Rabu, 02 November 2022

Katanya Allah Ada 1, Kok Make Kata "Kami"


 Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (Al-Hijr 9)

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata," (Al-Fath 1)

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan." (Al-Qadr 1)

Pertanyaan-pertanyaan seperti judul diatas mungkin pernah kita dengar, dan mungkin juga kita sendiri yang mempertanyakan. Bukankah Islam mengajarkan bahwa Tuhan yaitu Allah itu Esa, namun kenapa memakai dhamir نا yang berarti jamak yang artinya "Kami"? Apakah ini artinya Allah ada banyak atau Islam tidak konsisten dan kontradiksi? Tentunya tidak, mari kita bahas.

Sebagaimana post admin sebelum ini, bahasa Arab dan bahasa Indonesia tidak bisa disamakan. Memang kata rujuk "نا" itu bermakna jamak dan dipakai saat menggambarkan berbilangnya sesuatu.

Beberapa orang mencoba mengartikan ayat ini dengan anggapan bahwa Allah memakai kata "Kami" untuk menunjukkan bahwa Allah bekerja bersama Malaikat, bahwa Malaikat terlibat disana, padahal tentunya jawaban ini kurang tepat dan jawaban yang asli lebih simpel dari itu.

Jawaban yang sebenarnya adalah menggunakan shigat/bentuk معظم لنفسه (Muadzam Linafsihi) yang berarti mengagungkan dirinya sendiri. Jadi kata "نا" itu berfaedah 2 hal "Mutakallim Maal Ghair" dan "Muadzam Linafsihi" maka kata "نا" yang ada di Quran itu bermakna faedah yang kedua yang menunjukkan bahwa Allah sedang mengagungkan diriNya sendiri, dan perkara memakai kata ganti "Kami/نا" sudah umum dipakai oleh para raja dan bangsawan-bangsawan manapun untuk merujuk dirinya sendiri, mengapa? Jawabannya yaitu tadi untuk mengagungkan dirinya sendiri karena dibalik kata "Kami" terdapat kewibaan tersendiri bagi yang memakainya. Jadi jika kalian menemukan kata "Kami" dalam Al-Qur'an ingat, itu bukan berarti Allah lebih dari satu (Subhanallah) melainkan hal itu untuk menunjukkan kebesaran dan keagungan Allah sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar