Minggu, 22 April 2018

Makin Kaya, Kok Makin Hina!!! MAU KAYA???




Sudah tak dipungkiri, bahwa salah satu pintu masuk setan menggoda umat manusia dari zaman dahulu kalau yakni dari pintu Harta.

Coba liat, penjajahan dari zaman dulu dalam bentuk Perperangan, dan sekarang berganti casing jadi penguasaan.

Yang terdekat adalah, coba perhatikan di TV atau media masa, yang tergelincir rata-rata bukan orang bodoh atau miskin, tapi mereka yang pintar dan kaya!!!

Kok bisa? Padahal mereka berilmu loh.

Ternyata benar kata Rosul

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram”. [HR Bukhari].

Ini salah satu sumber kenapa hidup orang bermasalah! Karena yang masuk kedalam tubuhnya, bahan bakar energi nya tidak lagi dalam kehalalan

Sehingga dibenaknya kemenangan adalah kekayaan, sehingga lupa ada rules untuk ciptakan kekayaan itu,

Kalo kaya dan bahagia itu Mustahil, bagaimana mungkin rosul dan sahabat kaya.

Emang pilihannya ditangan kita, mau nyontek siapa. Rosul dan sahabat atau Qorun yang dihinakan ALLAH dengan hartanya... Kok bisa???

Karena Qorun cari harta dengan akal dan pengetahuan nya saja.. ia lupa bahwa ada rules dari sang pemilik harta tentang cara menjemput nya

Allah SWT berfirman:

قَالَ اِنَّمَاۤ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْ ؕ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ؕ وَلَا يُسْـئَلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ
"Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka."
(QS. Al-Qasas: Ayat 78)

Inilah kenapa ada orang kaya ngak tenang hidupnya,
Inilah Kenapa ada orang kaya malah jauh dari sang pemilik dunia
Inilah kenapa ada orang kaya yang sampai tua terjebak kekhawatiran akan hartanya

Insyaallah,
Setiap Ahad pagi
kita bahas lebih lanjut bagaimana cara ngumpulin harta seperti rosulullah,

Yang mau belajar bersama dalam kajian Muamalah, dan rasa2nya ilmu mengumpulkan harta halal itu penting silahkan absen di mari, syukur2 mentions teman-teman nya.. kan kagak enak kalo kaya sendirian.

Sabtu, 21 April 2018

BERKARYA, BERSAHAJA

Image result for Berkarya

Apa yang mau kita sombongkan jika Imam An Nawawi menulis Syarh Shahih Muslim yang tebal itu sedang beliau tak punya Kitab Shahih Muslim? Beliau menulisnya berdasar hafalan yang diperoleh dari Gurunya; lengkap dengan sanad inti & tambahannya.

Sanad inti maksudnya; perawi antara Imam Muslim sampai RasuluLlah. Sanad tambahan yakni; matarantai dari An Nawawi hingga Imam Muslim. Jadi bayangkan; ketika menulis penjabarannya, beliau menghafal 7000-an hadits sekaligus sanadnya dari beliau ke Imam Muslim sekira 9 tingkat Gurunya; ditambah hafal sanad inti sekira 5-7 tingkat Rawi.

Yang menakjubkan lagi; penjabaran itu disertai perbandingan dengan hadits dari Kitab lain (yang juga dari hafalan sebab beliau tak mendapati naskahnya), penjelasan kata maupun maksud dengan atsar sahabat, Tabi'in, & 'Ulama; munasabatnya dengan Ayat & Tafsir, istinbath hukum yang diturunkan darinya; dan banyak hal lain lagi.

Hari ini kita menepuk dada; dengan karya yang hanya pantas jadi ganjal meja beliau, dengan kesulitan telaah yang tiada seujung kukunya. Hari ini kita jumawa; dengan alat menulis yang megah, dengan rujukan yang daring, & tak malu sedikit-sedikit bertanya pada Syaikh Google.

Kita baru menyebut 1 karya dari seorang 'Alim saja sudah bagai langit & bumi rasanya. Bagaimana dengan kesemua karyanya yang hingga umur kita tuntaspun takkan habis dibaca? Bagaimana kita mengerti kepayahan di zaman mendapat 1 hadits harus berjalan berbulan-bulan?

Bagaimana kita mencerna; bahwa dari nyaris sejuta hadits yang dikumpulkan & dihafal seumur hidup; Al Bukhari memilih 6000-an saja? Atas ratusan ribu hadits yang beliau gugurkan; tidakkah kita renungi; mungkin semua ucap & tulisan kita jauh lebih layak dibuang?

Kita baru melihat 1 sisi saja bagaimana mereka berkarya; belum terhayati bahwa mereka juga bermandi darah & berhias luka di medan jihad. Mereka kadang harus berhadapan dengan penguasa zhalim & siksaan pedihnya, si jahil yang dengki & gangguan kejinya; betapa menyesak dada.

Kita mengeluh listrik mati atau data terhapus; Imam Asy Syafi'i tersenyum kala difitnah, dibelenggu, & dipaksa jalan kaki dari Shan'a ke Baghdad. Kita menyedihkan laptop yang ngadat & deadline yang gawat; punggung Imam Ahmad berbilur dipukuli pagi & petang hanya karena 1 kalimat. Kita berduka atas gagal terbitnya karya; Imam Al Mawardi berjuang menyembunyikan tulisan hingga jelang ajal agar terhindar dari puja.

Mari kembali pada An Nawawi & tak usah bicara tentang Majmu'-nya yang dahsyat & Riyadhush Shalihin-nya yang permata; mari perhatikan karya tipisnya; Al Arba'in. Betapa berkah; disyarah berratus, dihafal berribu, dikaji berjuta manusia, & tetap menakjubkan susunannya.

Maka tiap kali kita bangga dengan "best seller", "nomor satu", "juara", "dahsyat", & "terhebat"; liriklah kitab kecil itu. Lirik saja. Agar kita tahu; bahwa kita belum apa-apa, belum ke mana-mana, & bukan siapa-siapa; lalu belajar, berkarya, bersahaja. Selamat hari buku.

Jumat, 20 April 2018

"Jangan2 mereka bukan Riya, tapi kita yang Hasad"

Image result for Hasad

MEDIA sosial kerap dijadikan sebagai ajang silaturahim oleh penggunanya. Tak jarang dari mereka memasang foto dan aktivitas keseharian mereka. Hampir setiap hari, setiap moment mereka bagikan di beranda media sosial.

Aktivitas seperti itu biasanya memicu prasangka orang lain. Mereka yang melihat aktivitas tersebut, biasanya mencibir dengan menyebutnya riya. Persoalan ini ternyata menarik perhatian pimpinan Majelis Adz-Zikra.

Dalam akun instagramnya, KH. Arifin Ilham mengatakan Mereka yang Riya atau Kita yang Hasad?
Ada orang upload foto nya pas lagi Umroh. Lalu kita bilang dalam hati “Ih Riya banget sih, ibadah umroh itu bukan buat dipublish “
Ada orang lagi ngaji di kendaraan umum. Lalu kita bilang dalam hati “Kok ngaji di tempat umum ? Kenapa nggak nanti aja di rumah pas sendiri “

Ada orang lagi jalan-jalan ke Eropa. Lalu kita bilang dalam hati “Sayang banget ya uangnya, mending buat infaq ke fakir miskin “
Ada orang posting konten dan caption dakwah di sosmed. Lalu kita bilang dalam hati “Sok alim banget ya hidupnya “

Pernahkah kita berpikiran seperti itu sama orang lain ? Astagfirullah. Mereka yang Riya atau justru Kita yang Hasad (iri/dengki) ?

Padahal isi hati seseorang itu nggak ada yang tahu selain Allah. Biarlah amal ibadah itu jadi urusan dia dengan Allah. Kalo kata Ust. Khalid Basalamah “Kita jangan masuk wilayahnya orang lain”.

Bahkan seorang Malaikat pencatat amal kebaikan saja tidak bisa mengetahui niat dalam hati seseorang itu. Mau ikhlas atau belum, tetaplah dicatat sebagai amal kebaikan. Hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bisa mengetahui isi hati seseorang. Semua amalan akan terbongkar ikhlas atau tidaknya nanti di akhirat.

Usamah bin Zaid seorang Sahabat pernah ikut dalam peperangan. Ketika Usamah duel 1 lawan 1 dg orang kafir, orang kafir itu mengucapkan 2 kalimat syahadat (masuk islam). Sayangnya, Usamah tidak menghiraukan hal itu dan langsung membunuh orang yang sudah masuk islam itu (*haram hukumnya membunuh seorang muslim, dosa besar). Mengetahui hal itu, Rasulullah pun marah dengan Usamah.

Usamah berdalih jika ia masuk islam karena keadaan sudah terdesak dan tidak ikhlas. Rasulullah pun berkata hingga 3 kali kepada Usamah, “Apakah kau sudah belah hati nya untuk mengetahui apakah dia benar-benar ikhlas masuk islam atau tidak?”

Kita nggak bisa mengubah kebiasaan orang lain yang suka selfie di Eropa dlsb. Tapi kita bisa mengubah point of view dari sudut kita. Daripada Hasad, lebih baik berprasangka baik dg seseorang, apalagi dg sesama muslim, Betull?

Kamis, 19 April 2018

*KISAH BURUNG BEO SANG KIYAI*



Alkisah di sebuah pesantren,
Seorang Kiyai memiliki burung Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti:

● Assalamu'alaikum ,
● Subhanallah,
● Alhamdulillah,
● Allahu Akbar,
● Laa illaha illallah...
Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas.
Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu mati.
Sang Kiyai terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya.

Para santri yang melihatnya pun mengira Kiyai nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata :

_"Kiyai, jika hanya burung yang membuat Kiyai sedih, kami sanggup menggantinya dengan burung yang sejenis dan bisa berdzikir juga._ _Janganlah Kiyai bermurung hingga sedemikian lamanya !!"_

Sang Kiyai menjawab:
_"Sesungguhnya aku bukan bersedih karena burung itu."_

Para Santri : _"Lantas kenapa Kiyai ?"_

Sang Kiyai berkata : _"Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak ?"_

Para Santri: _"Ya, kami melihatnya."_

Sang Kiyai melanjutkan :
_"Burung itu hanya bersuara :_
_KKKKAAKK,_
_KKKKHHEEK,_
_KKKKAAKK,_
_KKKKHHEEK,_
_*BUKAN* kalimat thoyibah yang sudah ku latih *BERDZIKIR* sedemikian rupa, namun saat merasakan *PERIHNYA SAKRATUL MAUT* menjemput, ia hanya merasakan *perihnya".*_

Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, ba'da shalat bertafakur dan kugeluti al-Qur'an dan Haditsnya,....JANGAN2 *NASIBKU SAMA* SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKRATUL MAUT..... LALU BUKAN DZIKIR YANG KU UCAPKAN.
AKU TAKUT DZIKIR YANG TERUCAP HANYA *DIMULUT SAJA BUKAN DARI HATI...*

_"Wahai para santriku...._
_Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, husnul khotimah ataukah su'ul khotimah ??"_

Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Kiyai dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Kiyai-nya, bagaimana keadaan mereka saat menjemput sakaratul maut ?? dan bagaimana pula dengan aku ??
Catatan Renungan :
AJAL tidak akan pernah menunggu kita bertaubat, Justru kita lah yang seharusnya senantiasa menunggu AJAL sambil terus bertaubat.

Firman Allah:

_"Maka jika datang waktu KEMATIAN mereka, tidak bisa mereka tunda & tdk bisa mendahulukannya walaupun sedetikpun,”_
[QS. An-Nahl: 61].

Doa Husnul Khotimah :
_*ALLOOHUMMAJ 'AL KHOIRO 'UMRII WA KHOIRO 'AMALII KHOWAATIMAHU WA KHOIRO AYYAAMII YAUMA LIQOO-IKA*_

Artinya :
_"Ya Allah !!_
_Jadikanlah sebaik-baik umurku hingga akhirnya, dan sebaik-baik perbuatanku hinggaa kesudahannya dan sebaik-baik masaku hingga menjumpaiMu._

_Aamiin_....

Rabu, 18 April 2018

BESARAN DAN ARAH

Image result for arah

Jika Anda pernah menonton film animasi Finding Nemo, tentu Anda ingat potongan pada scene terakhir. Setelah Nemo dan Ayahnya bertemu, sekelompok nelayan berhasil menjala ratusan ikan, Dory yang telah membantu mencarikan Nemo pun terperangkap dalam jala.

Nemo dan Ayahnya kalut, sekelebat kemudian mereka pun mendapatkan ide. Seluruh ikan yang terperangkap diminta berenang menuju dasar laut guna melawan tarikan nelayan. Akhirnya, nelayanpun gagal menjala ikan tersebut, kayu yang melintang patah ditarik gerakan para ikan.

Walau ini hanya cerita fiksi di film, namun sangat banyak pelajaran yang dapat kita ambil, terutama dalam konteks bisnis dan organisasi.

Organisasi bisnis yang sehat adalah organisasi bisnis yang memiliki energi besar dan arah gerak yang jelas. Ini senada dengan teori fisika : ada BESARAN dan ada VEKTOR.

