Ada satu pelajaran yang selalu saya ingat dari salah seorang guru.
Pada suatu waktu ia bertanya kepada saya,
‘Berapa penghasilanmu setiap bulan?’
Dalam hati saya bergumam, betapa tidak sopannya bertanya tentang penghasilan, tapi karena rasa hormat saya kepada beliau, maka mau tidak mau saya jawab.
‘sekian rupiah guru’
Beliau kembali bertanya, ‘apakah hitunganmu selalu akurat setiap bulannya sejumlah itu?’
Saya jawab, ‘iya guru…’
Lalu beliau menanggapi jawaban saya dengan pernyataan yang sungguh menginspirasi,
‘Itu artinya kamu belum cukup taat, karena kalau kamu taat seharusnya hitunganmu tidak akurat, pasti kamu akan banyak dikejutkan dengan rezeki dari jalan yang tak terduga, dari jalan yang tidak disangka-sangka”
Sungguh kalimat yang singkat, padat, dan menggugah.
Bahwa masalah rezeki, sangat berhubungan erat dengan rule of the game Pemilik langit dan bumi. Orang yang berupaya taat adalah mereka yang rezekinya datang dari arah yang tak disangka-sangka, unpredictable, karena memang pekerjaan atau usaha kita bukanlah satu-satunya jalan rezeki, rezeki tak hanya dibatasi dengan lembar laporan gaji, Allah subhanahu wa ta’ala punya berjuta jalan untuk mengantarkan rezeki yang telah ditetapkan bagi kita.
Merugilah orang-orang yang beranggapan bahwa pekerjaan dan usahanya adalah satu-satunya jalan agar diri tercukupi. Mengutip kalimat yang luar biasa dari Dr.Fadhl Ilahi dalam Mafatihur Rizq, bahwa; siapa-siapa yang dikayakan oleh Allah yang Maha Kaya maka ia tidak akan disentuh oleh kemiskinan selama-lamanya, siapa-siapa yang tangannya dipenuhi rezeki oleh Allah yang Maha Memberi Rezeki maka ia tidak akan pernah pailit selamanya, begitupun sebaliknya.
Lagi-lagi, ini adalah soal kelapangan atau kesempitan, soal kecukupan atau ketidak cukupan, bukan sekadar tentang ‘jumlah angka’, berapa banyak diantara kita yang selalu terasa kurang meski diatas kertas tertera jumlah yang seharusnya berlebih, karena memang kita memahami bahwa rezeki pada hakikatnya tidaklah sebatas angka-angka, Allah mendatangkan karunia dari mana pun yang Dia suka dan dalam bentuk apa pun yang dikehendakiNya.
Wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar