Senin, 23 April 2018

3 Dimensi DOA YANG LUAR BIASA




Banyak yang tidak sadar tentang kekuatan doa, bahkan karena doa itu Gratis kita jadi sepele. nah sebelum kita bedah tentang gimana doai itu bekerja, saya akan mengawali dari sebuah cerita.

Kisah ini sering ditulis di beberapa website atau pun FB, cuma saya posting ulang, biar kawan-kawan dapat ruhnya.

"Adalah dokter Ihsan, seorang dokter ahli syaraf terkemuka dari Pakistan yang merupakan salah satu dokter terbaik di negaranya.

Beliau adalah orang yang sangat sibuk. Dia sangat sulit ditemui, harus membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan sebelum mendapatkan perjanjian untuk dapat menemuinya.

Betapa sibuknya beliau, sering kali beliau harus melakukan perjalanan ke berbagai kota bahkan ke luar negeri.

Suatu ketika dokter Ihsan tengah berada dalam suatu penerbangan ke luar kota. Pesawat yang ditumpangi adalah pesawat kecil yang hanya beberapa orang saja penumpangnya.

Tiba-tiba langit pada saat itu tertutup awan gelap dan kilat-kilat mulai menyambar.

Turunlah hujan yang sangat deras. Fenomena alam tersebut mengakibatkan terjadi banyak guncangan di dalam pesawat dan “duarr” salah satu mesin pesawat tersambar petir.

Hal itu menyebabkan mesin pesawat rusak dan harus segera mendarat. Sungguh tidak menyangka akan terjadi musibah seperti itu.

Pendaratan darurat dilakukan di bandara terdekat yakni di bandara yang kecil di area terpencil.

Betapa terkejutnya sang dokter setelah turun dari pesawat. Ia terkejut ternyata pesawat mendarat di sebuah tempat yang sangat terpencil.

Tidak ada seorangpun di tempat itu yang bisa memperbaiki mesin pesawat. Terpakas semua harus menunggu bantuan datang.

Dokter Ihsan mulai gelisah, ia harus pergi ke kota berikutnya. Kegelisahannya itu di ungkapkan pada sang Kapten Pilot.

Sang Kapten memberitahukan bahwa kota yang dimaksud dapat ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan darat dan ia mengusulkan dokter Ihsan untuk naik mobil saja.

Akhirnya dokter Ihsan pun melakukan saran sang Kapten, ia memutuskan untuk naik taksi.
Kala itu langit masih tampak mendung, kilat menyambar dan hujan turun sangat deras. Mobil yang ia tumpangi tidak dapat bergerak lebih jauh karena terjadi banjir.

Situasi tersebut bertambah genting karena mereka tengah berada di suatu tempat yang terbuka. Dimana di kanan dan kiri jalan hanya ada persawahan dan mereka tidak bisa kemana-mana.
Kemudian mereka melihat ada sebuah rumah di daerah itu. Sang dokter memutuskan untuk berteduh ke rumah itu.

Dibukakanlah pintu rumah dan beliau mendapati seorang nenek yang mempersilahkan masuk.
Di dalam rumah terdapat musola kecil dan dokter juga melihat seorang anak kecil terbaring di atas tempat tidur.

Dokter Ihsan, sopir, dan sang nenek menunaikan sholat bersama.
Dan terlihar nenek tersebut sangat khusyu' berdoa. Selepas sholat sang dokter berniat pamit untuk melanjutkan perjalanan.

Ucapan terimakasih pun diucapakan oleh dokter atas kebaikan sang nenek. namun sebelum pergi, dokter Ihsan bertanya kepada nenek.

“Apa yang terjadi dengan anak itu?”

Sang nenek menjawab, “Dia anak yatim, aku adalah neneknya yang merawatnya sejak kecil. Saat ini dia sedang sakit parah. ”

Nenek tadi melanjutkan cerita:

“Kami telah mengunjungi dokter di daerah ini tapi tidak ada yang bisa menyembuhkannya. Salah seorang dokter memberitahu bahwa hanya ada satu dokter spesialis yang bisa menolongnya.

Kami berusaha menemuinya tapi mereka meminta untuk menemuinya enan bulan kemudian.

Tempatnya pun sangat jauh. Sejak saat itu aku berdoa dan memohon kepada Allah untuk memudahkan urusan kami.”

Dokter Ihsan lalu bertanya, “Siapakah nama dokter spesialis itu?”

“Namanya adalah dr.Ihsan,” jawab sang nenek.

Mendengar jawaban nenek tadi, dokter Ihsan menangis dan sang nenek terkejut, sang nenek kembali bertanya ada apa pak?

Dan dokter Ihsan Menjawab, " saya lah dokter ihsan yang nenek cari selama ini, Betapa hebat doa mu wahai nenek, hingga ALLAH menurunkan petirnya, membuat pesawat yang kami tumpangi mendarat"

Dokter Ihsan menceritakan kejadian yang dialaminya sehingga ia harus berteduh di rumah sang nenek dari awal. Pengobatan pun langsung dilakukan untuk menolong cucu nenek tadi.

Lihatlah cara ALLAH bekerja, ketika doa seorang hamba pantas menurut ALLAH maka, ada 1 Juta cara ALLAH untuk mewujudkanya

Percayalah, bahwa tak ada doa yang tak terkabulkan. yang ada waktunya yang belum dan kita yang mungkin belum pantas mendapatkanya.

Coba kawan-kawan cek, banyakan mana. yang udah terkabul dan yang belum terkabul.

Ngak minta mata dikasi mata, sementara ada yang ngak punya mata
Ngak minta tangan dikasi tangan, sementara ada yang lahir ngak punya tangan
Ngak minta kaki, dikasi kaki sementara ada yang lahir ngak bisa berdiri sempurna
Ngak minta jantung dikasi jantung sementara ada yang mesti pasang RIng supaya jantungnya Normal
Ngak minta Nafas dikasi udara gratis sementara ada yang harus bayar tabung oksigen untuk bisa nafas.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. QS 2:186

Catat dan Ingat yak QS 2:186, liat keywordnya "Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, Hendaklah mereka beriman kepadaku"

Itu kata kuncinya, syarat dan ketentuan berlaku!!! jadi kudu beriman dulu, yakin dan tetap berprasanka baik dengan ALLAH.

Kalo ALLAH aja bisa buat dokter ihsan yang jauh dikota bisa datang dihutan belantara, apalagi kawan-kawan yang cuma tunggakan cicilan, kontrakan yang belum kebayar, ditinggal buah hati, dll. TERLALU MUDAH BUAT ALLAH!!!

Pantesin dulu,itu kuncinya. terus, ada yang nanya ni
Saya dulu minta jodohnya A, kok dikasi B
Saya dulu cita-citanya C kok jadi D
Saya dulu ngarepnya anak laki kok dikasi perempuan

Buat yang masih mikir demikian, ni ALLAH beritakan

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. QS 2:216

Keywordnya adalah " yang baik menurut kita belum tentu menurut ALLAH, yang buruk dimata kita bisa jadi itu yang terbaik dari ALLAH"

Artinya ALLAH yang paling tau yang pas buat kita, jadi jangan sampai timbul lagi perasaan, kok doa saya juga belum terkabulkan? bisa jadi ALLAH udah kabulkan, cuma kitanya aja yang ngak paham dan ngak ngerti!!!

Yang minta Jodoh A, namun dikasi B!!! nah yang pentingkan nikah, bisa ibadah dan bisa buat teman masuk surga. karena masuk surga bukan ukurna ketamapanan dan kencantikan, dan ALLAH yang paling tau yang pas buat kita, dan ini berlaku dengan hal yang lainya.

Jadi kesimpulanya!!! Tetaplah BERDOA Pahami syaratnya, TETAPLAH BERPRASANGKA BAIK DENGAN ALLAH, KARENA ALLAH YANG PALING TAU, lah kan ALLAH yang nyiptain KITA!!!
Dan kalo doa itu tak terkabul, berarti ALLAH punya skenario lain.
Tugas kita cuma DOA, Serahkan hasilnya kepada ALLAH.

Minggu, 22 April 2018

Makin Kaya, Kok Makin Hina!!! MAU KAYA???




Sudah tak dipungkiri, bahwa salah satu pintu masuk setan menggoda umat manusia dari zaman dahulu kalau yakni dari pintu Harta.

Coba liat, penjajahan dari zaman dulu dalam bentuk Perperangan, dan sekarang berganti casing jadi penguasaan.

Yang terdekat adalah, coba perhatikan di TV atau media masa, yang tergelincir rata-rata bukan orang bodoh atau miskin, tapi mereka yang pintar dan kaya!!!

Kok bisa? Padahal mereka berilmu loh.

Ternyata benar kata Rosul

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَمِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ

“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram”. [HR Bukhari].

Ini salah satu sumber kenapa hidup orang bermasalah! Karena yang masuk kedalam tubuhnya, bahan bakar energi nya tidak lagi dalam kehalalan

Sehingga dibenaknya kemenangan adalah kekayaan, sehingga lupa ada rules untuk ciptakan kekayaan itu,

Kalo kaya dan bahagia itu Mustahil, bagaimana mungkin rosul dan sahabat kaya.

Emang pilihannya ditangan kita, mau nyontek siapa. Rosul dan sahabat atau Qorun yang dihinakan ALLAH dengan hartanya... Kok bisa???

Karena Qorun cari harta dengan akal dan pengetahuan nya saja.. ia lupa bahwa ada rules dari sang pemilik harta tentang cara menjemput nya

Allah SWT berfirman:

قَالَ اِنَّمَاۤ اُوْتِيْتُهٗ عَلٰى عِلْمٍ عِنْدِيْ ؕ اَوَلَمْ يَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ قَدْ اَهْلَكَ مِنْ قَبْلِهٖ مِنَ الْقُرُوْنِ مَنْ هُوَ اَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةً وَّاَكْثَرُ جَمْعًا ؕ وَلَا يُسْـئَلُ عَنْ ذُنُوْبِهِمُ الْمُجْرِمُوْنَ
"Dia (Qarun) berkata, "Sesungguhnya aku diberi (harta itu), semata-mata karena ilmu yang ada padaku." Tidakkah dia tahu, bahwa Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan orang-orang yang berdosa itu tidak perlu ditanya tentang dosa-dosa mereka."
(QS. Al-Qasas: Ayat 78)

Inilah kenapa ada orang kaya ngak tenang hidupnya,
Inilah Kenapa ada orang kaya malah jauh dari sang pemilik dunia
Inilah kenapa ada orang kaya yang sampai tua terjebak kekhawatiran akan hartanya

Insyaallah,
Setiap Ahad pagi
kita bahas lebih lanjut bagaimana cara ngumpulin harta seperti rosulullah,

Yang mau belajar bersama dalam kajian Muamalah, dan rasa2nya ilmu mengumpulkan harta halal itu penting silahkan absen di mari, syukur2 mentions teman-teman nya.. kan kagak enak kalo kaya sendirian.

Sabtu, 21 April 2018

BERKARYA, BERSAHAJA

Image result for Berkarya

Apa yang mau kita sombongkan jika Imam An Nawawi menulis Syarh Shahih Muslim yang tebal itu sedang beliau tak punya Kitab Shahih Muslim? Beliau menulisnya berdasar hafalan yang diperoleh dari Gurunya; lengkap dengan sanad inti & tambahannya.

Sanad inti maksudnya; perawi antara Imam Muslim sampai RasuluLlah. Sanad tambahan yakni; matarantai dari An Nawawi hingga Imam Muslim. Jadi bayangkan; ketika menulis penjabarannya, beliau menghafal 7000-an hadits sekaligus sanadnya dari beliau ke Imam Muslim sekira 9 tingkat Gurunya; ditambah hafal sanad inti sekira 5-7 tingkat Rawi.

Yang menakjubkan lagi; penjabaran itu disertai perbandingan dengan hadits dari Kitab lain (yang juga dari hafalan sebab beliau tak mendapati naskahnya), penjelasan kata maupun maksud dengan atsar sahabat, Tabi'in, & 'Ulama; munasabatnya dengan Ayat & Tafsir, istinbath hukum yang diturunkan darinya; dan banyak hal lain lagi.

Hari ini kita menepuk dada; dengan karya yang hanya pantas jadi ganjal meja beliau, dengan kesulitan telaah yang tiada seujung kukunya. Hari ini kita jumawa; dengan alat menulis yang megah, dengan rujukan yang daring, & tak malu sedikit-sedikit bertanya pada Syaikh Google.

Kita baru menyebut 1 karya dari seorang 'Alim saja sudah bagai langit & bumi rasanya. Bagaimana dengan kesemua karyanya yang hingga umur kita tuntaspun takkan habis dibaca? Bagaimana kita mengerti kepayahan di zaman mendapat 1 hadits harus berjalan berbulan-bulan?

Bagaimana kita mencerna; bahwa dari nyaris sejuta hadits yang dikumpulkan & dihafal seumur hidup; Al Bukhari memilih 6000-an saja? Atas ratusan ribu hadits yang beliau gugurkan; tidakkah kita renungi; mungkin semua ucap & tulisan kita jauh lebih layak dibuang?

Kita baru melihat 1 sisi saja bagaimana mereka berkarya; belum terhayati bahwa mereka juga bermandi darah & berhias luka di medan jihad. Mereka kadang harus berhadapan dengan penguasa zhalim & siksaan pedihnya, si jahil yang dengki & gangguan kejinya; betapa menyesak dada.

Kita mengeluh listrik mati atau data terhapus; Imam Asy Syafi'i tersenyum kala difitnah, dibelenggu, & dipaksa jalan kaki dari Shan'a ke Baghdad. Kita menyedihkan laptop yang ngadat & deadline yang gawat; punggung Imam Ahmad berbilur dipukuli pagi & petang hanya karena 1 kalimat. Kita berduka atas gagal terbitnya karya; Imam Al Mawardi berjuang menyembunyikan tulisan hingga jelang ajal agar terhindar dari puja.

Mari kembali pada An Nawawi & tak usah bicara tentang Majmu'-nya yang dahsyat & Riyadhush Shalihin-nya yang permata; mari perhatikan karya tipisnya; Al Arba'in. Betapa berkah; disyarah berratus, dihafal berribu, dikaji berjuta manusia, & tetap menakjubkan susunannya.

Maka tiap kali kita bangga dengan "best seller", "nomor satu", "juara", "dahsyat", & "terhebat"; liriklah kitab kecil itu. Lirik saja. Agar kita tahu; bahwa kita belum apa-apa, belum ke mana-mana, & bukan siapa-siapa; lalu belajar, berkarya, bersahaja. Selamat hari buku.

Jumat, 20 April 2018

"Jangan2 mereka bukan Riya, tapi kita yang Hasad"

Image result for Hasad

MEDIA sosial kerap dijadikan sebagai ajang silaturahim oleh penggunanya. Tak jarang dari mereka memasang foto dan aktivitas keseharian mereka. Hampir setiap hari, setiap moment mereka bagikan di beranda media sosial.

Aktivitas seperti itu biasanya memicu prasangka orang lain. Mereka yang melihat aktivitas tersebut, biasanya mencibir dengan menyebutnya riya. Persoalan ini ternyata menarik perhatian pimpinan Majelis Adz-Zikra.

Dalam akun instagramnya, KH. Arifin Ilham mengatakan Mereka yang Riya atau Kita yang Hasad?
Ada orang upload foto nya pas lagi Umroh. Lalu kita bilang dalam hati “Ih Riya banget sih, ibadah umroh itu bukan buat dipublish “
Ada orang lagi ngaji di kendaraan umum. Lalu kita bilang dalam hati “Kok ngaji di tempat umum ? Kenapa nggak nanti aja di rumah pas sendiri “

Ada orang lagi jalan-jalan ke Eropa. Lalu kita bilang dalam hati “Sayang banget ya uangnya, mending buat infaq ke fakir miskin “
Ada orang posting konten dan caption dakwah di sosmed. Lalu kita bilang dalam hati “Sok alim banget ya hidupnya “

Pernahkah kita berpikiran seperti itu sama orang lain ? Astagfirullah. Mereka yang Riya atau justru Kita yang Hasad (iri/dengki) ?

Padahal isi hati seseorang itu nggak ada yang tahu selain Allah. Biarlah amal ibadah itu jadi urusan dia dengan Allah. Kalo kata Ust. Khalid Basalamah “Kita jangan masuk wilayahnya orang lain”.

Bahkan seorang Malaikat pencatat amal kebaikan saja tidak bisa mengetahui niat dalam hati seseorang itu. Mau ikhlas atau belum, tetaplah dicatat sebagai amal kebaikan. Hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang bisa mengetahui isi hati seseorang. Semua amalan akan terbongkar ikhlas atau tidaknya nanti di akhirat.

Usamah bin Zaid seorang Sahabat pernah ikut dalam peperangan. Ketika Usamah duel 1 lawan 1 dg orang kafir, orang kafir itu mengucapkan 2 kalimat syahadat (masuk islam). Sayangnya, Usamah tidak menghiraukan hal itu dan langsung membunuh orang yang sudah masuk islam itu (*haram hukumnya membunuh seorang muslim, dosa besar). Mengetahui hal itu, Rasulullah pun marah dengan Usamah.

Usamah berdalih jika ia masuk islam karena keadaan sudah terdesak dan tidak ikhlas. Rasulullah pun berkata hingga 3 kali kepada Usamah, “Apakah kau sudah belah hati nya untuk mengetahui apakah dia benar-benar ikhlas masuk islam atau tidak?”

Kita nggak bisa mengubah kebiasaan orang lain yang suka selfie di Eropa dlsb. Tapi kita bisa mengubah point of view dari sudut kita. Daripada Hasad, lebih baik berprasangka baik dg seseorang, apalagi dg sesama muslim, Betull?

Kamis, 19 April 2018

*KISAH BURUNG BEO SANG KIYAI*



Alkisah di sebuah pesantren,
Seorang Kiyai memiliki burung Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti:

● Assalamu'alaikum ,
● Subhanallah,
● Alhamdulillah,
● Allahu Akbar,
● Laa illaha illallah...
Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas.
Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang hingga terkapar sekarat lalu mati.
Sang Kiyai terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya.

Para santri yang melihatnya pun mengira Kiyai nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata :

_"Kiyai, jika hanya burung yang membuat Kiyai sedih, kami sanggup menggantinya dengan burung yang sejenis dan bisa berdzikir juga._ _Janganlah Kiyai bermurung hingga sedemikian lamanya !!"_

Sang Kiyai menjawab:
_"Sesungguhnya aku bukan bersedih karena burung itu."_

Para Santri : _"Lantas kenapa Kiyai ?"_

Sang Kiyai berkata : _"Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak ?"_

Para Santri: _"Ya, kami melihatnya."_

Sang Kiyai melanjutkan :
_"Burung itu hanya bersuara :_
_KKKKAAKK,_
_KKKKHHEEK,_
_KKKKAAKK,_
_KKKKHHEEK,_
_*BUKAN* kalimat thoyibah yang sudah ku latih *BERDZIKIR* sedemikian rupa, namun saat merasakan *PERIHNYA SAKRATUL MAUT* menjemput, ia hanya merasakan *perihnya".*_

Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, ba'da shalat bertafakur dan kugeluti al-Qur'an dan Haditsnya,....JANGAN2 *NASIBKU SAMA* SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKRATUL MAUT..... LALU BUKAN DZIKIR YANG KU UCAPKAN.
AKU TAKUT DZIKIR YANG TERUCAP HANYA *DIMULUT SAJA BUKAN DARI HATI...*

_"Wahai para santriku...._
_Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, husnul khotimah ataukah su'ul khotimah ??"_

Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Kiyai dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Kiyai-nya, bagaimana keadaan mereka saat menjemput sakaratul maut ?? dan bagaimana pula dengan aku ??
Catatan Renungan :
AJAL tidak akan pernah menunggu kita bertaubat, Justru kita lah yang seharusnya senantiasa menunggu AJAL sambil terus bertaubat.

Firman Allah:

_"Maka jika datang waktu KEMATIAN mereka, tidak bisa mereka tunda & tdk bisa mendahulukannya walaupun sedetikpun,”_
[QS. An-Nahl: 61].

Doa Husnul Khotimah :
_*ALLOOHUMMAJ 'AL KHOIRO 'UMRII WA KHOIRO 'AMALII KHOWAATIMAHU WA KHOIRO AYYAAMII YAUMA LIQOO-IKA*_

Artinya :
_"Ya Allah !!_
_Jadikanlah sebaik-baik umurku hingga akhirnya, dan sebaik-baik perbuatanku hinggaa kesudahannya dan sebaik-baik masaku hingga menjumpaiMu._

_Aamiin_....

Rabu, 18 April 2018

BESARAN DAN ARAH

Image result for arah

Jika Anda pernah menonton film animasi Finding Nemo, tentu Anda ingat potongan pada scene terakhir. Setelah Nemo dan Ayahnya bertemu, sekelompok nelayan berhasil menjala ratusan ikan, Dory yang telah membantu mencarikan Nemo pun terperangkap dalam jala.

Nemo dan Ayahnya kalut, sekelebat kemudian mereka pun mendapatkan ide. Seluruh ikan yang terperangkap diminta berenang menuju dasar laut guna melawan tarikan nelayan. Akhirnya, nelayanpun gagal menjala ikan tersebut, kayu yang melintang patah ditarik gerakan para ikan.

Walau ini hanya cerita fiksi di film, namun sangat banyak pelajaran yang dapat kita ambil, terutama dalam konteks bisnis dan organisasi.

Organisasi bisnis yang sehat adalah organisasi bisnis yang memiliki energi besar dan arah gerak yang jelas. Ini senada dengan teori fisika : ada BESARAN dan ada VEKTOR.

Jarak adalah besaran, tapi dia tidak punya arah. Ketika dia memiliki arah, kita menyebutnya dengan PERPINDAHAN. Jaraknya 10 meter, ini besaran. Namun 10 meter ke timur, ini adalah vektor.

10 km/jam, ini adalah kelajuan, kelajuan adalah besaran. Namun ketika kita berbicara tentang 10 km/jam ke selatan, ini adalah vektor.

Banyak organisasi bisnis yang energinya besar, tetapi tidak memiliki arah. Ownernya tekun, SDM nya muda-muda dan penuh energi, produknya bahkan kuat, tetapi minim arah. Tidak ada ARAH yang berani dipancang. Akhirnya tidak menghasilkan apa-apa. Hanya sibuk mengeluarkan cost dan beragam aktivitas, tetapi tidak menghasilkan result yang jelas.

Maka ARAH menjadi penting. Seperti Nemo yang kemudian mengajak satu demi satu ikan yang terperangkap didalam jala...

"Jangan panik, ayo kita berenang kewabah, lawan tarikan para nelayan, ayo.. menuju dasar laut... satu.. dua... tiga..."

Sekelompok ikan yang awalnya gusar berenang tidak karuan arah, sekarang berenang ke arah dan tujuan yang sama : MELAWAN TARIKAN PARA NELAYAN.

Akhirnya, patah juga itu penahan jala nya. Para nelayan gagal memanen ikan yang SADAR akan BESARAN dan ARAH.

Dari paparan Saya diatas, maka disinilah pentingnya "alignment session" dalam sebuah organisasi bisnis. Di organisasi yang Saya kelola, kami biasa menyebutnya dengan Alignment Day. Hari PENSEJAJARAN ARAH.

Seorang Business Leader harus mampu membangun arah didalam organisasinya...

Kemana kita akan bergerak...
Mengapa bergerak kesana...
Apa untungnya bagi kita...
Apa untungnya bagi market...
Apa untungnya bagi para stakeholders...

Ketika sesi-sesi pensejajaran arah ini terus dilakukan diberbagai jenjang, maka seluruh manusia didalam organisasi akan lebih terarah energinya. Ibarat nau nonjok seseorang, yang mana yang kita tonjok, jangan banyak berubah tempat, satu titik saja yang kita tonjok berulang, insyaAllah KO.

Ini mirip seperti tarik tambang. Jika dalam satu tim menarik ke timur dan barat dalam waktu yang bersamaan, semua anggota tim akan kontraksi, lelah, keram... tetapi ya gak kemana-mana... ada yang narik ke timur... ada yang narik ke barat. Resultannya 0.

Maka organisasi bisnis Anda harus ber energi dan memiliki ARAH dalam mengeluarkan energi tersebut.

Jika tadi Saya sudah berbicara dalam skala organisasi bisnis, berikutnya Saya akan berbicara dalam skala BANGSA.

Kita semua yakin, bangsa ini memiliki energi yang teramat BESAR. Kita memiliki lapis anak muda yang sedang menjadi lapisan mayoritas di negeri ini. Kita sedang memiliki anak-anak muda yang optimis membangun negeri, walau keadaan terasa sulit bagi sebagian orang.

Negeri kita juga memiliki energi sumber daya alam yang tidak main-main. Kita juga memiliki potensi energi terbarukan, sinar matahari yang cukup, angin yang berhembus kuat di beberapa titik, hingga garis pantai yang melimpah.

Lalu mengapa kita mengalami ketertinggalan dari bangsa-bangsa hang dahulu belajar dengan kita. Kita pernah mengirim para Guru ke Malaysia. Seoul pernah lebih kotor dan kumuh dari Jakarta. Lalu mengapa sekarang mereka mendahului kita?

Saya tidak suka menyalahkan pemerintah. Maaf sekali. Karena kita sebagai bangsa adalah entitas dari 250 juta orang yang hidup bersama. Sementara pemerintah adalah gugusan birokrasi dan pelayanan publik yang mungkin jumlahnya tidak lebih dari 5 juta orang.

Yang harus kita tanya lebih mendalam adalah diri kita sebagai anak bangsa. Tulisan Saya diawal nampaknya bisa menjadi salah satu jawaban, bahwa sebenarnya kita gagal membangun ARAH TUJU yang kita sepakati BERSAMA.

Hari ini kita baru menjadi bangsa BESARAN, harusnya kita menjadi Bangsa VEKTOR. Kita harus mendaya gunakan seluruh energi pada bangsa ini untuk bergerak menuju arah yang sama. Ketika ini terjadi, barulah kita mampu merasakan pertumbuhan yang ada.

Korea Selatan melakukan itu, mereka sudah lama merencanakan penguasaan pada ekonomi dunia. Maka semua infrastruktur serangan ekonominya dibangun.

Mereka mengumpulkan baja dalam rentang massa yang sangat panjang. Mereka lalu menyiapkan alat marketing efektif yaitu FILM dan MUSIK. Begitu film dan musik merajalela ke berbagai belahan dunia, maka gaya hidup korea pun merasuk cepat.

Film, musik, fashion, makanan, gadget hingga wisata ke Korea. Lengkap. Penetrasi ekonomi yang mereka lakukan bekerja : mengapa? Karena mereka memiliki arah.

Waktu Saya ke Korea Selatan beberapa bulan yang lalu, ada candaan yang biasa didengungkan oleh rekan-rekan Indonesia yang belajar disana :

"negeri ini pinter marketing Rend, mereka ini kemasan, semua dikemas-kemas biar mahal, dikasih gimmick, padahal biasa aja"

Nah... gak mungkin bisa begitu kalo memang sebelumnya belum ada yang ngarahin... jadi ini semacam arah yang mereka bangun : negeri yang handal bangun brand.

*****

Terlalu panjang Saya menulis, jika Anda membaca sampai baris ini, Saya bisa memastikan bahwa Anda adalah seseorang yang peduli dengan bangsa ini, walau Anda tidak menyadarinya.

Pada akhirnya : bangsa ini perlu ALIGNMENT DAY. Bangsa ini perlu HARI PENSEJAJARAN.

Kita harus mensejajarkan arah gerak dari jutaan anak bangsa ini untuk menuju arah yang sama. Kita perlu membangun kesamaan arah, kita perlu menunjuk 1 titik untuk dituju.

Itulah sekiranya jawaban, mengapa kami di Serikat Saudagar Nusantara ngotot untuk membangun pertemuan belasan ribu orang dalam satu moment. Karena Kopdar Saudagar Nusantara adalah HARI PENSEJAJARAN bangsa.

28 Oktober 1928, para pemuda dari belahan Indonesia berkumpul untuk mensejajarkan perasaan mereka. Satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Darisanalah kristalisasi itu bergerak menjadi perlawanan terhadap penjajahan.

28 Oktober 2017, ada belasan ribu anak bangsa yang bergerak dari penjuru Indonesia. Bahkan, 100 anak bangsa pun bergerak dari Gorontalo, titik jauh di utara negeri ini. Tidak tanggung-tanggung. Belum lagi dari daerah lain.

Iya... KSN adalah hari pensejajaran... kita akan mencoba untuk mensejajarkan arah gerak kita semua.

Dari sekedar jarak... akan kita bangun PERPINDAHAN...
Dari sekedar kelajuan... akan kita bangun KECEPATAN...
Dari sekedar waktu... akan kita bangun MOMENTUM...

Selasa, 17 April 2018

*[Berlian yang tak Rupawan]*

Image result for Berlian

Putramu mungkin tak rupawan bak Nabi Yusuf 'alaihissalam tapi dia ternyata memiliki kesabaran mencontoh Nabi Ayub alaihissalam, kesabaran yang membuatnya tidak banyak menuntut kala hidup bersamamu yang jauh dari kata sempurna.

Putri kecilmu mungkin tak secerdas Aisyah tapi ternyata dia tumbuh menjadi sosok yang begitu menjaga kehormatan dirinya dan taat kepada orang tuanya seperti Maryam bintu Imron

Putramu mungkin tak secemerlang Ibnu Abbas ahli tafsir yang tersohor keilmuaanya sejak remaja, tapi bisa jadi Allah berikan keberanian yang membuatnya kelak rela berkorban membela agama ini layaknya "sang elang hari uhud" Tholhah bin Ubaidillah.

Putrimu mungkin saat ini tak terlihat selembut dan secemerlang Khodijah tapi kau tak tahu, bisa jadi kelak saat dia dewasa kau akan begitu bangga karena dia punya keteguhan hati mempertahankan prinsip agama mencontoh Sumayyah.

Putramu mungkin tak punya nilai istemewa, tak pandai menghafal seperti Abu Hurairoh
Tapi bisa jadi nanti dia berbakat menjadi pedagang jujur yang hartanya ikut andil menegakkan agama ini menjadi sosok dermawan dan ikhlas seperti Abdurrahman bin Auf salah satu dari sepuluh orang yang dijamin menjadi penghuni surga.

Betapa sering engkau terlalu cepat kecewa saat menyaksikan putra-putrimu tak bisa memenuhi harapanmu,.

Padahal kau tak pernah tahu apa yang Allah berikan kepada mereka kelak.

Tugasmu adalah berusaha mendidik mereka dengan sebaik-baiknya, bersabar dengan tingkah polah mereka, dan berdoa memohon agar Allah menjaga dan memberikan petunjuk kepada mereka.

Tataplah Putra putrimu....
Kelak dengan izin Allah kau akan melihat wajah mereka tersenyum menunggumu di Jannah..