Kamis, 02 Juni 2022

Kisah Kesalihan dan Kecerdasan Seorang Anak


 

Syaikh Ibnu Dzafar Al-Makki menceritakan:

Bahwasanya Abu Yazid Thaifur bin Isa Al-Busthami rahimahullah saat kecilnya ketika menghafal "Wahai yang berselimut, hidupkanlah malam (dngan salat) kecuali sedikit." (QS Al-Muzzammil 1-2) Dia berkata kepada ayahnya: "Ayahku, siapa yang diperintahkan Allah dengan ini?" 

"Itu Nabi, Anakku"

"Ayah, kenapa engkau tidak melakukan seperti yang dilakukan Nabi ﷺ?

"Shalat malam itu khusus untuk beliau tidak untuk umatnya, Nak."

Lalu Dia (Abu Yazid) diam.

ketika Dia menghafal "Sesungguhnya Rabbmu tahu bahwa engkau salat kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua, atau sepertiganya demikian pula segolongan orang yang bersamamu" (QS Al-Muzammil 20) 

Dia berkata: "Ayah, aku mendengar bahwa segolongan orang juga salat malam, siapakah mereka?"

"Itu adalah para Sahabat radhiallahuanhum, Nak"

"Ayah, kebaikan apa yg kita dapatkan dalam meninggalkan apa yang dilakukan oleh Nabi ﷺ dan Sahabatnya?"

"Engkau benar, Nak"

Setelah itu ayahnya selalu salat malam. Suatu malam Abu Yazid terbangun dan melihat ayahnya sedang salat, setelah itu dia berkata: "Ayah, ajarilah aku bagaimana bersuci dan salat bersamamu" 

" Nak, tidurlah! Kamu masih kecil."

"Ayah, ketika nanti manusia dibangkitkan terpisah2 untuk melihat amalannya, Aku akan mengatakan kepada Rabbku bahwa Aku berkata kepada ayah "Bagaimana aku bersuci agar salat bersamamu? Ia Enggan dan berkata "Tidurlah, kamu masih kecil". Apakah ayah suka?"

"Tidak Nak, Aku tidak suka itu"

Ayahnya mengajarkannya, setelah itu mereka selalu salat bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar