Rabu, 19 Oktober 2022

Hempaskan Rasa Putus Asamu dari Rezeki Allah Ganti Dg Sikap Optimisme


 Pernahkah kita saat sudah maksimal menjemput rezeki, tapi tidak sesuai yg diharapkan? 

Siapa yang menentukan bahwa rezeki itu sesuai harapan atau tidak? Kita kan? 

Padahal ukuran yang kita pakai adalah ukuran kita. Ukuran manusia yang serba terbatas. 

Allah yang menciptakan kita, tahu betul apa yang kita butuhkan. Rezeki yang diberiNya pun sesuai dengan kebutuhan, bukan sesuai keinginan kita. Jika rezeki yang kita terima tidak sesuai dengan harapan kita, karena kurang banyak, bukan itu yang ditunggu, atau bahkan diharap yang lain yang diberi lain, biasanya kita akan kecewa.

Lalu mengeluh " Ya Allah kok begini sih"

"Ya Allah,  aku udah kerja capek, tapi hanya segini yg didapat"

"Mana Ya Allah,  aku udah beribadah, ini,  itu tapi mana rezekiku gag ada yg ada masalah semkin bertubi tubi"

Dan berbagai macam keluhan lainnya. 

Apakah pantas kita kecewa pada Allah? Sesuatu yang buruk di mata kita belum tentu nantinya juga buruk. Hal-hal yang baik di mata kita belum tentu indah pada akhirnya. 

Karena banyak misteri masa depan yang kita tidak tahu sedangkan Allah tahu.

Rezeki yang datang, yang kita terima, setelah terlebih dahulu berusaha itulah yang terbaik bagi kita. 

Janganlah berputus asa dari rahmat Allah saat rezeki datang tak sesuai harapan, saat doa-doa seolah tak terkabul. Karena ada sesuatu dibalik semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. 

Yang terpenting jangan pernah putus asa menjemput Rezeki, optimis dan selalu berprasangka baik. 

Sebagaima firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 56 dan Az Zumar ayat 53, yang artinya:

“Ibrahim berkata, “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat”.” (Q.S. Al Hijr: 56).

“Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.”  (Q.S. Az Zumar: 53)

Dari kedua ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa Allah melarang kita untuk berputus asa, di mana sesungguhnya putus asa itu hanya ada bagi orang-orang sesat. Jadi, sebagai orang Islam kita harusnya tidaklah berputus asa karena kita bukan termasuk orang-orang yang tersesat selama masih mengaku Islam dan beriman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala

serta Rasul-Nya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Apapun itu intinya tetap IKHLAS, BERSYUKUR dan OPTIMIS  dengan ketentuan Allah lalu YAKIN,  Jauhi perasaan galau dan terpuruk. Memang kebaikan itu harus diupayakan dengan sungguh-sungguh.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar