Sabtu, 22 Oktober 2022

Ujian Kehidupan Rumah Tangga.

 


Masing masing dalam pernikahan ada ujiannya.

Ada yang diuji belum punya baby tetapi suami baik akhlak nya,

Ada yang diuji kurang harta walaupun telah punya suami yg shalih dan anak yang lucu..

Ada yang diuji Suami yang buruk akhlak padahal sudah punya anak dan banyak harta.

Ada yang diuji dari sisi mertua yg selalu ikut campur.

Ada yg diuji dengan madu dan perselisihan yang tiada henti.

Itulah pernikahan...

Kehidupan...segala sesuatunya silih berganti.. Kadang nikmat kadang ujian..

Namun hanya pasangan yang shalih lah yang bisa saling qonaah sehingga dalam rumah tangga tidak terjadi saling menuntut dan bisa saling menerima..

Diuji atau dicoba bukan karena Allah tidak sayang.Tetapi itu karena Allah ingin menaikkan kedudukan  hamba Nya disisi Nya dengan derajat yangg lebih tinggi.. 

Tetap bersyukur dan selalu bersyukur dalam keadaan apapun alhamdulillah 


SETTING YOUR MIND


 Kenapa kita mudah ingat suatu lagu yang lagi hits? 

Padahal kita tidak menghafalkan dan hanya dengar kadang cuman sekilas, tapi yang kita dengar berulang-ulang secara terus menerus sehingga alam bawah sadar kita menyimpan dalam memori.

Itu karena kita begitu mendengarkan lagu yang disuka, kita dalam kondisi senang, gembira dan bahagia maka kondisi otak kita dalam posisi memasuki Alfa dan Theta.

Mengapa kita tidak gunakan hal tersebut diatas dalam kehidupan sehari-hari?

Sukses adalah sesuatu yang kita lakukan berulang-ulang menuju keberhasilan, pengulangan adalah Mother of Succes. 

Masih ingatkah kita waktu kecil? Bagaimana kita belajar berulang ulang untuk belajar  jalan? 

Jatuh , bangun lagi jatuh bangun lagi hingga bisa jalan dengan sempurna. Apa jadinya bila begitu latihan jalan kita jatuh dan ngak mau bangkit lagi kemudian trauma?

Mungkin dibumi ini ngak ada manusia yang jalan.

Belajar dari hal diatas, untuk menuju sukses lakukan secara terus menerus suatu kerjaan atau tujuan hingga berhasil, lakukan dengan senang, ikhlas dan gembira kemudian bersyukur

Kita pasti yakin keberhasilan pasti ada digenggaman anda


HAKIKAT SABAR


 Pernah gak ada yg mengatakan,  SABAR ITU ADA BATASNYA... 

Bener gak sih pernyataan tersebut? 

Sabar Itu Tidak Ada Batasnya

Hakikatnya, kesabaran itu tidak memiliki batas sebagaimana ganjaran yang Allah sediakan bagi mereka yang bersabar pun tidak memiliki batas.

Allah berfirman,

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” 

(QS. Az-Zumar: 10)

Sabar adalah amalan yang agung, sampai-sampai Allah katakan bahwasanya Dia bersama orang yang sabar.

“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal:46)

Dari ayat ini dapat kita katakan, ketika kita memilih untuk tidak bersabar berarti kita telah memilih untuk melepaskan kebersamaan Allah berupa rahmat dan perlindungan-Nya.

Terus kalau ada masalah gimana? 

Terkadang kita tidak sanggup SABAR

Firman Allah 

Jadikanlah SABAR dan SHOLAT sebagai PENOLONGMU. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”. (Al-Baqarah: 45-46)

Dalam buku  La Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah ditimpa sebuah ketakutan, maka beliau akan segera melakukan sholat. Suatu waktu beliau berkata kepada Bilal, “Ketenanganku ada pada sholat.”

“Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tipu muslihat sangat banyak, maka bersegeralah datang ke tempat sholat, dan sholatlah.”

Jadikan sholat sebagai media penting dalam hidup kita untuk benar-benar dekat kepada Allah Ta’ala untuk menemukan solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Bukan sekedar ritual dan kurang begitu antusias dalam menjalankannya.

sabar adalah kemampuan jiwa untuk senantiasa berlapang dada, berkemauan keras, serta memiliki ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah kehidupan.

Tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan sabar. Dengan bersabar, masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan.

Seberapa pun besar permasalahan yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama dengan kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan. Karena janji Allah adalah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Jumat, 21 Oktober 2022

REZEKI

 


TERKADANG orang berfikir bahwa dengan bekerja itu satu-satunya cara untuk mendapatkan uang, padahal Allah memberikan rezeki dari arah manapun yang tidak kita ketahui dan tidak disangka-sangka. 

Allah sudah memberikan jatah masing-masing individu, dan kita tidak tahu seberapa banyak karena itu qadha Allah. Terkadang manusia menghitung rezeki itu menggunakan kalkulator manusia, padahal Allah kan yang menetapkan? Bekerja hanyalah sebagian cara.

Yg Pasti Allah mengatur Rezeki sesuai takarannya, tidak kurang tidak berlebihan.

Seandainya Allah SWT melapangkan rezeki sedemikian luas kepada hamba-hamba-Nya, mereka akan melampaui batas-batas tertentu. Namun, Allah menerangkan rezeki diatur dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya karena Dia Maha Mengetahui secara mendetail dan melihat secara nyata semua hamba-Nya.

Allah juga mengatur rezeki. 

Kalau DIA buka keran rezeki yang sedemikian banyak kepada seseorang, itu berpotensi membuat orang itu angkuh, berpotensi menjadikannya lupa diri. Karena itu, Allah membagi rezeki dalam kadar tertentu sesuai dengan potensi setiap orang demi kebaikan orang itu. Rezeki dalam bentuk materi, misalnya kekayaan.

Mengapa kekayaan yang dimiliki seseorang berpotensi membuat manusia angkuh? Orang yang membutuhkan akan merasakan kelemahan. Orang yang memiliki kekayaan akan merasakan kekuatan sehingga bisa angkuh.

Orang yang memiliki rezeki berpotensi menggunakan rezekinya untuk melakukan tindakan sewenang-wenang. Orang yang tidak memiliki apa-apa tidak memiliki alat untuk bisa melakukan tindakan sewenang-wenang. Karena itu, Allah memberi rezeki masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan kemaslahatannya.

Selanjutnya, Allah Maha adil. Keadilannya itu menjadikan rezekinya dibagikan secara tidak merata. Namun, jangan artikan bahwa adil ialah sama rata kekayaannya. Harta yang diberikan kepada seseorang bisa jadi disebabkan seseorang itu memiliki kekurangan dalam ilmu.

Di sisi lain, seseorang yang diberikan ilmu disebabkan kekurangan dalam nama baik. Allah telah mengatur sedemikian rupa. Itu sebabnya Nabi bersabda, “Saya tidak takut kalian itu berkekurangan dalam rezeki. Tapi yang saya khawatirkan melimpahkan rezeki berpotensi membuat orang lupa Tuhan.


APAPUN KETENTUAN ALLAH PASTI ITU YG TERBAIK

 


Tidak selamanya takdir Allah memang baik, Allah selalu memberikan takdir buruk maupun baik kepada setiap umatnya. Meskipun demikian kita harus selalu bersyukur, karena takdir Allah itulah yang terbaik.

Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah.

Takdir yang baik maupun buruk. Jika sesuatu ditakdir menjadi milik kita, berbekal usaha yang Cuma sedikit, sudah mampu diraih dengan mudah. Namun, jika sesuatu itu bukanlah ditakdirkan untuk kita maka meskipun kita sudah berusaha dengan semampu tenaga maka kita juga tidak akan bisa meraihnya.

Ini hal yang harus dipahami. Yang dimaksud dengan takdir yang buruk adalah buruk menurut kita. Kita sakit, jatuh, terluka, kehilangan sesuatu, dan seterusnya; itu buruk dalam bahasa manusia. Namun, kalau mendapat untung banyak, pemberian yang bagus, kesehatan, dan keamanan; itu adalah takdir baik.

Inilah yang dimaksud dengan takdir yang baik dan buruk, yaitu yang dirasakan oleh kita, manusia. Keumuman masyarakat dalam menilai ini baik atau buruk. Semuanya takdir Allah.

Mempercayai takdir merupakan bukti keimanan seorang muslim. Sebagai seorang muslim, kita tidak mencela takdir buruk yang terjadi pada diri kita dengan mengatakan takdir memang kejam. Dan tidak pula mengingkari takdir baik dengan mengatakan semua kebaikan terjadi atas usaha kita sendiri.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda :

“Seorang hamba belum beriman hingga dia berima kepada takdir, yang baik dan yang buruk dari Allah, dan hingga dia mengetahui bahwa apa yang ditakdirkan menimpanya, maka pasti tidak akan meleset darinya, dan apa yang luput darinya, ia tidak akan menimpanya.”

POSISI DIRI KITA


 Dimanakah posisi diri kita saat ini?

jika kita merasa menempatkan pada posisi MENTAL PEMENANG, maka secara harfiah kita akan selalu menempa pada keberanian, keyakinan yang tinggi, selalu berusaha dan berusaha jauh dari SIKAP dan SIFAT MENGELUH.

Tapi ternyata jika mengatakan diri kita adalah pada posisi Mental Pemenang /keberhasilan sedangkan kita selalu cepat putus asa, 

baru gagal sekali sudah menyerah, 

MERASA selalu sial,

MERASA diri gagal.

KURANG bersemangat meraih tujuan hidup.

Jangan salahkan keadaan kenapa kita belum berhasil, ternyata diri kita sendiri penyebabnya, 

kita menempatkan pada posisi ZONA GAGAL.

Bila anda merasa dalam ZONA PEMENANG / KEBERHASILAN maka sebaiknya

kita menempa MENTAL, PIKIRAN dan JIWA SERTA KARAKTER PEJUANG/ PEMENANG 

yang selalu ada keberhasilan dikemudian hari.

Yang manakah diri kita?

kita yang menentukan, jadi jangan pernah menyalahkan keadaan apapun itu, karena semua kembali pada diri kita sendiri.

Mau Berhasil? 

Silahkan posisikan Mental Pemberani.

Mau Gagal?

Mudah tinggal diam saja tidak berbuat dan sekali mencoba menyerah.

Kamis, 20 Oktober 2022

MEMAHAMI REZEKI


 “Alhamdulillah, baru saja dapat rezeki”. 

Ketika mendengar kalimat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa obyek yang sedang dibicarakan dalam kalimat tersebut adalah rezeki duniawi, lebih khusus lagi adalah rezeki berupa harta. Kalau kita mau mencermati, sebenarnya rezeki berupa harta adalah sebagian saja dari rezeki yang Allah berikan kepada makhluk-Nya.

Namun, sifat kebanyakan manusia yang jauh dari rasa syukur dan lebih berorientasi dengan gemerlap dunia yang fana, terkadang hanya membatasi rezeki dengan harta duniawi semata. Padahal sesungguhnya Allah Ta’ala telah banyak memberi rezeki kepada manusia dengan bentuk yang beragam.

Karena Rezeki tidak melulu berupa uang ataupun penghasilan. Rezeki bisa saja berupa keluarga, sahabat yang baik, kesehatan, dan segala kenikmatan lainnya.

Rezeki merupakan segala sesuatu yang didapatkan oleh seseorang di dunia maupun di akhirat. Rezeki Allah berarti hal-hal yang berguna bagi kehidupan makhluk yang berasal dari Allah. Rezeki juga memiliki arti sebagai anugerah, yaitu anugerah atau pemberian Allah kepada makhluk-Nya.

Karena yang nama rizqi atau rezeki itu bisa saja berwujud lain, (selain harta benda).

Kita diberikan Kesehatan Dan Kenikmatan itu juga Rezeki 

Kit dimudahkan untuk salat berjemaah di masjid, adalah Rezeki

Mendapatkan ilmu tentang agama, dan saling sharing kebaikan itu juga Rezeki 

Punya temen yang shaleh dan saling mengingatkan di jalan Allah , itu juga rezeki

Saat keadaan sulit penuh keterbatasan, itu juga Rezeki. 

Mungkin jika dalam keadaan sebaliknya (lapang), justru membuat kita kufur, sombong, angkuh bahkan lupa diri.

Punya orang tua yang sakit-sakitan, ternyata juga Rezeki,   karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga bila kita tulus dan Ikhlas mengurusnya.

Punya suami yg saat ini yg sering marah marah jg rezeki,  karena kita dilatih sabar dan memperbanyak Istighfar. 

Tubuh yang sehat, adalah Rezeki,  Bahkan saat diuji dengan sakit pun, itu juga bentuk lain dari rizqi karena sakit adalah penggugur dosa.

Bahkan bila Anda mendapatkan kiriman kajian tausiah keagamaan yg mengajak kebajikan dari group Medsos itu juga Rezeki, karena Anda memperoleh ilmu darinya.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.