Rabu, 07 September 2022

Misteri Rezeki (tanya Jawab Tentang Rezeki)

 


Sebuah teka-teki kehidupan, yang sadar atau tidak sering timbul di dalam pikiran kita, mengapa saya tidak sekaya orang lain ? mengapa mereka yang banyak bermaksiat justru semakin sukses dalam bisnisnya? Apakah ini sudah takdir saya? Untuk itu perlu kita kaji firman Allah Ta”ala berikut ini :

“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.”( QS. Az Zukhruf : 32)

Bahwa Allah-lah yang mengatur pembagian rezeki kepada hambanya, Allah-lah yang mengatur penghidupan kita (ma”isyah kita) bukan orang lain, bukan pelanggan, bukan pimpinan perusahaan dan bukan diri kita, tapi Allah-lah yang menentukan seberapa banyak rezeki kita hari ini dan esok.

Lalu Mengapa Allah Menentukan Rezeki Saya Hanya Sedikit ?

Boleh jadi karena Allah tahu batas kemampuan kita, jika diberi kekayaan melimpah kita tidak lagi ingat kepadaNya, kita akan banyak berbuat maksiat. Karena Allah Maha Tahu, Dia mengetahui kadar kemampuan kita dalam menerima fitnah harta.

“Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” (QS. Al Baqarah : 233)

“Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuura : 27)

Semua itu terjadi karena Allah tahu kapasitas dan kemampuan kita dalam menerima ujian kekayaan, semua karena kasih sayang Allah kepada hambanya, ada orang yang jika diberi kemiskinan maka dia akan bermaksiat sedangkan jika dia dalam kecukupan maka dia banyak beramal kebajikan. Sebaliknya ada orang-orang yang diberi kemiskinan justru banyak beribadah, sedangkan jika diberi kekayaan akan bermaksiat.

“Bagi tiap sesuatu terdapat ujian dan cobaan, dan ujian serta cobaan terhadap umatku ialah harta-benda” HR. Tirmidzi

Kalau Rezeki Sudah Ditakdirkan Lalu Mengapa Kita Harus Berusaha dan Bekerja ?

Kita tidak pernah tahu takdir kita sebelum takdir itu terjadi, oleh karena itu tetaplah berusaha bekerja sungguh-sungguh dan banyak beramal kebaikan untuk menyambut takdir kita, karena kita akan dipermudah menuju takdir kita.

Tentang masalah ini, jangankan kita, sahabat Rosulullah-pun menanyakan hal yang sama, buat apa berusaha dan bersusah payah jika sudah ditakdirkan buruk ?

“Wahai Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak sebaiknya kita berserah diri kepada takdir kita dan meninggalkan amal-usaha? Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang berbahagia, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang berbahagia. Dan barang siapa yang telah ditentukan sebagai orang yang sengsara, maka dia akan mengarah kepada perbuatan orang-orang yang sengsara. Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: Beramallah! Karena setiap orang akan dipermudah! Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang berbahagia, maka mereka akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang bahagia. Adapun orang-orang yang ditentukan sebagai orang sengsara, maka mereka juga akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang sengsara. Kemudian beliau membacakan ayat berikut ini: Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan Allah dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar.” (Shahih Muslim No.4786)

Jadi bersyukurlah jika Anda termasuk orang-orang yang dimudahkan dalam berbuat kebaikan. Selain dari itu, perbaiki kualitas agama kita agar kita lebih siap menerima ujian baik kekayaan dan kemiskinan, karena jika kita sudah berbuat baik dengan banyak bersedekah dan bertakwa maka Allah akan memudahkan jalan kesuksesan kita, sekali lagi renungkan firman Allah Ta”ala berikut ini :

“Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS. Al-Lail : 4 – 7)

Lalu Bagaimana dengan Mereka yang Berbuat Dosa, Mengapa Mereka Justru Sukses di Dunia ini ?

Karena mereka telah melupakan peringatan Allah, maka Allah akan memberikan semua kenikmatan dunia sehingga mereka semakin lupa dan semakin banyak berbuat dosa yang akhirnya akan di azab dengan sekonyong-konyong, sesuai dengan firmannya :

“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An”aam : 44)

Jadi berhati-hatilah jika disaat kita banyak berbuat dosa dan maksiat justru Allah memberi rezeki melimpah!

