Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.” (Muttafaqun ‘alaih)
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Ibnul Mubarak rahimahullah pernah mengatakan,
“Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.” (Al Ikhlas wan Niyyah).
Ingatlah, bahwa yang terpenting bukanlah banyaknya amalan, akan tetapi yang terpenting adalah amal manakah yang dilakukan dengan niat yang ikhlas hanya mengharap pahala dari Allah.
Karena betapa banyak amalan yang terlihat kecil tetapi memiliki keberkahan yang besar karena sebab NIAT yang IKHLAS. Dan betapa banyak amal yang besar menjadi sedikit manfaat dan keberkahannya karena sebab niat yang salah.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjadikan setiap amal perbuatan kita IKHLAS mengharap pahala dan ridha-Nya.
IKHLAS artinya memurnikan tujuan ber-taqarrub kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala
dari hal-hal yang mengotorinya. Arti lainnya: menjadikan ALLAH sebagai satu-satunya tujuan dalam segala bentuk ketaatan. Ikhlas adalah syarat diterimanya amal saleh yang dilaksanakan sesuai dengan sunah Rasulullah SAW.
Dalam QS Al-Bayyinah ayat 5,
ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala Berfirman,
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan MEMURNIKAN KETAATAN ke pada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka men dirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus."
IKHLAS menjadi kunci utama dalam menjalankan segala ibadah dan ketentuan yang diperintahkan oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala. Dalam hadis riwayat Abu Dawud dan an-Nasai dituliskan, "Sesungguhnya Allah Subha nahu Wata'ala tidak menerima suatu amal kecuali jika dikerjakan murni ka rena-Nya dan mengharapkan wajah-Nya."
Suatu kelompok amal juga DIAWALI DARI NIAT. Siapa pun yang perbuatan hijrahnya betul-betul semata-mata karena ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala dan RASUL NYA, maka semua ibadah itu diterima oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala.
Seseorang itu juga akan menda patkan kenikmatan di DUNIA maupun AKHIRAT.
Namun, jika seseorang mela kukan sesuatu karena DUNIA, ia akan MENDAPATKAN DUNIA tanpa MENDAPATKAN AKHIRAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar