Bagaimana perasaanmu jika diberitahu bahwa Allah sangat menyayangimu, bahkan Dia lebih menyangimu lebih dari ibumu sendiri?
Bukankah hal ini bisa melapangkan dadamu dan membahagiakan hatimu?
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah menyayangi kita, lebih daripada ibu kita sendiri.
Kita bermaksiat dalam keadaan tidak malu kepada Allah, Allah terus menyembunyikan aib-aib kita
Kita sering melupakan Allah dalam hidup kita, Allah tidak pernah sedetik pun melupakan kita.
Adakah yang meminta kepada Allah, dan tidak Dia dengarkan?
Adakah yang mengetuk pintu Allah, dan tidak Dia bukakan?
Adakah yang meminta pertolongan, dan tidak Dia tolong?
Adakah yang memohon kelapangan hati, dan tidak Dia bahagiakan?
Dialah yang merawat, bahkan saat kita terlelap.
Dialah yang menjaga, sejak fajar sampai akhir malam.
Dialah yang terus memberi nikmat sehat, meski kita jarang mensyukurinya.
Dialah yang menurunkan rezeki, meski kita kerap melakukan maksiat.
Dialah yang menghadirkan cinta dalam hidup kita, meski kita tak menyadarinya.
Siapakah yang lebih mengetahui diri kita selain Allah?
Siapakah yang lebih pemurah selain Allah?
Siapakah yang lebih penyayang selain Allah?
Siapakah yang lebih pengampun selain Allah?
Siapakah yang lebih menginginkan kebaikan untuk diri kita selain Allah?
Tidak ada. Hanya Allah.
Ya Allah … segala puji hanya untuk-Mu.
Imam Asy-Syafi’i berkata,
"Burung bertasbih kepada-Nya, sementara binatang liar mengagungkan-Nya
Ombak membesarkan-Nya, dan hiu bermunajat kepada-Nya
Semut di bawah karang yang bisu mensucikan-Nya
Sementara lebah mengucapkan tahmid di sarangnya
Sementara manusia bermaksiat kepada-Nya, tapi Dia menutupi (aib) mereka
Dan hamba lupa, namun Allah tak pernah melupakannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar