Rabu, 22 Juni 2022

KIYAI BASIC

Kalo belajar ke kiyai ini, banyak yang bilang ilmunya basic, ceramahnya diulang-ulang, ayatnya muter itu-itu saja, pesannya juga so so biasa aja. Yang biasanya komen begini ya bukan santri, gak bisa melihat mendalam.

Saya dulu juga sama, begitu meniti jalan perbaikan diri, yang diurus pertama atau kiyai adalah kencingnya duduk atau berdiri? Kalo berdiri gak istinja nya, harus jongkok, bahkan cara jongkoknya pun diajarkan. Satu kaki kedepan, kaki kanan ke kebelakang. Ditambah berdehem agar semua air seni keluar, plus diurut agar semua air seni keluar.

Kata kita basic, kata orang gak nyambung, tapi kalo mau jujur, gimana hidup mau berubah kalo perkara buang air kecil saja kita gak beres?

Hal berikut yang diajarkan kiyai adalah makan harus habis. Sebutir nasi pun gak boleh sisa. Sisa makanan di celah-celah jari harus habis. Gara-gara suka makan sama kiyai, jadinya ngambil nasi sedikit, ngambil lauk secukupnya, gak boleh nyisa.

Difikir-fikir ya basic, padahal itu yang fundamental. Tiap hari kita minta Allah kasih rezeki, tapi setelah rezeki ada, kita sia-siakan. Gimana mau bisnis tumbuh kalo perkara nasi saja kita gak hargai? Gimana mau lunas hutang kalo nasi saja di sia-siakan? Bener juga menurut saya. Memang ini harus beres.

Sampai kiyai bongkar-bongkar masalah rumah tangga, gimana adab ke istri, gimana porsi waktu ke istri, gimana bahkan dunia ranjang suami istri. Terkaget-kaget lah pokoknya, kok sampe kesitu.

Ya ternyata itu basic fundamentalnya, gimana mau membahagiakan customer, kalo customer terdekat saja gak bahagia. Gimana mau jadi suami pemimpin bisnis, sementara istri menjadi sosok paping merasa menderita. Sadis deh pokoknya, kalo gak siap, mending jadi santri jarak jauh aja, gak semua siap jadi santri jarak dekat.

Maka kalo ada yang bilang ajaran kiyai ini "basic banget", ya memang bukankah basic itu yang paling penting.

Pizza itu kan yang penting base nya, toping nyusul, kalo base doank dikasih saus, masih pizza. Kalo cuma topping, udah bukan pizza lagi namanya.

Bukankah gedung tinggi itu basicnya pondasi? Interior itu kan hiasan tambahan, tapi basicnya kan pancang kolom strukur. Itulah base nya. Supaya gedung tinggi.

Hidup kita ini yang penting basic nya brosist. Kalo basic sudah benar, teknis itu kan perkara cabang.

Kiyai suka ngecek hubungan dengan orang tua, dengan bapak, mama, ada kirim duit atau nggak, ada kirim hadiah atau nggak, itu yang kiyai cek pertama, kita memuliakan orang tua atau nggak.

Gimana mau jadi orang, kalo adabnya menistakan orang tua, gak peduli orang tua, terus ngomongnya mau jadi pengusaha sukses. Ya mimpi lah ya.

Bakti orang tua dulu

Makan habiskan dulu

Buang air kecil yang benar dulu

Hubungan suami istri rapikan dulu

Baru bicara teknis akrobat.

Cara teknis jadi kaya itu mutaghoyyirot, bisa dari jual donat, jual ayam, affiliate, endorsement, influencer, jadi maklun, macem-macem. Ini hanya perkara teknis datangnya rezeki. Suka-suka Allah. Fa'alu liman yurid.

Tapi basicnya sama, bangun subuh berjamaah yang benar, sholat tepat waktu, bakti orang tua, makanan yang halal, muamalah tanpa riba, Quran jadi pedoman, pilar basicnya dulu yang bener.

Maka kiyai wanti-wanti soal kepedulian sama anak yatim, sama orang miskin, karena itu yang utama. Jangan sampai ngaku Islam, mau jadi pengusaha sukses, tapi sama anak yatim dan orang miskin gak ada sentuhan sama sekali. Yukadzibu biddin.

Basic, simple, mudah, aplikatif, itulah ajaran kiyai satu ini.

Apakah kiyai satu ini gak bisa diajak njlimet?

Ya bisa banget.

Bahasa Arab menguasai, nahwu shorof menguasai, diajak lekuk tafsir kemana mana bisa, diajak dialektika Quran bisa, cuma beliau tawadhu aja, lagi ngukur ngasih menu dakwah ke siapa, beliau memilih melayani grass root, yang masalahnya itu masih muter-muter di basic.

Itu yang saya rasakan.

Kalo mau jadi santri kiyai basic ini, silakan ke channel utube munzalan TV, tiap pagi bada subuh ada LIVE kajiannya, langsung record tayang bisa tonton tunda. Ada nomor seri kajiannya juga, khawatir ketinggalan.

Yang mau jadi santri jarak dekat, tunggu momen lah ya, oprecnya misterius. Hehehehe.

Doain saya diijinkan Allah bisa terus belajar sama Kiyai ini. Beraaaaattttt. Ha ha ha...

Jadi Santri Sampai Mati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar