Selasa, 26 Juni 2018

WASPADA, MONAS SEBENTAR LAGI TENGGELAM!

Hasil gambar untuk Monas

Jika anda nggak percaya dan anggap itu mustahil, boleh jadi anda kurang iman...hehehe...tapi beneran, anda boleh jadi bukan hanya kurang iman tapi tergolong kafir!

Naah lebih sadis lagi kan!

Iya, anda mungkin tergolong kafir dan siap-siap menerima azab karena menganggap air tak mungkin mencapai ketinggian, bukan cuma monas, bahkan tempat tertinggi di muka bumi kala itu. Kalau anda hidup di zaman Nabi Nuh a.s.

Coba duduk atau rebahan sebentar sambil bayangin peristiwa ini. Ada seorang lelaki yang hanya dibantu oleh sedikit orang karena mayoritas menganggap dia nggak waras, gila, tak rasional, tak logis, pembual atau penebar hoax kalau hidup zaman now.

Apa yang dilakukannya? Apa yang disampaikannya?

Pria ini membuat kapal yang sangat besar karena meyakini bahwa dunia akan tenggelam. Bukan hanya itu, ia membuat kapal tersebut diatas gunung.

Pantesan diketawain, dicemooh, dianggap fiktif dan diperolok. Jelas pernyataannya nggak masuk akal. Air dari mana yang bisa menenggelamkan bumi? Bagaimana caranya menurunkan kapal besar dari atas gunung? Serta berbagai komentar mayoritas manusia saat itu.

Nggak kebayang, narasi yang beliau bangun itu bukan setahun dua tahun tapi ratusan tahun. Selain itu membangun kapal besar bukan pekerjaan sebentar, dan selama itulah nabi Nuh a.s menerima cemoohan.

Tapi orang yang imannya teguh memang berbeda. Mereka berpegang pada sumber kebenaran tertinggi dari Yang Maha Tinggi, sehingga tak ada sedikitpun ruang kosong tempat keraguan hadir didalamnya.

Nalar sudah tak menjadi rujukan utama, karena wahyu bersifat absolut tanpa perlu disulut pembenaran otak dan mulut.

Wajarnya kapal yang menghampiri air bukan sebaliknya.

Logikanya air laut saja tak bisa membanjiri seluruh bumi, lalu air dari mana lagi yang bisa menenggelamkan bumi.

Tapi, sang Nabi hanya terus bekerja. Hanya siapkan wadahnya. Meski ratusan tahun waktu untuk menebusnya. Entah berapa periode ganti presiden kalau di sini. Di negeri yang Indah ini.

Jadi, kalau berdasarkan wahyu disebutkan bahwa suatu saat nanti susah bayar zakat karena orang kaya semua, suatu saat nanti orang berlomba-lomba membangun gedung yang tinggi serta berbagai kabar kemakmuran lainnya,maka Gerakan Sadar Kaya meyakini sepenuh hati kalau itu akan terjadi dan membantu mewujudkan hal tersebut.

Kalau berdasarkan wahyu, bahwa fitnah-fitnah akan merajalela hingga munculnya Dajjal nanti. 

Ya sudah siap-siap saja. Jaga diri dan keluarga kita dari api neraka.

Kalau menurut wahyu, banyak orang yang berbantah-bantahan, mencemooh kebenaran dan lebih menyukai kemaksiatan, ya bertahan saja. Emang sudah musimnya.

Saya yakin banget nggak sampe ratusan tahun kok. Umur bumi juga sudah tua. Jadi sibukkan diri untuk menyambut wahyu lainnya. Wahyu yang lebih membangkitkan optimisme.

Bahwa bumi ini diwariskan untuk orang-orang bertakwa!

Bahwa kejayaan Islam akan tegak.

Bahwa bumi akan dipenuhi dengan keadilan.

Bahwa kemenangan yang nyata dan dijanjikan itu sudah dekat.

Siapkan saja wadah cita-cita anda setinggi-tingginya, buat saja kapal rezeki anda untuk berlayar menuju pulau impian. Insya Allah banjir rezeki akan menghampiri bahtera yang anda bangun.

Tapi, kabar terakhir membuktikan bahwa kapal Nabi Nuh dibuat dari kayu jati yang hanya tumbuh di pulau Jawa. Dan kalau diperhatikan, negara yang paling banyak pulaunya karena pernah ada banjir besar cuma di Nusantara ini.

Jadi,,,wajar saja kalau gen pencemooh, penghujat kebenaran dan penghina Tuhan itu masih ada di negeri ini. Semoga mereka semua direndam banjir....banjir hidayah dan kemuliaan. Amiiien. Tenang, Monas sebentar lagi tenggelam itu adalah fiktif!

Senin, 25 Juni 2018

PARA PENGHINA TUHAN

Hasil gambar untuk Penghina tuhan

Ketika sebuah perusahaan gadget secara jor-joran mengkampanyekan keunggulan produknya, mereka habiskan banyak waktu, energi dan sumber daya untuk melahirkan sebuah produk terunggul dan tercanggih. Namun, terdapat seorang sales yang produktifitasnya berantakan, penjualan tidak pernah mencapai target serta banyak orang yang komplain terhadap sales ini. Maka perusahaan segera bergegas untuk menemukan apa sumber masalahnya.

Ternyata ditemukan bahwa sales ini sering mengeluhkan produk yang ia jual. Ia bahkan lebih sering menjelek-jelekkan produk perusahaan dimana ia bekerja kepada calon customer. Kondisi ini diperparah dengan seringnya ia membanding-bandingkan produk perusahaannya dengan perusahaan lain dan justru mengagung-agungkan produk kompetitor lain.

Cerita sampai disini dulu. Rehat sebentar sambil anda berpikir, jika anda pemilik perusahaan atau petinggi dari perusahaan tempat ia bekerja maka apa yang hendak anda lakukan?

Hehehe...suara mayoritas menyatakan bahwa orang tersebut layak dipecat, ada juga yang bilang diberikan sanksi tapi ada yang berpendapat untuk diberi teguran terlebih dahulu.

Anda tentu jengkel dengan orang semacam ini. Sudah digaji, tapi kok malah jelek-jelekan produk perusahaan. Padahal perusahaan anda sudah gencar beriklan di media bahwa kualitas produk anda adalah yang terbaik. Sungguh betapa kufurnya orang semacam ini. Makanya orang yang demikian layak menerima hal yang pahit sebagai konsekuensinya. Setujuuu?

Tapi faktanya banyak sekali di muka bumi manusia tipe seperti ini. Bahkan yang ia hina bukan sekadar perusahaan tapi ia rutin dan konsisten sebagai penghina Tuhan. Mau bukti?

Tuhan sudah klaim dan nyatakan di 'media' yang terpercaya berupa kitab suci bahwa DIA hendak menciptakan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Selanjutnya dikatakan dalam surat 95. At-Tin : 4

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,

Naah, ini berarti kualitas number wan. The best quality product. Dan Tuhan terang-terangan menyatakan hal tersebut.

Namun ketika manusia ada di muka bumi, silakan perhatikan saja. Berapa banyak yang mengeluhkan dirinya, berapa banyak yang justru jadi budak diatas bumi bukan sebagai khalifah, berapa banyak yang menganggap dirinya nggak mampu, nggak layak, nggak sanggup, nggak pantes, nggak bakat, nggak bisa, nggak cocok dan berbagai alasan lainnya ketika ditawarkan hal yang lebih baik untuk dirinya.

Diajak berubah hidup, bilangnya nggak sanggup
Diajak buka usaha, alesannya takut gagal dan nggak ada modal.
Dikasih modal, bilangnya nggak ada bakat.
Disuruh ikut seminar dan pelatihan untuk gali bakat dan potensi, alesannya mahal.
Dikasih pelatihan gratis, bilangnya sibuk banyak urusan.
Dikasih yang gampang, alesannya takut penipuan.
Dikasih yang terbukti dan teruji benar serta legal, bilangnya nggak cocok usaha.
Ditawari peluang bagus, alesan setengah mampus.

Tapi betah hidup sudah
Tapi betah malas-malasan
Tapi rajin menggunjing orang
Tapi ngeluh melulu nggak punya uang.

Ketika seseorang menghina manusia lain, ia pun telah menghina pencipta-Nya. Ketika mencibir, menjelek-jelekkan orang lain justru sebetulnya sedang mengancurkan dirinya sendiri. Karena ia sedang memakan bangkai orang yang dighibah olehnya.

Orang semacam inilah yang disebut sebagai PENGHINA TUHAN!

Ia menolak klaim Tuhan bahwa manusia sebagai ciptaan terbaik.
Ia meremehkan Tuhan seolah Tuhan nggak bisa mengubah hidupnya.
Ia kufur terhadap nikmat Tuhan karena menyia-nyiakan potensi dengan memperbanyak keluhan.
Ia lebih takut kepada atasan, majikan, bandrol harga, dibanding kepada Tuhan.
Maka wajar, hidupnya penuh derita. Masalah nggak selesai-selesai. Inilah dampak kekufuran, yakni azab yang pedih.

Azab itu bukan hanya gempa dan tsunami lho!

Keluarga sakit-sakitan itu juga termasuk, uang serba kurang, nggak bisa nikmatin waktu bersama keluarga, nggak ada kesempatan untuk khusuk ibadah, itu juga termasuk azab. Di tahannya segala bentuk nikmat dan diganti dengan kesengsaraan. Hayooo...yang sedang mengalami ini, segera bangkit dan sadar. Cukup mensyukuri nikmat Allah saja, maka nikmatnya akan ditambahkan kok. Ketika mengganti frame berpikir dalam bentuk syukur maka apa-apa yang terlihat tidak enak akan berubah menjadi bentuk kasih sayang Tuhan padanya. Sakit jadi penggugur dosa, kesulitan jadi sumber latihan yang menguatkan, masalah-masalah jadi inspirasi pembelajaran. Dan ia terus merasa dalam didikan Tuhannya.

Syukuri apapun yang sedang anda miliki, fokus pada rasa nikmatnya dan anda akan merasakan keberlimpahan yang besar.

Ingat, syukur adalah magnet terkuat untuk menarik segala kemakmuran! 

Maka jika sebuah bangsa yang isinya hanya ribut dan mengeluh, tak akan bisa menikmati berbagai kelebihan potensinya meskipun segala kekayaan alam tersimpan didalamnya. Inilah bangsa  penghina Tuhan!

Salam kemakmuran bangsa!

KEKUATAN di PAGI HARI

Hasil gambar untuk kekuatan pagi hari

Selain Sang Nabi ﷺ, kita tak harus selalu setuju pada seseorang, tapi kitapun senantiasa dapat mengambil pelajaran darinya.
.
Hal ini berlaku juga pada 'alim yang banyak dipuji namun juga punya pencaci, Taqiyyuddin ibn Taimiyah, rahimahullah. Memanglah beliau manusia, semestinya punya pendukung, dan wajar pula ada yang tak suka.
.
"Syaikhul Islam, semoga Allah merahmatinya", demikian Ibn Qayyim sang murid kesayangan bertutur, "Amat kami cintai. Tapi kebenaran lebih besar haknya untuk dicinta daripada beliau."
.
Para 'ulama panutan yang datang kemudian, antara lain Imam Adz Dzahabi yang juga muridnya sendiri, Ibn Rajab Al Hanbali, hingga Imam Ibn Hajar Al 'Asqalani telah menyampaikan catatan keras pada beliau. Ini utamanya tentang ternisbatkannya faham tajsim dan terlalu menggebunya beliau membantah kaum Rafidhah yang mengesankannya jatuh ke kutub seberang; mencederai martabat Ahli Bait Rasulillah ﷺ dalam kitabnya, Minhajus Sunnah fi Naqdhi Kalamisy Syi’ah wal Qadariyyah.
.
Entah karena tajamnya lisan-tulisan serta kurangnya penghargaan beliau pada para 'ulama pendahulu, atau bersebab dengki dari sebagian 'alim lain, dan atau paduan keduanya, membuat mahaguru ini berulangkali dipenjara dan menjalani hukuman para Sultan.
.
Menakjubkannya, tiap kali pula, di sela penjerujian itu, dia berangkat berjihad dengan gagah dan gigih di bawah panji penguasa yang menghukumnya.
.
Maka selain kerasnya pendirian dan tajamnya hujjah sang syaikh pada para lawan, perlu kita simak satu kisah langka yang dituturkan lagi oleh Ibn Qayyim Al Jauziyah.
.
Pada suatu hari, wafatlah salah seorang 'alim yang dengan fatwa dan aduannya beberapa kali membuat Ibn Taimiyah dipenjara. Maka Ibn Qayyim dengan lugu berkata, "Berbahagialah wahai guru, telah binasa musuhmu itu."
.
Tetiba sang guru bangkit dan berkata, "Ayo ikut aku!"
.
"Ke mana?", tanya Ibn Qayyim.
.
"Ke mana lagi? Tentu saja mengurus jenazahnya."
.
Dan dengan penuh kesungguhan Ibn Taimiyah memandikan, mengafani, menshalati, dan turut menguburkan orang yang pernah membuatnya sengsara itu.
.
"Kita pulang Syaikh?", ujar Ibn Qayyim di kala semua usai.
.
."Belum. Ada satu urusan lagi."
.
Ternyata, sang guru mengajaknya kembali ke rumah si mati, lalu berbicara dan menghibur keluarganya. Kepada mereka dia sampaikan santunan nafkah sembari berkata, "Mulai sekarang, jika kalian memiliki hajat dan keperluan sampaikanlah kepadaku. Aku akan berusaha sebaik-baiknya untuk memenuhi semua."
.
Di balik perseteruannya dengan nyaris semua pemuka madzhab pada zamannya, dia punya kemampuan membalas hal buruk dengan kebajikan. Dan pantaslah kalau dia pernah berkata, "Apa yang dilakukan musuh padaku? Jiwaku bebas merdeka. Dipenjara adalah rehatnya. Dibuang ke negeri jauh adalah tamasya. Dan dibunuh adalah bertemu Kekasih Tercinta."
.
Duhai, perilaku dan kata-kata itu pasti bersandar sebuah jiwa yang kukuh. Dari mana kekuatannya?
.
Adalah lelaki 'alim dari Harran yang tak sempat berrumahtangga ini selalu duduk di Masjid seusai shubuh untuk berdzikir, hingga mentari muncul dan waktu dhuha bermula. Itulah duduk senilai ziarah suci, dan itulah duduk yang lebih baik dari dunia beserta isi.
.
"Allahumma barik li ummati fi bukuriha", pinta Rasulullah ﷺ. "Ya Allah, limpahkan berkah bagi ummatku pada pagi-pagi mereka."

Minggu, 24 Juni 2018

SEBAIK-BAIK YANG DIKAJI




Setelah melalui penelitian yang cukup  panjang, para ilmuwan Geologi menyatakan bahwa langit dan bumi dulunya adalah satu padu. Akibat suatu reaksi tertentu yang dahsyat, terjadilah pemisahan seperti yang terjadi pada saat ini. 

Subhanallah! Siapakah gerangan yang memberitahu sang nabi yang ummi (buta huruf dan tidak bisa baca tulis) akan fakta ilmiah dan mukjizat yang mengagumkan ini? Dialah Allah SWT dalam firman-Nya:

Allah SWT berfirman:
"Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?"
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 30)

Ayat ini merupakan salah satu mukjizat dari Al Quran yang menawan. Bahkan dewasa ini cukup berpengaruh terhadap dunia Barat. Karena zaman dimana kita berada ini, merupakan zamannya ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Setiap kali para peneliti berhasil menemukan sebuah fakta dan penemuan-penemuan ilmiah setelah melakukan penelitian selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, kita akan menemukan bahwa apa yang mereka temukan itu sudah dikenal oleh umat islam bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu.

Allah SWT berfirman:
"Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kebesaran) Kami di segenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur'an itu adalah benar. Tidak cukupkah (bagi kamu) bahwa Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?"
(QS. Fussilat 41: Ayat 53)

Masihkan kita enggan untuk mengkaji Al-Quran?

Saudaraku, langit tidak akan menurunkan hujan uang... Maka dari itu kita diwajibkan untuk gigih berusaha sampai datangnya rezeki. Begitu pula Al Quran yang kita punya. Kita tidak akan dapat merasakan kandungan maknanya maupun mengecap rasa manisnya jika hanya kita biarkan berdebu diatas meja, tanpa pernah kita membaca dan mengkajinya.

"...Dan Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu,..." (QS. An-Nahl 16: Ayat 89)

Dan Ramadhan ini menjadi bulan yang tepat bagi kita untuk mulai berinteraksi kembali dengan Al-Qur'an yang mulia. Semoga kita bisa lebih akrab dengannya (Al-Qur'an).

Sabtu, 23 Juni 2018

Mulianya Bersedekah Kepada Yang Dicintai

Hasil gambar untuk SEdekah

Sebuah kejadian yang sangat menakjubkan dikisahkan oleh Abu Hurairah. Suatu hari Rasulullah menggerakkan orang-orang untuk bersedekah. Beliau bersabda, “Bersedekahlah kalian.” Seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, aku mempunyai satu dinar.” Beliau berkata, “Sedekahkanlah ia untuk dirimu.” Laki-laki ini berkata, “Aku punya lagi.” Beliau bersabda, “Sedehkanlah untuk istrimu.” Laki-laki ini berkata, “Aku punya lagi.” Beliau bersabda, “Sedehkanlah untuk anakmu.” Laki-laki ini berkata, “Aku punya lagi.” Beliau bersabda, “Sedehkanlah untuk anakmu.” Laki-laki ini berkata, “Aku punya lagi.” Beliau bersabda, “Sedehkanlah untuk pembantumu.” Laki-laki ini berkata, “Aku punya lagi.” Beliau bersabda, “Engkau yang lebih tahu.”(HR Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim)

Dalam hadits ini beliau memberi dua isyarat yang sangat halus. Di awal beliau berkata, “Bersedekahlah kepada dirimu sendiri,” kemudian mengikutinya dengan istilah yang sama, yaitu bersedekah kepada istri, anak, dan pembantu. Hal ini bertujuan agar ia tidak merasa rendah atau sedih karena tidak bersedekah sesuai dengan makna yang dipahami oleh orang-orang, yaitu bersedekah kepada orang lain. Beliau menegaskan bahwa apa yang ia lakukan adalah sedekah. Bahkan ia adalah sedekah yang harus didahulukan dibanding yang lainnya.

Isyarat kedua, di akhir hadits ketika disebutkan masih adanya uang yang tersisa setelah ia memberikannya kepada keluarga, beliau bersabda, “Engkaulah yang lebih tahu.” Di sini beliau tidak mengharuskan untuk memberikan uang yang lebih ini kepada kaum fakir, namun ia serahkan kepada pertimbangan dirinya sendiri. Bisa jadi ada sesutu yang sangat diperlukan di rumahnya, atau ia ingin memberi keluasan pada dirinya dan keluarganya, atau ia menginfakkannya di luar rumah di jalan Allah.

Laki-laki ini adalah seorang yang fakir. Ia tidak wajib menunaikan zakat. Rasulullah mempersilakannya untuk memanfaatkan harta yang sedikit ini sesuai keinginannya. “Alangkah penyayang dan seimbangnya pertimbangan beliau,” ungkap Dr. Raghib As-Sirjani.

Lebih dari itu, Rasulullah mengetahui bahwa manusia punya rasa cinta kepada keluarga dan kerabatnya. Beliau tidak menjadikan pemberian ini terbatas pada keluarga dekat yang terdiri dari istri, orang tua, dan anak-anak saja. Beliau memperluas cakupannya dan menjadikannya pada seluruh keluarga. Bahkan, beliau memuji sedekah yang diberikan kepada keluarga, sekalipun orang akan melakukannya dengan sukarela dan tidak merasa terpaksa.

Zainab, istri Abdullah bin Mas’ud, mendatangi Rasulullah dan menanyakan satu soal menakjubkan tentang sedekah. “Wahai Nabi Allah, hari ini engkau memerintahkan untuk bersedekah dan aku mempunyai perhiasan. Aku ingin menyedekahkannya. Ibnu Mas’ud dan anak-anak berpendapat bahwa merekalah orang yang pantas aku beri,” kata Zainab. Nabi Saw bersabda:

“Ibnu Mas’ud benar. Suamimu dan anakmu adalah orang yang paling pantas engkau beri sedekah.”(HR Bukhari, Muslim, Ibnu Khuzaimah, dan Ibnu Hibban).

Ibnu Mas’ud adalah seorang fakir sementara istrinya adalah seorang yang kaya. Biasanya, si istri akan membantu suaminya dengan hartanya bukan dengan niat bersedekah, namun karena saling tolong menolong dalam kehidupan.

Menariknya, Rasulullah menjadikan pemberian ini sebagai sedekah dari istri kepada suaminya. Sebab kewajiban nafkah hanya untuk laki-laki saja. Apabila istri memberi sesuatu kepada suami dari hartanya (harta istri), hal ini dihitung sebagai sedekah. Oleh karena itu, para ahli fiqih berpendapat bahwa seorang istri boleh mengeluarkan zakat—tidak hanya sedekah—untuk suaminya apabila suaminya fakir dan membutuhkan sedekah.

Demi Allah, ini merupakan sebuah bentuk kasih sayang yang sangat jelas dan kemudahan yang sangat besar.

Jumat, 22 Juni 2018

MASA DEPAN BERAWAL DARI IMPIAN


"Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi mereka.” — Eleanor Roosevelt
Orang yang punya masa depan adalah orang yang punya impian dan yakin impiannya akan terwujud.
Segala sesuatu penciptaan oleh manusia terjadi dua kali. Pertama ada dahulu dalam pikiran, kemudian baru terwujud.
Orang yang tidak ada dalam pikirannya menciptakan atau menghasilkan sesuatu tidak akan mewujudkan apapun. Orang yang tidak ada dalam pikirannya punya mobil tidak akan punya mobil. Orang yang tidak ada dalam pikirannya punya rumah tidak akan punya rumah. Orang yang tidak punya impian punya pasangan hidup maka tidak akan menikah. Orang yang tidak ada dalam pikirannya menjadi orang sukses tidak akan menjadi orang sukses.
Apa yang ada dalam pikiran untuk mewujudkannya adalah impian. Impian adalah kenginan yang kuat yang ada dalam pikiran.
Impian akan menggerakkan seseorang untuk mewujudkannya.
Semakin kuat impian, akan semakin kuat tenaga pendorong dari dalam diri seseorang untuk mewujudkannya.
Impian yang tidak menggerakkan seseorang untuk mewujudkannya bukanlah impian tapi hanya sekedar keinginan.
Orang punya masa depan adalah orang yang punya impian dan target apa saja yang harus dilakukannya dan bergerak melakukan tindakan agar impiannya tercapai.
Sudahkah anda punya impian dalam hidup anda ?
Perhatikan apakah itu impian atau sekedar keinginan?
Seberapa kuat impian anda sehingga bisa menggerakkan anda untuk mewujudkannya?

Kamis, 21 Juni 2018

Integritas

Ini kisah seorang wanita pergi kuliah di Prancis.
Dia perhatikan bahwa sistem transportasi di sana menggunakan sistem otomatis, artinya anda beli tiket sesuai dengan tujuan melalui mesin.
Setiap perhentian kendaraan umum pakai cara self-service dan jarang sekali diperiksa petugas. Bahkan pemeriksa insidentil oleh petugas pun hampir tidak ada.
Akhirnya lama kelamaan dia temukan kelemahan sistem ini, dan dengan kelihaiannya dia bisa naik transportasi umum tanpa harus beli tiket dan dia perhitungkan kemungkinan tertangkap petugas karena tidak beli tiket sangat kecil.
Sejak itu, dia selalu naik kendaraan umum dengan tidak membayar tiket. Dia bahkan merasa bangga atas kepintarannya tersebut.
Dia berpendapat dalam hati karena dia anggap dirinya adalah murid miskin, dan kalo bisa irit ya irit. Namun, dia tidak sadar dia sedang melakukan kesalahan fatal yang akan mempengaruhi karirnya kelak.
4 tahun berlalu, dan dia tamat dari fakultas yang ternama dengan angka yang sangat bagus. Hal ini membuat dirinya penuh percaya diri. Lalu dia mulai mengajukan aplikasi kerja di beberapa perusahan ternama di Paris, dengan pengharapan besar untuk diterima. Pada mulanya, semua perusahan ini menyambut dia dengan hangat. Tapi berapa hari kemudian, semuanya menolaknya dengan berbagai alasan.
Hal ini terus terjadi berulang kali sampai membuat dia merasa tidak terima dan sangat marah. Bahkan dia mulai menganggap perusahan-perusahan ini rasis, karena tidak mau menerima warga negara asing.
Akhirnya, karena penasaran dia memaksa masuk ke departemen tenaga kerja untuk bertemu dengan managernya. Dia ingin tahu alasan apa perusahan-perusahaan tersebut menolaknya. Ternyata, penjelasan yang didapat diluar perkiraannya...
Berikut adalah dialog mereka...
Manajer: "Nona, kami tidak rasis, sebaliknya kami sangat mementingkan anda. Pada saat anda mengajukan aplikasi pekerjaan di perusahan, kami sangat terkesan dengan nilai akademis dan pencapaian anda. Sesungguhnya, berdasarkan kemampuan, anda sebenarnya adalah golongan pekerja yang kami cari-cari."
Wanita: "Kalau begitu, kenapa perusahan-perusahaan tersebut tidak menerima saya bekerja?"
Manajer: "Jadi begini, setelah kami memeriksa di database, kami menemukan data bahwa nona pernah tiga kali kena sanksi tidak membayar tiket saat naik kendaraan umum."
Wanita: "(Kaget) Ya saya mengakuinya, tapi apakah karena perkara kecil tersebut perusahan menolak saya?"
Manajer: "Perkara kecil ?!? Kami tidak anggap ini perkara kecil, nona.
Kami perhatikan pertama kali anda melanggar hukum terjadi di minggu pertama anda masuk di negara ini. Saat itu petugas percaya dengan penjelasan bahwa anda masih belum mengerti sistem transportasi umum disini. Kesalahan tersebut diampuni. Namun anda tertangkap 2x lagi setelah itu."
Wanita: "Ohh waktu itu karena tidak ada uang kecil saja."
Manager: "Tidak, tidak. Kami tidak bisa terima penjelasan anda. Jangan anggap kami bodoh ! Kami yakin anda telah melakukan penipuan ratusan kali sebelum tertangkap."
Wanita: "Well, tapi itu bukan kesalahan mematikan bukan? Kenapa harus begitu serius? Lain kali saya berubah kan masih bisa?"
Manajer: "Saya tidak anggap demikian, nona!. Perbuatan anda membuktikan dua hal:
1. Anda tidak mau mengikuti peraturan yang ada. Anda pintar mencari kelemahan dalam peraturan dan memanfaatkan untuk diri sendiri.
2. Anda tidak bisa dipercaya!!
Nona, banyak pekerjaan di perusahaan kami bergantung pada kepercayaan. Jika anda diberikan tanggung jawab atas penjualan di sebuah wilayah, maka anda akan diberikan kuasa yang besar. Karena efisiensi biaya, kami tidak akan memakai sistem kontrol untuk mengawasi pekerjaanmu. Perusahaan kami mirip dengan sistem transportasi di negeri ini. Oleh sebab itu, kami tidak bisa pakai menerima anda, nona. Dan saya berani katakan, di negara kami bahkan seluruh Eropa, tidak ada perusahaan yang mau menggunakan jasa anda."
Pada saat itu, wanita ini seperti tertampar dan terbangun dari mimpinya dan merasa sangat menyesal. Perkataan manager yang terakhir membuat hatinya bergetar.