Sabtu, 07 Juli 2018

KESALAHAN MENDIDIK ANAK YANG DIANGGAP SEPELE NAMUN PENTING BAGI MASA DEPAN ANAK


Mendidik anak adalah kewajiban bagi setiap orang tua , karna anak merupakan titipan dari Allah maka wajib di jaga dan di didik dengan sebaik-baiknya. Setiap orang tua mendambakan anak yang soleh namun dalam mendidik anak terkadang mereka lupa menjadi contoh nyata bagi anak nya dan ketika anak-anak mereka sudah menjadi seorang dewasa yang memiliki perilaku kurang baik, barulah sibuk menyalahkan sana-sini. Untuk itu sebelum terlanjur, inilah beberapa cara salah mendidik anak yang perlu diketahui oleh para orangtua.

Menakut-nakuti Anak Hanya Akan Membuatnya Tumbuh Menjadi Sosok Penakut.

Menangis merupakan aktivitas yang sepertinya tidak bisa dilepaskan dari anak-anak. Maka tak heran, jika setiap harinya anak menangis beberapa kali. Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai orangtua, Bunda dapat menghentikan tangisannya. Namun tidak seharusnya pula dengan cara menakut-nakuti. Beberapa orangtua menggunakan hantu, suara angin, gelap, dan lain sebagainya untuk menakut-nakuti anak. Akibatnya anak pun akan menjadi seorang yang penakut. Dia akan takut terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak perlu ditakuti.

Mendidik Anak Hingga Membuatnya Kelewat Berani Juga Tak Tepat.

Memang menjadikan anak sebagai seorang penakut adalah hal yang salah. Namun mendidiknya menjadi anak yang terlalu berani pun juga salah. Anak yang terlalu berani akan menjadi seorang yang congkak dan sombong. Untuk itu, didiklah anak sesuai dengan porsinya. Misalnya Bunda boleh menjelaskan anak untuk takut terhadap binatang buas, takut berbohong, takut membolos, berani berbuat baik, dan menyampaikan kebenaran.

Bunda Mungkin Sangat Sayang Pada Si Kecil, Tapi Menuruti Semua Permintaannya Justru Akan Berpengaruh Buruk Padanya.

Karena besarnya rasa sayang orangtua kepada anaknya ,membuat apa pun yang diinginkan oleh anak selalu dipenuh. Ini adalah cara yang salah. Cara mendidik yang demikian akan membuat anak menjadi seorang yang manja. Hal itu terjadi karena semua keinginannya selalu dipenuhi oleh orangtuanya. Selain itu, cara ini pun bisa menjadikan anak pemboros dan nantinya tidak dapat mengatur keuangan dengan baik.

Untuk itu, penuhilah keinginan anak sesuai dengan kebutuhannya . Belum tentu apa yang diminta oleh anak adalah sesuatu yang dibutuhkannya saat itu. Sebagai orangtua, Bunda tentu bisa bisa mengetahui mana yang menjadi kebutuhan anak atau sekedar keinginannya saja.

Menggunakan Kekerasan Untuk Mendidik Anak Bukanlah Hal Yang Patut Dilakukan.

Ternyata mendidik anak dengan kekerasan bisa berpengaruh buruk kepada kejiwaan anak. Mendidik anak dengan tegas memang diperlukan. Namun mendidik anak dengan tegas dan mendidik anak dengan kekerasan adalah dua hal yang jauh berbeda. Sebisa mungkin Bunda harus menghindari mendidik anak dengan kekerasan, apa lagi jika Bunda melakukan kekerasan tersebut sebagai pelampiasan amarah saja.

Kurang Memberikan Kasih Sayang Pada Buah Hati Dan Membuatnya Tak Nyaman Berada Di Rumah.

Beberapa orangtua memiliki anggapan bahwa yang dibutuhkan oleh anak adalah uang jajan yang banyak, hp, baju yang bagus, kendaraan, dan hal-hal yang berhubungan dengan materi lainnya. Padahal selain materi, anak-anak juga membutuhkan kasih sayang dari orangtuanya. Jika anak-anak kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya, maka mereka kemungkinan akan mencari kasih sayang di luar rumahnya. Akibatnya mereka pun terjerumus dalam pergaulan bebas, obat-obatan terlarang, dan hal-hal buruk lainnya. Untuk itu, berikan kasih sayang kepada anak-anak agar mereka merasa nyaman saat berada di rumah.

Jumat, 06 Juli 2018

Perhatian buat para Suami


Hari minggu pagi, pasangan suami istri nampak sibuk. Sang suami sibuk mencuci mobil, sang istri sibuk memasak di dapur nyambi menggiling pakaian di mesin cuci. Di satu sisi menggendong anak yang masih 9 bulanan dan menyuapi anak 4 tahun yang sedang main pesawat terbang berlarian di rumah. 

Setelah masakan siap, suami, istri dan anaknya makan dengan lahap di meja makan. 

Sang suami berkata, "Bun, ingat kan hari ini kita ada agenda temu alumni? jam 10 kita berangkat ya... "
Istri menjawab dengan semangat, "Siap ayah!"

Maka setelah makan pun keduanya bergegas. Sang suami langsung ke kamar mandi, merapikan kumis, merapikan bulu hidung, dan mandi sambil bernyanyi. 

