Senin, 02 Januari 2023

PERTOLONGAN ALLAH ADA UNTUK ORANG YG BERTAKWA

 


Adakalanya kita menghadapi beban yang berat, seperti hutang yang menumpuk, perusahaan bangkrut, terkena PHK, rumah tangga terancam bubar, anak yang selalu membuat masalah, usaha bisnis selalu gagal, penyakit yang tak kunjung sembuh, menderita penyakit ganas seperti tumor , kanker , peyakit jantung dan lain sebagainya. Banyak orang yang sampai putus asa menghadapi semua itu. Mereka yang tidak sanggup ada kalanya mengambil jalan pintas dengan tindakan yg tidak semestinya. Siapa orang-orang yang memperoleh kebaikan, kemenangan, kejayaan dan pertolongan Allah SWT dalam kehidupan dunia? Yaitu, orang-orang yang beriman dan bertakwa akan mendapat perhiasan Allah, kebaikan-kebaikan rezeki, berkah dari langit dan bumi (QS Al-A’raf: 96). "Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." Dan yang bertakwa kepada Allah akan diberi jalan keluar dari kesempitan (QS At-Thalaq: 2), dimudahkan urusannya (QS At-Thalaq: 4), dan dilipatkan pahala baginya (QS At-Thalaq: 5). Orang yang beriman dan percaya akan pertolongan Allah insya Allah mampu mengatasi semua masalah itu. Bersama Allah tidak ada masalah yang tidak mungkin diselesaikanNya. Allah sudah menjanjikan dalam surat At Thalaq ayat 2-3 : “…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (At Thalaq 2-3) Allah hanya memberikan pertolongan seperti yang disebutkan diatas kepada orang yang bertakwa dan yakin akan pertolonganNya. Orang-orang yang bertakwa akan selalu berada dalam perlindungan Allah subhanahu wata’ala. Hal ini dapat dilihat pada ayat 194 surat al-Baqarah وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ (١٩٤ “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 194). Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang bertakwa dipahami oleh Syekh Jalaluddin dalam Tafsir Jalalain yaitu pertolongan lahir dan pertolongan batin. Allah akan menolong hamba-hamba-Nya yang selalu bertakwa. Letakkan dirimu di posisi Bertaqwa, maka keajaiban dan kemudahan pertolongan Allah akan selalu ada. Wallahu a'lam bish-shawab. Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Minggu, 01 Januari 2023

STRATEGI KEHIDUPAN

 


Saya meyakini bahwa tidak semua orang peduli dengan strategi kehidupan pribadinya. Banyak yang menganut cara I Wet IT FLOW; cukuplah mengalir seperti air, bebas seperti angin dan tanpa arah. Sehingga hal wajar jika pandangan ini telah menghasilkan kehidupan yang tanpa arah, tanpa target dan tanpa pencapaian. Tidak ada hal-hal besar yang bisa diraih. Padahal hidup itu memerlukan strategi. Dalam hidup, memiliki strategi adalah jalan untuk memenangkan tujuan. Karena, selama perjalanan menuju tujuan akan ada risiko dan rintangan. Bila Anda tidak memiliki strategi dalam ketenangan sikap dan emosi, maka Anda mudah menjadi panik, serta mudah dipermainkan oleh risiko dan rintangan tersebut. Selain dibutuhkan kecerdasan, di dunia yang penuh intrik dan taktik ini diperlukan juga strategi-strategi jitu yang efektif. Strategi pyang baik, bukan hanya akan menghasilkan sebuah kemenangan tetapi juga keselamatan bagi pemenangnya. Jalan menuju kelangsungan hidup atau kehancuran. Oleh karena itu, mempelajari strategi secara seksama adalah suatu keharusan” Hal yang harus dipertimbangkan dalam mememangkan Kehidupan : Biasakan selalu Evaluasi Diri Memiliki Moral Positif Mental Attitute Mampu Membaca Situasi Kepemimpinan Yang Kuat Disiplin Dan Komitmen Action dan Konsistensi Attitute Dan Mental Pemenang Ilmu Pengetahuan Yg selalu Upgrade Skill (Ketrampilan) atau expert dibidangnya. Hubungan dg Allah, Dg diri sendiri dan manusia. Melibatkan Allah Dalam semua Lini Kehidupan.


Sabtu, 31 Desember 2022

Tahajud 40 Hari

 


Seberapa Istimewa Amalan sholat tahajud selama 40 hari?. Ketika Allah memerintahkan agar bangun malam(Shalat Tahajud) , Nabi Muhammad menggembleng sahabatnya selama setahun untuk melakukan shalat tahajud. Semua sahabatnya bangun malam guna shalat tahajud. Perlunya shalat tahajud setiap malam, jangan sampai putus. Selama 40 hari hendaknya jangan putus shalat tahajud. Setelah itu tingkatkan selama 120 hari jangan putus shalat tahajud. Usakan jangan putus shalat tahajud. Apalagi shalat fardhu berjamaah jangan sampai putus. Nanti rasakan bedanya. Bandingkan kalau tidak putus shalat tahajud selama setahun. Mari kita melihat hubungan antara sholat tahajud dan waktu 40 hari. Sholat Tahajud Selama 40 Hari Yang perlu ditekankan adalah Tujuan Sholat tahajud bukan hanya amalan yang cukup dilakukan dalam 40 hari, namun apa yang dapat kita dapatkan manfaat luar biasa setelah dilakukan selama 40 hari. Angka 40 adalah bilangan yang sangat populer dalam sebuah proses pencapaian, baik agama maupun budaya. Dalam kepopulerannya, kiranya angka 40 merujuk pada makna "KEMATANGAN". Melihat dalam proses penciptaan seorang Manusia, bahwa ia diciptakan dalam 3 fase yaitu : Fase Nutfah selama 40 hari, Fase Alaqah selama 40 hari dan Fase Mudgah selama 40 hari,kemudian Allah memerintahkan malaikat meniupkan ruh padanya. Kita bisa melihat dalam proses tersebut, bahwa kurun waktu 40 hari adalah lamanya sebuah proses yang dibutuhkan utnuk mencapai sebuah kematangan. Tentu proses untuk setiap masalah akan berbeda, namun waktu "pematangan dalam proses". Beberapa ahli mengatakan bahwa angka 40 bisa diartikan sebagai "waktu pengujian dan pemurnian" atau periode "pembaruan". Artinya apa yang telah dilakukan selama 40 hari berarti telah melewati waktu uji hingga terjadi hasil dari pembaruan dan pemurnian. Dalam islam Usia 40 tahun dinilai sebagai masa keemasan manusia dalam menapaki hidup. Di usia tersebut, manusia dinilai telah mencapai kematangan baik dalam bertindak, bersikap maupun berpikir. Kedewasan seseorang bisa diukur dan dilihat di usia tersebut. Dalam Alquran, disebutkan tentang manusia yang sudah memasuki usia 40 tahun. Allah Ta'ala Berfirman: Manusia yang sudah memasuki usia 40 tahun dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam bersikap. Usia 40 tahun dinilai sebagai masa keemasan manusia dalam menapaki hidup. Di usia tersebut, manusia dinilai telah mencapai kematangan baik dalam bertindak, bersikap maupun berpikir. Kedewasan seseorang bisa diukur dan dilihat di usia tersebut. Dalam Alquran, disebutkan tentang manusia yang sudah memasuki usia 40 tahun. Allah Ta'ala Berfirman: Artinya: Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa, "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku Sesungguhnya aku bertobat kepada Engkau dan sesungguhnya aku temasuk orang-orang yang berserah diri.(QS: Al Ahqaf: 15) Mufasir Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan, menurut suatu pendapat, biasanya seseorang tidak berubah lagi dari kebiasaan yang dilakukannya bila mencapai usia Empat Puluh (40) Tahun. Jika berubah baik maka baiklah dirinya, jika masih terus berbuat dosa berat untuk menjadi baik, kecuali atas kehendak Allah. Melihat makna "waktu pengujian" untuk angka 40 kita bisa lihat melalui kejadian Allah ketika mengangkat para Nabi dan Rasulnya, para nabi dan Rasul-Nya diangkat kebanyakan, pada usia 40 tahun, seperti kenabian dan kerasulan Muhammad, Nabi Musa, dan lainnya 'alaihim al-Shalatu wa al-Sallam.

Mengutip dari Imam al-Syaukani rahimahullah, beliau berkata, "Para ahli tafsir berkata bahwa Allah Ta'ala tidak mengutus seorang Nabi kecuali jika telah mencapai umur 40 tahun." (Tafsir Fathul Qadir: 5/18) Keutamaan 40 hari Keikhlasan yang hakiki pada seseorang ketika melakukan sebuah amalan terutama sholat tahajud selama 40 hari, akan muncul bagi dirinya cahaya hikmah memancar didalam hatinya, dan kebijaksanaan pada lisannya. Umar bin Khattab pernah bertanya kepada seseorang tentang ibadahnya “berapa lama anda menekuninya ?” jawab orang itu, “ selama 30 hari , lalu Umar bin Khattab berkata “ Mengapa anda tidak menekuninya selama 40 hari?” Rosuulalloh Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam Bersabda : “Tidak ada seorang hamba yang ikhlas mengerjakan amal karena Alloh selama 40 hari kecuali akan muncul pancaran nur-nur hikmah dari hati sampai ke lisannya”. (HR. Ibnul Addy dan Ibnul Juuzy dari Abi Musa Al-Asyary). Apa yang didapat dengan Amalan sholat tahajud selama 40 hari? Setelah seseorang melakukan amalan sholat tahajud selama 40 hari berturut-turut, ia telah melewati masa tempuh dalam "waktu pengujian", secara otomatis dia akan mendapat hasil pembaruan dan pemurnian bagi dirinya. Maka atas ijin Allah ia berhak mendapatkan "tiket" bagi doa yang mustajab dan apa yang menjadi kebutuhannya niscaya (tidak mungkin tidak) dimudahkan dan dicukupi oleh Allah Ta'ala. Nabi mengajarkan seusai shalat tahajud, minta ampunan saja pada Allah. Kalau seseorang sudah mendapat ampunan dari Allah, maka selesai seluruh persoalan yang dihadapi. “Semua keruwetan hidup itu karena banyaknya dosa kita. Kalau kita tidak punya dosa, rizki kita segampang bayi menangis, tinggal menangis sudah diberi susu. Kalau kita bersih suci, tidak punya dosa, maka rizki yang paling sulit pun akan datang. Bukan cuma datang tapi diantar,” Wallahu a'lam bish-shawab. Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

SEDEKAH DI PAGI HARI

 


SEDEKAH merupakan amalan yang paling dianjurkan, terutama yang telah meyakini bahwa sedekah merupakan amalan kebaikan yang perlu rutin dilakukan. Mengapa sebaiknya kita melakukan sedekah sejak pagi hari? Didoakan orang lain saja sudah senang sekali, karena kemungkinan terkabul akan lebih besar dibandingkan doa untuk diri kita sendiri, apalagi jika didoakan malaikat setiap pagi? Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu Shubuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270) Menambah Semangat Beraktivitas Secara psikologis, bersedekah akan membuat hati kita lebih bahagia, sehingga jika sedekah dilakukan sejak pagi hari in syaa Allah dapat menimbulkan antusiasme atau rasa semangat beraktivitas. Memudahkan Urusan Di Hari Itu Dalam sebuah hadits Riwayat Imam Ahmad, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang ingin doa terkabul dan dibebaskan dari kesulitannya, hendaklah dia membantu mengatasi kesulitan orang lain.” Bersedekah artinya kita telah membantu mengatasi kesulitan orang lain, yang tadinya tidak punya uang untuk makan… jadi punya uang untuk membeli makanan. Yang tadinya kehabisan ongkos di perjalanan, jadi bisa kembali pulang. Ketika kita membantu kesulitan orang lain seperti ini sejak pagi, In syaa Allah balasannya langsung dapat kita rasakan. Yakni kemudahan-kemudahan urusan sepanjang hari tersebut. sesungguhnya Allah akan menolong hambaNya selama hamba tersebut bersedia menolong sesamanya. Dengan bersedekah, semoga kita termasuk golongan orang yang bersedia menolong kesulitan sesama manusia.Aamiin Allahumma Aamiin Semoga semakin memotivasi kita untuk merutinkan bersedekah setiap pagi.

Wallahu a'lam bish-shawab. Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


Jumat, 30 Desember 2022

The POWER Of Silaturahim

 



Silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah. Dengan terhubungnya silaturahmi. Namun ada saatnya silaturahim menjadi hal yang sulit dilakukan karena berbagai sebab. Misal perbedaan pendapat yang berdampak serius, kompetisi antar keluarga, atau salah pengertian lainnya. Akibatnya silaturahim menjadi sekadar formalitas yang dilakukan saat momen tertentu. Yang amat disayangkan, ternyata ada sebagian orang yang tidak mau menyambung silaturahim dengan kerabatnya, kecuali apabila kerabat itu mau menyambungnya. Jika demikian, maka sebenarnya yang dilakukan orang ini bukanlah silaturahim, tetapi hanya sebagai balasan. Karena setiap orang yang berakal tentu berkeinginan untuk membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepadanya, meskipun dari orang jauh. Hadits perintah silaturahim tercantum dalam hadist yang diceritakan Abu Aiyub Al-Ansari Artinya: "Beribadahlah pada Allah dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orangtua dan saudara." (HR Bukhari). Tahukah kalian tentang sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan ataupun keburukan? "Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah pahala orang yang berbuat kebaikan dan menghubungkan tali silaturahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan ialah siksaan bagi orang yang berbuat jahat dan yang memutuskan tali persaudaraan" (HR. Ibnu Majah). Di hadits lain, Rasulullah menjelaskan Allah menjamin kemakmuran (wealth) mereka yang menjalin silaturahim Artinya: "Siapa saja yang senang diberi lebih banyak kemakmuran (wealth) dan umur panjang, maka dia harus menjalin hubungan baik dengan orangtua dan saudaranya." (HR Bukhari). Keuetamaan menyambung silaturahim adalah diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya. Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka sambunglah tali silaturahim” (HR. Bukhari – Muslim).

Kamis, 29 Desember 2022

ALLAH PASTI MENGUJI HAMBANYA.

 


Allah tidak membiarkan kita menikmati semua pemberianNya tanpa diuji. Firman Allah, " Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) berkata telah beriman sedang mereka tidak diuji lagi ?" (Q.S. Al Ankabut : 2). Al Quran Surat Al Baqarah ayat 155 Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, Al Quran Surat Al Baqarah ayat 156 (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Al Quran Surat Al Baqarah ayat 157 Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. Ingatlah kalau musibah, masalah, kesusahan menimpa kita hanya sesekali. Tapi kenikmatan, rezeki dan karuniaNya terus tercurah tiada henti. Lalu apa yang kita keluhkan? Logikanya kalau rezeki Allah itu banyak dan tidak bisa dihitung harusnya " tak ada waktu untuk mengeluh, tapi memperbanyak syukur, bukan? "Allah sudah tahu dan bilang kalau." Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar dan tidak berterima kasih pada Tuhannya (Q.S. Al Adiyaat : 6). Tafsir Al Hasan rahimahullah tentang ayat ini, "yaitu orang-orang yang menghitung-hitung musibah (yang sedikit) dan melupakan kenikmatan-kenikmatan RabbNya (yang telah banyak diberikan padanya)". Rasulullah sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Siapa yang dikehendaki Allah suatu kebaikan, maka diberiNya cobaan” (HR Bukhari). “Tiada henti-hentinya cobaan menimpa mukmin, baik mengenai dirinya, keluarganya, hartanya, hingga dia menghadap Allah dalam keadaan bersih dari dosa” (HR Tirmidzi). Sungguh ujian atau cobaan hidup untuk hamba-hambaNya tidak akan pernah berhenti selama kita masih ada di dunia ini. Sungguh aneh jika kita hidup di dunia tapi tidak pernah dapat ujian. Sungguh aneh jika sepanjang hidup kita, tidak pernah menangis. Tidak pernah merasakan sedih atau kehilangan. Tidak pernah tahu rasanya kesepian, marah, kesal, atau geram. Kenapa aneh? Karena kalau sedih terus, namanya neraka. Kalau senang terus, artinya kita ada di surga. Kalau sebentar senang, sebentar sedih, nah! Artinya kita masih hidup di dunia. Kenapa harus seperti ini? Kenapa jadi begini?” Kenapa… Kenapa… Dan kenapa… Sederet pertanyaan kenapa kita berikan kepada Allah. Saking keterlaluannya kita, saking kurang ajarnya kita ini kepada Allah yang menciptakan kita, adanya prasangka buruk saja kepada Allah. Sedikit-sedikit marah ke Allah, lalu memusuhi Allah. Sedikit-sedikit menyalahkan Allah, lalu menjauhi Allah. Sedikit-sedikit menuduh-nuduh Allah, lalu nyari yang selain Allah. “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung pada besarnya ujian hidup. Maka siapa yang ridha dengan ujian Allah, ia mendapat keridhaan Allah, dan siapa yang marah dengan ujianNya, ia pun mendapat murkanya Allah” (HR Tirmidzi dan Ibu Majah). Jadi, jangan pernah marah pada Allah yang menguji kita. Jangan buruk sangka lagi. Jangan bersedih berkepanjangan lagi. Apalagi sampai putus asa. Biarlah masalah mewarnai hidup kita, apa pun dan sebesar apa pun. Semua itu pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan SABAR dan SHALAT. Karena jika Allah sudah berjanji, mustahil Allah tidak menepatinya, YAKINLAH ! Wallahu a'lam bish-shawab. Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.