Jarak adalah besaran, tapi dia tidak punya arah. Ketika dia memiliki arah, kita menyebutnya dengan PERPINDAHAN. Jaraknya 10 meter, ini besaran. Namun 10 meter ke timur, ini adalah vektor.

10 km/jam, ini adalah kelajuan, kelajuan adalah besaran. Namun ketika kita berbicara tentang 10 km/jam ke selatan, ini adalah vektor.

Banyak organisasi bisnis yang energinya besar, tetapi tidak memiliki arah. Ownernya tekun, SDM nya muda-muda dan penuh energi, produknya bahkan kuat, tetapi minim arah. Tidak ada ARAH yang berani dipancang. Akhirnya tidak menghasilkan apa-apa. Hanya sibuk mengeluarkan cost dan beragam aktivitas, tetapi tidak menghasilkan result yang jelas.

Maka ARAH menjadi penting. Seperti Nemo yang kemudian mengajak satu demi satu ikan yang terperangkap didalam jala...

"Jangan panik, ayo kita berenang kewabah, lawan tarikan para nelayan, ayo.. menuju dasar laut... satu.. dua... tiga..."

Sekelompok ikan yang awalnya gusar berenang tidak karuan arah, sekarang berenang ke arah dan tujuan yang sama : MELAWAN TARIKAN PARA NELAYAN.

Akhirnya, patah juga itu penahan jala nya. Para nelayan gagal memanen ikan yang SADAR akan BESARAN dan ARAH.

Dari paparan Saya diatas, maka disinilah pentingnya "alignment session" dalam sebuah organisasi bisnis. Di organisasi yang Saya kelola, kami biasa menyebutnya dengan Alignment Day. Hari PENSEJAJARAN ARAH.

Seorang Business Leader harus mampu membangun arah didalam organisasinya...

Kemana kita akan bergerak...
Mengapa bergerak kesana...
Apa untungnya bagi kita...
Apa untungnya bagi market...
Apa untungnya bagi para stakeholders...

Ketika sesi-sesi pensejajaran arah ini terus dilakukan diberbagai jenjang, maka seluruh manusia didalam organisasi akan lebih terarah energinya. Ibarat nau nonjok seseorang, yang mana yang kita tonjok, jangan banyak berubah tempat, satu titik saja yang kita tonjok berulang, insyaAllah KO.

Ini mirip seperti tarik tambang. Jika dalam satu tim menarik ke timur dan barat dalam waktu yang bersamaan, semua anggota tim akan kontraksi, lelah, keram... tetapi ya gak kemana-mana... ada yang narik ke timur... ada yang narik ke barat. Resultannya 0.

Maka organisasi bisnis Anda harus ber energi dan memiliki ARAH dalam mengeluarkan energi tersebut.

Jika tadi Saya sudah berbicara dalam skala organisasi bisnis, berikutnya Saya akan berbicara dalam skala BANGSA.

Kita semua yakin, bangsa ini memiliki energi yang teramat BESAR. Kita memiliki lapis anak muda yang sedang menjadi lapisan mayoritas di negeri ini. Kita sedang memiliki anak-anak muda yang optimis membangun negeri, walau keadaan terasa sulit bagi sebagian orang.

Negeri kita juga memiliki energi sumber daya alam yang tidak main-main. Kita juga memiliki potensi energi terbarukan, sinar matahari yang cukup, angin yang berhembus kuat di beberapa titik, hingga garis pantai yang melimpah.

Lalu mengapa kita mengalami ketertinggalan dari bangsa-bangsa hang dahulu belajar dengan kita. Kita pernah mengirim para Guru ke Malaysia. Seoul pernah lebih kotor dan kumuh dari Jakarta. Lalu mengapa sekarang mereka mendahului kita?

Saya tidak suka menyalahkan pemerintah. Maaf sekali. Karena kita sebagai bangsa adalah entitas dari 250 juta orang yang hidup bersama. Sementara pemerintah adalah gugusan birokrasi dan pelayanan publik yang mungkin jumlahnya tidak lebih dari 5 juta orang.

Yang harus kita tanya lebih mendalam adalah diri kita sebagai anak bangsa. Tulisan Saya diawal nampaknya bisa menjadi salah satu jawaban, bahwa sebenarnya kita gagal membangun ARAH TUJU yang kita sepakati BERSAMA.

Hari ini kita baru menjadi bangsa BESARAN, harusnya kita menjadi Bangsa VEKTOR. Kita harus mendaya gunakan seluruh energi pada bangsa ini untuk bergerak menuju arah yang sama. Ketika ini terjadi, barulah kita mampu merasakan pertumbuhan yang ada.

Korea Selatan melakukan itu, mereka sudah lama merencanakan penguasaan pada ekonomi dunia. Maka semua infrastruktur serangan ekonominya dibangun.

Mereka mengumpulkan baja dalam rentang massa yang sangat panjang. Mereka lalu menyiapkan alat marketing efektif yaitu FILM dan MUSIK. Begitu film dan musik merajalela ke berbagai belahan dunia, maka gaya hidup korea pun merasuk cepat.

Film, musik, fashion, makanan, gadget hingga wisata ke Korea. Lengkap. Penetrasi ekonomi yang mereka lakukan bekerja : mengapa? Karena mereka memiliki arah.

Waktu Saya ke Korea Selatan beberapa bulan yang lalu, ada candaan yang biasa didengungkan oleh rekan-rekan Indonesia yang belajar disana :

"negeri ini pinter marketing Rend, mereka ini kemasan, semua dikemas-kemas biar mahal, dikasih gimmick, padahal biasa aja"

Nah... gak mungkin bisa begitu kalo memang sebelumnya belum ada yang ngarahin... jadi ini semacam arah yang mereka bangun : negeri yang handal bangun brand.

*****

Terlalu panjang Saya menulis, jika Anda membaca sampai baris ini, Saya bisa memastikan bahwa Anda adalah seseorang yang peduli dengan bangsa ini, walau Anda tidak menyadarinya.

Pada akhirnya : bangsa ini perlu ALIGNMENT DAY. Bangsa ini perlu HARI PENSEJAJARAN.

Kita harus mensejajarkan arah gerak dari jutaan anak bangsa ini untuk menuju arah yang sama. Kita perlu membangun kesamaan arah, kita perlu menunjuk 1 titik untuk dituju.

Itulah sekiranya jawaban, mengapa kami di Serikat Saudagar Nusantara ngotot untuk membangun pertemuan belasan ribu orang dalam satu moment. Karena Kopdar Saudagar Nusantara adalah HARI PENSEJAJARAN bangsa.

28 Oktober 1928, para pemuda dari belahan Indonesia berkumpul untuk mensejajarkan perasaan mereka. Satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Darisanalah kristalisasi itu bergerak menjadi perlawanan terhadap penjajahan.

28 Oktober 2017, ada belasan ribu anak bangsa yang bergerak dari penjuru Indonesia. Bahkan, 100 anak bangsa pun bergerak dari Gorontalo, titik jauh di utara negeri ini. Tidak tanggung-tanggung. Belum lagi dari daerah lain.

Iya... KSN adalah hari pensejajaran... kita akan mencoba untuk mensejajarkan arah gerak kita semua.

Dari sekedar jarak... akan kita bangun PERPINDAHAN...
Dari sekedar kelajuan... akan kita bangun KECEPATAN...
Dari sekedar waktu... akan kita bangun MOMENTUM...

Selasa, 17 April 2018

*[Berlian yang tak Rupawan]*

Image result for Berlian

Putramu mungkin tak rupawan bak Nabi Yusuf 'alaihissalam tapi dia ternyata memiliki kesabaran mencontoh Nabi Ayub alaihissalam, kesabaran yang membuatnya tidak banyak menuntut kala hidup bersamamu yang jauh dari kata sempurna.

Putri kecilmu mungkin tak secerdas Aisyah tapi ternyata dia tumbuh menjadi sosok yang begitu menjaga kehormatan dirinya dan taat kepada orang tuanya seperti Maryam bintu Imron

Putramu mungkin tak secemerlang Ibnu Abbas ahli tafsir yang tersohor keilmuaanya sejak remaja, tapi bisa jadi Allah berikan keberanian yang membuatnya kelak rela berkorban membela agama ini layaknya "sang elang hari uhud" Tholhah bin Ubaidillah.

Putrimu mungkin saat ini tak terlihat selembut dan secemerlang Khodijah tapi kau tak tahu, bisa jadi kelak saat dia dewasa kau akan begitu bangga karena dia punya keteguhan hati mempertahankan prinsip agama mencontoh Sumayyah.

Putramu mungkin tak punya nilai istemewa, tak pandai menghafal seperti Abu Hurairoh
Tapi bisa jadi nanti dia berbakat menjadi pedagang jujur yang hartanya ikut andil menegakkan agama ini menjadi sosok dermawan dan ikhlas seperti Abdurrahman bin Auf salah satu dari sepuluh orang yang dijamin menjadi penghuni surga.

Betapa sering engkau terlalu cepat kecewa saat menyaksikan putra-putrimu tak bisa memenuhi harapanmu,.

Padahal kau tak pernah tahu apa yang Allah berikan kepada mereka kelak.

Tugasmu adalah berusaha mendidik mereka dengan sebaik-baiknya, bersabar dengan tingkah polah mereka, dan berdoa memohon agar Allah menjaga dan memberikan petunjuk kepada mereka.

Tataplah Putra putrimu....
Kelak dengan izin Allah kau akan melihat wajah mereka tersenyum menunggumu di Jannah..

Senin, 16 April 2018

MUSTAHIL MISKIN


Image result for Miskin

Why do you so sad?

1. Penyakit : tidak kunjung sembuh
2. Hutang : tidak lunas2
3. Keluarga : tidak harmonis
Semua diakibatkan krna jauh dr rejeki halal
Anak adalah salah satu contoh, rejeki haram akan membuat anak kita berkecenderungan maksiat

*~ Surah Al Qasas : 56* : Rejeki Halal
(sesungguhnya bukan Muhammad, tp hanya Allah saja yg akan memberikan petunjuk kepada orang yg engkau kasihi dan yg dikehendakiNya)
Evaluasi rejeki
3 pertanyaan yg hanya bisa kita jawab saat memperoleh rejeki, apakah merasakan :
- Ketenangan
- Kebahagiaan
- Keberkahan

Ciri2 dari keberkahan rejeki yg kita peroleh adalah : bertambahnya kebaikan2 yg akan kita dapat

Contoh : lebih rajin sholat, istiqomah di jalan Allah dan kebaikan2 lainnya

Segala sesuatu bersumber dari rejeki, karena rejeki masuk ke dalam badan kita dan akan mendarah daging.

*~ Surah An Nisaa' : 79*
(Apa saja yg baik pasti datang dari Allah, dan bencana apa saja pasti dari kesalahan diri sendiri)
1. Apakah tujuan Allah memberikan kita ujian? pasti didalamnya ada kebaikan
2. Apakah Allah akan menggantikan sesuatu yg kita punya apabila kita bersabar? Allah akan memberikan ganti yg lebih baik

*~Surah Al Baqarah : 155-156*
(Allah memberikan ujian pada saat manusia tidak punya dosa, bertujuan utk meningkatkan keimanan)
Seperti :
- sedikit takut
- sedikit kelaparan
- sedikit kekurangan harta
- jiwa dan buah2an

Hanya manusia yg sabar saja, yg akan menjadi lebih kuat dan tahan
dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup dan akan mendapatkan kabar gembira

*~ Surah Yusuf : 103* Hidayah hanya punya Allah

Berkaitan dengan Surah Al Qasas : 56
Bagaimanapun Allah memberikan bukti nyata yg meyakinkan, tidaklah seorangpun akan dapat beriman tanpa hidayah dari Allah, dan hanya Allah lah sebaik2nya pemberi petunjuk

*~ Surah An An'am : 116* Sebagian besar manusia akan tersesat sesuai prasangka orang dan mereka hanyalah berdusta kepada Allah
Apabila kita menuruti kemauan sesuai prasangka orang, niscaya mereka akan menyesatkan
Allah melarang keras mengikuti hukum2 selain yg diturunkan oleh Allah, dan sebagian mereka adalah dusta.
*"Success, it's not always what you see, but what you feel"*

Mengapa manusia yg tidak pernah/malas melakukan ibadah tapi diberikan kesuksesan dan berlimpah harta di dunia?
*~Surah Al An'am : 44*
Allah bukakan pintu kesenangan bagi mereka, setelah itu Allah timpakan siksa, maka kemudian mereka terdiam
Inilah yg disebut *Istidroj* bisnis/usaha/rejeki bertambah tp merka tidak ibadah/jauh dr Allah
Ayat di atas menjelaskan bahwa semua manusia akan sabar dan tabah apabila diberi cobaan, tp banyak yg lupa diri dan bertambah ingkar saat diberikan kesenangan dan kemewahan.
Intinya, semua penderitaan maupun kesenangan adalah ujian dr Allah, yg bertujuan agar iman kita lebih kuat
Apa perbedaan adzab dan ujian?
Perbedaan adzab dan ujian :
*Adzab*
- waktunya lama & cenderung bertambah
- jalan keluar terasa sempit
*Ujian*
- waktunya sebentar & cenderung tetap
- jalan keluar terasa mudah

Semoga Bermanfaat