Senin, 05 Februari 2018

BANYAK ILMU?? JADI BANYAK DIAM ATAU MALAH BANYAK NGOMONG??


Image result for Banyak diam

Pagi ini dapat cerita dari istri saya.. dia curhat dengan nada gemes dan geregetan karena salah satu temannya itu selalu kalau ada yang dibahas di grup Whatsapp pasti malah suka ngomentari dengan puanjaaaang banget.

Ya kalau panjangnya disampaikan secara ahsan dan menasehati tulus bagus kok.. tapi kalau disampaikan dengan niat mau pamer ilmu, nah inilah yang bikin ngga nyaman.

"Jangan su'udzan mas.."

Hati berbicara lebih keras dari perkataan.. pernah kan Anda ketemu orang yang merendahkan dirinya (red: Tawadhu') tapi kok malah di hati kita menangkap kesan berbeda dari yang disampaikan.. bahasa gaulnya mah merendah untuk meninggi.

Terasa kok mana yang tulus mana yang modus..

Sudahlah... yang dikejar apa coba dari pujian orang lain. Malah seringnya mengotori dan mengeraskan hati karena nikmat dengan pujian. Tiada yang luput dari ujian pujian kecuali orang yang bersungguh-sungguh membersihkan hati dari pengotornya.

"Ilmu memiliki tiga tahapan: jika seseorang memasuki tahapan pertama, ia merasa sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, ia merasa tawadhu (rendah hati). Dan jika ia memasuki tahapan ketiga, ia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya" ~ Umar Bin Khattab.

Sepi ketika sendiri, senang ketika ada yang membicarai..

Kawan.. tak lelahkah kau menggunakan topengmu itu? Menuntut harus selalu mendempulnya.

Tuma'ninah lah..

Perlambatlah gerakan fisikmu agar hatimu dapat bergerak melangit.. hati hendaklah selalu terkoneksi dengan-Nya. Karena dengan begitu sikapmu dapat terkontrol.

Bagaimana kau bisa sombong sedangkan kau senantiasa dilihat oleh yang Maha Tahu bahkan sampai dosa dalam diammu.

Bagaimana kau bisa merasa lebih padahal kau senantiasa diawasi oleh-Nya.

Ketahuilah wahai nafsu yang senantiasa menginginkan kelezatan..

Jika kau dapati pandangan Tuhanmu maka kau akan lebih banyak diam dibandingkan banyak berbicara. Jika kau dapati ilmumu berkah maka akan semakin membuat sadar bahwa diri ini ingin sekali berbicara menunjukan keakuan dirinya kepada banyak orang, maka keberkahan itu akan menjadi rem yang menahannya.

Ilmu atau kepahaman??

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

“Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungjawaban” [Al-Israa : 36]

Termasuk ketidak tahuan apakah yang saya sampaikan ini baik untuk diriku (red: hati terjaga dari merasa paling).

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

Pada akhirnya semua yang terucap, terlihat, dirasa akan ditanyakan.. sendirian.. ya sendirian kita akan menjawab dan dihisab.

Minggu, 04 Februari 2018

Temani anakmu tidur mama!!!




Ketika ia minta ditemani tidur, padahal tubuhmu sudah lelah, dan engkau tau bahwa ia bisa tidur sendiri. Lalu, rengekkannya menaikan emosi, maka tanpa terkontrol lagi, keluarlah suara tinggi, membentak, dan atau sikap yang tidak menyenangkan lainnya.

Ia pun terdiam. Kaget. Tapi, sebetulnya lebih dari itu, hati kecilnya terluka.

Ia lalu dengan patuhnya naik sendiri ke atas tempat tidur, memeluk guling, menghadap dinding, dan berusaha menenangkan hati yang terluka dan meminimalisir rasa sedih.

Sebetulnya, ia hanya ingin bersamamu. Hanya tidak tahu bagaimana memintanya dengan cara menyenangkan. Ia hanya ingin dekat denganmu, karena hanya bau tubuhmu yang memberikannya kenyamanan. Sayangnya, otak kecilnya belum cukup bersambungan untuk mengerti, bahwa.. engkau sudah letih,lelah, capek... dengan segala aktifitasmu yang dimulai bahkan sebelum matahari menunjukkan dirinya. Ia belum paham.

Maka dalam sedihnya, menghadap dinding, ia pun perlahan terlelap.

Perlahan tapi pasti, rasa sedih dan menyesal itu menyelinap perlahan kedalam hatimu. Engkau sadar, reaksimu tadi berlebihan. Teriak tadi terlalu kencang, atau apapun itu, yang membuat hati kecil buah hatimu terluka, sebetulnya tidak perlu segitunya.

Lalu, dengan dada yang penuh sesak dengan penyesalan.. engkau berbalik dan memandang tubuh dan wajah kecilnya yang sudah terlelap karena sedih tadi. Engkau ciumi wajah itu, terkadang menetes airmata tanpa terasa. Kau ciumi tangan mungil itu. Memohon maaf padanya, saat ia tidak sadar akan kehadiranmu disitu.

Sudah berapa kali seperti ini?

Akan berapa kali lagi?

Kenapa emosi susah sekali dikontrol, terutama ketika sedang letih atau mengantuk yang luar biasa? Atau ketika melihat rumah yang tak kunjung rapi? Daftar kerjaan yang seakan tidak berkurang sejak pagi?

Lalu menyesal dan mengulangi lagi.

Mungkin esok bukan milik kita lagi.

Mahluk kecil itu milik Ilahi, yang dititipkan ke tanganmu, untuk kau jaga sementara waktu. Diciptakan oleh NYA, agar ia sepenuhnya bergantung padamu diusianya yang sekecil
ini. Mengapa sulit untuk dimengerti ketika lelah melanda, bahwa ia tidak memiliki perasaan apapun terhadapmu, kecuali rasa CINTA.

Yang masih ia pelajari cara untuk mengungkapkannya dengan segala sikap, suara, bentuk dan rasa. Ia hanya ingin dekat denganmu, itu saja! Setiap waktu. Selalu.

Oleh sebab itu, jika semua perasaan lelah, letih, putus asa, ngantuk, kesel sedang melandamu, lalu ia datang padamu dengan keinginan tubuh kecilnya yang sebetulnya tidak seberapa itu... tarik nafas, istighfar, senyum dan menunduk lah. Tatap matanya dan perhatikan keinginannya. Jika engkau belum bisa memenuhinya sekarang, senyum.. jawab baik-baik.

Insha Allah perlahan ia akan mengerti, bahwa penolakanmu bukan berarti kau tidak mencintainya, hanya penundaan sementara. Perlahan ia akan mengerti dan belajar untuk melakukan itu sendiri, tanpa bantuanmu dan pendampingamu lagi.

Perlahan.. ia akan melepaskan genggamanmu.. dan kuat bangun dan berjalan sendiri.

Perlahan..

Sabarlah wahai bunda, ingatlah rengekannya hanyalah ungkapan sayangnya padamu. Betapa ia tidak bosan mengharapmu senantiasa disisi. Sabarlah mama... ada waktunya nanti, tidur mama tidak terganggu lagi, rumah akan senantiasa bersih.

Tapi untuk sekarang mama, hadapilah tangisan, rengekkan dengan : tarikan nafas, senyum, dan merendahkan tubuhmu setara dengan pandangan matanya.. senyum dan pandanglah ia. Buah hatimu tidak akan sekecil itu selamanya.

Sabtu, 03 Februari 2018

Kisah penuh hikmah tentang Si pencuri Roti


Image result for Pencuri roti

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba
Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya.
Dalam keasyikannya, ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan.

Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam.

Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.

Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu.
Wanita itupun sempat berpikir: “Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!?.

Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu.

Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua.

Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi.

Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : "Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih?.

Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan.

Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang.

Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih”. Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya.

Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget.Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!!
Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati.

Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi.

Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih.

Bahwa sesungguhnya

dialah yang kasar, tak tahu terima kasih.
Dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi.

Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya
Orang lainlah yang selalu salah
Orang lainlah yang patut disingkirkan
Orang lainlah yang tak tahu diri
Orang lainlah yang berdosa
Orang lainlah yang selalu bikin masalah
Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran

Padahal....
Kita sendiri yang mencuri kue tadi
Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.

Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain .
Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.
Benarlah Allah yang berfirman di quran surat 31 Luqman ayat 32

Dan apabila mereka digulung ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan tulus ikhlas beragama kepada-Nya.
Tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai di daratan, lalu sebagian mereka tetap menempuh jalan yang lurus.

Adapun yang mengingkari ayat-ayat Kami hanyalah pengkhianat yang tidak berterima kasih.

Astaghfirullah
Ampunkan kami ya Allah
Ampunkan kami ya robb

Izinkan kami terus
memperbaiki diri ini

Jumat, 02 Februari 2018

Lembutnya nasihat ini...


Image result for Lembutnya nasihat

Adalah hal biasa jika kau melihat perahu di atas air, namun bahaya bila melihat air dalam perahu. Maka engkau boleh berada di hati dunia tapi jangan kau tempatkan dunia di dalam hatimu.

Jika suatu hari kau pernah merasa rugi akan sesuatu yang tidak pernah kau sangka, maka sesungguhnya Allah suatu hari akan memberimu rezeki yang tidak pernah kau kira akan memilikinya.

Optimislah saat segala urusan terasa sulit bagimu, karena Allah telah bersumpah dua kali "Sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan, sesungguhnya sebuah kesulitan bersama kemudahan".

Kehidupan bertanya kepada kematian (maut):
mengapa manusia mencintaiku dan membencimu?
maka maut menjawab: "Karena kau adalah kebohongan yang indah, sedangkan aku adalah kenyataan yang menyakitkan".
Kita tidak tahu setelah Allah merahmati kita, apalagi yang bisa membuat kita masuk syurga?
Apakah itu rukuk atau sedekah, atau air yang kita berikan, atau keperluan orang beriman yang kita tunaikan, atau doa, ataukah dzikir kita?

maka beramal lah dan jangan mempertikaikan!
:rose::broken_hea
Letakkan sedikit perasaan pada akalmu agar dia lembut
dan letakkan sedikit akal pada perasaanmu agar dia lurus.

:rose::broken_he
Aku takjub kepada hati yang menerima kesakitan dengan diam, dan menilai kesalahan orang lain dengan niat yang baik.

:rose::broken_hear
Ketika kau meyakini bahwa setelah kesengsaraan adalah sebuah kebahagiaan dan setelah air mata yang mengalir adalah senyuman, maka sesungguhnya kau telah melaksanakan ibadah yang amat agung yaitu berprasangka baik kepada Allah.

:rose::broken_heart
Jika sakitnya dunia membuatmu lelah maka janganlah bersedih......... barangkali Allah ingin mendengar suaramu dalam doamu... dan jangan kau tunggu kebahagiaan untuk tersenyum... namun tersenyumlah sehingga kau bahagia... mengapa kau berfikir banyak sedangkan Allah adalah yang Maha Mengatur... mengapa gundah akan sesuatu yang tidak kita ketahui sedangkan segala sesuatu Allah sudah tahu... oleh karena itu tenanglah sebab engkau selalu berada dlm pengawasan Allah yang Maha Menjaga... dan ucapkan dengan hatimu sebelum dengan lisanmu... aku serahkan segala urusanku kepada Allah.
:rose::broken_heart
Jika kau tidak tahu alamat rezekimu...... janganlah takut......karena rezeki Allah tahu dimana alamatmu...jika kau tidak boleh sampai kepadanya......niscaya dia akan sampai kepadamu.

:
Sebagai penutup..
Jika engkau berniat utk menshare petuah ini...
Jangan lah lupa utk dibarengi dg niat baik...
Semoga dengan niat baik itu Allah SWT memberikan kelancaran dalam segala urusan kita...
Keberkahan dalam rezeki kita...
Dijaga dari segala mara bahaya...
Diluaskan rezeki kita...
Dijaga aqidah kita beserta keluarga dan anak cucu dari segala aliran dan ajaran yang menyimpang...
Dan ditutup umur kita semua dlm keadaan husnul khotimah...

Hadiah untuk saudaraku yang kucinta...
Berbagilah akan petuah ini kepada handai taulan supaya mereka kelak menjadi saksi akan ibadah ini.