Minggu, 27 November 2022

HATI-HATI DENGAN PRASANGKA


 Alkisah ada seorang penjahit tua tinggal di sebuah desa kecil, ia biasa menjahit pakaian dengan rapih dan menjualnya dengan harga cukup mahal.

Suatu hari, seorang miskin di desa itu datang kepadanya dan berkata kepada si penjahit :

"Anda menghasilkan banyak uang dari pekerjaan Anda, lalu mengapa Anda tidak membantu orang miskin di desa ini. Lihatlah si penjual daging yang tak punya banyak uang. Justru ia setiap hari bisa membagikan daging gratis kepada orang-orang miskin"

Si penjahit tak menanggapi perkataan tersebut dan hanya tersenyum tenang.

Selanjutnya orang miskin itu berlalu dari rumah si penjahit dan mengabarkan kepada para penduduk desa bahwa si penjahit itu kaya raya tapi pelit, sehingga orang-orang desa membencinya.

Setelah tersiar kabar dari si orang miskin tak lama setelah itu si penjahit tua jatuh sakit, namun tidak ada satu pun penduduk desa yang perduli kepadanya. Dan pada akhirnya ia meninggal dalam kesendirian.

Hari-hari berlalu dan orang-orang di desa mulai menyadari bahwa setelah kematian si penjahit tua, si tukang daging kini tidak lagi membagi-bagikan daging gratis kepada orang-orang miskin.

Ketika mereka bertanya kepada si penjual daging, ia pun memberitahu bahwa si penjahit tua itulah yang biasanya memberi sejumlah uang sedekah secara sembunyi-sembunyi setiap bulan untuk membeli daging, yang kemudian daging tersebut diberikan kepada orang-orang miskin melalui dirinya. 

Dengan meninggalnya si penjahit tua maka berhenti pulalah pemberian daging dari si tukang daging, karena tak ada lagi sedekah dari si penjahit tua. 

Ternyata selama ini pemberian daging tersebut merupakan sedekah dari si penjahit tua, namun ia tak pernah memperlihatkannya. 

Si penjahit tua itu punya keyakinan bahwa cukup hanya Allah sajalah yang menjadi saksi atas amal perbuatannya. Dan dengan keyakinannya itulah ia berharap akan terbebas dari resiko hangusnya pahala, karena khawatir akan bersikap riya' dan takabur. 

Sadarilah...

Sebagian orang mungkin saja berpikir buruk tentang Anda... 

Tetap berbuat baik, meski kadang kebaikan tak selalu berbuah manis di dunia... 

Sebab sedekah bukan untuk melipat gandakan harta atau untuk menuai banyak pujian, tetapi untuk menyelamatkan diri dari api neraka. 

Rasulullah shallallahu Alaihi wa'salam bersabda : "Jauhilah api neraka walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma" (HR.Bukhari ).

Sabtu, 26 November 2022

RENUNGAN TENTANG REZEKI

 


Renungkan ini.. 

Sadarkah bahwa selama ini yang tercetus dalam doa-doa kita adalah permintaan yang cocok dengan kebutuhan kita di dunia. 

Minta harta lebih banyak, mobil, tanah, perhiasan, anak keturunan yang banyak, tubuh yang sehat dan menawan.

Renungkan ini...

Kita ingin KAYA padahal hidup itu sendiri adalah sebuah Kekayaan. Betapa banyak yang kita dapat dalam hidup? Oksigen gratis, matahari yang menghangatkan, panca indera yang luar biasa..

Renungkan ini... 

Mengapa kita begitu PELIT memberi jika semua yang kita terima adalah PEMBERIAN Allah? Rezeki yang banyak itu pemberian ALLAH, bukan?

Renungkan ini.. 

Mengapa kita harus sedih, saat KEBERUNTUNGAN tak berpihak pada kita? Padahal dalam keterpurukan ALLAH ingin kita belajar banyak. Bisnis yang bangkrut, usaha yang gagal, rezeki yang sedikit bukan akhir segalanya.

Renungkan ini.. 

Tak ada yang SULIT kecuali kitalah yang membuat sulit. Rezeki kita sulit bukan karena Allah benci dan tak suka tapi mungkin kita sendiri yang mengundang kesulitan itu

Renungkan ini.. 

Rezeki itu tidak terbatas pada harta dan makanan, rezeki ALLAH itu sangat luas. 

Bisa jadi rezeki itu berupa teman yang SHOLEH, 

Diberikan kesempatan selalu bisa IBADAH

Bersyukur,  Berdoa. 

Atau selalu ada kesempatan Bersedekah, sedangkan ada yg punya banyak harta malah enggan untuk sedekah. 

Atau PIKIRAN yang TENANG , BAHAGIA dan RILEKS  , 

Atau TIDUR YANG NYENYAK, dan SEHAT. 

Atau TEMPAT BERNAUNG yang membuatmu tidak butuh pada orang lain dan terhina,

Atau berupa PEMANDANGAN yang MENYEJUKKAN HATI dan MENGUBAH moWod MU,

Atau berupa orang orang Yang MENCINTAIMU dan BERSABAR atas SEGALA KESALAHANMU,

Atau berupa KATA-KATA INDAH yang engkau baca, 

Atau berupa KASIH SAYANG IBU DAN AYAH,

Atau berupa pundak orang yang ENGKAU CINTAI sebagai tempatmu BERBAGI, 

Atau berupa kesempatan duduk bersama saudara-saudari yang membuatmu bisa MENGHAPUS kesedihan, 

Atau berupa rasa HORMAT dari orang-orang disekelilingmu, 

Atau berupa hadiah dari orang yang begitu BERARTI bagimu,

Atau berupa kemampuanmu untuk MELAYANI DIRIMU SENDIRI. 

BEGITULAH.. 

Disetiap kondisi selalu ada REZEKI ALLAH untuk kita. 

YA ALLAH kurniakan kami RIDHO - MU, sesungguhnya Engkau sebaik-baik PEMBERI REZEKI.


Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

REZEKI DAN AMALAN KITA

 


Kalau dilihat secara hirarkis, tingkatan rezeki berbading lurus dengan tingkatan amal.

AMAL STANDAR (hanya mengerjakan yang wajib), yaa rezekinya juga standar. Amal standar, rezekinya harus dijemput.

AMALNYA MENINGKAT (bukan hanya yang wajib, yang sunnah pun dikerjakan),

Puasa senin kamis,  membahagiakan orang tua.

rezekinya juga meningkat. Rezeki bisa Allah antar, kapan pun kita mau. Kapan pun kita butuh.

AMALNYA LEBIH MENINGKAT LAGI (dilengkapi dengan syukur, tawakkal, pasrah diri, taubat, banyak istighfar, takwa), ditambah tahajud dijadikan kebiasaan,  dhuha,  sholat hajat , dzikir setiap saat (Terutama Sholawat Nabi dan Istigfar) dan sedekan setiap hari. 

siap-siap untuk mendapatkan suprise dari Allah. Rezeki yang tidak diduga.

Al-Quran dan hadits berikut ini melengkapi dan mempertegas hal itu. Ada kaitan antara iman, takwa, ibadah, shalat, dan rezeki. Jika rezeki seret, mari introspeksi, istighfar, dan segera menuju ampunan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS Al-A’raf : 96).

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”  (QS Ath-Thalaq:2-3)

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”  (QS Thaha: 132).

Jika rezeki seret, pailit, omzet menurun, bisnis lesu, dan sejenisnya, mari introspeksi diri: apakah ibadah kita menurun, sedekah menurun, zakatnya gak dibayar? Jika merasa sudah semua, apakah ikhlas?

Jika merasa sudah semua dan ikhlas, maka yakinlah, ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala

sedang menguji untuk rezeki dan keberkahan yang terbaik


Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


EMPAT PROSES TAHAPAN DALAM MENCINTAI TAHAJUD


 DIPAKSA

Paksakan diri untuk Tahajjud,suka atau tidak,ringan ataupun berat..paksakan diri untuk bangun tengah malam menjelang subuh...

KEBIASAAN

Beberapa bentuk paksaan akan berubah menjadi 'kebiasaan'.

Kita akan merasaa aneh jika tidak TAHAJUD, kita akan terbiasa bangun saat jam tahajud, walaupun tanpa alarm.

Lanjutkan.

KEBUTUHAN

Kebiasaan yg terus di lakukan akan berubah menjadi 'kebutuhan'.

Di tahap ini sudah mulai tumbuh benih-benih cinta TAHAJUD, Akan merasa rugi jika tidak tahajud...

KENIKMATAN

Pada tahap ini TAHAJUD sudah menjadi candu. sholat tahajjud berlama lama adalah 'kenikmatan'.

Sedangkan ketika terlewat tidak tahajud akan membuat diri resah.

Yang perlu kita lakukan adalah 'istiqomah' dan mengajak sebangak banyak nya orang untuk TAHAJJUD agar mereka pun dapat merasakan nikmatnya BERTAHAJUD..

Ada ditahap manakah kita?

Saat sudah merasa mencintai Tahajud 

Maka hidup ini menjadi bermakna,  bermanfaat dan apapun yg kita lakukan selalu melibatkan Allah,  sehingga perjalanan hidup menjadi sangat indah jauh dari masalah. 

Kalaupun ada masalah Allah akan memberikan pertolongan dan kemudahan jalan keluarnya. 

Jumat, 25 November 2022

Waktu bersedekah paling baik


 Dalam bersedekah tentu ada waktu yang baik dan tepat. Waktu terbaik diantaranya adalah:

PADA WAKTU SUBUH

Pada waktu subuh, dikatakan bahwa Dua Malaikat datang ke bumi untuk mendo’akan orang – orang yang menafkahkan hartanya di hari itu.

Dalam suatu hadits disebutkan bahwa:

“Tiada sehari pun sekalian hamba memasuki suatu pagi, kecuali ada dua malaikat yang turun. Salah satu dari malaikat berkata, ‘Ya Allah, berikanlah rezeki kepada orang yang menafkahkan hartanya’. Sementara yang lain berkata, ‘Ya Allah, kurangkanlah dari yang dimiliki orang yang menahan hartanya’.” 

(HR Bukhari dan Muslim).

Maka bagi siapapun yang menafkahkan hartanya akan dido’akan untuk mendapatkan ganti atas apa yang telah dikeluarkan berlipat ganda. Dan sebaliknya bagi yang menahan hartanya akan ditahan pula rezekinya.

Sedekah subuh memiliki keutamaan dibandingkan sedekah pada waktu lainnya. Saat sebagian orang masih terlelap, kamu sudah sibuk meraih ridha Allah SWT dengan BERSEDEKAH.

Tak selalu berupa uang, sedekah subuh juga bisa dilakukan dengan berzikir, membagi makanan, mengajar ngaji, atau melakukan kebajikan lain yang bersifat sosial.

Sedekah subuh dimulai sejak AZAN SUBUH SAMPAI TERBIT FAJAR. Lakukan sedikit demi sedikit sampai kamu bisa konsisten setiap hari.

Dilipat Gandakan Hartanya

Berbagi tidak akan membuat kamu miskin. Begitu juga jika kamu rutin melakukan sedekah subuh. Membiasakan diri bersedekah justru akan mendatangkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka, dengan jumlah yang berlipat banyaknya. 

FORMULA REZEKI DENGAN TABUNG SEDEKAH SUBUH

1. Masukkan derma seikhlas walaupun  Seribu Rupiah setiap hari pada waktu Subuh. Jangan tidak walau sekali pun. Ingat, Allah tak pandang nilai uang, tetapi keikhlasan saat kita memberi.

2. Cukup sebulan, dermakan ke masjid atau beri makan kepada anak yatim, orang yang memerlukan atau kepada mereka yang sangat layak untuk menerima sumbangan. Mungkin

saudara kita sendiri, sahabat yang dalam kesusahan atau kurang berkemampuan.

3. Waktu tiap kali menderma ke “Tabung Subuh” tu, lakukan ia sambil berdoa dengan spesifik dan jelas serta penuh tenang dan rasa gembira (elevated emotion). Kemudian, ucapkan alhamdulillah penuh kesyukuran dan keyakinan. Ingat, ALLAH Maha Mendengar.

Yakinlah bahwa ganjaran dari ALLAH itu melalui rezeki yang tidak disangka-sangka (oleh akal fikiran kita yang terbatas ini) serta daripada berbagai pintu dan arah. Yakin juga bahwa tidak ada yang sukar bagiNya. Dan Dialah Al Ghanni (Maha Kaya) dan Al Mughni (Maha Pemilik Kekayaan).

4. Jika tidak sempat sediakan “Tabung Subuh” di rumah, kumpulkan setiap hari dan sedekahkan kepada masjid/mushola Jika bertugas di luar kota ,jangan lupa bawa uang sedekah dan masukkan dalam tabung masjid/mushola

5.Tabung Subuh Buat Anak - Anak

Kalau anak-anak kita diberikan pemahaman untuk bersedekah dan memilik Tabung Subuh

masing-masing lagi baik. Mudah-mudahan ada keajaiban buat anak-anak juga ALLAH beri

nanti.