Ingatlah :

“Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS Al Baqarah :212)

JANGAN MINDER KARENA BELUM KAYA HIDUPMU

 


Apabila kita telah berusaha dan bekerja keras

Apabila kita telah jalani Sholat yang lima waktu.

Apabila kita sudah melakukan Sholat Dhuha, Tahajud, Dzikir, Sholawat dan DOA

Serta jangan lupa semua itu harus  dihiasi dg akhlak yg mulia karena  tanpa Akhlak yg mulia semuanya akan sirna.

Namun bila tetap belum sejahtera hidupmu  juga.Tak perlu minder apalagi protes pada-NYA.

Seorang anak bertanya kepada ibunya : 

Ibu, mengapa kita kekurangan? 

Dengan tenang sang ibu berkata : 

Nak, hidup ini seperti jalan jalan di Supermarket. Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.

Siapa yg membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti,

Siapa yg membawa tiga potong roti, iapun harus membayar tiga potong roti. 

Sementara kita tak mungkin membawa apa apa,  Karena tak punya uang untuk membelinya.

Dipintu kasirpun kita tak akan diperiksa, dibiarkan jalan begitu saja.

Begitu pula kelak di Hari Kiamat Nak.

Saat orang orang kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.

Saat orang orang  kaya ditanya tentang 

Darimana hartanya mereka peroleh ?.

Dan kemana hartanya mereka gunakan ?

Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.

Lebih enak bukan !.

Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?.

Anakku 

Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang belum kaya

BERSABARLAH SEJENAK,

Karena hidup ini setelah beribadah tugas kita berusaha dan berdoa selebihnya Allah yg atur hasilnya

BERPIKIRLAH POSITIF,

Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa.

Mungkin juga, dengan belum kaya kita akan lebih  mudah meraih SURGA-NYA.

JANGAN PERNAH MINDER, 

Karena kaya dan belum kaya bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia.

Tetaplah berprasangka baik pada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.

Singkirkan cemburu, buanglah tanda tanya,

Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat dan Rezeki. 

Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA., Menunggu kita Siap Menerima.

Selalu bersyukur dalam keadaan apapun agar jiwa kita tenang dalam hidup ini. 

Wisdom Motivation

 


Jangan Suka Melihat Kekurangan Orang Lain, Lupa Kekurangan Diri Sendiri Akan Lebih Baik Lagi Fokus Memperbaiki Diri Sendiri

Suatu hal yang sangat disayangkan ketika kebanyakan kita melupakan aib yang melekat pada diri, serta menutup mata dari kekurangan yang ada. Lebih parah lagi, ada yang bersikap sebaliknya, yaitu berbaik sangka dan menganggap diri telah bersih dan sempurna. 

Seolah olah yg lainnya dianggap tidak baik,  tidak benar dan akhirnya menjadi selalu merasa benar, itulah EGOIS Sejati. 

Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata,

“Ketahuilah bahwa apabila seorang hamba dikehendaki kebaikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala, Dia akan menjadikannya sebagai orang yang mengetahui kekurangannya. Orang yang terbuka mata hatinya, niscaya tidak akan samar segala kekurangannya. Jika dia mengetahui kekurangan dirinya, dia bisa mengobatinya.

Namun, sayang sekali, kebanyakan orang tidak mengetahui kekurangannya. Bahkan, salah seorang dari mereka bisa melihat kotoran kecil yang melekat pada mata saudaranya, tetapi tidak bisa melihat batang pohon yang ada di matanya sendiri.

Dan terkadang, ada dari kita yang melakukannya, karena rasa iri hati, dengki, dan kepo, sehingga kehidupan orang yang yang kita iri tersebut menjadi begitu sangat menarik untuk kita ikuti, atau tanpa kita sadari kita terobsesi dengan orang yang ikuti dan cari tahu kehidupannya. 

Jika sebabnya karena kita kepo,iri dan dengki, bisa saja, kita jadi suka atau senang bila kita melihat orang yang kita iri tersebut mendapat kesusahan dan kita akan merasa susah, jengkel dan semakin bertambah iri hati, bila melihat orang yang kita iri tersebut, mendapat kebahagiaan.

Atau SMS (Senang Melihat Orang Susah. 

Susah Melihat Orang Senang) 

Mulai saat ini lebih baik introspeksi diri,  perbaiki hati,  pikiran dan mental agar selalu di Positif Mental Attitute. 

Metode Percepatan Pertolongan Allah (Dalam Menghadapi Masalah)

 


Dalam Hidup Masalah pasti ada,  tidak mungkin tidak.

Ada yg menghadapi dg keluhan dan lari dari masalah terkadang menyalahkan keadaan bahkan ada yg mengatakan  "Allah Tidak Adil"

Padahal semua ini akibat dari perbuatan diri sendiri. 

Tapi jika yg imannya kuat,  maka rumus yg digunakan yaitu

Allah Dulu,  Allah Lagi, Allah Terus

Lillah,  Fillah,  Billah

Berikut Metode saat dihadapkan pada Masalah 

Kembali Mendekat dan Lebih Dekat Lagi Pada Allah 

Perbanyak mohon ampunan dg istigfar,  lakukan sholat taubat,  agar diri kita lebih tenang dan introspeksi untuk lebih dekat pada Allah,  menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. 

Bersabar dan Tenang Lalu Dominasi Rasa Syukurmu 

Saat Menghadapi masalah hadapi dg tenang maka solusi akan lebih mudah didapat, dan muncul ketenangan jiwa disertai rasa syukur, karena setiap kehidupan ini atas kehendak Allah, dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya, asal kita tetap yakin dan dijalur Allah. 

Tapi Terkadang Seringkali ada yg berputus asa tatkala mendapatkan kesulitan atau cobaan. Padahal Allah telah memberi janji bahwa di balik kesulitan, pasti ada jalan keluar yang begitu dekat.

Allah Ta’ala berfirman,

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)

Ayat ini pun diulang setelah itu,

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 6)

Mengenai ayat di atas,  faedah yang bisa kita ambil, Di balik satu kesulitan, ada dua kemudahan

Lalu Dominasi rasa syukurmu walaupun lagi ada masalah,  karena rasa syukur ini akan membuat diri kita paham makna kehidupan dan kenikmatan yg telah Allah berikan pada kita. 

Semakin bersyukur semakin mudah hidup ini dan memberikan makna yang tidak terhingga. Allah telah menjamin dalam Al Quran, barang siapa yang bersyukur maka Allah akan menambah nikmat kepada orang tersebut.

Bersyukur adalah perintah Allah, kita akan mendapatkan pahala jika kita bersyukur dengan ikhlas.

Dengan bersyukur akan membuat kita lebih bahagia. Perasaan kita menjadi lebih enak dan nyaman dengan bersyukur. Bagaimana tidak, pikiran kita akan fokus pada berbagai kebaikan yang kita terima.

Lakukan Sholat dg baik dan Ikhlas

Banyak Masalah? 

Perbaiki Sholatmu maka Allah akan memperbaiki hidupmu 

Sholat merupakan jalan utama untuk mendekatkan diri setiap muslim kepada Allah SWT. Seluruh rukun qalbi (hati), rukun qauli (bacaan) dan rukun fi’li (gerakan)‎ dalam shalat memberikan kekuatan pada jiwa seseorang untuk mendapat pertolongan dari-Nya.

Orang yang sudah mencapai derajat dekat dengan Allah, akan mendapat berbagai fasilitas dan kemudahan dalam menjalani kehidupan. Ia mampu menyelesaikan berbagai masalah yang muncul di hadapannya dengan cepat dan mudah.

Setiap ada masalah ia akan menghadap dan memohon pada Allah lewat sholat agar memberinya jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya sesuai perintah Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar".

Surat Al-Baqarah Ayat 45 

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', 

Setalah hal tersebut maka langkah selanjutnya,  belajar ikhlas. 

Segala sesuatunya terjadi karena ketetapan Allah. Dengan mengikhlaskan tentu hati akan menjadi lebih tenang dan bisa menghadapi hidup lebih baik lagi. 

