_Hari demi hari telah berlalu.
Waktu pun terus berjalan tanpa dapat diulang._
Daun yang hijau kini telah berubah menjadi kuning.
Begitupun dengan orang-orangnya.
Mungkin kita dulunya berada di satu titik ketika kita telah jauh dari-Nya Sang Pemilik alam semesta.
Namun suatu ketika kita tersadar dan ingin kembali kepada-Nya.
Lalu apakah yang harus kita lakukan?
_Apakah kita harus berputus asa karena begitu banyak dosa yang telah kita lakukan? Ataukah berharap kepada Rahmat-Nya yang tak dapat dibandingi?_
Allah SWT telah berfirman
*لا تقنطوا من رحمة الله ان الله قريب من المحسنين*
*"Janganlah kalian berputus asa dari kasih sayang Allah, sesungguhnya Allah itu dekat dengan orang-orang yang berbuat baik."*
_Jadi, sebanyak apapun dosa yang telah kita lakukan jangan pernah membuat kita menyerah untuk bertaubat._
*Karena dosa sebesar bumi pun tak akan pernah dapat menandingi rahmat-Nya yang lebih luas dari seluruh alam semesta.*
_Namun, walaupun kita tau bahwa rahmat-Nya tak akan pernah habis, kita juga harus memiliki rasa takut kepada siksaan-Nya agar kita tidak kembali untuk berbuat maksiat._
Karena sebesar apapun penyesalan yang telah membuat kita bertaubat, kita tetaplah seorang manusia yang imannya bertambah dan berkurang.
_Harapan dan ketakutan ini bagaikan dua sayap yang saling melengkapi satu sama lain, bagaikan seekor burung yang tak akan pernah mencapai tujuannya jika salah satu sayapnya patah. Begitupun kita yang tak akan pernah mencapai Ridho Allah jika kita hanya memiliki satu dari dua sifat ini_
*Pernahkah kita berfikir 'Seandainya maksiat yang ku lakukan ini adalah kesalahan yang ku lakukan di hadapan manusia pastilah mereka akan menjauh dariku dan tak akan pernah ingin menyapaku lagi, tapi begitu beruntungnya aku memiliki Allah yang tak pernah bosan memaafkanku meskipun aku begitu sering melakukan maksiat'*
_Dan ingatlah bahwa diwaktu kita sedang melakukan maksiat dia tetap menyayangi kita, memberikan apapun yang kita butuhkan walaupun kita tidak mensyukuri itu semua._
_Diriwayatkan dari Sayyidina Anas R.A bahwasanya Rasulullah SAW bersabda_
*"Jika seorang hamba telah berbuat satu dosa maka Allah mencatatnya"*
_Lalu berkatalah seorang Arab_ *"Bagaimana jika dia bertaubat?"*
_Rasulullah pun mejawab_
*"Maka dihapuslah dosa itu darinya"*
_Seorang Arab itu pun berkata kembali_
*"Jika dia kembali (melakukan maksiat itu)?"*
_Rasulullah pun menjawab_
*"Allah pun mencatat (maksiat yang baru itu)"*
_Orang Arab itu pun menjawab_
*"Jika dia bertaubat?"*
_Rasulullah menjawab_
*"Maka dihapus (maksiat itu) dari lembaran catatannya"*
_Si Arab pun kembali bertanya_ *"Sampai kapan?"*
_Rasulullah menjawab_ *"Sesungguhya Allah tidak pernah bosan mengampuni (hamba-Nya) sampai hamba tersebut bosan dari meminta ampun"*
_Bayangkan saja jika kita memiliki seseorang yang selalu menerima keadaan kita -baik kesalahan, kekurangan dan yang lainnya- namun dia tetap memilih untuk berada disamping kita, mempercayai kita walaupun kita sering mengecewakannya. Jika seperti ini, masihkah kita ingin mengecewakan-Nya untuk kesekian kalinya?_
*Tidak ada yang namanya terlambat dalam bertaubat ataupun berhijrah selama ruh belum mencapai kerongkongan.*
Manfaatkan waktu yang kita miliki agar selalu bisa dekat dengan-Nya hingga menggapai Ridho-Nya yang mana itu adalah tujuan utama dari hidup kita.