Selasa, 01 Mei 2018

MENTAL & MINDSET.

Image result for mental dan mindset

Gini.. Banyak banget pertanyaan masuk ke chat Saya, "Kang, kok Saya gak PD jualan ya. Ada solusi?"

Kalau Saya ditanya begitu lagi, jawabannya sederhana: "Ya kudu PD!" :facepun

Soal PD gak PD, itu hanya masalah mental. Biasanya, karena belum punya ALASAN KUAT yang membuat kita bergerak.

Mungkin sebagian dari Anda masih nggak suka jualan karena alasan klasik: malu, gengsi, takut dicibir, takut ditolak, dll...

Awalnya emang MALU, lama kelamaan entar MALU-MALUIN, jualan terus! Hehe

Karenanya, siapapun Anda yang masih merasa gak PD jualan, please mulai sekarang hadirkan alasan kuat agar Anda tergerak melakukan itu (jualan).

Ingat, jualan itu halal. HALAL! ✍🏻

Yang haram itu riba, nipu, nyogok, zina, korupsi, dan sejenisnya.

Jadi, PD aja jualannya. Halal kok...

Lantas, apa alasan Akang kok semangat banget jualannya?

Alasan #1:
"9 dari 10 pintu rezeki ada di perdagangan"

Bayangin, ada 9 pintu. Ini LUAR BIASA! Pantes aja orang-orang yang dagang (jualan) mereka kaya-kaya.

Intinya, kita ngikutin jejak Rasul aja. Dulu, Rasulullah pedagang. Yaudah, ikutin aja. Sunnah.

Alasan #2:
"Jualan itu menolong orang yang dibayar"

Poinnya, menolong orang. Artinya, jualan sejatinya helping people. Soal uang, itu hanya efek.

Tanpa disadari, jualan adalah proses pertukaran antara uang dan manfaat.

Setiap uang yang dikeluarkan oleh pembeli akan ditukar dengan manfaat yang dikemas dalam bentuk produk, baik berupa barang ataupun jasa.

Setiap manfaat pasti memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, bahkan menyelesaikan permasalahan.

Apa yang mereka butuhkan...
Apa masalah yang mereka hadapi...
Apa yang tentang mereka inginkan...

Maka hadirkan produk yang dibutuhkan. Hadirkan layanan yang menyelesaikan masalah. Tawarkan sebuah produk yang memang diinginkan...

Bayangkan… Jika seandainya banyak orang di luar sana yang tertolong karena hadirnya produk kita, kita tentu senang bukan?

Makanya, pas jualan, Niatkanlah di dalam hati bahwa penawaran yang diberikan adalah sebuah penawaran “pertolongan” atas keinginan, kebutuhan, atau permasalahan yang sedang market hadapi.

Alasan #3:
"Aktivitas dapatkan uang tercepat"

Kalau karyawan, nunggu gajian. Kalau bisnis, nunggu bagi hasil. Kalau investasi, nunggu cair dividen. Kalau jualan, kapanpun uang datang. Cepat!

Dengan catatan, Anda rajin jualannya, Anda tiap hari jualannya, Anda senang jualannya.

Intinya, senang jualan, hidup makin mapan. Benci jualan, hidup jadi kasihan.

3 alasan di atas menjadi alasan terkuat Saya kenapa akhirnya memutuskan 1001% berkiprah di dunia penjualan..

Pertanyaannya, APA ALASAN TERKUAT ANDA JUALAN?

Silakan jawab dalam hati Anda. Cari 3 alasan terkuat. Ingat selalu hal itu... 🤔

Nah, setelah punya alasan kenapa mesti jualan, sekarang kita menyetel mindset / pikiran tentang segala hal tentang penjualan

Banyak orang salah langkah, mereka hanya ingin tahu perihal:

Bagaimana agar jualan laris manis?

Bagaimana agar produknya laku keras?

Bagaimana omsetnya naik drastis?

...dan sejenisnya

Itu gak salah, tapi bakal jadi masalah, jika kita gak punya mindet yang benar tentang jualan.

Mindset jualan ini Saya namakan dengan istilah AQIDAH JUALAN.

Dulu, pas Anda belajar agama, pastinya Anda belajar tentang apa itu Aqidah, kan?

Bahasan itu biasanya dibahas di awal-awal. Kenapa? Karena ini bicara soal cara main hidup.

Saya mulai mendalami apa itu Aqidah saat sejak 10 tahun lalu, tepatnya tahun 2007.

Aqidah Islam adalah iman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul-Nya, hari Kiamat dan iman terhadap qadla-qadar baik atau buruknya datang dari Allah Swt.

Iman adalah tashdiq al-jazim (membenarkan sesuatu dengan pasti) yang sesuai dengan kenyataan, serta berdasarkan bukti dan dalil. Apabila pembenaran ini tidak berdasarkan dalil, maka ia tidak dapat disebut sebagai iman. Sebab, di dalamnya tidak terdapat unsur kepastian. Begitu pula pembenaran tidak akan mencapai tingkat pasti kecuali jika ia ditetapkan dengan dalil yang qath’iy (pasti).

Detail soal pembahasan Aqidah, Anda ngaji aja. Oke? Hehe

Bagaimana dengan AQIDAH JUALAN?

Saya punya 3 hukum yang mesti kawan-kawan ingat dan catat.

Hukum #1:
"Rezeki datanya dari Allah, bukan dari Pembeli..."

Hukum #2:
"Yang menggerakan hari orang lain beli ke kita adalah Allah, bukan Penjual..."

Hukum #3:
"Cara terbaik melariskan jualan kita adalah Tembak Servernya Langsung, yakni Allah..."

Makanya, jualannya harus jujur.

“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah bersabda:
“Para pedagang adalah tukang maksiat”.

Diantara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”.

Rasulullah menjawab:
"Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad).

“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi).

Apapun strateginya, apapun tekniknya, apapun caranya, selama itu HALAL, silakan LAKUKAN SEGILA MUNGKIN!

AQIDAH JUALAN berarti bagaimana mindset dan pikiran kita menyikapi penjualan.

Jadi, jangan tanya lagi apa rahasia sukses, apa staregi laris, apa teknik closing efektif, dan sejenisnya, sebelum memiliki AQIDAH JUALAN yang bener.

Kalau udah gini ceritanya, untuk naikin omset, agar laris manis, supaya laku keras, deketin diri terus ke Sang Pemberi Rezeki, Allah subhanahu wa ta'ala...

Omset target 1 Miliar? Beranikan diri sedekah 100 juta, minimal 2,5% dari target, yakni Rp 25 Juta.

Begitulah cara mainnya.

Sekadar share, sebelum ditutup, saat Saya mau launch produk, Saya biasanya "nyimpen" dulu di bank langit (baca: sedekah) sejumlah 2,5% dari target

Misal, target pengen dapat income 500 juta per bulan, maka Saya sedekahin tuh Rp 12.500.000. Minimal ya, minimal.

Kalau mau lebih KEREN lagi, mainin di angka 10% nya, misalkan Rp 50 Juta.

Kalau mau lebih "GENDENG" lagi, mainin di angka 50%, misalkan Rp 100 Juta. Ini emang GILA, mainnya adalah KEYAKINAN.

Alhamdulillah, Saya udah nyobain semuanya. Hasilnya: TOKCER!

Ini bukan berarti niatnya supaya rezekinya banyak ya, tapi lebih kepada cara main dan pembuktian kita pada AQIDAH JUALAN yang kita yakini...
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa hadir dalam jual-beli. Maka iringilah jual-belimu dengan banyak bersedekah” (HR. Tirmidzi).

"Semoga Bermanfaat" :sweat_smile:







Senin, 30 April 2018

"Aku kuat karena aku tahu kelemahanku...".

Image result for sTRONG

"Aku kuat karena aku tahu kelemahanku...".

Sepintas tulisannya biasa aja, tapi kalau dicermati lebih dalam, ada pesan tersirat yang bisa diambil.

Ya, seseorang akan jadi makin kuat & hebat jika tahu kelemahannya.

Banyak orang di dunia, mereka hanya tahu kekuatan dirinya saja, tanpa pernah mencari tahu kelemahannya. Padahal, kalau benar-benar ingin jadi orang hebat, kita pun harus berusaha keras menggali dan menyadari kekurangan kita.

"Lho kang, bukannya kita harus fokus ke kekuatan?"

Yes, memang. Tapi bukan berarti mengabaikan kelemahan.

Kita harus berusaha mencari tahu kelemahan kita agar kelemahan tersebut bisa diisi oleh kehadiran seseorang, entah itu pasangan, partner, atau tim kita.

Saya pribadi punya banyak kelemahan. Dan Saya bersyukur karena Saya menyadari hal itu.

Karenanya, di setiap bisnis yang Saya bangun, selalu ada partner dan tim bisnis yang membersamai. Dan sudah dipastikan, keberadaan mereka akan mengisi sisi lemah (kelemahan) Saya.

Maka saran Saya, dalam mencari partner bisnis, carilah yang "terbalik". Maksudnya?

Terbalik kepribadiannya.
Terbalik kemampuannya.

Disinilah fungsinya bersinergi.

Kelemahan Anda akan ditutup oleh kekuatan partner Anda. Sementara kekuatan Anda akan menutupi kelemahan partner Anda. Kebayang?

Yang satu ngotot, yang satu nyantai. Yang satu ngegas, yang satu ngerem. Yang satu jago jualan, yang satu jago produksi.

Pokoknya, saling mengisi dan melengkapi.

Hayo, sekarang cek lagi, apakah partner Anda sudah begitu?

Termasuk, pertanyaan sebaliknya, apakah keberadaan Anda sudah menutupi kelemahan partner Anda?

Apapun jawabannya, semoga bisnis Anda bisa langgeng dan manfaat buat banyak orang ya!

Semoga kita semua bisa dipertemukan dengan partner terbaik pilhan-Nya. Aaamiin...

Minggu, 29 April 2018

MUSTAHIL ( LOGIKA MANUSIA )




Pernah merasa seolah keinginanmu mustahil (gak mungkin) tercapai?

Misal, punya keinginan untuk memiliki mobil dan rumah tanpa riba, sementara penghasilan per bulan gak seberapa.

Atau, punya keingnan untuk melunasi semua kerugian dan hutang miliaran, sementara penghasilan masih pas-pasan.

Alhamdulillah, Saya pernah mengalami kondisi seperti itu. Berat, sungguh berat.

Sampai akhirnya Saya benar-benar sadar, Allah benar-benar Maha Besar, bukan hanya sebatas pada ungkapan lisan, tapi bukti iman.

3 episode kemustahilan yang terjadi pada Saya, setidaknya menjadi bukti bahwa Allah Maha Berkehendak atas segala hal.

Pertama, Bangkrut. Rugi miliaran. Nanggung hutang hampir 8 miliar.

Saya pun bingung dan frustasi menghadapinya. Terlebih penghasilan setiap bualn gak jelas berapa jumlahnya. Ahh.

Tapi sekarang, Saya berhasil menyelesaikan episode ini. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Kedua, Sakit. Kritis dan koma. Divonis akan meninggal.

Saya pun berada di ambang kematian. Semua keluarga prihatin dan bersedih. Dokter pun memprediksi 80% akan lewat.

Tapi sekarang, Saya berhasil melewati episode ini. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Ketiga, Sembuh. Kembali pulih. 100%.

Disaat dokter memprediksi proses pemulihan akan berlangsung 2-3 tahun, tapi sekarang, kurang dari 2 tahun, Saya bisa kembali sehat 100%. Gak harus menunggu waktu selama itu. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Setidaknya, itulah 3 episode kemutatahilan yang Saya lewati.

Menguatkan keimanan.
Mengokohkan tauhid.
Mendekekatkan diri pada-Nya.

Kawan,

Tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.

Tidak mustahil bagi Allah untuk membolak-balikkan hidupmu.

Tidak jadi soal bagi Allah untuk menghadirkan impian terhidang dalam kenyataan.

Sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk dilakukan.

Jika Allah berkehendak untuk terjadi, maka terjadilah. Kun Fayakun...

Masa depan bukan hanya milik mereka yang kaya harta.

Masa depan bukan hanya milik mereka yang keluarganya baik-baik saja.

Masa depan bukan hanya milik mereka yang tak pernah berbuat dosa.

Masa depan adalah milik kita semua, selama nafas masih ada dan jiwa masih menempel pada raga, serta yakin akan kuasa-Nya.

Ya, masa depan itu milik mereka yang percaya penuh kepada Tuhannya.

Karena kepercayaan itulah yang akan menggerakkan kita untuk berdoa segenap jiwa raga, beribadah tanpa tunduk pada dunia, dan berusaha dengan sekuat tenaga.

Buatlah Allah mencintaimu dan mengistimewakanmu, karena Engkau pun melakukan hal yang sama pada-Nya.

Engkau meletakkan-Nya diatas segalanya.

Buatlah penduduk langit ikut mencintaimu karena Rabb pun mencintaimu.

Buatlah malaikat berdoa segala hal yang baik untukmu agar Allah kabulkan semua inginmu.

Percayalah Allah akan mengabulkan semua inginmu asalkan itu semua tak bertentangan dengan aturan-Nya.

Kuncinya?
Sabar, tawakkal, dan istiqomah.

Tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.

Percayalah, semua yang baik akan datang pada waktunya.

Tak pernah lebih cepat atau lebih lama.

Tak pernah berbalik arah untuk menjauhi.

Allahku Maha Baik. ✍

Sabtu, 28 April 2018

INILAH HARI YANG MEMBAHAGIAKAN ITU



Hari itu.., satu demi satu mereka telah sampai di sebuah kota. Mengharu biru bercampur bahagia tersebab imannya yang menggerak, jiwanya yang tulus, kekeluargaannya yang terikat kuat, keyakinannya yang mengokoh dengan tanpa lelah.

 Dengan perbekalan secukupnya bahkan minim, ada yang berangkat dari tempat tinggalnya bersendirian, bersama pasangan, berkafilah kecil atau berombongan. Kerinduan akan berkumpul di kota ini mengalahkan segalanya.

 Mengalahkan lelahnya, penat perjalanannya, berat jarak yang dilaluinya. Yang dibayangkan dan dirasakan adalah betapa bahagianya bisa berkumpul dan berhimpun di sebuah tempat, dalam satu pemahaman yang kokoh dan untuk mewujudkan cita-cita besar.

Kota itu adalah Madinah. Tempat berkumpulnya para Muhajirin (orang-orang yang hijrah). Kebahagiaan bertemu kembali bersama orang-orang yang berhijrah (muhajirin) juga kebahagiaan mereka mendapatkan saudara baru yang sudah menetap di kota Madinah yang sama-sama dalam satu jalan, satu pemahaman dan satu cita-cita. Yaitu kaum Anshar.

Perjalanan untuk sampai ke kota ini tidaklah mulus, untuk sampai ke Madinah ada banyak hal yang dikorbankan dan yang ditinggalkan. Sebagaimana Abu Salamah akhirnya harus meningalkan keluarganya. 

Ada juga yang fokus menyibukkan diri menyiapkan bekal keberangkatan keluarganya seperti yang dilakukan oleh Asma Binti Abu Bakar. Ada banyak diantara mereka setibanya di kota ini (Madinah) mereka memulainya dari TITIK NOL seperti Sahabat Suhaib Ar-rumi, lelaki miskin pendatang di Kota Makkah yang kemudian memulai usaha dan cukup sukses namun demi hijrahnya ia tinggalkan tanpa sisa karena hartanya 'disita' oleh penguasa Quraisy saat itu. 

Jangankan Suhaib Ar-Rumi yang bukan orang Mekah, Abdurrahman bin Auf RA saja peniaga penduduk Mekah harus siap untuk memulai dari titik nol setibanya di Kota Madinah.

Ya, ini karena pilihan. Tak ada sedikitpun bersirat kekhawatiran, wajah kesedihan atau ekspresi tanpa pengharapan. Yang ada adalah kuatnya tekad, yakinnya akan janji Allah, penyandarannya yang total pada-Nya, apa yang dilaluinya ia-nya yakin karena langkahnya tidaklah diayunkan dalam kesendirian tapi sudah muncul rasa 'asy-syu'uur bimuroqobatillah' (selalu dibersamai-Nya). 

Semua rasa jiwa itu berkumpul dan kemudian jiwa-jiwa mereka pun dikumpulkan oleh KAsih Sayang-Nya. Bersama dengan guru-guru mereka, murobbi-murobbi merekka, kawan-kawan seperjuangan dan berkumpul bersama Rasulullaah SAW. Duuhh... betaapa bahagiaanya.

Dan yang ini saya benar-benar tak bisa membayangkan... ketika semua muhajirin sudah berkumpul, bertemu dan kemudian bersama penduduk Madinah menanti saat-saat kedatangan kafilah paling mulia; Baginda Rasulullah SAW bersama sahabat paling dicintainya Abu Bakar As-Shiddiq RA.
Thala'al badru 'alaynaa - Min Tsaniyyatil wadaaa. Wa jabas syukru 'alaynaa - Maa da'aa lillaahi daaa
...
Kawan-kawan. Kita tidaklah makhluk semulia para sahabat baik yang Muhajirin maupun yang Anshar. Jauuh sekali. Kita ini kumpulan orang-orang yang terus ingin menjadi baik dan semoga terus ditugasi Allah untuk jadi pewasilah kebaikan kepada sebanyak-banyak orang. Kita adalah Muhajirin di masa ini yang terus saling menguatkan langkah ini dan saling bergandengan tangan meniti jalan Ridho-Nya.

So, bisa berkumpul bersama adalah saat-saat paling agung dan paling membahagiakan kita. Bukan saja bisa berbagi dari kisah masing-masing tentang keber-hijrahan kita dari ragam kejahiliyahan, jatuh bangunnya menyusuri jalan hidayah/jalan hijrah atau cerita tentang menumbangkan berhala semasa sebelum hijrah dan kisah-kisah 'aneh' dari bentuk-bentuk pertolongan-Nya.

Tapi lebih dari itu semua. Meguatkan pemahaman akan makna hidup, makna keberhambaan diri, dan menjadi titik tolak menuju fase pengokohan tim kita, pengokohan kebersamaan, penguatan pasangan hidup, keluarga (anak/istri/suami) dan kekeluargaan kita, pengokohan kabilah-kabilah, menata manajerial kita, dan tentu saja.. ada banyak para muhajirin yang secara financial memulai di titik awaal bahkan titik minus maka kita rumuskan penguatan itu kita bangkit bersama, kita ciptakan pasarnya.

Dan yang lebih utama lagi adalah kita sedang menyiapkan diri dan generasi selanjutnya menuju generasi berkah, membangun kampung tauhid, semoga ini jadi bagian dari cita-cita para pendahulu kita membangun peradaban Islam. Dan menyiapkan bekal sebagai syuhada ...sebagai employee of Allah untuk bisa berkumpul seluruhnya ketemu Allah di Surga.

Dan begitulah yang dilakukan Rasulullah SAW bersama para sahabat RA ketika sejak awal berada di kota ini yang sekaligus sejak inilah kota ini berjuluk MADINAH.

Jumat, 27 April 2018

Mau Sukses??? JANGAN BAPER!!!!!


Jadi gini, seperti yang sering Saya katakan, kalau mau sukses membangun bisnis di jaman now, apalagi di era digital dan maraknya penggunaan media sosial, maka salah satu kunci keberhasilannya adalah satu, yakni JANGAN BAPER.

Ya, kita gak boleh baper sama omongan, cibiran, dan nyinyiran orang. Sikap cuek sangat diperlukan untuk menangkal hal buruk tersebut.

By the way, Saya ngomong begini bukan karena so bijak. Justru, alasan ngasih wejangan begini karena saya pribadi sering dinyinyir dan dicibir sama orang. Saking seringnya, udah kebal. Gak gefek. hehe :fire:

Bayangin aja....

Ngajarin orang, dikatain sotoy lah...
Sharing tiap hari, disangka modus lah...
Bangun bisnis banyak, dikira rakus lah...
Jualan affiliate, dicap ngelacur diri lah..
Ngadain event gratisan, dicurigain abis lah...
Buat event berbayar, dituduh jual ilmu lah...

...dan lain-lain.

Ughhh! Banyak banget. Saking banyaknya, sampe lupa apa aja. :see_no_evil:

Ya, itulah yang sering Saya rasakan.... mungkin juga Anda.

Mereka hanya bisa meihat apa yang terlihat. Maksudnya?

Coba perhatikan fenonena gunung es.

Seperti yang mungkin Anda tahu, yang muncul ke permukaan cuma dikit. Bener gak? Dan itulah yang terlihat oleh mata telanjang. Sementara bagian bawahnya, sangat besar. Dan itu tidak terlihat di permukaan. Kebayang?

Begitu pula dengan apa yang sedang kita lakukan & perjuangkan sekarang...

Yang orang lihat adalah kita jualan, mereka gak lihat apa niat kita di belakangnya..

Yang orang lihat adalah kita bisnis, mereka gak lihat apa niat kita di belakangnya...

Kita jualan gila-gilaan, karena pengen terbebas dari riba. Itu yang mereka gak lihat...

Kita bisnis siang & malam, karena pengen bermanfaat buat banyak orang. Itu yang mereka gak lihat...

Ya, bisa jadi yang mereka lihat dari kita hanya sekadar uang, uang, dan uang. Seakan-akan, kita ini mata duitan, tiap hari mikirnya cuma duiiiiiiiiiit mulu. Bener gak? Naudzubillahi min dzaaliik...

Sekali lagi, yang mereka lihat adalah sesuatu yang nampak di permukaan, yakni uang. Sementara mereka tidak bisa melihat sesuatu yang ada di bawahnya. Apa itu? NIAT TERSELUBUNG kita.

Mereka gak mengerti sanad berpikir kita...

Kalau jualannya rajin, maka uangnya bisa banyak. Kalau uangnya banyak, kan sedekahnya bisa banyak. Kalau sedekahnya banyak, kan ibadahnya bisa totalitas. Kalau ibadahnya totalitas, kan Allah makin sayang. Kalau Allah udah sayang, Allah akan ridho. Kalau Allah udah ridho, itulah kebahagaian terbesar hidup kita. Bonusnya adalah surga. Bukankah demikian yang kita inginkan?

Ya, dalam melakukan sesuatu, niatnya harus lurus, bener, besar, dan luas. Harus sampe ke Allah...

Nah, niat terselubung itu, mereka (tukang nyinyir) gak akan tahu. Lagian, ngapain juga ngasih tahu. Cukup Allah saja yang tahu. Minta sama Allah agar dikuatkan dan bisa istiqomah dalam kebaikan.

Ingat, mereka gak tahu dan gak bisa ngelihat sesuatu di bawah permukaan... niat kita.

Maka, selain jangan baperan, penting buat kita untuk senantiasa menjaga niat ini agar tetap lurus, bener, besar, dan luas. Kalau udah gini ceritanya, cibiran orang emang gue pikirin. Gampangnya, gw ngelakuin ini bukan untuk lo!

Dan pesan untuk kita semua, jangan juga terjebak dalam aktivitas nyinyir-menyinyir ini, apalagi sampai menghardik dan mengecap orang lain salah. Ingat, dosa kita banyak. Banyakin istighfar aja. Coba pindahin waktu nyinyirnya ke sesuatu yang positif. Jangan merasa paling mulia. Bisa jadi orang yang kita nyinyir itu ibadahnya lebih taat ketimbang kita. Dan bisa jadi orang yang kita nyinyir itu kedudukannya di sisi Allah lebih mulia dibandingkan kita.

Stop baper. Stop nyinyir. Dan teruslah memperbaiki diri....

Rabu, 25 April 2018

DAHSYAT !!!!! *MU’JIZAT MERAWAT ORANG TUA*




uang bisa dicari,ilmu bisa digali,

*tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang lagi,*

Ketika anak kita menemukan jodohnya, mendapatkan wanita cantik yg berhasil merebut seluruh hatinya, tak jarang orang yg pertama menjadi musuh si Anak adalah orang tuanya sendiri.

Orang tua yg semula begitu mulia, mendadak terasa menjadi sangat cerewet, dan menjadi sumber masalah rumah tangga. Apalagi bila si anak (laki-laki) tak berhasil menyatukan hati istrinya dg ibundanya.

Anehnya anak-anak yg merawat orang tuanya sampai wafat, kebanyakan di cintai Allah, hal itu tercermin dlm karir hidupnya di Dunia, dan mrk cenderung menjadi orang yg sukses.

*Mu’jizat Orang Tua, dpt kita temukan dlm sejarah hidup seorang sahabat di bawah ini:*
–o0o–
Ketika ibu dari Iyas bin Muawiyah wafat, Iyas meneteskan air mata tanpa meratap, lalu beliau ditanya seorang sahabat ttg sebab tangisannya,

Jawabnya, “Allah bukakan untukku bbrp pintu untuk masuk surga, skrg, satu pintu telah ditutup.”

Begitulah, orangtua adalah pintu surga, bahkan pintu yg paling tengah di antara pintu-pintu yg lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“ *ORANG TUA adalah PINTU SURGA Yg PALING TENGAH*, terserah kamu, hendak kamu terlantarkan ia, atau kamu hendak menjaganya.”
(HR Tirmidzi)

Al-Qadhi berkata, ” Maksud pintu surga yg plg tengah adalah pintu yg *PALING BAGUS dan PALING TINGGI*.

Dg kata lain, sebaik-baik sarana yg bisa mengantarkan seseorang ke dlm surga dan meraih derajat yg tinggi adalah dg mentaati orangtua dan menjaganya.”

Bersyukurlah jika kita masih memiliki orangtua, krn di depan kita masih ada pintu surga yg masih terbuka lebar.

Terlebih bila orangtua telah berusia lanjut.

Dlm kondisi tak berdaya, atau mungkin sudah pelupa, pikun dan terkesan cerewet,

atau tak mampu lagi merawat dan menjaga dirinya sendiri, persis spt bayi yg baru lahir.

*SUNGGUH TERLALU, ORANG YANG MENDAPATKAN ORANG TUANYA BERUSIA LANJUT, TAPI IA TIDAK MASUK SURGA, PADAHAL KESEMPATAN BEGITU MUDAH BAGINYA*.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sungguh celaka… sungguh celaka… sungguh celaka..”,

lalu Seseorang bertanya “Siapakah itu wahai Rasulullah?”
Beliau bersabda, “Yakni orang yg mendapatkan salah satu orang tuanya, atau kedua orang tuanya berusia lanjut, namun ia tidak juga bisa masuk surga.”
(HR Muslim)

Ia tidak masuk surga krn tak berbakti, tdk mentaati perintahnya, tdk berusaha membuat senang hatinya, tdk meringankan kesusahannya, tdk menjaga kata-katanya, dan tdk merawatnya saat mrk tak lagi mampu hidup mandiri.

*SAATNYA BERKACA DIRI, SUDAHKAH LAYAK KITA dsb SEBAGAI ANAK Yg BERBAKTI ? SUDAHKAH LAYAK KITA MEMASUKI PINTU SURGA Yg PALING TENGAH ?*

Nasihat ini baik kita sampaikan kpd anak-anak kita.. Juga pengingat bagi saya..
Astaghfirullah 3 X
Wallahu 'a'lamu bishawab.@

Selasa, 24 April 2018

HIDUP ITU MEMANG HARUS REALISTIS..

Image result for realistis

Pernah membaca sebuah headline koran pagi saya tidak lagi terkejut: RIBUAN SARJANA MELAMAR JADI DRIVER GOJEK!

apa salah? Enggak tuh..
apa gengsi? Sudah mau 2017 makan gengsi ya mati..
kerjaan halal kok, lakukan saja walau harus berpanas ria wira-wiri di tengah kota..

Ada sebagian orang yang berfikir kuliah adalah jalan lurus tanpa liku-liku untuk meraih pekerjaan yang mapan. Jadi mahasiswa begitu bangga, orang tua pun berharap anaknya segera dapat kerja, berdasi dan wangi.. berangkat pagi pulang malam hari, tiap awal bulan wajah cerah menerima gaji.

Padahaaal.. dalam perjalanannya hati tidak bisa dibohongi, berapa banyak yang kuliah hanya untuk mengejar nilai dan ijazah, bukan mengejar ilmu. Pokoknya yang penting lulus dulu, soal kerjaan bisa belakangan.. kepepetnya ya jualan! Hehe

Namun banyak yang sekarang sudah jualan walau belum lulus dari kuliah, mereka bergerak lebih cepat ketika teman-teman di kampusnya masih asyik pacaran dan nongkrong saja..

Apakah berbisnis harus sesuai bidang ilmu?
Eh ternyata enggak tuuu..

Waktu jadi tamu di Kick Andy Oktober 2011 lalu, saya dan 3 orang lainnya dibredel oleh Andy F. Noya karena punya usaha yang beda dengan latar belakangnya..
ada yang lulusan Geodesi ITB jualan busana muslim
Ada yang lulusan Ekonomi UNS jualan Boneka.
Ada yang lulusan teknik informatika jualan pecel lele..
Saya sendiri lulusan Geografi Pengembangan Wilayah UGM jualan souvenir dan kuliner..

Salah? Enggak ternyata.. jalan halal kok!
Di kemudian hari saya ketemu orang-orang dari beragam bidang ilmu yang akhirnya berwirausaha dengan beda ilmu waktu kuliahnya..

Ada kawan saya seorang dokter yang memilih tidak praktek dan jadi pebisnis property..
Ada arsitek dari UGM yang malah jadi MC dan penghibur dengan band pengiringnya..
Ada lulusan teknik industri yang memilih jualan roti..
Atau sarjana hukum yang berbisnis rentalan mobil, disebelahnya kantor notaris kawan kuliahnya..
ada lulusan teknik sipil yang malah membuka bengkel..

Salah? Enggaak tuh!
Kadang kalau soal rejeki gak lagi mikir "ikuti passionmu!" ... tapi jadi "ada duitnya enggak disitu?"

Buat mahasiswa mulailah cari peluang dari sekarang..
Gak usah gengsi! makan gengsi hanya menyiksa diri sendiri..

Dan tetep, aturan dasar harus diikuti, carilah hanya REJEKI HALAL..

Yang halal akan membawa keberkahan, keselamatan, dan ketenangan..

Yang haram akan membawa pada kegelisahan, kecelakaan, dan kehancuran..

Ingat, tidak seterusnya bisa bersandar pada papa mama dan ayah bunda! Mereka ada jatah hidup yang waktunya akan habis meninggalkanmu selamanya..

Gitu yaa..