Sabtu, 17 September 2022

ALLAH TIDAK MEMBEBANI HAMBA-NYA DILUAR KEMAMPUANNYA.

 


Yakinlah setiap ujian dan cobaan yang sedang kamu hadapi adalah untuk meninggikan derajatmu,  menghapus dosa-dosamu terdahulu dan agar membuatmu lebih dekat kepada-Nya. 

Jangan putus asa dari rahmat -Nya. 

Bila kalian mengerti banyak hikmah dan pahala dari setiap ujian dan cobaan hidup,  kalian akan sedih kenapa tidak memberimu ujian setiap detik. 

Allah Berfirman :

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS Al-‘Ankabuut : 2)

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar” (QS Al-Baqoroh : 155)

Kemudian Allah juga berfirman dalam surat Al Insyirah ayat 5-6 :

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, agar hati terasa lapang, ada beberapa hal yang perlu kita realisasikan. 

Beratnya Ujian Tidak Akan Melebihi Batas Kemampuan Kita

Seberat apapun ujian yang Allah timpakan pada kita, pasti hal itu tidak akan melewati batas kemampuan kita. Alias kita akan mampu untuk menghadapinya, dengan izin Allah. Sebab Allah Ta'ala tidak akan membebani hamba-Nya melampaui batas kemampuannya.

Artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya". [QS. Al-Baqarah (2): 286]

Berkurangnya Dosa dengan Kesabaran dalam Menghadapi Ujian

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan,

"Tidaklah ada kelelahan, rasa sakit, kesedihan, kekhawatiran, gangguan dan kegundah-gulanaan yang diderita seorang muslim, bahkan sampai duri yang menancap di tubuhnya; melainkan Allah akan menjadikannya sebagai penggugur sebagian dosa-dosanya." 

[HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id dan Abu Hurairah radhiyallahu'anhuma.]


Setiap Kesulitan Pasti Dibarengi Dengan Kemudahan 

Andaikan kita mau jujur membandingkan antara kenikmatan yang Allah karuniakan dengan musibah yang Allah timpakan pada kita, niscaya akan kita temukan bahwa musibah tersebut jauh lebih sedikit. Contoh kecilnya adalah masalah kesehatan. Antara sehatnya tubuh kita dengan sakitnya, pasti rata-rata kehidupan kita didominasi oleh kesehatan dibandingkan sakit.

Kemudian, musibah itu ada selesainya. Bahkan semakin berat ujian, biasanya itu pertanda bahwa sebentar lagi akan berakhir.

YAKINLAH, BAHWA KEMUDAHAN  ITU AKAN MUNCUL SETELAH KESULITAN !

Jumat, 16 September 2022

Balas Dendam Dan Kepribadianmu

 


Kepribadian orang yang suka balas dendam, masuk ke dalam kategori sadisme

Ketika Anda merasa diperlakukan tidak adil atau kurang baik oleh orang lain, ada dua pilihan utama yang mungkin bisa dilakukan sebagai respons. Pertama adalah memaafkannya dan yang kedua, balas dendam.

Bagi orang-orang yang memilih opsi kedua, ternyata ada ciri kepribadian yang khas yang dimiliki.

Kepribadian orang yang suka balas dendam

Pada sebuah peneilitian yang dilakukan di Virginia Commonwealth University, Amerika Serikat, disebutkan bahwa orang yang senang menyakiti orang lain dan merasa bahagia ketika melihat orang lain menderita, cenderung lebih sering balas dendam.

Penelitian ini juga menemukan, bahwa kepribadian sadisme, dominan pada orang yang suka balas dendam. Hasil riset ini tidak jauh berbeda dari penelitian lain yang dilakukan di Adelaide University, Australia.

Pada penelitian tersebut disebutkan, orang-orang yang melakukan balas dendam, cenderung memiliki motivasi untuk berkuasa. Mereka ingin terlihat memiliki kekuatan, dan menaikkan status dirinya.

Mereka yang cenderung suka balas dendam, merupakan individu yang sulit memaafkan, kurang bijak, dan kurang memiliki keterkaitan dengan dunia sekitarnya.

Balas dendam tidak menyelesaikan masalah

Mungkin balas dendam dilakukan untuk menenangkan hati. Namun, tahukah Anda? membalas dendam justru dapat membuat rasa marah semakin mendalam.

Individu yang tidak dikuasai amarah, sehingga mampu meredam niat balas dendam, tidak menganggap persoalan tersebut sebagai sesuatu yang besar. Jadi, orang seperti ini lebih mudah melupakan dan menyudahi masalahnya.

Namun, orang-orang yang balas dendam, tidak dapat melupakan masalah yang terjadi. Mereka terus-menerus memikirkannya. Akibatnya, bukannya menyelesaikan masalah, balas dendam justru membuka luka lama, yang seharusnya bisa ditutup dan disembuhkan.

Motivasi Terapi Berpikir Positif

 


Jangan Mau Diperbudak Oleh Uang!

“Always remember, money is a servant; you are the master.” -Bob Proctor

“Selalu ingat, uang adalah budak; Anda lah majikannya.”  Bob Proctor

Anda tentu sering mendengar ungkapan bahwa UANG TAK BISA MEMBELI KEBAHAGIAAN.

Tapi sebenarnya orang yang bilang begitu adalah orang yang tidak pernah merasakan nikmatnya memiliki uang.

Memang, tidak semua hal bisa ditukar dengan uang. Tapi, hidup melarat juga takkan bisa membawa kebahagiaan dan kenyamanan dalam hidup Anda.

Kita tidak bisa naif, uang dapat memperlancar jalan kita untuk meraih impian dalam seluruh aspek kehidupan. Misalnya, memiliki tubuh yang sehat, bisnis yang lancar, maupun keluarga yang harmonis.

Untuk meraih itu semua, faktanya Anda harus mencapai kebebasan finansial terlebih dahulu supaya Anda bisa terbebas dari tekanan tagihan maupun utang.

Dengan begitu, Anda sebagai individu bisa bebas untuk fokus pada apa yang Anda inginkan.

Sayangnya, setelah memiliki uang, banyak orang yang tak mengerti cara memperlakukan uang dan hartanya.

Alih-alih bersyukur dan berbuat baik dengan uang yang dimilikinya, banyak orang yang akhirnya diperbudak oleh uang, hingga mereka terus merasa kekurangan.

Karena itulah kekayaan sering diasosiasikan dengan keserakahan dan keangkuhan.

Padahal untuk bisa hidup bahagia dengan uang, Anda harus menyingkirkan POLA PIKIR YANG SALAH TENTANG KEKAYAAN.

Sangat sedikit individu yang bisa menikmati kondisi kebebasan finansial. Namun, mereka yang hidup bahagia dengan uang biasanya memiliki satu kesamaan.


Apa kesamaannya? 

Mereka adalah pemikir positif, yang memiliki tekad, tujuan, dan berani mengambil tindakan. Perilaku ini merupakan konsep utama dari The Law of Attraction.

Mulai Sekarang Ubah Pola Pikir Positif Tentang Uang. 

Ucapkan kalimat berikut agar Anda bisa menciptakan getaran positif atas uang dan akhirnya bisa menarik uang untuk mendekat pada diri Anda:

“Saya cinta uang. Uang itu baik.”

“Saya bisa menarik lebih banyak uang setiap hari dan membawa pada keberkahan .”

“Saya siap dan saya pantas untuk menjadi orang kaya dan memiliki banyak uang dan menjadi orang dermawan .”

“Saya bisa menarik uang sebanyak-banyaknya, dg begitu mudah”

“Saya menghargai uang yang saya miliki dan saya akan menarik lebih banyak uang ke dalam hidup saya.”

“Saya akan selalu memiliki uang, berapapun yang saya butuhkan.”

“Menghasilkan uang itu mudah bagi saya.”

“Saya tahu saya akan berhasil untuk menarik kekayaan dan mencapai semua tujuan saya.”

“Hidup saya sukses dan menyenangkan!”

“Saya adalah magnet yang bisa menarik uang.”

Katakan kalimat di atas sambil melihat cermin sebelum memulai hari Anda!

BERBAIK SANGKA

 


Untuk memperlakukan orang lain sama maka salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah menghindari buruk sangka kepada orang lain.

Buruk sangka membuat kita menjadi curiga kepada orang lain, berpikiran negatif. Sehingga ini berakibat kepada sikap dan perlakuan kita kepada orang tersebut.

Padahal, bisanya prasangka itu tidak sesuai dengan yang semestinya pada orang lain. Kita harus menggali lebih dalam penyebab orang lain melakukan keburukan sebelum kita menyangkakan kepada sesuatu yang tidak-tidak.

Sikap ini jelas dilarang dalam agama. 

Kita tidak boleh menerka-nerka tanpa bukti dan tanpa diselidiki asal usulnya. Karena bisa terjadi permusuhan. Dalam surat Al Hujurat, Allah Berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS. Al-Hujurat : 6)

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan berdakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat, Maha Penyayang”  (QS. Al-Hujurat : 12)

Orang mukmin senantiasa mencari maaf dan ampunan, tetapi orang munafik selalu mencari cela orang lain. 

Itulah sebagian pintu-pintu masuknya setan untuk menguasai benteng hati manusia.

Kita memang diperintahkan untuk selalu menjaga lisan dan perilaku. Termasuk tak boleh berprasangka jelek atau suudzon terhadap orang lain.

Kamis, 15 September 2022

SIKAP MENGHADAPI MASALAH HIDUP

 


Bagaimana sikap kita dalam menghadapi

Ujian dari Allah ?

Ada beberapa tingkatan manusia dalam menghadapi ujian, yaitu:

 Marah

Yaitu selalu berkeluh kesah terhadap setiap keadaan,,,

Dalam hatinya, ia menyimpan perasaan kesal dan buruk sangka kepada Allah,

Dengan lisan ia mencaci maki keadaan,

Dengan perbuatannya, ia bertindak diluar batas untuk melampiaskan amarah,

Atas takdir buruk yang ia terima,

Sikap ini adalah sikap orang-orang yang lemah iman, akal, dan agamanya,

 Bersabar

Sabar, yakni menghadapi musibah dengan menahan diri dari melakukan hal-hal yang mengundang amarah Allah,,,

Menahan lisan dari berucap kata yang tidak disukai Allah,

Mencegah perbuatan dari perkara yang dimurkai Allah,

Dan juga tidak berburuk sangka kepada Allah sedikitpun.

 Ridho

Ridho, yakni didalam dirinya, ia merasa lapang dada,

Ridho dengan sepenuh hati atas semua ujian,,,

Seolah-olah tidak terjadi apapun terhadap dirinya,

Ia ikhlas terhadap ujian yang diberikan Allah kepadanya,

Ia sangat menyadari bahwa semua yang terjadi itu atas kehendak Allah.

 Bersyukur

Yakni bersyukur kepada Allah atas musibah tersebut,

Ia yakin bahwa ujian yang ia alami merupakan hadiah yang terbaik bagi Allah untuk mengangkat derajatnya,

dan menghapus dosa-dosanya,

Ia berterimakasih pada Allah,

Karena dengan ujian yang diberikanNya, tandanya Allah sayang kepada hambaNya.

Termasuk yang manakah kita ?

Minimal, kita bisa menjadi kelompok orang yang sabar dalam menghadapi semua ujian.

Dan alangkah indah, jika kita mampu memahami bahwa setiap  ujian yang kita alami adalah sentuhan kasih sayang dari Allah.

YANG MEMBUAT REZEKI JADI SERET

 


Rezeki adalah kuasa Allah Subhanahu wa ta’ala, dimana manusia tidak pernah mengetahui rencana Allah Subhanahu wa ta’ala,  Rezeki itu bukan hanya sekedar uang. Ilmu kesehatan, ketentraman jiwa, pasangan hidup, keturunan, nama baik, persaudaraan, dan ketaatan merupakan bagian dari rejeki yang nilainya lebih daripada uang.

Rezeki yang sudah digariskan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, tak selalu mulus adanya. kadang kita sering merasa bahwa rezeki kita seret atau tidak bagus. Hal tersebut adanya beberapa penyebab. Kemungkinan, cara mencari rezeki yang tidak baik, atau memang kurangnya usaha yang gigih.

Allah Subhanahu wa ta’ala adalah Dzat Pembagi Rezeki. Tidak ada setetes pun air yang masuk ke mulut kita kecuali atas izin-Nya. Karena itu, jika Allah Subhanahu wa ta’ala

sampai menahan rezeki kita, pasti ada prosedur yang salah yang kita lakukan.  ada hal yang menghalangi aliran rezeki seseorang

Lepasnya Ketawakalan Hati

Ketika seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, maka keburukan-lah yang akan ia terima. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Demikian janji Allah Subhanahu wa ta’ala dalam  QS Ath Thalaaq [63] ayat 3.

Dosa Dan Maksiat

Dosa adalah penghalang datangnya rezeki. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, “Sesungguhnya seseorang terjauh dari rezeki disebabkan oleh perbuatan dosanya.”  (HR Ahmad). 

Bila dosa membuat aliran rezeki kita seret, maka bertaubat menjadi solusinya. Oleh karena itu, bila rezeki terasa seret, perbanyaklah tobat, dengan hati, ucapan dan perbuatan kita.

Maksiat Saat Mencari Nafkah

Kecurangan dalam mencari nafkah, entah itu korupsi (waktu, uang), memanipulasi timbangan, praktik mark up, dsb akan membaut rezeki kita tidak berkah. Mungkin uang kita dapat, namun berkah dari uang tersebut telah hilang.

Apa ciri rezeki yang tidak berkah? 

Mudah menguap untuk hal sia-sia, tidak membawa ketenangan, sulit dipakai untuk taat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala serta membawa penyakit. Bila kita terlanjur melakukannya, segera bertobat dan kembalikan harta tersebut kepada yang berhak menerimanya.

Sibuk Bekerja Hingga Melalaikan Allah Subhanahu wa ta’ala.

Terlalu sibuk bekerja sehingga lupa salat (atau minimal jadi telat), lupa membaca Al Quran, lupa mendidik keluarga, adalah sinyal-sinyal pekerjaan kita tidak berkah. Jika sudah demikian, jangan heran bila rezeki kita akan tersumbat.

Harusnya pekerjaan membuat kita semakin dekat dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.

sibuk boleh, namun jangan sampai hak-hak Allah kita abaikan. 

Bencana sesungguhnya bukanlah bencana alam yang menimpa orang lain. Bencana sesungguhnya adalah saat kita semakin jauh dari Allah.

Pelit Bersedekah

Siapapun yang pelit, niscaya hidupnya akan sempit, rezekinya mampet. Sebaliknya, sedekah adalah penolak bala, penyubur kebaikan serta pelipat ganda rezeki. Sedekah bagaikan sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap-tiap bulir itu terjurai seratus biji.

Artinya, Allah yang Maha Kaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat (QS Al Baqarah [2]: 261). 

Tidakkah kita tertarik dengan janji Allah ini? Maka pastikan, tiada hari tanpa sedekah, tiada hari tanpa kebaikan. Insya Allah, Allah Subhanahu wa ta’ala akan membukakan pintu-pintu rezeki-Nya untuk kita. Amin.

AGAR HIDUP LEBIH BERMAKNA

 


Memahami makna hidup, maka langkahnya ialah menyelaraskan hidup dengan makna hidup tersebut.

Inilah yang akan menjadikan hidup kita lebih bermakna. Jika kita salah memaknai hidup, maka apa makna yang bisa kita dapatkan dari hidup ini?

Menyelaraskan hidup dengan makna hidup maka cara ini yang bisa dilakukan.

Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan  dan tidak dilarang oleh agama

 Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran, yakin dan tetap berusaha dengan terbaik

Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus memprioritaskan kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal menuju akhirat.

selaraskan akhirat dan dunia , yaitu lakukan setiap kegiatan dengan selalu menyertakan Allah.

Jika hidup ini adalah sementara, maka perlu kesungguhan dalam beramal. Tidak ada lagi santai, mengandai-ngandai, panjangan angan-angan apalagi malas karena kita tidak hidup ini tidak selamanya. Bergeraklah sekarang, bertindaklah sekarang, dan berlomba-lombalah dalam kebaikan