Di lain sisi, sang istri sibuk memandikan dua anaknya, tahu kan bagaimana hebohnya, yg besar susaaah sekali diajak mandi, sekalinya sudah mandi, susaaah diajak berhenti. Sementara sang suami baru memakai sabun mandi setelah selesai menggosok gigi, istri masih berkutat memandikan si bayi sambil menginterupsikan anak sulungnya mengenakan baju dan celana panjang. 

Selesai sang suami mandi,ia langsung ke kamar, memakai kemeja yang disiapkan istri dari subuh hari, necis dengan celana jeans dan sepatu kulit yang sudah disemir. 
Sementara itu sang istri ingat, pakaian yang digiling dimesin cuci belum dijemur, takut bau jika dibiarkan di dalam mesin cuci. Setelah menjemur ia masih repot dengan cucian bekas memasak, dan bekas makan bersama. 

Sang suami sudah rapi, wangi dengan minyak wangi khasnya. Orangnya sudah ke garasi, bau parfumnya masih tertinggal di dalam kamar. Ia kemudian menyalakan mobil, pikirnya sambil menunggu istrinya ia akan memanaskan kendaraan. 

Di dalam istri sudah kaget mendengar mesin mobil berbunyi. Tentu itu adalah kode tak langsung dari suami, "Ayo kita segera berangkat!" Baru saja selesai mencuci piring, ia langsung buru-buru ke kamar mandi. Tanpa keramas! Ya! Karena dengan keramas, ia membutuhkan waktu untuk mengeringkan rambutnya, karena jika memakai kerudung dalam keadaan rambut basah akan membuatnya berketombe. 

Selesai mandi ia langsung ke kamar, memilih baju dalam lemari, tak sempat nge-mix n match warna yang penting asal pakai yg ada aja dan mudah dipakai. Biar cepat berangkat, begitu pikirnya. Aktivitas berdandan diselingi melodi tangisan anak bungsu yang meminta mimik, baju yang sudah rapi dikancingkan pun kembali tidak beraturan. Sambil menyusui, tangan kanannya menyentuh pelembab dan bedak, dengan secepat mungkin. Selesai menyusui, bayi ditipkan ke kakaknya, sesekali terdengar keduanya 'heboh', saling jahil. 

Dari luar suaminya sudah menyalakan mobil 15 menit sambil menyalakan lagu-lagu dari Jason Mraz. Tak lupa scrolling teman-temannya di laman media socia.  timeline Pikirnya, "Memang ya perempuan itu kalo dandan lamaaaa banget!" Akhirnya ia membunyikan klakson, secara tidak langsung dia berbicara, "Ayo cepetan!" 

Dan istri di dalam kamar menyadari, ia sudah diburu waktu. Tanpa pikir panjang ia memakai kerudung secepatnya, tak peduli atasnya bengkok sedikit, warna kerudungnya kurang matching dengan baju, yang penting cepat beres. 

Oh ya lupa, dia belum memakai lipstik. Maka akhirnya lipstik dia pakai sambil berjalan menuju keluar rumah sambil menggendong bayi dan mengunci pintu. 
Akhirnya berangkatlah keluarga itu ke acara temu alumni. 

Di dalam mobil sang suami mendumel, "Bunda lama banget sih dandannya. Kita telat nih, udah jam 10 lebih seperempat."
Di lain kesempatan, "Itu lipstiknya kurang rapi, Bun." Di lain kesempatan, "Warna kerudungnya kayak kurang matching, Bun." Di lain kesempatan lagi, "Bunda lupa gak pakai minyak wangi ya?" Sejumlah pertanyaan suaminya (yang walaupun memakai panggilan 'Bun') terasa begitu menyesakkan bagi sang istri. 

Akhirnya tibalah di tempat temu alumni. 
Sepasang suami istri itu bertemu dengan teman satu kelasnya yang juga terkena cinta lokasi. Ya ada 6 orang dalam 1 kelas yang terlibat cinta lokasi. 4 diantaranya ya mereka. 

Sang suami sangat kagum dengan temannya. "Kamu hebat, udah sukses aja nih. Istrimu juga hebat, masih kayak SMA aja penampilannya, gak berubah padahal udah punya anak 2. Tetap wangi, tetap rapi, tetap tersenyum ceria." Ia bilang begitu karena sangat berbeda dg kondisi istrinya. Istrinya juga punya anak dua, tp ia tidak rapi, kerudungnya bengkok-bengkok. Wangi sih, wangi masakan :( kerudungnya bau apek, tercium bahkan olehnya yang tidak bersalaman dan cium pipi kanan kiri. Bajunya tidak matching dengan kerudungnya, bajunya biru kerudungnya kuning. Padahal temanya pertemuannya, black n white. Ya tepat. Salah kostum! Selain itu, wajahnya seperti 5 tahun lebih tua, tidak ceria, yang ada adalah sisa-sisa kelelahan dan sisa kantuk semalam. 

Suami bertanya pada temannya, "Kamu pasti harus mengeluarkan biaya mahal ya untuk perawatan istrimu? Punya ART ya di rumah? Sering belikan hadiah ya buat istri jadi senyumnya ceria terus?"

Sang teman hanya tersenyum. Lantas jawaban temannya begitu mengejutkannya, begini kira-kira:
------
"Aku gak punya ART di rumah.. perawatannya pun tidak mahal harus ke skincare bonafid. Cukup perawatan biasa dg produk yg ada di tv. Aku tak rajin membelikan hadiah karena dia tidak meminta. 

Resep ku hanya satu, memberikannya WAKTU."
------
"Maksudnya?" Sang suami penasaran. 
------
Temannya menjawab,
"Ketika hendak pergi tadi, aku menyempatkan membantu istriku merapikan rumah, pekerjaan rumah kami bagi berdua. 
Ketika istriku memasak, aku membantu memandikan anak. 
Ketika masakan siap, anak-anak sudah rapi. Berikut akupun sudah mandi. 
Ketika kami selesai makan, istriku juga mencuci piring, dan aku mengajak anak-anak main. Jemuran dudah kujemur sebelum aku memandikan anak. 
Aku terus mengajak anaku bermain, sehingga istriku sempat keramas setelah kecipratan bumbu dan bau piring cucian. Ia sempat membersihkan wajah, menghairdryer rambutnya, dan sempat memilih baju yang tepat. Tak lupa ia merapikan lipstik dan memakai minyak wangi. 
Pagi itu ia segar, karena malamnya aku bantu ia menjaga anak kami yang masih 7 bulan, sehingga ia cukup tidur dan bangun dengan ceria. Ditambah lagi, setelah dia berdandan aku sempat memujinya, bahwa ia sangat cantik dan serasi memakai baju itu. Padahal baju itu setahuku sudah dibeli sejak setahun yang lalu. Karena itu ia bahagia. ☺️"

"Nah istrimu juga bisa gitu kok. Asal kamu menyediakan waktu untuknya. "

"Tadi pagi berapa menit kamu alokasikan waktu untuk membiarkan istrimu berdandan sebelum berangkat ke acara ini?. ☺️ temannya tersenyum sambil menepuk pundak sang suami. 

Sang suami? Ia tertegun menyadari kesalahan dirinya. 

Kamis, 05 Juli 2018

SEDEKAH RAHASIA...


Semua masalah yang hadir di kehidupan kita wajib dipandang dari sisi spiritual. Apakah ini ujian atau azab? 

Ujian jika masalah itu membuat kita makin dekat dengan ALLAH, dan akhirnya ALLAH bukakan banyak pintu kemudahan sesudahnya.

Azab jika masalah itu membuat kita makin jauh dari ALLAH, periode lebih lama, dan kuncinya kalau gak segera taubat maka akan makin menghancurkan kehidupan kita.

Bisnis hancur, keluarga sakit, kecelakaan, utang macet, kisruh rumah tangga, musibah beruntun, bawaannya sial terus... 
ambil kaca, apakah ada dosa-dosa masa lalu yang belum bener-bener kita minta ampun pada ALLAH? 
Jika hati kita menemukannya, waspadalah.. bisa jadi itu adalah azab dunia yang sedang ALLAH timpakan pada hidup kita. 

Dalam beberapa hadist Nabi mengingatkan untuk mengangkat masalah kita dengan sedekah... giving! Memberikan hartamu untuk orang lain, atau untuk kepentingan agama. 

Allah mengirimkan malaikat untuk mendoakan kebaikan orang-orang yang bersedekah, dan ALLAH juga mengirimkan malaikat untuk melaknat orang-orang yang kikir dengan hartanya. Seolah tidak puasss menumpuk harta.. rakuss ingin punya semua, tapi ada saudara dan tetangganya lapar dia tutup telinga.

Sedekah tidak harus dengan uang, bisa dengan perbuatan baik yang membuat orang lain bahagia. Dan godaan yang kita hadapi di “zaman now” adalah... berhentilah mengeluarkan kamera!

Ada momen ketika sedekah bareng-bareng harus difoto untuk bukti kepada donatur, niatkan hati untuk syiar.. tangan kanan sedekah, tunjukkan ke tanan kiri agar ikutan. Makin banyak yang sedekah, makin banyak hasil yang di bisa dibagikan.. 

“Ayo kawan bantu adik-adik di panti asuhan ini, mereka butuh sepeda untuk sekolah. Setiap hari mereka berjalan kaki 5 kilometer, dengan sedekahmu kita ringankan beban mereka..” 
boleh! Ajak kawan-kawan ikut dalam kebaikan.

Namun ada waktunya tangan kanan memberi, tangan kiripun tidak tau. Hati takut riya’ muncul sehingga sedekah itu tertolak. ALLAH tidak ridho karena yang dicari adalah pujian, label ahli sedekah, label orang dermawan, dan tentu biar eksis di sosial media.. 

Dijaga bener agar sedekahnya memang niat mencari ridho ALLAH, hanya dia dan ALLAH yang tau, jika ada orang lain yang tau bukan karena kita upload, tapi karena dia ditunjukan oleh ALLAH dengan apa yang dia lakukan.

Ada yang tiap hari membagi nasi bungkus memberikan langsung kepada mereka yang bekerja di jalanan.

Ada yang menyapu halaman rumah tetangganya tiap usai subuh sehingga bersih..

Ada yang hobinya menyelipkan uang setiap bertemu simbah-simbah tua di jalan

Ada yang tiap gajian membelikan beras satu karung yang dia antarkan langsung ke panti asuhan

Ada pemburu anak yatim, tiap bulan mencari anak-anak yatim untuk disantuni, dibayari sekolahnya, dibelikan tas dan sepatunya.. 

Ada yang rutin membelikan 10 sandal jepit dan dia drop di berbagai masjid.

Ada yang seminggu sekali mengambil sabun dan sikat, meluangkan waktunya membersihkan kamar mandi dan tempat wudhu tanpa perlu takmir masjidnya tau.

Ada yang mencuci sarung, mukena dan sajadah masjid hingga wangi, diam-diam rutin dilakukan

Ada yang mewakafkan waktunya menyopiri ambulance di gerakan sedekah. Wira wiri membawa orang sakit dan jenazah.. 

Masya ALLAH begitu banyak ladang kebaikan bisa dilakukan...
Cukup engkau dan ALLAH yang tau.. 
simpanlah saja kameramu.. 

“Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” 
(QS. Al-Munafiqun: 10)

Ternyata orang matipun ingin bisa kembali ke dunia agar bisa bersedekah.. 

Karena apa? 
Ini kata Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam 
“Sedekah akan memadamkan api siksaan di dalam kubur.” 
(HR. Thabrani, di shahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 873)

Mumpung masih ada waktu kawan..
Mumpung masih sehat..
Mumpung masih bisa bergerak..
Mumpung masih di dunia.. 

Kenapa sedekah rahasiamu harus ditunda-tunda?

Rabu, 04 Juli 2018

HAL INILAH YANG MENYEBABKAN SEORANG MUSLIMAH TAAT MASUK NERAKA KARENA LISAN


Sahabat, jangan merasa aman dan yakin di dunia apalagi di akhirat karena merasa sudah rajin sholat, mengaji dan berpuasa jikalau tak mampu menjaga lisan.  Maksudnya?

Abu Hurairah r.a pernah menyampaikan, ada yang menanyakan kepada Rosulullah SAW begini, “Wahai Rosulullah, sesungguhnya si Fulanah suka sholat malam, shoum di siang hari, mengerjakan (berbagai kebaikan) dan bersedekah, hanya saja ia suka mengganggu para tetangganya dengan lisannya?”

Dijawab oleh beliau, “Tiada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka”.  Nah Mereka pun bertanya lagi, “Sesungguhnya si Fulanah (yang lain) mengerjakan (hanya) sholat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju, namun tidak pernah mengganggu seorangpun?”. Bersabda Rosulullah, “Dia termasuk penghuni surga”. [HR al-Bukhari)

Berarti soal menjaga lisan ini bukan perkara kecil bukan?. Amat menentukan nasib seorang hamba di dunia, terlebih-lebih di akhirat kelak.  Intinya Ibadah vertikal sesorang juga harus dimplementasikan dengan ibadah horizontal dia kepada sesama. Terutama saudara terdekat seperti tetangga dengan menjaga lisannya.

Urusan lisan buat perempuan memang bukan perkara gampang.  Banyak yang mengatakan memang dari “sono”nya perempuan dilahirkan sebagai sosok cerewet dan banyak omong. Betulkah?

Sebenarnya nggak 100% valid,  tapi setidaknya kalau ada penyebutan “perempuan”  secara khusus oleh Allah SWT dalam kaitannya menjaga lisan, itu tandanya para wanita harus lebih berhati-hati.

Di Surat Al Hujurat ayat 11 disebut jelas, “…dan janganlah perempuan-perempuan (mengolok-ngolok) perempuan lain , kerena boleh jadi perempuan (yang diolok-olok) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-ngolok)”.

Nah Sahabat Ummi, peringatan Allah ini pertanda bahwa siapa saja khususnya perempuan harus benar-benar menjaga lisannya dengan baik. Karena ada istilah mengatakan lidah lebih tajam daripada pedang. Pukulan hanya membekas di badan barang sebentar tapi omongan bisa terpendam di hati hingga terbawa mati. Serem kan?

Tahukah apa saja petaka lisan yang bisa menjauhkan wanita dari surga?

Mencibir atau mengolok-ngolok. Ini masuk petaka besar karena dibalik cibiran biasanya tersembunyi kesombongan. Orang yang mengolok-ngolok seringnya merasa dirinya lebih baik dan sempurna dari orang lain. Padahal barang siapa membawa kesombongan atau ujub maka ia tak akan diperkenankan masuk  surga.

Menggunjing atau  membicarakan aib orang. Wah ini juga jangan dianggap sepele karena jatuhnya bisa ghibah maupun fitnah. Ghibah jika apa yang disampaikan benar, fitnah jika ternyata salah.  Bila tak ingin amal yang sudah kita kumpulkan susah payah di’debet’ orang lain, maka mulai dari sekarang berhentilah menggunjing.

Banyak mengeluh.  Konon perempuan gudangnya keluhan terutama mengeluhkan pasangan hidup alias suaminya.  Sahabat Ummi, waspadalah…waspadalah jangan sampai tercecer keluhan mengenai pasangan hidup kita di depan teman hatta urusan sepele sekalipun. “Suami saya orangnya ceroboh…naroh barang suka sembarangan.  Sudah gitu malas bangun pagi sekalinya bangun pengennya sudah tersedia kopi!”

Karena mendengar keluhan menantunya mengenai kondisi perekonomian keluarga tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, diriwayatkan Nabi Ibrahim AS akhirnya menyuruh Nabi Ismail menceraikan istrinya.  Bagaimanapun seorang istri harus menjaga kehormatan suaminya.

Keluhan istri juga bisa diartikan ia tidak ikhlas dengan keadaan.  Mengeluhkan suami sama saja ia tidak ikhlas mendampingi.  Itulah yang kata Rasulullah SAW mengapa banyak wanita jadi penghuni neraka karena sering berkeluh kesah mengenai suaminya baik soal uang maupun tabiatnya.

Dalam hadits riwayat Al Bukhari dikatakan banyaknya wanita dalam neraka karena mereka kufur terhadap suaminya. Kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Meskipun suaminya berbuat baik sebanyak apa pun namun tatkala sedikit saja seorang istri menemukan kekurangannya yang tidak ia sukai para istri ini dengan mudahnya mengucap, “Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.”

Pernahkah terucap demikian?...buru-buru minta maaf segera deh para istri.

Gampang mencela dan ngata-ngatain orang.  Perempuan juga paling jago memberi label jelek pada sesama perempuan. “dasar jablay.  Sundel bolong…,perusak rumah tangga orang” dan sederetan cap jelek lainnya. Sss..ingatlah pepatah mulutmu harimaumu.

Nyinyir dan over penilaian.  Nah ini dia penyakit lisan lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan.  Bukan karena perfeksionis, tapi dasarnya perempuan memang doyan menilai. “Makanan di situ nggak enak. Asiiin. Ih amit-amit mampir ke situ lagi”. Tapi  ludes juga tuh masuk ke perut.  Apalagi kalau arisan, “ah bu, bajunya ini sudah bagus sayangnya kerudungnya kurang matching..”. Adaaaa saja yang dinilai dan kadang tidak prinsipil.

Basa-basi tapi tak mengenakkan. Menanyakan sesuatu boleh-boleh saja asal jangan berlebihan dan kadang kala bikin susah orang untuk menjawab.  Basa-basi tapi minus empati. Contohnya begini:

“Kapan menikah? Saya nggak sabar nih pengen jadi panitia.” Padahal tahu dia lagi nunggu jodoh.

“Kapan punya anak?..sudah setahun belum isi juga?”

“Kapan nambah anak lagi? Cuma dua mah masih sepi rumah”

“Kapan mantu?”

Bla…bla…

Tidak tahukah kadang basa-basi terkesan sepele bisa membekas dalam pikiran seseorang dan membuatnya stress?. Berempati sajalah dan doakan saja secara diam-diam tak usah menanyakan berulang-ulang kayak siaran iklan.

Menghasut dan manas-manasi teman. 

“Bu, jangan biarkan anaknya main sama anaknya si A..dia itu celamitan persis kayak ibunya”

“Ibu harus segera menurunkan berat badan biar nggak gampang sakit.  Tetangga saya kemarin meninggal di usia 45 tahun. Masih muda kan, sakit jantung karena kegemukan”.

Yakin deh sahabat, bukannya mengena malah antipati. Kadang ada orang yang dijauhi karena sikap dan ucapannya tidak memberi kenyamanan bagi yang mendengar.

Sahabat Ummi, betapa lisan yang tak terjaga akan menjatuhkan seseorang ke dalam neraka sudah sering diingatkan oleh Rasulullah SAW di hadits yang lain.

“Tiada lain yang menjerumuskan manusia ke dalam neraka itu hanyalah karena hal-hal yang diucapkan oleh lidah mereka” (HR. Ashhabu ‘s Sunan dan Ahmad)

Lalu bagaimana cara mencegah lisan dari perkataan yang menyakitkan?.

Jawaban tergampang adalah latihan mengendalikan diri.Jangan berdalih ucapan buruk itu karena karakter (sifat) bawaan, atau kesukuan.  Tidak, lisan itu merupakan gambaran karakter seseorang.  Karenanya saring-saringlah dulu ucapan sebelum kelepasan.  Berfikir sebelum bicara, bukan di balik ngomong dulu baru mikir. 

Cara lain adalah mulai berkomitmen untuk tidak berdusta, menggunjing, mencela dan lainnya yang berindikasi menyakiti orang lain.  Hal yang juga memungkinkan adalah meninggalkan lingkungan pergaulan yang tidak kondusif.

Banyak di kalangan kita ikutan ghibah karena teman-teman sekeliling kita biasa demikian. Tinggalkan pergaulan yang buruk dan bergantilah mencari kawan-kawan yang mendukung kita dalam kebaikan.

Tentunya dengan cara mensiasatinya karena pada dasarnya kita pun dilarang pilah pilih teman karena kesombongan atau merasa lebih suci. Dan terakhir, isilah waktu dengan kesibukan yang bermanfaat. Insya Allah dengan banyak beraktivitas positif akan menghindarkan kita dari waktu luang yang kadang sia-sia.

Semoga bermanfaat.....

Selasa, 03 Juli 2018

Apakah org yg meninggal sadar bahwa dirinya sdh mati


Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya*

*Beberapa waktu kemudian*

*Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah. Allah kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari “mimpi” buruknya.*

*Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya.*

*Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget,*

*“Dimana bajuku? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Dimanakah aku?” “Tempat apa ini? Kenapa bau tanah dan lumpur?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati.*

*Berteriak lah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang-orang terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya:*

*“Ibuuuuu….!!!!*
*“Ayaaaaaah…!!!!”*
*“Kakeeeeek!!!”*
*“Neneeeek!!”*
*“Kakaaaaak!!!”*
*“Sahabaaaaat!!!”*

*Tidak ada seorang pun yang menjawab nya. Dia yang selama ini lupa pada Allah pun ingat bahwa ALLAH adalah satu-satunya harapan.*

*Menangis lah dia sambil meminta ampun,*

*“Ya, Allaaaaaaah…. Ya Allaaaaaaah…. Ampuni aku ya Allaaaaaaah….!!!”*

*Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya.*

*Jika dia orang baik, maka muncullah dua malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya dan menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik.*

*Jika dia orang buruk, maka dua malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya.*

*Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur*

*Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:*

*“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat dan bukan pula yang lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)*

*Al Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang – orang sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba -tiba seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan.*

*Setelah dikuburkan dan orang – orang mulai meninggalkannya, datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab.*

*Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan utk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.”*

*Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al quran yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan.*

*Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dan Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.”*

*Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609)*

*Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.*

*Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa Ta’ala.*

*Ya Allah, ampunilah dosaku, dosa ibu bapakku, keluargaku, saudaraku dan seluruh kaum muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin.

Senin, 02 Juli 2018

ALMA DAN TAQY: DRAMA PERNIKAHAN MUDA



Kira-kira kalau saya nulis soal artis (lagi) pada muntah nggak? HAHAHAHA

Lha piye dong… setelah lama termenung di kamar,  kok yang terfikir untuk ditulis adalah soal berita lawas sepasang artis. Eh ini layak disebut artis nggak ya? Okelah..kita sebut orang beken saja ya. Mereka adalah Taqy dan Alma, yang dikabarkan akan bercerai padahal baru tiga bulan menikah. 

Taqy ini adalah hafidz muda Indonesia, yang punya banyak follower di instagram. Yang disebut-sebut sebagai hafidz ganteng dan satu geng dengan Muzzamil Hasballah (siapa pula ini?) ya intinya hafidz yang terkenal gitu lah ya…

Lalu Alma adalah selebgram yang anak pengacara tajir bernama Sunan Kalijaga. Alma ini dekat dengan Awkarin (tahu lah ya siapa awkarin ini. Yang belum tahu mungkin bisa di-gugel) lalu memutuskan berhijrah, dan menikah di usia muda dengan Taqy. Kalau nggak salah, usianya saat menikah adalah 18 tahun. Usia dimana seorang gadis muda baru saja lulus SMA.

Lha… kenapa kok saya jadi latah ngikuti berita mereka, karena pasangan ini menarik. 

Pertama, mereka berani nikah muda. Habis nikah langsung LDR pula (Taqy kuliah di Mesir). Kedua, saya salut dengan keberanian Taqy menikahi wanita yang mungkin level pemahaman agama-nya jauh di bawah dia. Taqy ini hafidz, dan hidup dalam keluarga dengan pemahaman agama yang baik.  Lalu gadis pilihannya adalah Alma yang gaul, Alma yang tahu seluk beluk dunia clubbing, Alma yang anak orang kaya, dan Alma yang baru saja hijrah.

Akan lebih mudah bagi Taqy, mungkin, jika memilih gadis yang sudah kokoh dalam hijrahnya. Mungkin macam Muzammil kala memilih Sonia (Sonia siapa lagi? Gugel sendiri ya 😄 )tapi dia memilih Alma dan bertekad membimbing Alma menjadi pribadi yang lebih baik: bagi saya ini mengagumkan.

Lalu mereka pun menikah. Lalu warganet baper. Lalu mereka dinobatkan sebagai relationship goals layaknya Muzammil, layaknya Alfin putra ustadz Arifin Ilham, lalu mereka LDR di H+7 setelah menikah, lalu boooommmmm….. mereka dikabarkan akan bercerai. 😲

Beredar kabar, Taqy tidak suka dengan Alma yang pakai celana saat liburan. Taqy nggak suka Alma menjawab chatt-nya dengan kata “apose”. Di sisi lain, Alma kecewa dengan Taqy yang tidak lemah lembut dalam membimbingnya berhijrah. 

Alasan ini yang beredar. Alasan lain sih hanya mereka berdua saja pastinya yang tahu. 

Nah.. sebelum mereka memutuskan bercerai pun warganet disuguhi banyak drama. Alma yang dinilai terlalu banyak mengumbar masalah pribadi di sosmed, diimbangi pula dengan pihak Taqy yang menggelar jumpa pers. Pernikahan dua anak muda ini jadi begitu gaduh. Terlalu banyak hal yang membuat miss focus. 

Saat membaca berita demi berita itu, yang terlintas di batin saya cuma satu: Dua anak manusia yang saling jatuh cinta ini hanya butuh ketemu -_-

Ketemu, pelukan melepas kangen, sayang-sayangan, lalu bicara dari hati ke hati. Drama ini terjadi dalam bentang Jakarta-Kairo. Perang dilakukan lewat sosmed. Padahal mungkin kalau mereka bertemu, amprogan istilahnya, bisa aja setelahnya happy ending. 

Ini analisa sotoy saya aja sih.. sebab saya pernah jadi gadis muda seperti Alma. Yang labil dan caper ampun-ampunan.

Usia 18 tahun, ya jangan dituntut se-dewasa Raisa yang menikah di usia 27 tahun. Saya jadi membayangkan berada di posisi Alma. Masih pengantin baru, dengan segudang kekaguman dan rasa cinta kepada suami (kabarnya Alma yang berinisiatif duluan berkenalan dengan Taqy), lalu ditinggal suami hanya seminggu setelah nikah. Ninggalinnya bukan cuma ke Bekasi ceu, tapi ke luar negeri untuk urusan study.

Apa yang saya rasakan? Kangen berat pastinya.

Lalu di sisi lain, Taqy di sana ada tanggung jawab study. Ada masalah pribadi, masalah perkuliahan, masalah sosial yang harus ia tuntaskan.

 Fokus Taqy ada pada studi-nya. Sementara fokus Alma ada pada suaminya. Di sinilah ketimpangan pertama mulai terjadi.

Lalu yang terjadi berikutnya adalah, gadis muda yang rindu suaminya ini mulai memberi kode, mulai merajuk, bahasa kerennya “caper” di sosmed.

Alma hanya ingin diperhatikan, dicintai, seperti hal-nya pasangan baru. Pasangan lama saja belum tentu kuat LDR, lha ini pengantin gress. Di sini saya benar-benar bisa memahami isi hati Alma ☹️

Tapi apa Taqy salah? Ya enggak juga sih. Dikira study di luar negeri itu gampang apa. Dia fokus pada study-nya, pertanda dia lelaki yang bertanggung jawab kan. Dia menilai Alma labil hanya karena sering baper di sosmed, ya wajar juga. Di usia yang masih muda, mungkin jam terbang Taqy dalam memahami wanita masih sangat rendah.

Ketimpangan kedua, Taqy ini hafidz dan Alma adalah wanita yang baru saja berhijrah dari masa lalu yang sangat jauuuh berbeda dari Taqy. Bagi Taqy, celana sangat mengganggu. Bagi Alma, mungkin kasarannya, “masih mending aku pakai celana, daripada pake rok se atas lutut?” Alma kesulitan mengakselerasi Taqy. Taqy tidak punya banyak ruang dan waktu untuk membimbing istrinya secara langsung. 
Ditambah, kedua belah keluarga akhirnya terlibat.. kedua insan ini tidak kunjung bertemu (dan berpelukan), masalah yang terlempar ke publik sudah telanjur digoreng oleh keluarga. Jadi makin rumit deh -_-

Sedih ya… 😰

Sebagai penonton, saya ingin mereka tetap bertahan. Sebab saya kok nyaris yakin, pangkal masalahnya adalah rasa kangen yang sulit dibendung, lalu diungkapkan dan direspons balik dengan cara yang “unik”.

Sekali lagi ini cuma ke-sotoy-an saya saja. Semoga salah.

Menikah sekufu (satu level, baik level agama maupun level ekonomi sosial) itu saja sudah banyak masalah, butuh adaptasi dan saling pengertian. Apalagi pernikahan beda kufu seperti yang mungkin terjadi pada pernikahan pasangan muda ini.

Semoga apapun yang terjadi, Alma dan Taqy bisa mengambil hikmah besar dari peristiwa ini.

 Untuk adik-adik kita yang ingin menikah muda: Taqy dan Muzammil ini hanya contoh belaka. Yang ndilalah nasib pernikahannya berbeda. Tapi percayalah, menikah tidak cuma butuh cinta dan uang. Nikah butuh kedewasaan. Usia bisa jadi bukan parameter kematangan seseorang. Tapi setidaknya usia memberi keleluasaan dalam hal pengalaman, yang nantinya berperan membentuk kedewasaan juga.

Cinta memang bisa menghantarkan kita menuju pernikahan. Namun percayalah: pernikahan tidak akan cukup jika di dalamnya hanya tersaji cinta....

Nah dari sekian banyak uraian di atas, ada banyak sekali pesan yg saya tangkap. 

Seringkali, ungkapan caper terhadap orang yg kita sayangi (baik itu suami ke istri atau sebaliknya, ortu ke anak atau sebaliknya) diungkapkan dengan cara yg kurang komunikatif, sehingga orang yang kita sayangi lebih merasa 'terganggu' dan menimbulkan rasa kurang nyaman. 

Jika sekarang masih ada diantara sahabat yang sedang kurang akur, dengan orang tua misalnya. Jika akhir-akhir ini orang tua sering ngomel dan jarak anda jauh dengan mereka, bisa jadi mereka rindu. Ungkapannya saja yang mungkin jadi salah. Bertemu lah ya... biar clear. 😘

Jika hari ini ada suami istri yg 1 ranjang tapi tak satu hati, tidur saling membelakangi, barangkali ada komunikasi yg salah, maka bicaralah baik-baik. Bertemu dalam suasana yg lebih romantis. Utarakan keinginanmu dan berusahalah mengerti keadannya. Bahasakan keinginan kita dengan cara yg tepat, sehingga akhirnya masalah clear. Masa satu rumah, satu kasur, tapi tak satu hati? Sayang. Apalagi yg LDR, kalo lagi berantem ya ketemu lah... bisa jadi selama ini hanya ingin 'melepas kangen'. 