Berusaha Dg Maksimal (Ikhtiar) 

Berusaha itu wajib,  agar kita mampu untuk menentukan hal yg terbaik dalam hidup.

Maka, segala sesuatu baru bisa dipandang sebagai ikhtiar yang benar jika di dalamnya mengandung unsur kebaikan.

Ikhtiar juga dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan, jika usaha kita gagal, hendaknya kita tidak berputus asa. Kita sebaiknya mencoba lagi dengan lebih keras.

Agar ikhtiar atau usaha kita dapat berhasil dan sukses, hendaknya melandasi usaha tersebut dengan niat ikhlas untuk mendapat ridha Allah, berdoa dengan senantiasa mengikuti perintah Allah yang diiringi dengan perbuatan baik.

Berikhtiarlah untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kita, yakni: dengan memilih jalan-jalan keluar yang baik-baik dan yang diridhoi Allah Subhanahu wa-ta'ala.

Dalam ikhtiar juga terkandung pesan taqwa, yakni bagaimana kita menuntaskan masalah dengan dasar pertimbangan utama berupa apa yang digariskan hukum Allah, dan kemudian menjadikannya sebagai pilihan, apapun konsekuensinya dan meskipun tidak popular atau terasa berat.

Mengapa wajib berikhtiar secara optimal? Jawabnya, karena Allah berfirman:             

“...Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS.Ar Ra’du: 11).

Tawakal dan Istiqomah Pada Allah.   

Tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan.

istiqomah artinya menjaga perbuatannya tetap pada jalan yang lurus dan tidak berubah karena sesuatu (konsisten). Atau menjaga segala iman dan taqwa dijalan Allah dengan tetap beribadah menjalani perintahnya dan senantiasa menjauhi larangannya.

Berbaik Sangka Dg Allah (Husnudzon) 

HUSNUZON adalah berbaik sangka, berpikiran baik kepada diri sendiri, kepada orang lain dan juga kepada Allah SWT. Husnuzon ini adalah sikap yang terpuji yang diperintahkan Allah kepada umat muslim.

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Adapun manusia, apabila Rabbnya menimpakan ujian kepadanya dengan memuliakan dan mencurahkan nikmat kepadanya maka dia mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakanku’. Dan apabila Dia mengujinya dengan membatasi rezkinya niscaya dia akan mengatakan, ‘Rabbku telah menghinakanku’. Sekali-kali bukan demikian…” (QS. al-Fajr : 15-17).

Maknanya adalah: Tidaklah setiap orang yang Allah berikan kemuliaan dan kenikmatan dunia kepadanya maka itu berarti Allah mengaruniakan nikmat yang hakiki kepadanya. Karena sesungguhnya hal itu merupakan cobaan dan ujian dari Allah baginya. 

Dan tidaklah setiap orang yang Allah batasi rezkinya -sehingga Allah jadikan rezkinya sebatas apa yang diperlukannya saja tanpa ada kelebihan- maka itu artinya Allah sedang menghinakan dirinya. Namun, sesungguhnya Allah sedang menguji hamba-Nya dengan nikmat-nikmat sebagaimana halnya Allah ingin mengujinya dengan musibah 

Wallahu a'lam bish-shawabi.

Melunasi Hutang Riba Paling Efektif.

 



Bertaubat Kepada Allah 

Segera bertaubat kepada Allah. 
Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan taubat yang tulus terhadap segala bentuk dosa yang dilakukan, termasuk riba,  sebab riba merupakan perbuatan yg dilarang. 

