Saudaraku, hendaklah Anda selalu mawas diri
kepada Allah Swt. dalam setiap aktivitasmu. Dan hendaklah Anda sadar bahwa
Allah selalu di dekatmu.
Dan Ia selalu mengetahui dan mengawasi
segala gerak-gerikmu. Bagi-Nya tak ada sesuatu yang rahasia dan samar. Makhluk
sekecil apa pun yang ada di bumi dan langit tak akan pernah lepas dari
pengawasan-Nya.
Ingatlah! Bahwa dia senantiasa mengetahui
apa yang engkau bicarakan, baik engkau bersuara keras maupun lirih. Di mana
saja engkau berada, Dia selalu bersamamu, dan Dialah Yang Maha Kuasa.
Petunjuk, pertolongan dan penjagaan-nya
hanya tercurah kepadamu jika engkau tergolong orang-orang yang berbuat baik.
Hendaklah engkau malu kepada-Nya.
Kerjakanlah perintah-perintah-Nya dan jauhi segala larangan-Nya serta beribadahlah
kepada-Nya seakan-akan melihat-Nya. Dan apabila engkau tidak melihat-Nya,
ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu.
Dan jika dalam hatimu timbul rasa malas
pada ketaatan dan cenderung untuk mengerjakan kemaksiatan, katakana pada
nafsumu : “Hai nafsu! Sesungguhnya Allah Swt. selalu mendengarmu, melihatmu,
dan mengetahui segala rahasia dan bisikanmu.”
Jika ia belum dapat menuruti nasihatmu
kepadanya akan dua malaikat yang selalu mencatat kebajikan dan kejelekan, yaitu
Raqib dan Atid.
Dan bacakan padanya Allah Swt.
“Ketika dua malaikat yang mencatat amal
buruk di sebelah kanan dan di sebelah kiri. Tidaklah perkataan yang dikeluarkan
seseorang melainkan di sisinya ada dua malaikat pengawas yang selalu hadir.”
(QS. Qaaf : 17-18)
Jika nasihat tersebut tetap tak dapat
menghentikan tindakannya, berilah ia pengertian tentang kematian yang sudah
semakin dekat. Dan kematian adalah satu rahasia yang dinanti kedatangannya.
Apabila ajal telah menjemputnya sedangkan ia senantiasa mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang tidak diridai oleh Allah Swt., maka hanya penyesalan
tak ada habisnya yang ia peroleh.
Bila ia masih dan tak menghiraukan nasihat
itu, maka ingatkan ia sekali lagi tentang pahala besar yang dijanjikan oleh
Allah, bagi mereka yang taat pada-Nya dan siksa yang pedih yang disediakan Allah
bagi orang yang durhaka kepada-Nya.
Kemudian katakana pada nafsu : Hai nafsu!
Tak ada lagi kesempatan untuk bertobat setelah kematian. Dan tak ada lagi
tempat setelah dunia ini, kecuali surga atau neraka. Pilihlah mana yang kau
suka! Jika engkau taat kepada Alla, maka kebahagiaan, keridaan dan kekekalan di
dalam sesama yang luaslah ynag engkau terima. Bahkan engkau pun akan memperoleh
nikmat terbesar yaitu melihat-Nya. Jika engkau bermaksiat, tentu kehinaan,
murka dan siksa nerakalah yang pasti engkau terima.
Seluruh nasihat-nasihat di atas pasti
membawa manfaat yang besar bagi kehidupanmu di dunia dan akhirat.
Engkau baru dikatakan malu dan mawas diri
kepada Allah Swt. jika nasihat-nasihat di atas dapat mencegah hati dan nafsumu
dari segala aktivitas yang tidak diridai-Nya dan mendorongmu dan taat
kepada-Nya.
)Ketahuilah ! )Muraqabah termasuk adalah
kedudukan terpuji, pangkat yang paling mulia dan derajat yang paling tinggi.
Muraqabah juga termasuk pada maqam ihsan.
seperti yang disabdakan Rasulullah Saw. :
“Ihsan ialah pengabdian pada Allah Swt.
seakan-akan engkau melihat-Nya. Walaupun engkau tidak melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim dari Umar)
Hakikat Kepercayaan
Setiap mukmin wajib percaya bahwa tiada
sesuatu yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di langit maupun bumi. Dan
Dia mengetahui dan mengawasi segala aktivitas makhluk-Nya.
Kepercayaan atau ideologi itu akan tumbuh
subur jika ia seolah-olah berhadapan dengan Allah dan berpengaruh dalam setiap
langkah kehidupannya, dan ia pun merasa malu jika ia tidak beribadah. Apalagi
jika sampai diketahui orang lain bahwa ia tidaklah tergolong orang yang taat
kepada Allah. Rasa malu seperti ini sudah jarang dimiliki oleh orang-orang yang
beriman. Lebih jarang lagi adalah fana.
Fana ialah leburnya diri pribadi pada
ke-baqa`-an Allah, di mana perasaan keinsanan lenyap diganti dengan rasa
ketuhanan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar