Mana milik kita.

Pada suatu hari ketika Aisyah r.a menghidangkan makanan kesukaan Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam yaitu paha domba.

Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam bertanya:

”Wahai Aisyah, apakah sudah engkau berikan kepada Abu Hurairah tetangga kita ?

Aisyah r.a menjawab:

“Sudah ya Rasulullah.”

Kemudian Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam bertanya lagi:

”Bagaimana dengan Ummu Ayman?”

Aisyah r.a kembali menjawab:

“Sudah ya Rasulullah.”

Kemudian Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam bertanya lagi tentang tetangga- tetangganya yang lain, apakah sudah di beri masakan tersebut, sampai Aisyah r.a merasa penat menjawab pertanyaan-pertanyaan Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam .

‘Aisyah r.a kemudian menjawab:

“Sudah habis ku berikan, Ya Rasulullah … yang tinggal hanya apa yang ada di depan kita saat ini …”

Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam tersenyum dan dengan lembut menjawab:

*"Engkau salah Aisyah, yang habis adalah apa yang kita makan ini dan yang kekal adalah apa yang kita sedekahkan.”* (HR. At-Tirmidzi)

Rasulullah Sholallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

*"Kelak di hari akhirat manusia akan berkata, ‘Inilah harta bendaku! Padahal tidak ada harta benda yang di perolehnya di dunia kecuali tiga hal:*

*Apa yang ia makan akan keluar dari tubuhnya menjadi kotoran.*

*Apa yang ia pakai akan menjadi rusak.*

*Dan Apa yang di sedekahkan akan menjadi kebaikan yang kekal baginya.”* (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profil Pesantren Tahfidz Qur'an Almahdi

Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an AlMahdi (PPTQ Al Mahdi)) berdiri berawal dari pengajian yang diasuh oleh Ustadz Muhammad Taqiyudin yang telah dimulai sejak tahun 2020 di Masjid Al Ikhlas. Di Masjid ini beliau menerima masyarakat umum, pemuda pemudi dan para santri yang ingin belajar Al Qur’an. Pada tahun 2018, Ustad Muhammad Taqiyudin menempati sebuah rumah di dusun Sukamanah Desa Sukadana, maka tempat pengajian pun turut dipindahkan tak jauh dari Masjid Al Ikhlas, dengan membagi tempat dimana untuk pengajian umum dilaksanakan di Masjid Al Ikhlas, sedangkan untuk belajar Al Qur’an di rumah beliau. Seiring berjalannya waktu, santri yang belajar pada beliau semakin bertambah. Beliau pun berniat untuk mendirikan sebuah pesantren untuk menampung para santri agar mereka bisa lebih mudah dalam belajar. Akhirnya pada tahun 2021 didirikanlah sebuah pondok pesantren Al Qur’an yang diberi nama “AlMahdi”. Nama AlMahdi dimaksudkan untuk tabarruk kepada Imam Mahdi, yang maknanya sebagai petunjuk kepada jalan yang benar melalui Al Qur’an. Dengan nama tersebut diharapkan PPTQ ALMAHDI bisa sungguh-sungguh menjadi petunjuk ke jalan yang benar melalui Al Qur’an. Paling tidak ada empat tujuan pokok didirikannya PPTQ ALMAHDI saat itu, pertama, menyediakan pemukiman bagi para santri yang ingin belajar dan menghafal Al Qur’an. Kedua, memudahkan kontrol kepada para santri dan memperlancar keberlangsungan proses belajar mengajar. Ketiga, menjaga kemurnian Al Qur’an. Dan keempat, turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini terdapat kurang lebih 200 orang santri putra dan putri yang belajar di pesantren ini, namun yang bermukim baru sekitar 30 orang dikarenakan bangunan pesantren yang masih dalam proses pembangunan. Mereka datang dari berbagai daerah dan dengan latar pendidikan yang berbeda-beda. Untuk menjadi santri di PPTQ AlMahdi terkait latar belakang pendidikan maksimal Sekolah Menengah Umum dan tidak di pungut biaya bagi santri yang kurang mampu.