Jumat, 06 Juli 2018

Perhatian buat para Suami


Hari minggu pagi, pasangan suami istri nampak sibuk. Sang suami sibuk mencuci mobil, sang istri sibuk memasak di dapur nyambi menggiling pakaian di mesin cuci. Di satu sisi menggendong anak yang masih 9 bulanan dan menyuapi anak 4 tahun yang sedang main pesawat terbang berlarian di rumah. 

Setelah masakan siap, suami, istri dan anaknya makan dengan lahap di meja makan. 

Sang suami berkata, "Bun, ingat kan hari ini kita ada agenda temu alumni? jam 10 kita berangkat ya... "
Istri menjawab dengan semangat, "Siap ayah!"

Maka setelah makan pun keduanya bergegas. Sang suami langsung ke kamar mandi, merapikan kumis, merapikan bulu hidung, dan mandi sambil bernyanyi. 

Di lain sisi, sang istri sibuk memandikan dua anaknya, tahu kan bagaimana hebohnya, yg besar susaaah sekali diajak mandi, sekalinya sudah mandi, susaaah diajak berhenti. Sementara sang suami baru memakai sabun mandi setelah selesai menggosok gigi, istri masih berkutat memandikan si bayi sambil menginterupsikan anak sulungnya mengenakan baju dan celana panjang. 

Selesai sang suami mandi,ia langsung ke kamar, memakai kemeja yang disiapkan istri dari subuh hari, necis dengan celana jeans dan sepatu kulit yang sudah disemir. 
Sementara itu sang istri ingat, pakaian yang digiling dimesin cuci belum dijemur, takut bau jika dibiarkan di dalam mesin cuci. Setelah menjemur ia masih repot dengan cucian bekas memasak, dan bekas makan bersama. 

Sang suami sudah rapi, wangi dengan minyak wangi khasnya. Orangnya sudah ke garasi, bau parfumnya masih tertinggal di dalam kamar. Ia kemudian menyalakan mobil, pikirnya sambil menunggu istrinya ia akan memanaskan kendaraan. 

Di dalam istri sudah kaget mendengar mesin mobil berbunyi. Tentu itu adalah kode tak langsung dari suami, "Ayo kita segera berangkat!" Baru saja selesai mencuci piring, ia langsung buru-buru ke kamar mandi. Tanpa keramas! Ya! Karena dengan keramas, ia membutuhkan waktu untuk mengeringkan rambutnya, karena jika memakai kerudung dalam keadaan rambut basah akan membuatnya berketombe. 

Selesai mandi ia langsung ke kamar, memilih baju dalam lemari, tak sempat nge-mix n match warna yang penting asal pakai yg ada aja dan mudah dipakai. Biar cepat berangkat, begitu pikirnya. Aktivitas berdandan diselingi melodi tangisan anak bungsu yang meminta mimik, baju yang sudah rapi dikancingkan pun kembali tidak beraturan. Sambil menyusui, tangan kanannya menyentuh pelembab dan bedak, dengan secepat mungkin. Selesai menyusui, bayi ditipkan ke kakaknya, sesekali terdengar keduanya 'heboh', saling jahil. 

Dari luar suaminya sudah menyalakan mobil 15 menit sambil menyalakan lagu-lagu dari Jason Mraz. Tak lupa scrolling teman-temannya di laman media socia.  timeline Pikirnya, "Memang ya perempuan itu kalo dandan lamaaaa banget!" Akhirnya ia membunyikan klakson, secara tidak langsung dia berbicara, "Ayo cepetan!" 

Dan istri di dalam kamar menyadari, ia sudah diburu waktu. Tanpa pikir panjang ia memakai kerudung secepatnya, tak peduli atasnya bengkok sedikit, warna kerudungnya kurang matching dengan baju, yang penting cepat beres. 

Oh ya lupa, dia belum memakai lipstik. Maka akhirnya lipstik dia pakai sambil berjalan menuju keluar rumah sambil menggendong bayi dan mengunci pintu. 
Akhirnya berangkatlah keluarga itu ke acara temu alumni. 

Di dalam mobil sang suami mendumel, "Bunda lama banget sih dandannya. Kita telat nih, udah jam 10 lebih seperempat."
Di lain kesempatan, "Itu lipstiknya kurang rapi, Bun." Di lain kesempatan, "Warna kerudungnya kayak kurang matching, Bun." Di lain kesempatan lagi, "Bunda lupa gak pakai minyak wangi ya?" Sejumlah pertanyaan suaminya (yang walaupun memakai panggilan 'Bun') terasa begitu menyesakkan bagi sang istri. 

Akhirnya tibalah di tempat temu alumni. 
Sepasang suami istri itu bertemu dengan teman satu kelasnya yang juga terkena cinta lokasi. Ya ada 6 orang dalam 1 kelas yang terlibat cinta lokasi. 4 diantaranya ya mereka. 

Sang suami sangat kagum dengan temannya. "Kamu hebat, udah sukses aja nih. Istrimu juga hebat, masih kayak SMA aja penampilannya, gak berubah padahal udah punya anak 2. Tetap wangi, tetap rapi, tetap tersenyum ceria." Ia bilang begitu karena sangat berbeda dg kondisi istrinya. Istrinya juga punya anak dua, tp ia tidak rapi, kerudungnya bengkok-bengkok. Wangi sih, wangi masakan :( kerudungnya bau apek, tercium bahkan olehnya yang tidak bersalaman dan cium pipi kanan kiri. Bajunya tidak matching dengan kerudungnya, bajunya biru kerudungnya kuning. Padahal temanya pertemuannya, black n white. Ya tepat. Salah kostum! Selain itu, wajahnya seperti 5 tahun lebih tua, tidak ceria, yang ada adalah sisa-sisa kelelahan dan sisa kantuk semalam. 

Suami bertanya pada temannya, "Kamu pasti harus mengeluarkan biaya mahal ya untuk perawatan istrimu? Punya ART ya di rumah? Sering belikan hadiah ya buat istri jadi senyumnya ceria terus?"

Sang teman hanya tersenyum. Lantas jawaban temannya begitu mengejutkannya, begini kira-kira:
------
"Aku gak punya ART di rumah.. perawatannya pun tidak mahal harus ke skincare bonafid. Cukup perawatan biasa dg produk yg ada di tv. Aku tak rajin membelikan hadiah karena dia tidak meminta. 

Resep ku hanya satu, memberikannya WAKTU."
------
"Maksudnya?" Sang suami penasaran. 
------
Temannya menjawab,
"Ketika hendak pergi tadi, aku menyempatkan membantu istriku merapikan rumah, pekerjaan rumah kami bagi berdua. 
Ketika istriku memasak, aku membantu memandikan anak. 
Ketika masakan siap, anak-anak sudah rapi. Berikut akupun sudah mandi. 
Ketika kami selesai makan, istriku juga mencuci piring, dan aku mengajak anak-anak main. Jemuran dudah kujemur sebelum aku memandikan anak. 
Aku terus mengajak anaku bermain, sehingga istriku sempat keramas setelah kecipratan bumbu dan bau piring cucian. Ia sempat membersihkan wajah, menghairdryer rambutnya, dan sempat memilih baju yang tepat. Tak lupa ia merapikan lipstik dan memakai minyak wangi. 
Pagi itu ia segar, karena malamnya aku bantu ia menjaga anak kami yang masih 7 bulan, sehingga ia cukup tidur dan bangun dengan ceria. Ditambah lagi, setelah dia berdandan aku sempat memujinya, bahwa ia sangat cantik dan serasi memakai baju itu. Padahal baju itu setahuku sudah dibeli sejak setahun yang lalu. Karena itu ia bahagia. ☺️"

"Nah istrimu juga bisa gitu kok. Asal kamu menyediakan waktu untuknya. "

"Tadi pagi berapa menit kamu alokasikan waktu untuk membiarkan istrimu berdandan sebelum berangkat ke acara ini?. ☺️ temannya tersenyum sambil menepuk pundak sang suami. 

Sang suami? Ia tertegun menyadari kesalahan dirinya.