Rabu, 02 November 2022

SEDEKAH ITU MENDATANGKAN KEBERKAHAN HIDUP


 Tidak ada ceritanya orang yang terus menerus bersedekah akhirnya jatuh miskin. Yang ada justru sebaliknya.

Mereka yang bersedekah, terus menerus bertambah kaya. Lihatlah sosok  sahabat Abdurrahman bin Auf yang walau sudah menginfaqkan ‘segunung’ hartanya di jalan Allah, ternyata hartanya makin berlimpah dan berlimpah.

Karena Allah Pasti Mengganti

Allah memang menjanjikan penggantian yang layak pada semua infaq dan sedekah yang kita keluarkan, seperti dalam firmanNya, 

“… Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya,” (QS Saba’ : 39).

Sedekah atau Infaq yang diberikan nyatanya memang dibalas Allah dengan yang jauh lebih baik.

“Segeralah kamu bersedekah, karena bala bencana itu tidak dapat mendahului sedekah,” (HR. Al Baihaqi).

Orang-orang yang enggan berinfaq dan bersedekah sesungguhnya menggambarkan  jiwa yang sakit dan iman yang lemah. 

Maka seharusnya bila Anda merasa sehat secara psikologis juga terus menerus membangun iman, infaq dan sedekah adalah amalan rutin yang terus Anda lakukan. 

Sebagian orang beranggapan bahwa mengeluarkan harta dalam bentuk zakat, infak dan sedekah fisabilillah akan mengurangi jumlah nominal harta, bahkan bisa menyebabkan kefakiran. Hal ini wajar, karena sifat dasar manusia adalah pelit. Selain itu, setan selalu menggoda orang yang akan berinfak agar takut kepada kefakiran.

Setan ingin agar manusia tidak mendapat pahala dan kebaikan yang menjadi sarana masuk surga. Allah Ta'ala berfirman:

"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui" (Qs Al-Baqarah 268).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna ayat "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: setan menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Katanya Allah Ada 1, Kok Make Kata "Kami"


 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 9)

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata," (Al-Fath 1)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan." (Al-Qadr 1)

Pertanyaan-pertanyaan seperti judul diatas mungkin pernah kita dengar, dan mungkin juga kita sendiri yang mempertanyakan. Bukankah Islam mengajarkan bahwa Tuhan yaitu Allah itu Esa, namun kenapa memakai dhamir نا yang berarti jamak yang artinya "Kami"? Apakah ini artinya Allah ada banyak atau Islam tidak konsisten dan kontradiksi? Tentunya tidak, mari kita bahas.

Sebagaimana post admin sebelum ini, bahasa Arab dan bahasa Indonesia tidak bisa disamakan. Memang kata rujuk "نا" itu bermakna jamak dan dipakai saat menggambarkan berbilangnya sesuatu.

Beberapa orang mencoba mengartikan ayat ini dengan anggapan bahwa Allah memakai kata "Kami" untuk menunjukkan bahwa Allah bekerja bersama Malaikat, bahwa Malaikat terlibat disana, padahal tentunya jawaban ini kurang tepat dan jawaban yang asli lebih simpel dari itu.

Jawaban yang sebenarnya adalah menggunakan shigat/bentuk معظم لنفسه (Muadzam Linafsihi) yang berarti mengagungkan dirinya sendiri. Jadi kata "نا" itu berfaedah 2 hal "Mutakallim Maal Ghair" dan "Muadzam Linafsihi" maka kata "نا" yang ada di Quran itu bermakna faedah yang kedua yang menunjukkan bahwa Allah sedang mengagungkan diriNya sendiri, dan perkara memakai kata ganti "Kami/نا" sudah umum dipakai oleh para raja dan bangsawan-bangsawan manapun untuk merujuk dirinya sendiri, mengapa? Jawabannya yaitu tadi untuk mengagungkan dirinya sendiri karena dibalik kata "Kami" terdapat kewibaan tersendiri bagi yang memakainya. Jadi jika kalian menemukan kata "Kami" dalam Al-Qur'an ingat, itu bukan berarti Allah lebih dari satu (Subhanallah) melainkan hal itu untuk menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah sendiri.

Selasa, 01 November 2022

ISTIQOMAH 40 HARI MENUJU KEBERKAHAN HIDUP.

 


Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin selama kita berusaha. 

Demikian juga keinginan rezeki berlimpah, bukankah kita itu wajib kaya?

Dengan begitu kita bisa memiliki tabungan akhirat sebagai dermawan. 

Setelah berusaha dan berdoa.

Karena itu berikut ini diajarkan riyadhah atau amalan yang jika rutin dilaksanakan selama terus menerus, Insya Allah akan mendapatkan keberkahan hidup dan rezeki berlimpah. 

Riyadhoh Untuk TAHAP PEMBELAJARAN dimulai selama 40 hari terlebih dahulu. 

# 1. Rutinkan shalat berjamaah di masjid dan tepat waktu

Jangan pernah menunda melakukan shalat. Begitu azan berbunyi segeralah ke masjid terdekat.

# 2. Rutinkan shalat tahajud 8 rakaat dan shalat witir 3 rakaat

Sepertiga malam itu juga adalah waktu mustajab (waktu terkabulnya doa).

# 3. Baca Surah Al Waqiah

" Barangsiapa membaca Surah Al Waqiah setiap malam, maka ia tidak akan ditimpa kefakiran selamanya (H.R.Ibn Sunni).

# 4. Rutinkan shalat dhuha

Sholat dhuha bisa melancarkan rezeki

# 5. Baca zikir sesudah shalat 

Setelah shalat jangan langsung berdiri tapi bacalah zikir yang biasa anda baca 

# 6. Rutin membaca zikir ini

Rutinkan membaca Laa hawla wala quwwata illaa billah 

# 7. Rutin mohon ampun

istighfar ,Karena bisa saja setiap hari kita berbuat dosa yang kita sadari maupun tidak.

# 8. Rutin membaca zikir pagi dan petang

membaca subhanallahi wabihamdihii subhanallahil adzhiem 

# 9. Rutin baca yasin

waktunya bebas, lakukan kapan saja dan baca sebanyak 1 kali setiap hari.

# 10. Tutup malam dengan shalat sunat 2 rakaat

Begitu kantuk menyerang jangan langsung tidur tapi lakukan shalat sunat 2 rakaat sebelum tidur.

# 11. Biasakan Membaca Alquran terutama Subuh dan Magrib,  lebih baik lagi satu hari 1 juz. 

Lakukan 11 amalan ini rutin selama 40 hari. Usahakan jangan bolong. 

Niatkan dan mohonkan rezeki yang banyak dan bermanfaat untuk diri dan orang lain. fidunnya wal akhirat.

Jika setelah 40 hari masih ingin dilanjutkan silakan. Jika sudah menjadi kebiasaan bisa menjadi ladang pahala buat kita.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


KARAKTER PEMENANG


 Menjadi pemenang  belum tentu selalu menang

adakalanya pernah kalah.. tapi kekalahan itu akan dijadikan motivasi dirinya untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya sehingga akan mencapai kemenangan.

Jika dalam diri kita sudah tertanam karakter pemenang maka kekalahan itu dianggapnya sebagai pembelajaran hidup untuk bisa membuktikan bahwa kedepannya akan bisa menang.

Berbeda dengan karakter pecundang..naka kekalahan itu semakin membuat dirinya terpuruk dan tidak mau bangkit lagi.

karakter pemenang akan ada di diri kita, jika kita menrapkan dalam semua lini kehidupan dan ini akan kuat mengakar dalam diri.

Sehingga segala hal yang melemahkan, pasti akan dilawan dan tidak mau terpengaruh hal yang membuat diri kita lemas dan malas.

Karakter pemenang melakukan kesuksesan melewati sebuah proses buka instan.

karena proses membuat diri kita matang dan bijak.

Hidup ini seperti gelanggang pertandingan. Kalau kita ingin menjadi pemenang dalam pertandingan tersebut, maka ada tiga hal yang harus kita taklukkan.

JARAK. 

Secepat apapun seorang pelari berlari, tetapi jika tidak menyelesaikan jarak yang sudah ditentukan, maka ia tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. Dalam kehidupan kita, berarti kita harus konsisten berjuang sampai garis finish.

WAKTU. 

Apabila jarak yang ditentukan dapat diselesaikan, tetapi dengan waktu yang lebih lambat dari pelari yang lain, ia juga tidak dapat disebut sebagai seorang pemenang. 

Demikian juga dengan kehidupan kita. Kita harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin, dengan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan sia-sia.

SIKAP DIRI. 

Selain jarak dan waktu, seorang pelari yang ingin menang harus mampu menaklukkan diri sendiri, khususnya sikap cepat puas diri dan tidak mau untuk menanggung kesulitan dalam dirinya. Tidak ada kemajuan tanpa kesulitan.

Jadikan diri kita pememang bukan pecundang.


Menghadapi Masalah Dg Tenang Dan Tetap Bersyukur.


 Setiap Manusia pasti ada masalah dan ujian.

Ada masalah yg besar,  sedang sampai yg terkecil,  kita bisa melihat dari raut muka saat menghadapi masalah.

ADA YANG CEMBERUT.. 

ADA YANG TETAP TENANG.. 

ADA YANG GUNDAH..

ADA YANG TETAP BISA SENYUM.. 

Ternyata cara atau sikap menghadapi ataupun RESPON kita terhadap Masalah itu yg membedakannya. 

Sebagai muslim kita harus tetap tenang dalam menghadapinya,  karena Allah sudah MEMPERSIAPKAN METODE NYA. 

Saat dihadapkan masalah kenapa harus tetap tenang?  Allah sudah menyediakan Panduannya

Saat ada masalah Tenang, JADIKAN ALQURAN SEBAGAI PETUNJUK HIDUP

Sebagaimana firman Allah dalam  QS Al-Qamar (54) ayat 17

"Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Alquran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran itu?" 

QS. Al-Baqarah (Sapi Betina) Ayat 2  

" Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"

Saat ada masalah Tenang,  ucapkan Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun

Dalam Al Quran Innalillahi wa inna ilaihi rajiun disebutkan dalam ayat:

"Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun." Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."  (Al-Baqarah: 155-157)

Bisa dilihat bahwa ucapan ini adalah ucapan orang yang sabar, dan diucapkan saat mereka tertimpa musibah, bukan hanya kalau ada yang meninggal.

Saat ada masalah Tenang,  Karena Allah menguji tidak akan melebihi batas kemampuan kita. 

Sebagaimana firman Allah Artinya:

 "Allah TIDAK MEMBEBANI seseorang melainkan sesuai dengan KESANGGUPANNYA. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." 

(QS. Al-Baqarah: 286).

Saat Ada masalah Tenang,  Libatkan Allah dalam segala kehidupan kita dg memohon pertolongan dan bergantung PADANYA

Surat Al-Fatihah (Ayat 5)

“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon PERTOLONGAN.”

Surat Al-Ikhlas Ayat 2

Allah adalah Tuhan yang BERGANTUNG kepada-Nya segala sesuatu.

Quran Surat At-Taubah Ayat 129

"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".

Saat ada masalah tenang,  Berusaha dan berdoa sebagai bagian ikhtiar kita. 

Kita bisa berubah, jika kita mau mengubah diri kita sendiri dg berusaha

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra’d:11).

Apa pun kondisi kita saat ini, jika kita mau berubah, maka kita harus mengubah diri sendiri.

Saat ada masalah tenang,  Hadapi Dg Sabar dan Shalat, Karena itu Obat menghadapi Masalah.

Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah, yakni dengan sabar dan shalat.

“Hai orang-orang yang beriman, JADIKANLAH SABAR DAN SHOLAT SEBAGAI PENOLONGMU, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang SABAR.” 

(QS. Al-Baqarah [2]: 153).

Saat ada masalah tenang,  karena Allah pasti memberikan yg terbaik. 

Kebaikan di balik yang tidak kita sukai (masalah/musibah)

“Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui,“ (QS. Al-Baqarah: 216).

Sering kali, saat seseorang mendapati sesuatu yang tidak dia sukai, maka dia marah, kecewa, sedih, ngomel, dan akhirnya putus asa. Padahal, bisa jadi apa yang tidak dia sukai itu malah baik baginya.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

“BERDO’ALAH KEPADA-KU, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina (Al-Mu’min/Ghafir/40: 60)

Saat ada masalah tenang, karena setelah kesulitan pasti ada kemudahan 

Al Qur'an Surat Al-Insyirah Ayat 5-6 :

"Karena sesungguhnya sesudah KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN. Sesungguhnya SESUDAH KESULITAN ITU ADA KEMUDAHAN."

Saat ada masalah tenang,  Tetap bersyukur agar Allah limpahkan rezeki dan rahmatnya. 

Sebagaimana Firman Allah :

“Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu BERSYUKUR, pasti Kami akan MENAMBAH (nikmWat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7)

Maka apapun kehidupan ini hadapi dh tenang serta libatkan Allah dalam semua lini kehidupan (Allah Dulu,  Allah Lagi, Allah Terus) 

Wahai JIWA YANG TENANG, kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku!” 

(QS. Al-Fajr: 27-30).

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

Senin, 31 Oktober 2022

AYAT ALQURAN YG MEMOTIVASI HIDUP KITA UNTUK TETAP OPTIMIS


 Dalam menjalani hidup, ada saja hal yang membuat kita down dan membutuhkan MOTIVASI untuk bangkit pada hal-hal yang baik. Selain kita bisa mendapatkan dari keluarga, teman terdekat, psikolog, motivator atau coach sebagai pemicu untuk bangkit. 

MOTIVASI dalam islam ialah dorongan psikologis yang membuat seseorang mencari dan memikirkan Allah  sebagai pencipta alam semesta, dorongan untuk menyembah, meminta pertolongan, dan meminta segala sesuatu. 

Sebagai umat islam, yang paling tepat untuk dijadikan motivator ialah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dimana beliau adalah sosok paling sempurna untuk dijadikan panutan sehingga tidak salah jika beliau diberi julukan “uswatun khasanah” yang artinya suri tauladan yang baik.

Allah Subhanahu wa ta’ala telah senantiasa dekat dengan para hamba-Nya untuk yakin dalam menjalani hidup dengan cara memberikan Motivasi  - Motivasi yang rupanya terdapat dalam Alquran.

Setiap Manusia Pasti Diuji agar Menguatkan Mental Spiritual Dg Adanya Cobaan Kehidupan 

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”  (Tafsir Surat Al Ankabut Ayat 2)

Hidup Untuk Diuji

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”  (Tafsir Surat Al Mulk Ayat 2)

Jangan Bersedih Saat Menghadapi Masalah Kehidupan. 

“Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah selalu bersama kita”.  (QS At Taubah : 40)

Ketika menghadapi suatu ujian, tak perlu bersedih hati, kebahagiaan dan kesedihan kadang datang silih berganti tergantung bagaimana kita menghadapinya dan mengambil pelajaran darinya. Kembalikan segalanya pada sang pencipta bahwa segala yang terjadi adalah ketetapan yang terbaik dari Nya.

Semua Ini Dari Allah

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan” (Tafsir Surat An Nahl Ayat 53)

Kenapa Aku Hidup Susah?

Karena Kita Berpaling Dari Allah. 

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta” 

(Tafsir Surat Thaha Ayat 124)

Jika kita merasa sangat sulit menghadapi tantangan dalam hidup, maka harapan itu akan datang kepada mereka yang percaya. Tetap berusaha yag terbaik disertai doa, itulah cara terbaik dalam menghadapi tantangan.

"... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS Yusuf ayat 87)

Anda Dapat Berubah, Jika Anda Mau Mengubah Diri Anda

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra’d:11).

Allah sudah menakar sesuai takarannya pada hambanya,  maka tetap tenang dan yakin Allah pasti memberikan yang terbaik.

Kembali lagi bahwa manusia adalah milik Allah, maka Allah yang memiliku kuasa untuk mengatur hamba Nya, sebagai orang mukmin wajib untuk percaya bahwa segala sesuatu yang kita miliki sudah sesuai takaran sesuai dengan apa apa yang kita butuhkan.

“Sesungguhnya Allah bebas melaksanakan kehendak Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu menurut TAKARANNYA”. (QS. Ath Thalaq : 3)

Ada Kebaikan Di Balik Yang Tidak Kita Sukai:

"Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu tetapi ia baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu tetapi ia buruk bagimu, dan Allah mengetahui dan kamu tidak mengetahui,“ (QS. Al-Baqarah: 216).

Sabar Dan Tenang dalam menjalani dan menghadapi permasalahan kehidupan 

Sabar bukan hal yang mustahil untuk dimiliki semua mukmin, ketika ditimpa suatu ujian kadang kita menyalahkan diri sendiri atau bahkan menyalahkan takdir. Ingatlah bahwa segala ujian pasti ada hikmah di dalamnya.

“Dan berikanlah berita gembira kepada orang orang yang sabar, yaitu yang ketika ditimpa musibah mereka mengucapkan : sungguh kita semua ini milik Allah dan sungguh kepada Nya lah kita kembali”. 

(QS Al Baqarah : 155 – 156)

Pertolongan Allah Pasti Ada

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” (Tafsir Surat Al Baqarah Ayat 45)

Anda Pasti Sanggup

“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya,” (QS. Al-Baqarah: 286) 

Allah memerintahkan kepada orang orang beriman untuk senantiasa berusaha dalam kesabaran dan keyakinan. keutamaan sabar dalam islam memang sangat dianjurkan.

“Bersabarlah kamu dan kuatkkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu menang”. (QS. Al Imraan : 200)

Ada Kemudahan Bersama Kesulitan

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,”  (QS. Al-Insyirah: 5-6) 

Hanya Pada Allah Meminta Pertolongan Dan Bergantung ,

Hanya kepada Allah kita berserah diri, bukan pada beratnya ujian hidup, pada rasa cemas atau rasa takut, apalagi pada orang lain. Allah lah yang memberikan kekuatan dan yang paling pantas untuk disembah. 

Tak perlu takut dalam menghadapi tantangan hidup jika senantiasa berpegang teguh pada Allah dan syariat Nya.

“Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada Nya aku bertawakal”. 

(QS At Taubah : 129)

"Dan hanya kepada Tuhanmulah (Allah SWT), hendaknya kamu berharap” 

(Tafsir Surat Al Insyirah Ayat 8   )

 Takwa dan Tawakal

“Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya,” (QS. Ath-Thalaq: 2-3). 

Semoga Dalam Menghadapi Kehidupan ini kuta tetap semangat,  yakin dan jadikan Alquran panduan Kehidupan agar kita selamat. 

Apapun keadaan dan kondisi kita selalu kembali pada Allah Dulu,  Allah Lagi,  Allah Terus. 

Lillah ,Fillah , Billah

Allah Berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal”  ( Qs Al Anfal : 2 )

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.

PESANTREN TEMPAT MENGAJAR KEBAIKAN, TAPI TIDAK BISA MENJAMIN


 Dulu, sewaktu saya masih menjadi satpam pondok, pernah ada seorang wali calon santri datang ke saya dan bertanya sebelum memasukkan putrinya ke pesantren, "Ustadz, banyak tetangga saya yang lulusan pesantren tapi kok kelakuannya buruk, akhlaknya jelek, dan ibadahnya kurang rajin." Si bapak seperti kurang yakin dengan kualitas pendidikan pesantren karena melihat oknum-oknum lulusan pesantren yang buruk.

Saya jawab, "Pesantren itu bukan tempat untuk mencetak nabi, bapak. Bahkan pesantren itu tidak mampu mencetak orang baik. Yang bisa dilakukan pesantren hanyalah menyampaikan akhlak-akhlak Nabi kepada umat. Selebihnya kembali kepada pribadi masing-masing. Ratusan ribu orang bertemu Nabi Muhammad, tapi berapa yang mau beriman kepada beliau? Itu kelasnya Nabi lho, apalagi kita? Namun apa bapak mau mencari pelajaran akhlak Nabi di sekolah-sekolah yang jam pelajaran agamanya cuma 2 jam seminggu? Apa bapak mau mencari ajaran-ajaran agama yang lengkap di sekolah-sekolah yang bahkan guru agamanya tidak mampu menerjemahkan Al-Qur'an dan perkataan Nabi? Ya silahkan."

"Tapi ustadz katanya di pesantren sering ada kasus begini dan begitu." Lanjut si bapak.

"Betul pak, bahkan bukan hanya di pesantren, pak. Di SMA negeri juga ada kasus begini begitu, di SMK juga ada, tawuran antar pelajar itu seringnya sekolah umum lho pak. Pembulian juga banyak terjadi di sekolah-sekolah umum. Peredaran narkoba seringnya melibatkan anak-anak sekolah umum lho pak. Seks bebas di sekolah umum juga banyak terjadi. Lalu lebih besar mana kemungkinan kasus kejahatan di sekolah umum dan pesantren?" Jawab saya.

"Tapi ustadz, anak tetangga yang lain sekolah di sekolah umum namun akhlaknya baik?" Lanjut si bapak yang kelihatan masih ragu.

"Kebaikan itu terdapat di mana saja. Bahkan bapak bisa dapatkan kebaikan dari sarang penjahat sekalipun. Seperti air, bapak bisa mendapatkannya di mana saja. Bisa di gunung, di tengah hutan, di lautan, di rawa, dan bahkan di padang pasir pun ada oase. Tapi di mana paling mungkin bapak mendapatkan air yang jernih? Ya langsung di mata air bukan? Pesantren ini ibaratnya mata air, sumber air. Bapak bisa kok minum air dari sungai, dari laut, dari rawa. Tapi tetap saja air yang paling murni dan paling jernih itu di mata air. Jika ada orang yang minum air dari mata air itu kemudian sakit, apalagi jika dia minum air rawa, air laut, dan sumber-sumber lainnya? Jadi kita hanya berikhtiar mendidik putra-putri bapak untuk bisa meneguk air-air ajaran agama yang murni, selebihnya kita harus banyak berdoa, kalau perlu tirakat, puasa sunah, shalat malam, dan lain-lain, agar Allah ridha kepada ikhtiar kita, sehingga Allah menjadikan anak-anak kita sebagai orang baik setelah lulus pesantren. Saya tidak mampu membuat anak bapak menjadi anak saleh, tapi saya mampu mengenalkan anak bapak akhlak Nabi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Bukan cuma 2 jam pelajaran seminggu."

"Oh gitu ya ustadz, sekarang saya jadi yakin memondokkan putra putri saya ini.

Pondok bukan tempat sulap yang dapat merubah seseorang menjadi seperti kemauannya.. 

Pondok hanya wadah untuk mencari ilmu Allah, berubah baik / tidak akhlaqnya balik lg ke diri masing" tp percayalah tidak mungkin pondok mengajarkan keburukan tuk santrinya. 

Wallahu a'lam