Rabu, 09 Mei 2018

ANAK BANGSA PUTUS ASA ; BENCANA

Hasil gambar untuk Anak bangsa

Kita terkadang naif dalam melihat jiwa manusia. Kita selalu melihat manusia sebagai insan transaksional yang selalu berfikir tukar benefit, padahal didalam diri manusia, ada sifat natural yang luar biasa energinya : PENGORBANAN.

Manusia itu punya sifat berkorban untuk sesuatu yang menurutnya benar.

Seorang ayah rela berkorban untuk memastikan hidup keluarganya berjalan baik. Padahal belum tentu istri dan anak-anaknya mengapresiasi dengan pantas. Inilah software berkorban manusia.

Seorang ibu rela berkorban kurang tidur agar anaknya tersusui dengan baik. Padahal belum jelas apakah si anak akan berbakti atau tidak. Inilah sifat natural martir manusia.

Seorang karyawan rela berkorban waktu istirahat untuk memastikan perusahaannya berada pada layanan prima. Jauh diatas gaji yang diterimanya. Padahal belum tentu perusahaan bisa membalas pengorbanan sang karyawan dengan layak. Inilah sifat martir manusia. Aneh, tapi nyata.

Begitu juga, ada anak bangsa yang siap berkorban agar negeri ini kembali berdaya, pemerintah bekerja efektif mendistribusikan kesejahteraan dan membangun ekosistem yang sehat agar "mudah kenyang".

Mereka siap berkorban untuk negeri, padahal belum jelas juga apresiasi negeri untuk mereka. Mereka terdorong atas sifat MARTIR yang tersemai kuat didiri mereka.

Begitu kita membahas mereka yang siap berkorban ini, kita selalu merasa bahwa manusia-manusia yang siap berkorban ini hanya ada di negeri dongeng. Padahal mereka ada. Mereka yang siap berkorban itu ada disekitar kita. Mereka yang ingin punya niat baik untuk negeri itu ada di sekitaran lingkungan kita.

Para manusia dengan jiwa MARTIR ini adalah potensi negeri. Mereka siap menempuh jalan sukar, sepi, penuh peluh, kehilangan masa muda, kehilangan waktu bermain, untuk memberikan yang terbaik bagi negeri dan bangsanya.

Yang harus dijaga oleh kita semua adalah menjaga para MARTIR ini agar tetap terus memiliki harapan. Jangan sampai mereka putus asa.

Rumitnya jalur perpolitikan negeri yang penuh kepentingan dan sponsor oportunis, terkadang membuat para MARTIR ini putus asa.

Sukarnya memperbaiki keadaan negeri ini terkadang membawa para MARTIR ini menuju kebuntuan jalan perjuangan. Mereka merasa jalan perbaikan itu mustahil dan tidak mungkin. Dan ujungnya, mereka berputus asa.

Jiwa MARTIR yang frustasi ini.... akan mencari jalan pintas diluar nalar. Jalan pendek. Jalan imajinasi yang sesat. Disinilah bahayanya.

Maka... ketika anak bangsa putus asa, disitulah benih kejahatan menyeruak, lahirlah perbuatan menyimpang sesat yang merugikan banyak orang.

*****

Pada saat pengukuhan organisasi Serikat Saudagar Nusantara (SSN) Daerah di Medan, Saya dengan tegas menjelaskan fungsi ketiga dari ORGANISASI SSN ; kita harus menjadi wadah KARANTINA untuk mereka yang siap bekerja berkorban untuk negeri.

Anak bangsa yang mau bekerja dan berkorban untuk negeri itu sedikit. Mereka kesepian. Dianggap aneh oleh masyarakat. Mikirin diri sendiri belum tuntas, tetapi mereka turun memikirkan bangsa. Mirip seperti Tjokro, mirip seperti Soekarno, yang memilih jalan perjuangan yang sepi dan terjal.

Saya menganalogikan para MARTIR ini seperti MUTAN yang DNA nya menyimpang. Mereka adalah orang-orang yang memilih berbuat untuk orang lain, dan dirinya nomor 10. Aneh memang.

Didalam film X-Men, para mutant ini tersingkirkan, stress, dianggap ancaman bagi manusia, tidak layak dapat tempat, hingga seorang Mutan yang bisa menembus fikiran semua Mutant... Prof Xavier... mengumpulkan semua Mutant dalam Xavier School. Prof Xavier menggunakan cerebro untuk mengajak semua mutan diseluruh dunia. Diseru... untuk terwadahi dengan baik.

Para Mutant dikarantina, disekolahkan, diwadahi, diedukasi, dan DIBERI HARAPAN.

Iya... MEREKA DIBERI HARAPAN bahwa suatu saat, kehidupan manusia akan membutuhkan bantuan MUTANT. Suatu saat manusia akan membutuhkan para mutan untuk membasmi kejahatan. Suatu saat, mutan dan manusia akan hidup berdampingan tanpa konflik.

Prof Xavier berhasil memberikan mereka HARAPAN, bahwa ada jalan perjuangan agar bisa hidup berdampingan dengan manusia. Disinilah JALAN HARAPAN itu dibentang Prof Xavier. 

Sementara para mutan yang PUTUS ASA, merasa tidak mungkin mereka bisa hidup berdampingan dengan manusia. Mereka memilih jalan gelap bersama Magneto. Mereka malah MENEROR kehidupan manusia. Mereka MENGHARAMKAN jalan yang dipilih Prof Xavier.

"Kamu lemah Xavier, memilih jalan kooperatif dengan manusia brengsek, harusnya kita perangin manusia selagi bisa, gempur mereka dengan kekerasan, selagi mereka lemah"

Namun Xavier tetap dalam keyakinannya..

"Ada JALAN DAMAI agar kita bisa hidup berdampingan dengan Manusia, tobatlah wahai Magneto..."

Kembali ke fungsi serikat saudagar nusantara, disinilah kami ingin mengarantina energi juang anak bangsa. Bahwa HARAPAN MEMPERBAIKI bangsa lewat jalur PERJUANGAN EKONOMI itu adalah niscaya.

Ada ruang berkorban waktu untuk menjadi Relawan Nusantara Berdaya, program mentoring bisnis pekanan.

Ada ruang berkorban energi untuk menjadi mentor keterampilan bisnis tertentu di forum-forum yang diselenggarakan.

Ada ruang aktualisasi untuk menjadi anak muda yang bermakna. 

Suatu saat, seorang ibu akan mudah memberi makan anaknya.

Suatu hari, seorang ayah dapat menyekolahkan anaknya ditempat terbaik.

Suatu hari, seorang anak muda akan mudah mencari kerja.

Suatu hari, negeri ini akan memiliki APBN 50.000T per tahun tanpa hutang.

Di SERIKAT SAUDAGAR NUSANTARA, kami merawat harapan, mengelola harapan, melestarikan harapan, agar tetap menyala di hati anak bangsa.

*****

Jika boleh memilih tokoh Marvel, ijinkan Saya menjadi Prof Xavier, yang akan terus menyeru seluruh MUTAN MARTIR, agar jangan kehilangan harapan dan mengambil langkah bodoh.

Jika ruang politik praktis hari ini adalah ruang sempit tanpa celah, kita masih punya ruang luas di medan grassroot. Membantu rakyat kelas bawah mencapai pengetahuan yang dibutuhkan. Membantu mereka mencapai kualitas ekonomi yang dibutuhkan.

Jika ruang Indonesia ini terlalu luas untuk Anda, kota dan kabupaten sedang membutuhkan tokoh muda lokal yang siap mengembangkan wilayahnya.

Jika jalan memperbaiki bangsa ini terlalu rumit untuk Anda, bergenggamanlah bersamaku, gapailah tanganku, mari terus jaga niat membangun negeri. Bersamamu... tidak ada yang rumit... bersamaku... kita akan jalani masa depan Emas Indonesia... masa depan hebat NUSANTARA... bersama-sama...

Tolong jangan putus asa... teruslah berharap... pada kebaikan yang akan hadir di negeri ini.