Jumat, 16 September 2022

Balas Dendam Dan Kepribadianmu

 


Kepribadian orang yang suka balas dendam, masuk ke dalam kategori sadisme

Ketika Anda merasa diperlakukan tidak adil atau kurang baik oleh orang lain, ada dua pilihan utama yang mungkin bisa dilakukan sebagai respons. Pertama adalah memaafkannya dan yang kedua, balas dendam.

Bagi orang-orang yang memilih opsi kedua, ternyata ada ciri kepribadian yang khas yang dimiliki.

Kepribadian orang yang suka balas dendam

Pada sebuah peneilitian yang dilakukan di Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat, disebutkan bahwa orang yang senang menyakiti orang lain dan merasa bahagia ketika melihat orang lain menderita, cenderung lebih sering balas dendam.

Penelitian ini juga menemukan, bahwa kepribadian sadisme, dominan pada orang yang suka balas dendam. Hasil riset ini tidak jauh berbeda dari penelitian lain yang dilakukan di Adelaide University, Australia.

Pada penelitian tersebut disebutkan, orang-orang yang melakukan balas dendam, cenderung memiliki motivasi untuk berkuasa. Mereka ingin terlihat memiliki kekuatan, dan menaikkan status dirinya.

Mereka yang cenderung suka balas dendam, merupakan individu yang sulit memaafkan, kurang bijak, dan kurang memiliki keterkaitan dengan dunia sekitarnya.

Balas dendam tidak menyelesaikan masalah

Mungkin balas dendam dilakukan untuk menenangkan hati. Namun, tahukah Anda? membalas dendam justru dapat membuat rasa marah semakin mendalam.

Individu yang tidak dikuasai amarah, sehingga mampu meredam niat balas dendam, tidak menganggap persoalan tersebut sebagai sesuatu yang besar. Jadi, orang seperti ini lebih mudah melupakan dan menyudahi masalahnya.

Namun, orang-orang yang balas dendam, tidak dapat melupakan masalah yang terjadi. Mereka terus-menerus memikirkannya. Akibatnya, bukannya menyelesaikan masalah, balas dendam justru membuka luka lama, yang seharusnya bisa ditutup dan disembuhkan.

Motivasi Terapi Berpikir Positif

 


Jangan Mau Diperbudak Oleh Uang!

“Always remember, money is a servant; you are the master.” -Bob Proctor

“Selalu ingat, uang adalah budak; Anda lah majikannya.”  Bob Proctor

Anda tentu sering mendengar ungkapan bahwa UANG TAK BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN.

Tapi sebenarnya orang yang bilang begitu adalah orang yang tidak pernah merasakan nikmatnya memiliki uang.

Memang, tidak semua hal bisa ditukar dengan uang. Tapi, hidup melarat juga takkan bisa membawa kebahagiaan dan kenyamanan dalam hidup Anda.

Kita tidak bisa naif, uang dapat memperlancar jalan kita untuk meraih impian dalam seluruh aspek kehidupan. Misalnya, memiliki tubuh yang sehat, bisnis yang lancar, maupun keluarga yang harmonis.

Untuk meraih itu semua, faktanya Anda harus mencapai kebebasan finansial terlebih dahulu supaya Anda bisa terbebas dari tekanan tagihan maupun utang.

Dengan begitu, Anda sebagai individu bisa bebas untuk fokus pada apa yang Anda inginkan.

Sayangnya, setelah memiliki uang, banyak orang yang tak mengerti cara memperlakukan uang dan hartanya.

Alih-alih bersyukur dan berbuat baik dengan uang yang dimilikinya, banyak orang yang akhirnya diperbudak oleh uang, hingga mereka terus merasa kekurangan.

Karena itulah kekayaan sering diasosiasikan dengan keserakahan dan keangkuhan.

Padahal untuk bisa hidup bahagia dengan uang, Anda harus menyingkirkan POLA PIKIR YANG SALAH TENTANG KEKAYAAN.

Sangat sedikit individu yang bisa menikmati kondisi kebebasan finansial. Namun, mereka yang hidup bahagia dengan uang biasanya memiliki satu kesamaan.


Apa kesamaannya? 

Mereka adalah pemikir positif, yang memiliki tekad, tujuan, dan berani mengambil tindakan. Perilaku ini merupakan konsep utama dari The Law of Attraction.

Mulai Sekarang Ubah Pola Pikir Positif Tentang Uang. 

