Jumat, 26 Agustus 2022

Sangkakala

 


Jikalau kita berbicara tentang tiupan sangkakala, maka marilah kita berkenalan dahulu kepada si empunya sangkakala yaitu Malaikat Israfil. Malaikat Israfil adalah malaikat dengan wujud asli yang terbesar kedua setelah malaikat pembawa singgasana, malaikat ini memiliki 4 buah sayap (riwayat lain menyebutkan 2400 sayap yang bisa saja hal ini tidak bertentangan dengan 4 buah sayap karena bisa jadi 2400 sayap ini dibagi menjadi 4 bagian). Malaikat Israfil Allah tugaskan untuk menjadi penjaga Lauh Mahfudz sekaligus sebagai peniup sangkakala.

Sangkakala telah Allah berikan kepada Israfil dan sangkakala itu telah siap untuk ia tiup kapanpun dan hingga sekarang ia selalu melihat ke Arsy untuk menunggu kabar dan perintah untuk meniupkan sangkakala sebagai penanda hancurnya kehidupan seluruhnya. Sangkakala ini bentuknya sangat besar dan agung, di dalamnya ada rongga yang jumlahnya sama seperti jumlah makhluk hidup seluruhnya dan berukuran besar sekali bagaikan barat dan timur, sangkakala ini nantinya akan ditiupkan 3 kali, sekali untuk pengejutan, sekali untuk penghancuran, dan sekali untuk kebangkitan (namun ada pendapat yang mengatakan 2 kali, untuk menghancurkan dan menghidupkan).

Dan ketika sangkala itu ditiup, maka terkejutlah penduduk langit dan bumi, kecuali sesuatu yang dikehendaki oleh Allah, sedangkan gunung-gunung bergerak dengan berjalan, dan berguncanglah langit-langit itu dengan guncangan yang dahsyat, dan bergempalah bumi dengan gempa yang dahsyat, bagaikan perahu (yang terombang-ambing) di air, perempuan-perempuan yang hamil sama melahirkan kandungannya, anak-anak muda menjadi beruban, para setan menjadi sama bingung, kemudian bintang-bintang itu telah meruntuhi para setan, dan matahari telah digerhanakan, langit dipecah-pecah dari atas para makhluk.

Ketika sangkakala ditiupkan, kacaulah seluruh tatanan alam yang sudah ada, semua orang panik bukan main lalu setelah itu hancurlah seluruh alam, ketika itu keadaan langit menjadi terbelah (Al-Insyiqaq 1) lalu retakannya menyemburkan warna merah mawar layaknya minyak (Ar-Rahman 37) lalu bintang-bintang berguguran berserakan layaknya ia bukan apa-apa (Al-Infithar 2) kemudian bumi pun akan Allah ratakan (Al-Insyiqaq 3-4) dan gunung-gunung yang kokoh dicabut dari tempatnya (Al-Qari'ah 5) dan ia akan berterbangan seperti terbang tertiup angin (An-Naml 88) lalu setelah itu ia akan dihantamkan satu sama lain hingga ia menjadi debu dan hilang (At-Takwir 3) kemudian setelah itu Allah membuat air yang ada di laut meluap hingga membanjiri daratan (Al-Infithar 3) semetara manusia lari berhamburan layaknya anai-anai yang berterbangan (Al-Qari'ah 4) dan mereka akan berlarian bagaikan orang yang mabuk padahal mereka tidak mabuk (Al-Hajj 2).

Kejadian-kejadian di hari kiamat tentunya masih sangat panjang jika akan dibahas terus, namun cukuplah bagi kita untuk memperbaiki amal kita untuk mempersiapkan datangnya hari itu, karena kita tidak tau kapan hari itu akan tiba.

Kematian adalah Pintu

 


Sebuah keniscayaan dan hukum alam bahwa segala hal harus berakhir. Dalam alam ini terdapat kaidah yang mengatakan bahwa segala yang memiliki awal pasti memiliki akhir dan perpisahan adalah keniscayaan. Kaidah ini dibenarkan sendiri oleh Tuhan didalam kitab-Nya, Allah berfirman, "...Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah..." (QS: Al-Qashash 88).

Rasulullah juga bersabda mengenai kematian, sabda beliau, "cukuplah kematian sebagai penasihat".

Sekarang kematian itu sendiri. Kematian merupakan hal yang sama namun bisa memberikan kesan yang berbeda kepada orang tergantung amal ibadahnya di dunia, bagi mereka yang gemar beribadah dan tidak cinta pada dunia, kematian adalah hanya suatu pintu yang kita semua pasti melaluinya, yang melalui pintu itulah kita bisa menemui Allah dan Rasulullah sang kekasih hati. Namun berbeda dengan orang yang kafir dan fasik, kematian adalah momok yang mengerikan dan kematian merupakan kesenangan terakhir yang ada di hidup mereka sekaligus awal kesengsaraan bagi mereka.

Malaikat Maut adalah sosok Malaikat Allah yang sangat agung dan tinggi kedudukannya, dikatakan Malaikat Maut memiliki 4 wajah, satu wajah ada di depannya, satu wajah ada di kepalanya, satu wajah ada di punggungnya, dan satunya lagi ada di kakinya. Ketika ia mencabut nyawa seorang Mukmin maka ia akan menampakkan wajah yang ada di depannya dengan penampilan yang sangat elok dan menenangkan sehingga membuat ruh mukmin itu mau keluar dengan riang dan senang hati bagaikan air yang keluar dari kendi. Namun teruntuk orang yang kafir, Malaikat Maut menjelma dan menghadapkan wajah punggungnya kepada ruh dengan penampilan yang sangat mengerikan, dengan bau yang sangat busuk, dan dengan suara yang menggelegar bak merobek angkasa yang akan membuat takut ruh yang ia datangi, sehingga ruh itu menolak keluar, namun apalah daya, siapa yang mampu melawannya? Akhirnya ruhnya pun ditarik paksa layaknya kain wol basah yang diikat dipohon berduri lalu ditarik sekeras-kerasnya.

Dalam mencabut nyawanya, Malaikat Maut tidak bekerja sendirian, ia selalu ditemani oleh dua macam malaikat, yang satu Malaikat Rahmah yang menemani Malaikat Maut saat akan mencabut nyawa seorang mukmin, dan malaikat yang kedua adalah malaikat adzab yang menemaninya ketika akan mencabut nyawa orang yang fasik atau kafir. 

Semoga Allah melindungi kita dari kematian yang buruk, dan semoga Allah memberikan kepada kita kematian yang baik dan mengakhiri hidup kita dengan yang baik-baik. Namun tidak cukup kita hanya berdoa, kita juga harus berjalan di kehidupan yang baik pula sebagai wujud ikhtiar kita untuk menggapai doa tersebut,  karena kita tidak tau kapan akan dimatikan, maka dari itu kerjakanlah kebaikan dan berdoalah untuk dicabut dalam keadaan yang baik. Ingat, nabi juga bersabda bahwa seseorang akan dimatikan atas kebiasaannya, jika ia biasa baik maka insyaallah akan mati diatas kebaikan, dan jika ia buruk, maka keburukanlah yang akan ia peroleh.

Jatuhnya Sang Hamba Shalih

 


Jika kita membuka lembaran-lembaran sejarah atau buku-buku agama, kita akan menemukan bahwasanya musuh terbesar manusia ialah Iblis atau setan, kita akan temukan bagaimana kejinya ia dalam menggoda dan mengajak kita untuk mau ikut bersamanya terbakar kepada kita, kita juga tau bagaimana permusuhannya kepada kita, namun tahukah kita sejarahnya? Tahukah kamu bahwasanya Iblis dulunya merupakan seorang hamba Allah yang paling shalih? Mari kita bahas

Iblis, memiliki nama asli Azazil dan memiliki dua nama kunyah yaitu Abu Murrah dan Abu Kardus. Azazil pada awalnya adalah seorang hamba yang sangat dekat kepada Tuhan, bahkan dikatakan bahwa ia telah beribadah selama 6000 tahun lamanya tanpa henti hingga ia mencapai martabat yang tinggi disisi Allah bahkan dikagumi oleh para Malaikat.

Keshalihan Azazil dan kedekatannya kepada Allah terbukti ketika ia terpilih menjadi salah satu pasukan yang ikut memberantas kaum Bin dan Hin bersama para malaikat padahal dirinya sendiri bukan Malaikat.

Keshalihannya ini terus menerus berjalan hingga tibalah masa dimana Allah berkata kepada para malaikat bahwasanya Dia akan membuat makhluk baru yang bernama Adam dari bangsa Manusia.

Mendengar keputusan Tuhan ini, Azazil menjadi benci sejadi-jadinya kepada Adam, ketika nyawa masih belum sampai kepada Adam, Azazil datang kepadanya dan memasuki tubuh Adam dan ia menemukan bahwa Adam adalah makhluk yang sangat bisa untuk dibelokkan dan dikontrol.

Akhirnya semua berpuncak ketika Allah mengumpulkan semua penghuni langit dan disuruhNya untuk bersujud kepada Adam, maka Azazil dengan angkuhnya menolak untuk sujud hingga akhirnya ia dikutuk dan diberi nama baru oleh Allah yaitu Iblis yang berarti "Dia yang berputus asa". Tidak hanya itu keindahan tubuhnya Allah ubah menjadi buruk rupa, semua wibawa dan kehebatannya telah Allah tanggalkan, dan seluruh ibadahnya telah Allah tolak bahkan dikutuk olehNya.

Maka dari itu wahai saudara-saudariku, jangan ikuti jalan Iblis, jangan sombong seperti dirinya, Rasulullah berkata tidak akan masuk surga siapapun yang dihatinya ada kesombongan walau sebesar biji dzarrah. Dan kebenaran hadits ini telah kita lihat dengan bagaimana diusirnya Iblis seketika ketika mulai ada kesombongan di hatinya. Juga, jikalau Iblis saja disuruh sujud sekali itupun hanya sujud penghormatan tidak mau dan akhirnya ia dikutuk sedemikian rupa, maka bagaimana dengan kita yang Allah wajibkan untuk sujud minimal 34 kali dalam sehari dan itu adalah sujud penyembahan, kira-kira seperti apa balasan bagi mereka yang meninggalkannya?

MENJAGA LISAN – JALAN SURGA DAN JALAN NERAKA

 


Saudaraku, lisan itu ibarat pisau. Dia bisa digunakan untuk perkara yang bermanfaat dan juga bisa digunakan untuk kejahatan. Pisau bisa menjadi jalan pahala dan bisa menjadi jalan dosa, tergantung siapa yang memanfaatkannya. Dari Abu Hurairah, dari Nabi, bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah ridhai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab Allah tinggikan kedudukannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah murkai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab terjerumus ke dalam neraka Jahannam.

(HR Bukhari)

Saudaraku, sungguh sangat berat kita menjaga lisan ini.

Lisan yang terjaga dari caci

maki, ghibah, fitnah, kata-kata kotor, kata-kata kasar, menyepelekan, dan tuduhan dusta terhadap saudara muslim yang lain.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi bersabda:

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا

“Jika anak Adam masuk waktu pagi maka seluruh anggota badan menyatakan ketundukannya terhadap lisan dengan mengatakan, “Bertakwalah kepada Allah terkait dengan kami karena kami hanyalah mengikutimu. Jika kau istiqamah (di atas kebenaran) maka kami juga istiqamah. Jika kau melenceng (dari kebenaran) maka kami juga melenceng.”

(HR. Tirmidzi & dinilai hasan oleh Al-Albani).

Saudaraku, mohonlah pada Allah agar dimudahkan untuk menjaga lisan.


TIDAK LARI MENGAPA DIKEJAR & TIDAK HILANG MENGAPA KAWATIR ?

 


Biasanya anda berlari karena mengejar sesuatu agar tidak menjauh. Sebagaimana biasanya sesuatu bila ditinggal atau diabaikan akan hilang, sehingga anda kawatir setiap kali ketinggalan sesuatu.

Namun anehnya selama ini anda berlari mengejar rejeki, padahal untuk urusan rejeki, ia tidak pernah lari. Sebaliknya, anda menjadi gundah, lagi panik bila menyadari ada dari sebagian harta anda yang ketinggalan di suatu tempat karena anda kawatir kehilangan.

Sobat! ketahuilah sikap semacam ini sejatinya adalah kesalahan besar yang selama ini melilit diri anda.

Percayalah bahwa rejeki anda tidak akan pergi menjauh sehingga tidak ada perlu anda berlari tunggang langgang mengejarnya.

Sebaliknya rejeki anda juga tidak akan hilang dipungut orang walaupun telah ketinggalan di suatu tempat.

Cukuplah anda berusaha sewajarnya yaitu dengan tetap mengindahkan batasan dan hukum syari’at, niscaya seluruh rejeki anda pasti berhasil anda dapatkan dan nikmati.

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إن الروح الأمين نفث فى روعى أنها لا تموت نفس حتى تستوفى رزقها فأجملوا فى الطلب

Sejatinya Malaikat Jibril (Ruhul Qudus) membisikkan ke dalam jiwaku bahwa tiada seorang jiwapun yang meninggal dunia hingga ia benar-benar telah

mengenyam jatah rizkinya, karena itu tempuh jalan-jalan yang baik dalam mencari rizki. (Ibnu Aii Syaibah, Al Baihaqy dan lainnya).

percayalah sobat! niscaya anda bahagia.

KEBAHAGIAAN DI AKHIRAT AKAN DI DAPAT MELALUI ISTIGHFAR…

 


Kebahagiaan di akhirat akan di dapat melalui ISTIGHFAR. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda:

مَن أحَبَّ أنْ تسُرَّه صحيفتُه فلْيُكثِرْ فيها مِن الاستغفارِ

“Barangsiapa yang ingin berbahagia ketika melihat lembaran catatan amalnya, maka perbanyaklah ISTIGHFAR”

(HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath, 1/256, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al Jami’ no, 5955).

Allah Ta’ala berfirman

“فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً”

Artinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh: 10-12)

Ayat di atas menjelaskan dengan gamblang bahwa di antara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rizki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.

Karenanya, dikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi, bahwa suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri rohimahullah tentang lamanya paceklik, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta agar didoakan punya anak, al-Hasan menimpali, “Beristighfarlah kepada Allah”.

Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar ?”.

Maka al-Hasan al-Bashri rohimahullah pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”.

KIAT SEDERHANA IKHLAS BERAMAL…

 


Anda merasa susah untuk ikhlas dalam beramal ?

Tenang sobat, menurut penuturan Imam Ibnu Taimiyyah,

ikhlas itu akan mudah anda lakukan bila anda telah memutus semua harapan anda kepada sesama makhluq dan hanya menggantungkan harapan anda kepada Allah Ta’ala pemilik segala sesuatu dan yang kuasa melakukan segala sesuatu, inilah hakekat dari zuhud yang benar.

Bila anda telah memupus semua harapan anda kepada semua makhluq dan hanya tersisa harapan kepada Allah Ta’ala alias benar-benar telah zuhud, maka ikhlas itu menjadi mudah.

Dan untuk bisa zuhud maka anda harus memupuk subur ketakwaan anda dengan menjalankan segala perintah dan meninggalkan segala larangan. Setiap perintah yang anda jalankan dan setiap larangan yang anda tinggalkan pasti menghantarkan anda kepada ketakwaan. (Majmu’ Fatawa 1/94)

Karena itu untuk bisa ikhlas, teruslah berbuat, dan beramal kebajikan dan terus berjuang meninggalkan kemaksiatan. Dengan izin Allah suatu saat anda akan ikhlas.

Selamat mencoba, semoga dimudahkan dan berhasil.