Setelah Rutin Sedekah Subuh setiap hari pasti ada rezeki yang tak disangka sangka.

Sedekah subuh ini banyak keajaiban asalkan kita ikhlas dan istiqamah.


Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


MENJADI PRIBADI YANG TENANG DAN MENENANGKAN

 


Ketenangan adalah kebutuhan setiap orang. kaya, miskin, tua, muda semua mendambakan sebuah ketenangan. Tidak jarang, seseorang rela mengeluarkan banyak uang demi memeperoleh ketenangan dan kedamaian. Dan atau seseorang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk membuat diri dan hatinya tenang dan bahagia. Lalu...bagaimana dan dimanakah sebenarnya ketenangan itu?

dan bagaimana menjadikan diri kita seorang pribadi yang tenang dan menenangkan?

Pribadi yang tenang bukan berarti yang berlaku lamban, tapi tenang adalah tentang cermat dalam berpikir dan hati-hati dalam memilih. 

Tenang adalah tentang penyampaian kabar buruk dengan cara yang bijak, penyampaian fakta keras dengan cara yang lembut. 

Tenang juga adalah tentang perealisasian sebuah kerumitan dengan cara yang sederhana, pemberitahuan berita panas dengan cara yang dingin dan atau penolakan berat dengan cara yang ringan, dll.

Dan cara mendapatkan semua sumber ketenangan yang abadi itu adalah Menjadikan diri kita mempunyai  keintiman hubungan bersama ALLAH , KETENANGAN seperti inilah yang menjadi obat dari SEGALA PENYAKIT HATI dan KEKACAUAN HIDUP.

7 Orang Ini Jangan Sampai Kamu Tahan Kedermawananmu Terhadap Mereka:


 1. Orang tuamu

2. Mertuamu

3. Isterimu

4. Anak2 mu

5. Keluargamu

6. Gurumu

7. Sahabatmu

Tafsir Quran Surat Al-Baqarah Ayat 215

Sahabat-sahabatmu bertanya kepadamu -wahai Nabi- tentang harta apa yang harus mereka infakkan, dan di mana mereka harus menaruhnya? 

Katakanlah untuk menjawab pertanyaan mereka, “Harta -yang halal lagi baik- yang kalian infakkan hendaknya diberikan kepada KEDUA ORANG TUA, KARIB KERABAT TERDEKAT kepada kalian sesuai kebutuhan, ANAK- ANAK YATIM yang membutuhkan santunan, orang-orang MISKIN yang tidak punya harta, dan MUSAFIR yang jauh dari keluarga dan kampung halamannya.” 

Kebajikan yang kamu lakukan -wahai orang-orang mukmin- baik sedikit maupun banyak, sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. Tidak ada sesuatupun yang luput dari pengetahuan-Nya. Dan Dia akan memberi kalian balasan yang setimpal dengan amal perbuatan kalian.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Sallam mengatakan bahwa setiap harinya ada dua malaikat yang turun. Yang satu berdo’a:

“Ya Allah berikan kepada orang yang berinfak itu ganti.”

Yang satu lagi berkata:

“Ya Allah berikan kepada orang yang kikir itu kehancuran pada hartanya.”  (HR. Bukhari dan Muslim)

Bayangkan.. Malaikat mendo’akan kehancuran pada harta orang yang kikir. Malaikat mendo’akan keberkahan supaya orang-orang yang dermawan itu diganti oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dunia dan akhirat.

Saudaraku sekalian, jangan khawatir ketika Anda mensedekahkan harta Anda, apakah harta akan berkurang? 

Tidak demi Allah! Kata Rasulullah:

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.”  (HR. Muslim)

Justru dia akan terus memberkahi dan memberkahi. Dan jangan lupa, ketika ia bersedekah ia mengharapkan pahala di kehidupan akhirat. 

Dan itulah yang paling besar yang kita harapkan. Karena hakikat harta kita yang telah kita infaqkan dalam kehidupan dunia. Yang belum kita infaqkan, kita akan wariskan atau menjadi bagian pencuri dan perampok. 

Atau mungkin terbakar oleh api. Sedangkan yang kita sudah infaqkan di jalan Allah, itulah yang akan menjadi harta kita selama-lamanya. Bahkan sampai dalam kehidupan akhirat nanti.