Minggu, 08 Juli 2018

Untuk Ibu Mertua


Terima kasih mertuaku, 30tahun lalu kau telah mengandung janin yang saat ini menjadi suamiku. Yang bersedia mendidiknya lalu menghabiskan waktunya  bersamaku saat dewasa.

Ibu, ada surga neraka di pundak orang yang kita cintai.

Ibu, jangan membenciku karna saat ini anak pria mu hidup denganku sampai akhir hayatnya. Karna aku pastikan engkau wanita tercantik di matanya.

Ibu, jangan berikan pilihan aku atau dirimu. Karna tak mungkin suamiku inginkan neraka di antara kita. Aku jamin engkau adalah cinta pertamanya.

Jangan cemburu saat suamiku memenggang tanganku erat, karna kau adalah wanita yang pertama kali ia peluk dengan kasih sayang yang tulus.

Jangan cemburu denganku yang selalu bersamanya, karna tak akan mungkin sedikitpun di benaknya melupakanmu yang sudah betahun-tahun menyayanginya.

Ibu, kini aku dan anakmu telah memiliki anak yang special untukmu, yang membantuku mendoakanmu di setiap selesai solat dan sebelum tidur.

Anakmu telah aku tambah dengan cucu lucu dan sholihah. Jangan membenciku seperti perampok. Jangan marah kepadaku seperti pencuri. Aku hanya seorang wanita yang berusaha dan belajar menjadi istri yang sholihah untuk anakmu. Menjaga aurat untuknya, menjaga hartanya dan mendidik anak-anaknya. Agar kita bukan saja berkumpul di dunia, tapi di surga juga.

Ibu terima kasih atas segalanya. Sungguh aku wanita yang tiada apa-apanya tanpamu yang sudah membesarkan suamiku.

Ibu, terima kasih telah membesarkan dan mendidik anakmu hingga aku bisa memilihnya

Ibu, jangan pernah takut aku mencuri cintanya padamu justru aku juga mencintaimu hingga kau mendapatkan dua cinta bahkan mungkin cinta anak anak kami hingga hidupmu penuh cinta.

Ibu, jangan pernah khawatir aku akan melukainya bahkan aku sangat ingin menjaga hatinya seperti engkau membahagiakannya

Ibu, jangan pernah ragu untuk mempercayakan kebahagiaannya padaku meski aku wanita lemah tapi aku tulus menerimanya.

Ibu, maaf jika aku tak cantik seperti wanita lain yang mungkin pernah menjadi pilihanmu untuk putramu, tapi dapat kupastikan kaulah yang tercantik di mata putramu.

Ibu, aku tak akan meminta dia memilih di antara kita justru kitalah dua kekuatan untuknya menjalani hidup.

Ibu, jadilah tim denganku membantu suamiku menjaga keluarganya dari api neraka.

Ibu, maaf jika suatu hari aku mencuri resepmu untuk memanjakan suamiku.

Ibu, maaf jika nanti ada hal yang membuatmu tersakiti secara tidak sengaja, bicarakanlah denganku, sungguh aku juga belajar menyayangimu.

Ibu, terima kasih atas restumu mempercayakan putramu padaku.

Ibu bantu aku menggapai surga bersama dengan orang yang kita cinta. Aku bukan anak dari rahimmu, tapi aku adalah orang yang paling marah jika anak priamu ada yg mencaci, aku akan menjadi tameng ketika ada orang yang mengolok, aku adalah orang yang bersedia bangkit ketika anakmu di jatuhkan.