Ucapkan kalimat berikut agar Anda bisa menciptakan getaran positif atas uang dan akhirnya bisa menarik uang untuk mendekat pada diri Anda:

“Saya cinta uang. Uang itu baik.”

“Saya bisa menarik lebih banyak uang setiap hari dan membawa pada keberkahan .”

“Saya siap dan saya pantas untuk menjadi orang kaya dan memiliki banyak uang dan menjadi orang dermawan .”

“Saya bisa menarik uang sebanyak-banyaknya, dg begitu mudah”

“Saya menghargai uang yang saya miliki dan saya akan menarik lebih banyak uang ke dalam hidup saya.”

“Saya akan selalu memiliki uang, berapapun yang saya butuhkan.”

“Menghasilkan uang itu mudah bagi saya.”

“Saya tahu saya akan berhasil untuk menarik kekayaan dan mencapai semua tujuan saya.”

“Hidup saya sukses dan menyenangkan!”

“Saya adalah magnet yang bisa menarik uang.”

Katakan kalimat di atas sambil melihat cermin sebelum memulai hari Anda!

BERBAIK SANGKA

 


Untuk memperlakukan orang lain sama maka salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari buruk sangka kepada orang lain.

Buruk sangka membuat kita menjadi curiga kepada orang lain, berpikiran negatif. Sehingga ini berakibat kepada sikap dan perlakuan kita kepada orang tersebut.

Padahal, bisanya prasangka itu tidak sesuai dengan yang semestinya pada orang lain. Kita harus menggali lebih dalam penyebab orang lain melakukan keburukan sebelum kita menyangkakan kepada sesuatu yang tidak-tidak.

Sikap ini jelas dilarang dalam agama. 

Kita tidak boleh menerka-nerka tanpa bukti dan tanpa diselidiki asal usulnya. Karena bisa terjadi permusuhan. Dalam surat Al Hujurat, Allah Berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat : 6)

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan berdakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang”  (QS. Al-Hujurat : 12)

Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan, tetapi orang munafik selalu mencari cela orang lain. 

Itulah sebagian pintu-pintu masuknya setan untuk menguasai benteng hati manusia.

Kita memang diperintahkan untuk selalu menjaga lisan dan perilaku. Termasuk tak boleh berprasangka jelek atau suudzon terhadap orang lain.

Kamis, 15 September 2022

SIKAP MENGHADAPI MASALAH HIDUP

 


Bagaimana sikap kita dalam menghadapi

Ujian dari Allah ?

Ada beberapa tingkatan manusia dalam menghadapi ujian, yaitu:

 Marah

Yaitu selalu berkeluh kesah terhadap setiap keadaan,,,

Dalam hatinya, ia menyimpan perasaan kesal dan buruk sangka kepada Allah,

Dengan lisan ia mencaci maki keadaan,

Dengan perbuatannya, ia bertindak diluar batas untuk melampiaskan amarah,

Atas takdir buruk yang ia terima,

Sikap ini adalah sikap orang-orang yang lemah iman, akal, dan agamanya,

 Bersabar

Sabar, yakni menghadapi musibah dengan menahan diri dari melakukan hal-hal yang mengundang amarah Allah,,,

Menahan lisan dari berucap kata yang tidak disukai Allah,

Mencegah perbuatan dari perkara yang dimurkai Allah,

Dan juga tidak berburuk sangka kepada Allah sedikitpun.

 Ridho

Ridho, yakni didalam dirinya, ia merasa lapang dada,

Ridho dengan sepenuh hati atas semua ujian,,,

Seolah-olah tidak terjadi apapun terhadap dirinya,

Ia ikhlas terhadap ujian yang diberikan Allah kepadanya,

Ia sangat menyadari bahwa semua yang terjadi itu atas kehendak Allah.

 Bersyukur

Yakni bersyukur kepada Allah atas musibah tersebut,

Ia yakin bahwa ujian yang ia alami merupakan hadiah yang terbaik bagi Allah untuk mengangkat derajatnya,

dan menghapus dosa-dosanya,

Ia berterimakasih pada Allah,

Karena dengan ujian yang diberikanNya, tandanya Allah sayang kepada hambaNya.

Termasuk yang manakah kita ?

Minimal, kita bisa menjadi kelompok orang yang sabar dalam menghadapi semua ujian.

Dan alangkah indah, jika kita mampu memahami bahwa setiap  ujian yang kita alami adalah sentuhan kasih sayang dari Allah.

YANG MEMBUAT REZEKI JADI SERET

 


Rezeki adalah kuasa Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana manusia tidak pernah mengetahui rencana Allah Subhanahu wa ta’ala,  Rezeki itu bukan hanya sekedar uang. Ilmu kesehatan, ketentraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, dan ketaatan merupakan bagian dari rejeki yang nilainya lebih daripada uang.

Rezeki yang sudah digariskan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, tak selalu mulus adanya. kadang kita sering merasa bahwa rezeki kita seret atau tidak bagus. Hal tersebut adanya beberapa penyebab. Kemungkinan, cara mencari rezeki yang tidak baik, atau memang kurangnya usaha yang gigih.

Allah Subhanahu wa ta’ala adalah Dzat Pembagi Rezeki. Tidak ada setetes pun air yang masuk ke mulut kita kecuali atas izin-Nya. Karena itu, jika Allah Subhanahu wa ta’ala

sampai menahan rezeki kita, pasti ada prosedur yang salah yang kita lakukan.  ada hal yang menghalangi aliran rezeki seseorang

Lepasnya Ketawakalan Hati

Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka keburukan-lah yang akan ia terima. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Demikian janji Allah Subhanahu wa ta’ala dalam  QS Ath Thalaaq [63] ayat 3.

Dosa Dan Maksiat

Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.”  (HR Ahmad). 

Bila dosa membuat aliran rezeki kita seret, maka bertaubat menjadi solusinya. Oleh karena itu, bila rezeki terasa seret, perbanyaklah tobat, dengan hati, ucapan dan perbuatan kita.

Maksiat Saat Mencari Nafkah

Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, uang), memanipulasi timbangan, praktik mark up, dsb akan membaut rezeki kita tidak berkah. Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang.

Apa ciri rezeki yang tidak berkah? 

Mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala serta membawa penyakit. Bila kita terlanjur melakukannya, segera bertobat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.

Sibuk Bekerja Hingga Melalaikan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Terlalu sibuk bekerja sehingga lupa salat (atau minimal jadi telat), lupa membaca Al Quran, lupa mendidik keluarga, adalah sinyal-sinyal pekerjaan kita tidak berkah. Jika sudah demikian, jangan heran bila rezeki kita akan tersumbat.

Harusnya pekerjaan membuat kita semakin dekat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.

sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. 

Bencana sesungguhnya bukanlah bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.

Pelit Bersedekah

Siapapun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji.

Artinya, Allah yang Maha Kaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat (QS Al Baqarah [2]: 261). 

Tidakkah kita tertarik dengan janji Allah ini? Maka pastikan, tiada hari tanpa sedekah, tiada hari tanpa kebaikan. Insya Allah, Allah Subhanahu wa ta’ala akan membukakan pintu-pintu rezeki-Nya untuk kita. Amin.

AGAR HIDUP LEBIH BERMAKNA

 


Memahami makna hidup, maka langkahnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut.

Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?

Menyelaraskan hidup dengan makna hidup maka cara ini yang bisa dilakukan.

Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan  dan tidak dilarang oleh agama

 Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran, yakin dan tetap berusaha dengan terbaik

Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.

selaraskan akhirat dan dunia , yaitu lakukan setiap kegiatan dengan selalu menyertakan Allah.

Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan


Rabu, 14 September 2022

JIKA PERCAYA, MAKA KITA BISA

 


Iman, bila ditinjau dalam bahasa arab, maka anda akan mendapatkan artinya yakni PERCAYA. 

Sedangkan apabila anda meninjaunya dalam segi istilah, maka anda akan mendapatkan bahwa pengertian dari iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan oleh lisan dan diwujudkan melalui perbuatan. Sedangkan dalam hadis, iman berarti membenarkan secara batin.

Membenarkan dalam hati bermakna bahwa apabila anda melihat atau mendengar sesuatu, maka anda akan meyakini secara penuh. Tidak akan ada rasa gundah dikala anda harus meyakini dan mempercayai informasi yang anda dapatkan. Terutama saat anda harus meyakini dalam hati bahwa hanya Allah lah tuhan yang berhak untuk disembah dan tiada sekutu bagi Nya.

Mengucapkan secara lisan, adalah apabila kita telah meyakininya dalam hati, maka anda bisa menyebarkan apa yang anda yakini, sehingga apa yang anda yakini tersebut dapat juga di terima oleh orang-orang yang berada di sekitar anda. Dengan hal tersebut, akan banyak dukungan yang mengalir untuk anda bila orang-orang di sekitar anda juga turut mempercayai dan mengimaninya.

Sedangkan mewujudkannya dalam perbuatan adalah perwujudan fisik apa yang kita yakini. Tak hanya butuh di yakini ataupun diucapkan. Namun sikap kita sebagai seorang yang beriman juga harus menunjukkan ataupun menggambarkan bahwa anda telah beriman dengan mengamalkan apa yang Dia perintahkan dan menjauhi dan menghindari apa yang Dia larang.


Rukun Iman adalah tiang-tiang fondasi keimanan dari seorang muslim, apabila ia memiliki dan mengamalkan rukun iman, maka dia akan memiliki keimanan yang kuat. Dan apabila ia mengabaikan rukun iman dalam hidupnya, maka ia akan dengan mudah diguncang hatinya dengan berbagai masalah dan kegelisahan dalam keimanan.

Terdapat enam rukun iman, yang didasarkan pada ayat-ayat Jibril pada kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab. Berikut keenam rukun iman tersebut:

Iman kepada AllahIman kepada MalaikatIman kepada kitab-kitab AllahIman kepada rasulIman kepada hari akhirIman kepada qodho dan qodar

Susah Banget Untuk Tahajud? 

Quran Surat al-Isra Ayat 79-81

Arti: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

َْ “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam;

 dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” [Adz-Dzaariyaat/51: 17-18]

Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan ke-pada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [As-Sajdah/32: 16-17]

Begitu luar biasa manfaat Tahajud, masih susah untuk. Melakukan nya? 

Susah Untuk Melakukan Sedekah? 

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman

"Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak".(Quran Surat Al-Hadid Ayat 11)

"Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak."(Quran Surat Al-Hadid Ayat 18)

"Jika kamu meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya kepadamu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun. (Quran Surat At-Taghabun Ayat 17)

"Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)". (Quran Surat Al-An’am Ayat 160)

"Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan meperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan"(Quran Surat Al-Baqarah Ayat 245)

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."(Quran Surat Al-Baqarah Ayat 261)

Begitu dahsyat janji Allah pada hambanya yg gemar bersedekah,  kemudahan dan kemudahan yg diberikan Allah,  lalu masihksn kita kikir?,  maisih ragu ragu? 

Susah Sholat Subuh Berjamaah? 

Allah Ta’ala berfirman :
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).

Masihkan kita menganggap sholat subuh terutama berjamaah, untuk tidak kita lakukan? 

Susah Hijrah? 
Ntar aja deh untuk Hijrah ke jalan yg lebih baik,  kan masih muda,  umur masih panjang dan banyak alasan lainnya. 

Allah berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 61: 

"Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula) mendahulukannya". Ajal atau kematian sungguh akan datang secara tiba-tiba, dan bisa saja tak tertebak. Kadang, pagi tadi kita masih mengobrol dengan teman, kita lihat ia sehat-sehat saja. Tiba-tiba sore harinya, teman itu meninggal. Uniknya, Riwayat sakit tidak ada, kecelakaan pun tidak. Tapi.... Ya, itulah kematian.

Allah Ta’ala berfirman :
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Quran Surat Al-Baqarah Ayat 218)

Masihkah kita menunggu ntar dan ntar aja untuk segera berhijrah? 
Susah Untuk Meninggalkan Riba? 

Allah Ta’ala berfirman :
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman."
( Quran Surat Al-Baqarah Ayat 278)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman dalam Qur’an Surah Al Baqarah: 275-276, 

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syetan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat) sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabbnya lalu terus berhenti (dari mengambil riba) maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka. mereka kekal didalamnya. Allah memusnakan riba dan menyuburkan orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.” 
(Al Baqarah: 275-276)


Seperti yg disampaikan Al Quran,  saat riba telah ada di diri kita,  siap siaplah untuk mengundang masalah,  musibah yg bertubi tubi datang, kebingungan yg tiada akhir. 
Tinggalkan Riba dan bersedekah lah karena itu menyuburkan Rezekimu. 

Susah Untuk Berhijab? 

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman

"Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung".
(QS Annur ayat 31)

Allah sudah memberikan panduan Kehidupan pada kita,  agar kita berjalan sesuai aturan yg telah Allah berikan,