Sabtu, 05 November 2022

KETENANGAN HATI

 


Nasehat Ibnu Mas’ud. Beliau pernah didatangi seseorang yang ingin meminta nasihatnya, untuk dapat dijadikan obat bagi jiwanya yang tidak tenang.

Kemudian Ibnu Mas’ud menasihatinya,” Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat. 

PERTAMA , engkau datangi tempat orang membaca Al-Qur’an, engkau membaca Al-Qur’an, engkau dengarkan baik-baik orang yang membaca Al-Qur’an.

Atau KEDUA , engkau datangi majlis taklim yang mengingatkan hati kepada Allah.

Atau KETIGA, engkau mencari waktu dan tempat yang sunyi, di situ engkau menyendiri menyembah Allah, seperti pada waktu lewat tengah malam, di saat orang sedang tidur nyenyak, engkau bangun mengerjakan shalat malam, meminta kepada Allah ketenangan jiwa, ketentraman pikiran, dan keikhlasan hati.”

Setibanya di rumah, orang tersebut melaksanakan apa yang dinasihatkan Ibnu Mas’ud itu. Ia berwudlu, kemudian membaca Al-Qur’an dengan khusyu, penuh konsentrasi. Seusai membaca Al-Quran ia merasakan ada ada sesuatu yang berubah. Jiwanya terasa tenang, hatinya tentram, pikirannya kembali jernih. ketenangan benar benar menyelimuti hatinya.

Al Quran ini bisa membuat hati si pembaca menjadi tentram. Penting bagi setiap muslim ketika dihantui rasa cemas, takut dan sedih untuk banyak-banyak mengingat Allah salah satu di antaranya yang paling mujarab adalah dengan membaca Al Quran ini.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


Kunci Sukses Dunia Akhirat


 Terdapat tiga kunci sukses dunia akhirat dalam Islam sesuai ajaran Nabi Muhammad, yaitu IKHTIAR, DOA, dan tawaWkal. 

Ketiga hal ini mesti dikerjakan secara berurutan dan tidak dipisah menjadi bagian sendiri-sendiri.

Keberhasilan itu didukung oleh beberapa hal 

Takdir

Kerja Kerasa (Usaha)

Do’a

Lalu tugas selanjutnya adalah

Anda berusaha

Anda berdo’a

Allah mentakdirkan anda untuk berhasil.

Ikhtiar Sebagai Langkah Pertama

Doa Setelah Usaha

Pentingnya Tawakal

Dengan melaksanan 3 point diatas maka anda akan selalu merasa selalu yakin untuk terus berusaha dg maksimal disertai doa dan hasilnya biar Allah yg berkehendak, serahkan padaNYA (Tawakal) 

Ketika anda ingin berhasil dalam suatu hal maka yang pertama anda lakukan adalah berdo’a kemudian berusaha sekuat mungkin dan yakinilah bahwa apapun hasilnya itu adalah terbaik dan takdir anda.

Seorang muslim yang telah berusaha, lantas berdoa, tidak bermakna keinginannnya akan langsung terpenuhi saat itu juga.

Jika Tuhan memiliki kehendak lain, maka keinginan orang tersebut tidak akan bermakna. Sebaliknya, jika Tuhan sudah berkehendak, hal-hal yang awalnya sulit, akan berubah jadi mudah.

Point Pentingnya

BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN DAN BERDOA , JIKA BELUM BERHASIL BERUSAHA LEBIH MAKSIMAL LAGI DAN DOA LEBIH YAKIN LAGI. 

APAPUN HASILNYA SETELAH BERUSAHA DENGAN MAKSIMAL YAITU TAWAKAL 

(berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan)

REZEKI DAN MASALAH

 


Jadi, kalau kita suka dengan dunia itu wajar. 

Kita berdoa kepada Allah berharap dunia, itu wajar. 

Kita berdoa minta rezeki yang banyak, itu wajar. 

Kita berdoa minta rumah yang bagus untuk membahagiakan keluarga, itu wajar. 

Kita berharap bisa melunasi hutang, itu wajar. 

Kita berdoa minta uang yang banyak agar bisa bermanfaat untuk orang lain, itu wajar.

Lalu apa yang tidak wajar? 

Meminta dunia kepada SELAIN ALLAH. Itu yang TIDAK wajar.

Kalau Anda ingin mempunyai mobil mewah, lalu berharap kepada sang DUKUN, itulah yang tidak wajar.

Saya tidak suka ya dengan orang-orang yang bicaranya asal bicara, tanpa dasar, dan keyakinannya setengah-setengah. Sering ya kita mendengar orang lain yang berkata:

“berdoa kok berharap dunia?”

“sedekah kok pengen dibalas?”

“ibadah kok ingin dunia?”

“shalat kok ingin kaya?”

Sebagai muslim yang beriman, YAKIN-lah bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala satu-satunya Tuhan. Hanya Allah-lah Sang Pemilik Dunia dan segala isinya. 

Jika bukan kepada Allah kita berharap dunia, lalu kepada siapa kita berharap? 

Tolong dijawab!

Andai kita ingin mempunyai mobil (untuk membahagiakan keluarga kita), apakah ada orang lain yang mau ngasih?

Andai kita sedang dililit utang yang banyak, apakah ada orang lain yang mau melunasi hutang kita?

Kita tidak punya uang, lalu kita meminta kepada orang lain, yang ada malah kita menjadi hina. Bukan uang yang kita dapatkan, malah hinaan yang kita telan.

Sekali lagi, jika kita ingin berubah hidup, jika kita ingin menjadi kaya, jika kita ingin mempunyai kekayaan harta yang banyak dan dermawan,  mintalah kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Berdoa lalu berusaha dg kayakinan penuh. 

Kalaupun kita terpaksa meminjam uang kepada orang lain untuk melunasi hutang, baiknya berdoa dulu kepada Allah. Berdoa agar Allah memudahkan jalan keluar dari masalah kita. Masalah hutang.

Kalaupun kita terpaksa harus rental mobil, baiknya berdoa dulu kepada Allah. Siapa tahu, tanpa harus rental, kita bisa mendapatkan mobil yang kita idamkan.

Jadi, langkah pertama adalah Allah. Berdoa dg keyakinan penuh kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Selanjutnya, lengkapi dengan ikhtiar dg maksimal. Lengkapi dengan usaha.

Allah Dulu,  Allah Lagi,  Allah Terus. 

Lillah,  Fillah,  Billah. 

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.


Jumat, 04 November 2022

SABAR DI AWAL MUSIBAH


 Perlu diketahui, bahwa sabar yang menjadikan seseorang mendapatkan ganjaran pahala adalah sabar ketika di AWAL MUSIBAH dan inilah yang dinamakan sabar sebenarnya. 

Adapun jika seseorang menghadapi musibah, langsung dengan amarah dan tidak ridho pada takdir Allah, namun setelah itu dia menahan diri dan bersabar karena mungkin mendapatkan nasehat atau yang lainnya, maka ini bukanlah sabar yang sebenarnya. 

Maka dari itu Sabar diwajibkan sejak awal ditimpa musibah, bukan belakangan setelah musibah selesai dan lisan telah mengeluh serta hati tidak terima. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam .

 “Sesungguhnya, sabar itu ketika awal tertimpa musibah.” (HR Bukhari).

Selain sebuah kewajiban, bersabar juga merupakan bagian dari kesempurnaan iman, sebagaimana Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu mengatakan, “Sabar dan iman bagaikan kepala pada tubuh manusia. Oleh karenanya, tidak beriman (dengan iman yang sempurna) jika seseorang tidak memiliki kesabaran.”  (Bahjatul Majalis wa Ansul Majalis).

Karena itu, bersabar dan tetap bersyukur kepada apa yang telah diberikan Allah Subhanahu wa ta’ala menjadi kunci untuk meredam amarah atas musibah. Sebab, Allah pun tak akan memberikan ujian di luar kemampuan hamba-Nya.

Sabar Itu Indah Jika diresapi

Sabar itu nikmat jika dihayati

Dan Sabar itu solusi setelah kita menghadapi dengan keyakinan yg tinggi. 

MEMBUKA PINTU RIZKI DENGAN ISTIGHFAR

 


Dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.

“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al-Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al-Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.

Kemudian setelah itu Al-Hasan Al-Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al-Hafidz Ibnu Hajar di Fath Al-Bari, 11: 98)

Firman Allah ta’ala,

Artinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”  (QS. Nuh: 10-12)

Ayat di atas menjelaskan dengan gamblang bahwa di antara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rizki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.

Adapun dalil dari Sunnah Rasul shallallahu’alaihiwasallam yang menunjukkan bahwa memperbanyak istighfar merupakan salah satu kunci rizki, suatu hadits yang berbunyi:

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”  (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).

Maka silahkan perbanyaklah istighfar, serta tunggulah buahnya… Jika buahnya belum terlihat juga, perbanyaklah terus istighfar dan jangan pernah berputus asa! Di dalam setiap kesempatan, kapan dan di manapun memungkinkan; di waktu-waktu kosong saat berada di kantor, ketika menunggu dagangan di toko, saat menunggu burung di sawah dan lain sebagainya..

Catatan penting:

1. Pilihlah redaksi istighfar yang ada tuntunannya dalam al-Qur’an ataupun hadits Nabi shallallahu’alaihiwasallam dan hindarilah redaksi-redaksi yang tidak ada tuntunannya. Di antara redaksi istighfar yang ada haditsnya:

Astaghfirullâh. HR. Muslim. 

Astaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.

HR. Tirmidzi dan dinilai sahih oleh al-Albani.

“Allôhumma anta robbî lâ ilâha illa anta kholaqtanî wa anâ ‘abduka wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’ûdzubika min syarri mâ shona’tu, abû’u laka bini’matika ‘alayya, wa abû’u bi dzanbî, faghfirlî fa innahu lâ yaghfirudz dzunûba illa anta”. HR. Bukhari.

Redaksi terakhir ini kata Nabi shallallahu’alaihiwasallam merupakan sayyidul istighfar atau redaksi istighfar yang paling istimewa. Menurut beliau, fadhilahnya: barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu meninggal di sore harinya maka ia akan dimasukkan ke surga. Begitu pula jika diucapkan di malam hari dengan meyakini maknanya, lalu ia meninggal di pagi harinya maka ia akan dimasukkan ke surga.

2. Tidak ada hadits yang menentukan jumlah khusus tatkala mengucapkan istighfar, semisal sekian ratus, ribu atau puluh ribu. Yang ada: perbanyaklah istighfar di mana dan kapanpun kita berada, jika memungkinkan, tanpa dibatasi dengan jumlah sekian dan sekian, kecuali jika memang ada tuntunan jumlahnya dari sosok sang maksum shallallahu’alaihiwasallam.

3. Hendaklah tatkala beristighfar kita menghayati maknanya sambil berusaha memenuhi konsekwensinya berupa menghindarkan diri dari berbagai macam bentuk perbuatan maksiat. Hal itu pernah diisyaratkan oleh al-Hasan al-Bashri tatkala berkata, sebagaimana dinukil al-Qurthubi dalam Tafsirnya.

“Istighfar kami membutuhkan untuk diistighfari kembali”.

Semoga Allah senantiasa melancarkan rizki kita dan menjadikannya berbarokah serta bermanfaat dunia akherat, amien.

Wallahu ta’ala a’lam. 

Wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in.

HUBUNGAN ERAT ANTARA IBADAH DAN REZEKI


 Ada Kaitan Erat Antara Ibadah dan Rezeki. 

Sesibuk Apa Pun Sempatkan Ibadah, insya Allah kita sudah memahami kaitan antara rezeki dan ibadah. Allah  juga menjamin rezeki semua makhluk-Nya.

Sejumlah ayat Al-Quran dan hadits berikut ini melengkapi dan mempertegas hal itu. Ada kaitan antara iman, takwa, ibadah, shalat, dan rezeki. Jika rezeki seret, mari introspeksi, istighfar, dan segera menuju ampunan Allah SWT.

“Jikalau penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi.” (QS Al-A’raf : 96).

“Dan sekiranya ahli kitab beriman dan bertakwa, tentulah kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan. Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan-nya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka.” (QS Al-Ma-idah:65-66).

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaq:2-3)

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS Thaha: 132).

Harapan (roja') adalah kekuatan batin orang beriman. Dengan beriman, takwa, ibadah, terutama sholat, Allah sesuai dengan janji-Nya, tidak akan menahan rezeki kita. 

Jika rezeki seret, pailit, omzet menurun, bisnis lesu, dan sejenisnya, mari introspeksi diri: apakah ibadah kita menurun, sedekah menurun, zakatnya gak dibayar? Jika merasa sudah semua, apakah ikhlas?

Jika merasa sudah semua dan ikhlas, maka yakinlah, Allah sedang menguji untuk rezeki dan keberkahan yang terbaik. Amin..! Wallahu a'lam bish-shawabi.


Kamis, 03 November 2022

DOA YG DIJABAH DALAM KONDISI DARURAT

 


Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah. Shalawat dan salam atas Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Doa yang dipanjatkan kepada Allah dalam kondisi darurat akan diijabah dengan cepat; seperti yang terombang-ambing di lautan, saat terancam, dan semisalnya. Ini seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya dan dan yang menghilangkan kesusahan.”  (QS. Al-Naml: 62)

“Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia.  Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih.”  (QS. Al-Isra’: 67)

Sementara doa seorang mukmin dalam kondisi lapang dan tidak mendesak biasanya ditangguhkan kepada waktu yang tepat. 

Bahkan tertundanya pengabulan doa hakikatnya sinyal kebaikan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena Dia suka mendengar doa hamba tersebut.

Hikmah lainnya dari ditangguhkannya doa, karena Allah menginginkan hamba tadi semakin banyak pahala dengan ia selalu berdoa kepada-Nya. Karena doa adalah ibadah. Siapa berdoa, dia sedang melakukan ibadah. Siapa beribadah maka akan diberi pahala atas ibadahnya tersebut.

Berbeda dengan permintaan (dari urusan dunia) yang langsung dikabulkan, penjelasan Imam al-Baghawi di tafsirnya atas QS. Al-Baqarah: 186,

“Dan Allah segera memberi (permintaan) orang yang tidak disukai-Nya karena Allah membenci suaranya (rengekannya).”

Bagi seorang mukmin harus yakin bahwa Allah tidak akan mengecewakan doa hamba-Nya. Jika doa tersebut sesuai qadha’ dan mendatangkan kebaikan untuknya, maka Dia akan segera mengabulkan permintaannya. Jika Allah tidak mentakdirkan isi permintaannya, Allah simpan pahalanya di akhirat atau Allah hindarkan keburukan semisalnya dari dirinya.

Saat Allah perintahkan berdoa kepada hamba, maka Dia berkehendak mengabulkan doanya dan memberi permintaannya.  Jangan putus asa. Dia maha tahu waktu tepat untuk mengabulkan doa.

Sesungguhnya berdoa lebih mulia dari materi yang diminta dalam doa. Berdoa termasuk ibadah. Terkadang, Allah tunda pengabulan doa supaya hamba semakin banyak berdoa kepada-Nya, karena Allah suka mendengar rintihan doa hamba tadi dan Allah ingin memberi pahala lebih banyak untuknya.

Allah menginginkan ibadah dari kita. Dia suka kalau kita berdoa kepada-Nya dan memperbanyak doa. Sementara kita umumnya lebih suka kepada hasil doa yang berisi kebutuhan dan kemashlahatan diri kita.

Maka pasang 2 terget dalam berdoa; Pertama, sebagai ibadah yang Allah sukai. Kedua, mendapat kebaikan dari Allah.

Jika demikian kita tidak akan pernah berputus asa dalam berdoa kepada Allah. Jika lama permintaan tak dikabulkan, kita husnudzan kepada Allah, Dia sedang memberi kesempatan untuk lebih banyak ibadah kepada-Nya.

Namun perlu diingat, ini hanya berlaku dalam kondisi yang tidak mendesak. Jika dalam kondisi mendesak, maka Allah akan segera kabulkan doa hamba. 

Contohnya, doa Nabi Musa saat terdesak dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya, maka Allah segera kabulkan doa Nabi Musa sehingga laut terbelah dan Musa luput dari kejaran musuh Allah.

Begitu juga kisah Nabi Ibrahim saat akan dibakar. Beliau merasa tidak ada yang bisa menyelamatkannya kecuali pertolongan Allah, maka beliau berdoa kepada-Nya dan Allah segera mengabulkan doanya.

Wallahu a'lam bish-shawab.

Semoga Allah selalu memberikan petunjuknya bagi kita semua.