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” 
(QS. At Tahrim: 8)

Segera Lunasi Hutang yang Ada

Meskipun riba merupakan sesuatu yang diharamkan, namun bagi mereka yang melakukan pinjaman riba tetap memiliki kewajiban untuk melunasinya. Cara untuk lepas dari riba pastinya adalah dengan segera melunasinya, sebagaiamana hadis berikut ini:

“Jika seorang muslim memiliki utang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi utang tersebut, maka Allah akan memudahkannya untuk melunasi utang tersebut di dunia”. 
(HR. Ibnu Majah no. 2399 dan An Nasai no. 4686. )

Hidup Secara Sederhana

Jeratan riba dapat menjerat anda bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Karena itu, hiduplah sederhana agar anda dapat menghindari riba. 
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman 
“Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Mahamengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Mahamelihat.”
(Asy-Syûra/42:27)

Merasa Cukup (Qanaah)

Dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,

“Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rizki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rizki tersebut.” 
(HR. Ibnu Majah no. 4138, Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Mohon Ampun Kepada Allah

Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh,

“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” 
(QS. Nuh: 10-12). 
L(Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 11: 98)

Melepaskan Hasil Yang Berkaitan Dengan Riba

Lepaskan harta benda yang anda dapatkan dari hasil riba. Sebab jikalau dipertahankanpun tidak akan memberi manfaat besar dalam kehidupan anda. Justru malah akan semakin menjerumuskan anda pada praktik riba. Sebisa mungkin jual semua aset yang anda dapatkan dari jalan riba agar tidak bercampur dengan aset lainnya yang anda peroleh dengan jalan halal.

Perbanyak Istighfar

Atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Lakukan Pinjaman Dengan Pola Sesuai Syariah Islam

Saat ini sudah banyak sekali lembaga keuangan yang menerapkan sistem syariah islam tanpa praktik riba. Jadi hal ini dapat menjadi alternatif bagi anda disaat membutihkan dana tanpa harus terlibat riba. Dari sahabat Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba (rentenir), penyetor riba (nasabah yang meminjam), penulis transaksi riba (sekretaris) dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba.” Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim no. 1598).

Jangan Rakus Terhadap Dunia

Jangan merasa  bahwa kehidupan dunia yang bergelimang harta akan bisa menyamankan hidup anda. Ingatlah banwa masih ada kehidupan akhirat yang harus anda jalani. 
Jika anda merasa rakus maka anda tidak akan merasa cukup dengan pemberian Allah dan pada akhirnya merasa kuramg dan berhutang sana sini bahkan juga akan terjerumus pada praktik riba.

Memperbanyak Sedekah

Memiliki hutang bukan berarti membatasi anda untuk bersedekah. Justru dengan sedekah dan membantu orang membutuhkan maka anda akan mendapatkan keberkahan. Sehingga tentu akan dimudahkan dalam segala urusan. Tetmasuk juga dalam melunasi hutang riba.

Jual Aset yang Dimiliki

Agar dapat lepas dari hutang riba, maka sebaiknya jual aset berharga yang anda miliki. Dengan demikian maka tentunya anda akan mendapatkan hasil yang kemudian dapat digunakan untuk melunasi hutang. Sehingga anda akan lepas dri jerat riba.

Bekerja Lebih Giat

Hutan memotivasi diri anda untuk giat bekerja. Namun niatkan juga bahwa pendapatan anda ini yang kemudian akan digunakan untuk membayar hutang riba. Maka insyaallah niatan anda dan kerja keras anda akan dapat membuat lepas dari riba.

Perbanyak Doa

Jangan lupa untuk selalu memanjatkan doa agar anda terhindar dari lilitan hutang. Doa nya adalah sebagai berikut ini.

Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom [Artinya: Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan sulitnya utang] (HR. HR. Bukhari no. 2397 dan Muslim no. 589).



ANTARA SHOLAT DAN PERSIDANGAN ALLAH

 


Ibnul Qoyyim rohimahullah berkata :

لِلْعَبْدِ بَيْنَ يَدَيْ اللهِ مَوْقِفَانِ، مَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ فِي الصَّلاَةِ وَمَوْقِفٌ بَيْنَ يَدَيْهِ يَوْمَ لِقَائِهِ فَمَنْ قَامَ بِحَقِّ الْمَوْقِفِ الأَوَّلِ هُوِّنَ عَلَيْهِ الْمَوْقِفُ الآخَرُ وَمَنِ اسْتَهَانَ بِهَذَا الْمَوْقِفِ وَلَمْ يُوَفِّهِ حَقَّهُ شُدِّدَ عَلَيْهِ ذَلِكَ الْمَوْقِفُ قَالَ تَعَالَى ومن الليل فاسجد له وسبحه ليلا طويلا إن هؤلاء يحبون العاجلة ويذرون وراءهم يوما ثقيلا

“Seorang hamba, menghadap Allah dalam dua kondisi, kondisi ia berhadapan dengan Allah tatkala sedang sholat, dan kondisi berhadapan dengan Allah tatkala hari kiamat (untuk dihisab/disidang dan mempertanggung jawaban amal perbuatannya-pen).

Barang siapa yang berhadapan kepada Allah pada kondisi pertama sebagaimana mestinya (dengan baik) maka akan diringankan baginya tatkala menghadap Allah pada hari kiamat. Barang siapa yang meremehkan kondisi yang pertama dan tidak menjalankan sebagaimana mestinya maka ia dipersulit dan disikapi dengan keras tatkala berhadapan dengan Allah pada hari kiamat.”

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلا طَوِيلا (٢٦) إِنَّ هَؤُلاءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَاءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلا

“Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari. Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat)” (QS Al-Insaan : 26-27) (Demikian perkataan Ibnul Qoyyim dalam kitab Al-Fawaaid)

Karenanya..

berusahalah untuk khusyu’ tatkala sholat..

jika Allah mengetahui bahwasanya engkau berusaha khusyu’ maka niscaya Allah akan memudahkanmu untuk meraihnya…

Jika engkau sadar bahwa hatimu sedang terlepas dan berpetualang tatkala sholat maka jangan biarkan…

tariklah kembali untuk konsentrasi dan khusyuk dalam sholat..

ingatlah keagungan Allah..

ingatlah dosa-dosamu..

ingatlah dahsyat dan sulitnya persidangan Allah pada hari kiamat kelak..

Semoga dengan khusyuknya sholatmu maka akan ringan dan mudah persidangan yang akan engkau jalani kelak..

pada hari dimana tidak bermanfaat harta sedikitpun…


BERAPA USIAMU SEKARANG..?

 


Saudaraku…

Umur adalah Nikmat Allah Taala yang sangat besar… Modal untuk seluruh amal dan kebaikan… Kalau sudah tutup umur maka tidak ada lagi ceritera amal …

Sayang…

Kesempatan emas ini berjalan sangat cepat dan singkat…60 / 70 Th itulah kesempatan maximum yang di berikan…

15 – 35 th… Masa gagah.. Jangan di sia-siakan…

40 – 55 th… Masa peringatan, umur yang tersisa lebih sedikit dari pada yang telah berlalu… Maka Akhirat harus lebih di utamakan…

60 – 79 th… Mendekati Finish, sudah sangat senja… insya Allah tidak lama lagi terbenam… Segera berbenah untuk meninggalkan dunia dengan fokus mensucikan diri dan menambah amal…

⚉  BILA SUDAH SAMPAI 40 TH… INILAH NASIHAT ALLAH UNTUK NYA…

(وحَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ)

“sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai *empat puluh* tahun ia berdoa: “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

[Surat Al-Ahqaf 15]

⚉  BILA SUDAH SAMPAI 60 / 70 TH… INILAH PERINGATAN ROSUL UNTUK-NYA..

لقدْ أعْذَرَ اللهُ إلى عبدٍ أحْياهُ حتى بَلغَ سِتِّينَ أو سَبعينَ سنةً ، لقدْ أعْذَرَ اللهُ إِليهِ

“Sungguh Allah telah memberikan udzur dan kesempatan kepada hambaNya yang telah di hidupkan (di panjangkan umur) sampai 60 / 70 th… Sungguh Allah telah memberikan udzur kepadanya..

(Shahihul Jami’. No 5118)

(*) Maksudnya.. Allah telah cukup memberikan kepadanya kesempatan untuk beramal dengan umur yang panjang… Bila di usia itu masih belum kembali ke jalan Allah… Biasanya sampai matinya tidak kembali.. Dan dia di hinakan Allah sampai akhir hayatnya dan menutup unurnya dengan su-ul khatimah.. (Naudzu billah)

Saudaraku…

Tidak ada yang tahu kapan Kesempatan emas ini usai.. Maka bersegeralah berbekal dengan mensucikan diri dan beramal shalih..

Semoga manfaat…