Alhamdulillah, Allah perkenankan untuk saya jalan untuk merenung, bertafakkur, berkontemplasi dan Me Time, sejatinya untuk menentukan arah dan tujuan hidup yang akan saya jalani ke depan.
Berhentilah wahai kawan, ambilah nafas sejenak dalam langkah yang sedang kau tapaki kini, semata hanya untuk merenungi segala yang telah kau lewati dan akan kau hadapi. Renungilah tentang tujuan akhir dari hidupmu serta jalan-jalan yang akan kau pilih untuk menujunya. Kemudian, segeralah berlari kembali dalam langkah yang lebih sigap, cepat dan langkah yang kuat. Karena sejatinya, Allah menyukai mereka-mereka yang mau menggunakan akalnya untuk merenungi tiap-tiap tanda yang Allah sajikan dalam kehidupan kita.
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka mentafakkuri (memikirkan) tentang penciptaan langit dan bumi (lalu berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Al-Imran 190-191)
Alhamdulillah, izin Allah hari ini mampu melanjutkan hidup dalam keadaan indah dan penuh berkah. Bagaimana kabar sahabat semua? semoga selalu berada dalam lindungan-Nya ya, semoga juga senantiasa istiqomah meniti jalan menuju cinta yang hakiki terhadap-Nya, aamiin.
Melanjutkan tulisan saya sebelumnya, kali ini mari sejenak kita partisi 2 ayat yang saya lampirkan kalimat-perkalimat.
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Sampai pada kalimat ini, Allah secara tidak langsung sebenarnya menyuruh kita untuk melihat dan membaca, segala tanda yang hadir dalam kehidupan kita. Baik itu berupa masalah, keinginan dan harapan. Pada siapakah kita menyandarkan kesemuanya itu hari ini? Apakah masih terpikir dalam benak kita bahwa ketika kita ingin pergi haji maka harus memiliki uang terlebih dahulu? Apakah masih terpikir dalam benak kita bahwa ketika kita ingin melunasi hutang maka harus memiliki uang terlebih dahulu? atau justru sebaliknya, hati kita berkata bahwa Allah sajalah yang mampu menyelesaikan semua masalah dan harapan kita selama ini?.
Tentu saja, dalam hal ini kita tidak mengesampingkan hal yang bernama ikhtiar, tapi dalam bab ini, saya sedang mengajak sahabat semua belajar tentang yakin dan menggantungkan sepenuhnya harapan pada Allah saja. Maka, ketika ikhtiar itu kita lakukan, apakah hati tetap bergantung sepenuhnya pada Allah?.
Mari sejenak kita renungkan perkataan Allah :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
Allah mampu menciptakan langit yang sedemikian luas, dia juga mampu menciptakan bumi tempat kita berpijak, dia mampu mengganti siang menjadi malam begitupun sebaliknya. maka, diapun pasti mampu menyelesaikan masalah apapun yang sedang kita hadapi. Gantungkanlah segala asa dan harapan hanya pada-Nya.
Mari sahabat sama-sama kita renungi sedikit tanda yang Allah hamparkan pada kitab-Nya. Mari kita Me Time untuk merenungi segala kebesaran-Nya yang DIA hadirkan dalam kehidupan kita selama ini. Mari sama-sama kita berkontemplasi, agar kelak kita semua menjadi pribadi yang lebih baru dalam langkah mantap menuju capaian cinta abadi bersama-Nya.
Alakullihaal, hari ini dengan izin Allah saya diberi kekuatan untuk kembali menulis. Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat diri saya, juga menjadi pengingat untuk sahabat semua, aamiin. Melanjutkan taddabur ayat kita kemarin. bahwa sejatinya Allah amat sangan besar kekuasaanya dan tanpa batasan. Dia mampu menciptakan langit tanpa sejengkal tiang pun yang menopangnya, Dia pun mampu menghadirkan bumi beserta isinya termasuk kita (manusia) hadir didalamnya. Allah mampu mengatur dengan sangat baik silih bergantinya siang dan malam. Lantas pertanyaanya adalah, sudahkah kita mengenal Allah? ataukah masih hanya sebatas tau saja? tau bahwa Dia bisa melakukan ini dan itu namun tidak menjadikanya iman dalam diri? ataukah kita selama ini tidak menyadari segala kebaikan dan jalan hidup yang Allah gariskan adalah bagian dari ke-Maha-Besaran-Nya?
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka mentafakkuri (memikirkan) tentang penciptaan langit dan bumi (lalu berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia; Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Sahabat, kita terlalu jauh melupakan segala kekuasaan-Nya selama ini. Yang kita tau hanyalah, bahwa saat ini kita mampu berada dalam keadaan ini hanyalah semata karena segala upaya yang telah kita lakukan, kita sama sekali tidak pernah menganggap Allah benar-benar ada dan memilihkan yang terbaik dalam tiap takdir yang kita jalani kini.
Maka, sekali lagi saya mengajak, yuk kita renungi, kita tafakuri, kita Me TIme dan berkontemplasi, tentang segala hal yang telah kita lewati dalam hidup. Mari sama-sama kita renungkan, apakah benar Allah tanpa kita sadari ikut serta dalam tiap pilihan hidup yang kita jalani, apakah Allah benar-benar selalu menjadi penolong sejati kala kita menjalani kesulitan hidup selama ini. Kemudian untuk selanjutnya, libatkanlah Allah atas segala pilihan hidup yang akan kau ambil. Kembalikanlah segala pilihan itu kepada-Nya. Pastikanlah! bahwa tiap pilihan hidup kita dimasa datang adalah jalan yang benar-benar Allah ridhoi, aamiin. Wallahualam.