Jika selama ini sedang kurang baik silaturahminya dengan sahabat baik, ya ketemu lah, ngopi-ngopi cantik. Siapa tahu karena kesibukan masing-masing jadi jarang ketemu, jarang ngobrol, dan akhirnya 'salah faham. 😁


Semoga yg hari ini sedang bertengkar segera di rukunkan. Aamiin 

Minggu, 01 Juli 2018

Kalau Bisa Bayar, Kenapa Ambil yang Gratis!?

Hasil gambar untuk Gratis

Sebagai salah satu dari 240 juta orang Indonesia, maka cara berpikir saya ,tentunya tidak mungkin bisa terlepas dari pola pikir gaya Indonesia. Salah satunya adalah: _”Kalau bisa gratis, kenapa harus beli?”_
Nah, saya dapat pelajaran baru disini, yang membuat saya tercenung dan merenung diri.

*Sore Hari Roti Gratis*

Awalnya dulu, saya tidak percaya, ketika ada teman dari Indonesia yang sudah lebih lama tinggal disini. Katanya, bahwa toko roti disini, tidak menjual roti yang sudah bermalam. Makanya kalau sudah sore, roti bisa diperoleh secara gratis. Tapi saya sama sekali tidak melihat ada yang antri untuk dapatkan roti gratis Padahal saya pernah saksikan di salah satu mall di Indonesia, pada jam 7 malam ada antrean yang panjaaang, karena roti dijual setengah harga. Nah, apalagi kalau dikasih gratis.

*Pengalaman Dapat Roti Gratis*

Suatu sore, sesudah menikmati secangkir capuciino di Gloria Jeans Café yang capucinno-nya paling enak (menurut saya), kami mampir ke toko roti. Membeli sebatang roti kismis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti, untuk dipotongkan, sehingga nanti dirumah gampang, tinggal comot dan makan.

Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepada saya. Langsung saya berikan uang lembaran 10 dollar. Tapi ditolak dengan senyum manis, sambil berucap, ”It's free nothing to pay.”
 
“Are you sure?” kata saya. 

Gadis remaja yang tugas jualan disana, menjelaskan, bahwa kalau sudah ditutup, roti tidak boleh lagi dijual. Boleh diberikan kepada siapa yang mau atau diantarkan ke Second Hand shop untuk orang yang membutuhkan.

Agak tercengang juga saya dengar penjelasannya. Terbayang, kalau di Indonesia, wah bisa bangkrut ini, karena orang bakalan menunggu toko tutup supaya dapat yang gratis.

*Ada Pembeli Lain Yang Lebih Membutuhkan*

Belum selesai ngobrol dengan si mbak, tiba tiba ada suami istri, yang juga mau belanja roti. Rupanya mereka tanpa saya sadari sudah mendengar percakapan kami. Kelihatan si Pria adalah orang Australia, sedangkan istrinya adalah tipe orang Asia. Si wanita juga minta roti di mbak, tapi di cegah oleh suaminya, sambil berkata _”No darling, please. We have enough money to buy. Why do we have to pick up a free one? Let’s another people who need it more than us take it."_

Wah... wah, merasa tersindir wajah saya panas… Egoisme saya melonjak kepermukaan, merasa tersindir dengan perkataannya. Dalam hati saya bergumam, ”Hmm saya ini dulu pengusaha tau”.
Tapi, syukur cepat sadar diri, nggak sampai terucapkan. Karena orang yg bicara suami ke istrinya, masa iya saya tiba2 nyelak ditengah tengah? Hampir saja saya berbuat kesalahan. Karena toh mereka tidak omongin saya… Kalau saya merasa tersindir, itu salah saya sendiri.

*Renungan diri*

Hingga menjelang tidur, kata kata si Suami kepada istrinya masih tergiang ngiang rasanya, _"We have enough money to buy... why do we have to pick up a free one."_ s

Setelah saya renungkan, saya merasakan bahwa kata kata ini benar. Kalau semua orang yang punyai duit, ikut antri dan dapatkan roti gratis, yang biasanya diantarkan ke Second Hand Shop untuk dibagi bagikan gratis, berarti orang yang sungguh sungguh membutuhkan tidak bakalan kebagian lagi roti gratis.

Walaupun saya sesungguhnya mau membayar, namun si mbak yang nggak mau terima uang saya. Pelajaran hidup ini tidak mungkin akan saya lupakan. 

*Kalau kita sanggup beli. jangan ambil yang gratis. Biarlah orang lain yang lebih membutuhkan mendapatkannya.*

Sungguh sebuah kepedulian akan sesama yang diterapkan dengan sungguh sungguh hati.
Kini saya baru tahu, kenapa kalau di club ada kopi gratis, tapi jarang ada yang ambil, Mereka lebih suka membeli. Bukan karena gengsi gengsian, tetapi terlebih karena rasa peduli mereka pada orang lain, yang mungkin lebih membutuhkan.

Pelajaran yang sungguh sungguh memberikan inspirasi bagi diri kita.
Allah sudah memberikan berkat yg cukup utk kita, tidak perlu lagi kita mengambil bagian yg diperuntukkan bagi orang lain.