yang terbatas kemampuannya melihat, dan telinga yang terbatas jarak dengarnya.. adalah agar kita tak mudah mengetahui keburukan orang lain. Dan orang lain pun tak mudah mengetahui keburukan kita.

Alloh sudah menutup banyak aib kita..

Maka jangan malah dengan bangga membukanya.

Karena potensi kebaikan di masa depan akan muncul tatkala kita bertaubat dari dosa dan menutup aib. Baik aib sendiri dan orang lain.

Bijaklah bersosial media..

Jadikan tempatnya menebar kebaikan. Bukan tempat meninggalkan jejak keburukan. 

Pahala dan dosa memiliki persamaan, Sama-sama memiliki balasan. jika Pahala memperoleh nikmat dan surga maka siksa dan neraka adalah balasan dari dosa.

Allah benar-benar memuliakan pahala karena pecandunya diberi ketenangan hati, kekayaan jiwa dan kebahagiaan yang tiada tara. Namun begitu hinanya dosa pecintanya mati sebelum mati, ia mendapat siksa sebelum siksa, hidupnya rapuh, sempit dan penuh dengan kesedihan.

[Hati-hati]

Para ahli ibadah belum tentu masuk surga begitupun neraka belum tentu milik ahli maksiat. Keangkuhan dan sifat merasa ahli ibadah bisa saja membuatnya berakhir dineraka pun ahli maksiat boleh jadi rasa takut dan sesalnya membuat ia masuk ke surga.

Nabi bersabda :

‎فَوَالله الَّذِيْ لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ...

‎الجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلاذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا


‎، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَايَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إلا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

‎(رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ.)

“...Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka.

Dan sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga  maka masuklah dia ke dalam surga.”

(HR. Bukhari dan Muslim/ Hadist Arbain Nawawi ke-4) 

Jaga Hati jaga niat

Semoga allah mengabulkan segala niat baik dengan cara-cara terbaik

Berkah selalu


Kifarah

 Kifarah ALLAH sentiasa mengelilingi.. Berbuat baik selagi mampu sebab tidak akan rugi berbuat baik terhadap diri sendiri mahupun orang lain.... Teramat rugilah hidup ini sekiranya berbuat jahat terhadap org lain sebab kejahatan itu pasti terkena balik pada diri sendiri sebab janji ALLAH pasti....Kita tidak tahu bila ajal menjemput..

Ingatlah Allah pasti mguji manusia itu dgn dugaan dan ujian ketahuilah itu mungkin kifarah dosa dosa kita yang lampau tanpa memohon keampunan dari DIA...dan sesungguhnya manusia itu pasti takkan pernah rasa ketakutan atas setiap ujian yg akn datang dan dia tak  pernah tahu saat2 utk menempuh sgala ujian yg allah berikan itu....

Hanya  manusia yg trpilih utk dijadikan plihan Allah...Ingat lah jgn hari ini kita begembira atas tngisan org lain....Dan ingatlah jangan leka atas setiap yg di ungkapkan ucapkan dri mlut....Tanpa tahu apa yg akan allah uji dari apa yang telah kita lakukann....

Dlm hidup ini berbuat lah baik kepada manusia....kejarlah kebaikan....

Jika HATI itu seputih awan ...Biarkanlah ia bergerak dengan keikhlasan.

Jika HATI itu setenang lautan...Mengalirlah ia dengan kejujuran.

Jika HATI itu seindah pelangi....Warnakanlah ia dengan kebahagiaan.

Jika HATI itu sehebat bulan....sinarkanlah ia dengan persahabatan.

Jika HATI itu dilukai.....Sembuhkanlah ia dengan kemaafan.

Jika HATI MATI hidupkanlah dengan zikrullah.

Sesungguhnya Aturan Allah itu sangat indah...Setiap yang terjadi punya hikmah Kadangkala kemanisan itu datang Menelan pahit dan lalu hilang...Cumanya, hati perlu bersabar....Yakin dengan setiap aturan dari Allah....

Senyumlah selama termampu...Berjalanlah selagi terlarat....Bila lelah penat memeluk asamu...Berhentilah dan renungkan KalamNya dengan jiwa yang erat.

Hidup tak selalu akan bahagia....Namun tak selama kekal hina...Asal saja kita punya cinta...Allah kan sentiasa ada untuk sang hamba Yang sentiasa mencari jalan pulang ke pangkuanNya...

Kifarah itu pasti....Dan Suatu saat nanti semua akan berbalik semula....

Setiap perbuatan pasti ada pembalasan....sama ada di dunia atau di akhirat...Bukan kita berharap begitu...akan tetapi "HUKUM ALLAH ITU PASTI"

 Ya ALLAH.. bersihkan hatiku.. ikhlaskanlah setiap perbuatan dan amalanku.. Aamiin~~