Sabtu, 05 Mei 2018

Sesuai Prasangka




Kita akan melihat apa yang kita cari, bila yang kita cari adalah kebaikan maka itu yang kita dapatkan, bila yang kita cari adalah keburukan maka itu pula yang kita dapatkan

Maka tak perlu repot dengan penilaian orang lain, karena mereka pun akan mendapatkan apa yang mereka cari tentang diri kita. Keinginan mempengaruhi persepsi

Bagi mereka yang kepalanya berisi pikiran negatif, mereka akan melihat semua dari sudut pandang itu, sulit bagi mereka untuk mencoba melihat dari sudut pandang yang lain

Ingat cerita ayah, anak dan keledai yang ingin mereka jual? Apapun posisi duduknya, tetap akan ada komentar negatif, karena memang tugas mereka adalah berkomentar negatif

Dan ingat, bahwa apapun yang dikatakan oleh orang lain, itu bukan menggambarkan nilai anda, tapi menggambarkan nilai dirinya, dan apa yang ada di dalam hatinya

Sedangkan nilai anda, terletak dari bagaimana cara anda untuk merespons situasi tertentu, apakah sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, atau justru membalas sama negatifnya

Dunia ini terlalu singkat bagi kita untuk selalu melihat dari keburukan orang lain, sebab bila kita begitu, maka kita akan terhijab dari seluruh kebaikan manusia yang banyak

Manusia boleh berkomentar apapun, itu haknya dan itu akan dia pertanggungkan, bukan kita yang tanggung. Tapi bagi kita, apa yang kita tampilkan itulah yang kita tanggung

Biarlah yang berkomentar negatif dengan kenegatifannya, jawab saja dengan karya, sebab itu yang tak dimiliki mereka yang selalu berpikiran negatif dan buruk

Sebab orang yang terbiasa mencari cela, tak punya lagi ruang di hatinya untuk berkreasi dan berkarya, sedang mereka yang Allah menghuni hatinya, lapang dan luas

Jangan risau tentang apa yang dikatakan manusia kepadamu, risaulah bila engkau yang mengatai manusia. Jangan ambil hati, sebab bukan bagi manusia engkau beramal

Jumat, 04 Mei 2018

BAHAGIA ITU SEDERHANA




*Cukup merubah mindset kita dan katakan Alhamdulillah*

Mendengar isteri cerewet di rumah , berarti aku masih punya isteri... *Alhamdulillah*
""""""""""""""""
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami... *Alhamdulillah*
""""""""""""""""
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu & ayah... *Alhamdulillah*
""""""""""""""""
Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal , berarti aku masih punya anak yang mewarnai hidupku... *Alhamdulillah*.

Merasa letih setiap malam selepas bekerja , itu berarti aku masih mampu bekerja keras... *Alhamdulillah*.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah , itu berarti aku punya teman... *Alhamdulillah*

Pakaianku terasa agak sempit , itu berarti aku makan cukup... *Alhamdulillah*.

Mencuci dan menyetrika timbunan baju , itu berarti aku memiliki pakaian... *Alhamdulillah*.

Membersihkan halaman rumah , mengepel lantai , itu berarti aku memiliki tempat tinggal... *Alhamdulillah*.

Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya... *Alhamdulillah*

Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar... *Alhamdulillah*.

Mendengar kicau burung di pagi hari , itu berarti aku masih hidup... *Alhamdulillah*.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari... *Alhamdulillah*.

Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini , karena secara tidak sadar aku masih memiliki sahabat dan keluarga yang peduli padaku... *Alhamdulillah*.😁👍

Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkan nya kepadaku... *Alhamdulillah*.

Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu... *Alhamdulillah*.

*Berhentilah mengeluh dan bersyukurlah*.
Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun... *Alhamdulillah masih bisa bersyukur*.

Ayo kita sama² mencoba untuk bersyukur walau keadaan tak seperti apa yang kita harapkan sebab ada hikmah dibaliknya.

*Janganlah menunggu bahagia baru bersyukur , tapi bersyukurlah maka engkau akan bahagia*...

 *Alhamdulillah masih bisa berfikir positif* 

*Alhamdulillah kita sehat lahir dan bathin*

semoga hari ini kita selalu diberikan kesehatan lahir dan batin dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin Yaa Robball Alaamiin

*SEMOGA BERMANFAAT*

Rabu, 02 Mei 2018

DULU AKU INI SIAPA DAN SEKARANG MAU KEMANA?


Image result for siapa aku

DULU...

Aku sangat KAGUM pada orang yang :
Cerdas, Kaya, Berhasil dalam karirnya, Hidup sukses dan meraih prestasi2 hebat dalam kehidupan dunianya.
:heavy_check_mar
SEKARANG...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku itu.
Aku kagum dengan manusia yang hebat di mata ALLAH sekalipun kadang penampilannya begitu biasa & sangat bersahaja.

DULU...
Aku memilih MARAH ketika merasa Harga Diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar kepadaku & menyakitiku dengan kalimat2 sindiran.

SEKARANG...
Aku memilih untuk
BERSABAR Karena aku yakin ADA HIKMAH LAIN yang datang dari mereka, ketika aku mampu untuk BERSABAR.

DULU...
Aku memilih MENGEJAR DUNIA & MENUMPUKNYA sebisaku. Ternyata aku sadari, kebutuhanku hanyalah Makan Dan Minum untuk hari ini.

SEKARANG
Aku memilih untuk BERSYUKUR dan BERSYUKUR dengan apa yang ada, & memikirkan bagaimana aku bisa Mengisi Waktuku, dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat & bermanfaat Untuk Sesamaku.

DULU...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
Orang tua, Saudara dan Teman-temanku.
:ballot_box_with_check:
Jika aku berhasil dengan duniaku. Ternyata yang membuat mereka bahagia bukan itu, melainkan :
Ucapan, Sikap, Tingkah laku dan sapaanku kepada mereka.
:ballot_box_with_check:
SEKARANG...
Aku memilih untuk MEMBUAT MEREKA BAHAGIA dengan apa yang ada padaku, karena aku ingin kebermanfaatan diriku ditengah-tengah mereka. (Sebagaimana sabda Rosululloh: "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfa'at buat manusia lainnya").

DULU...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA2 DAHSYAT untuk DUNIAKU, tetapi
ternyata aku menjumpai teman2 & saudara2ku begitu CEPAT MENGHADAP KEPADA-NYA.

SEKARANG....
yang menjadi FOKUS PIKIRAN & RENCANA-RENCANAKU adalah : Bagaimana agar hidupku dapat berkenan di hadapan ALLAH, jika tiba-tiba saat ini adalah saatnya diriku Dipanggil oleh-NYA.

Karena tak ada yang dapat menjamin bahwa esok pagi ketika terbangun dari tidur, masihkah AKU dapat menikmati teriknya matahari esok pagi?

Τak ada yang bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa esok ketika terbangun dari tidurku, masihkah AKU dapat menghembuskan nafas & masih bernyawa?

Jadi apabila hari ini & Esok hari aku masih diberi kesempatan hidup, itu adalah karena Kehendak & Anugerah-NYA semata.
Jadi bukan kehendak siapapun kecuali Allah.

Renungan ini untuk mengintropeksi & mengingatkan diri saya sendiri, agar selalu introspeksi diri & lebih mawas diri bahwa :
DULU aku ini siapa?
dan
SEKARANG aku mau kemana?


Allah Taala Berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
(QS 21: 35)

Wahai diri,
Allah ciptakan dirimu di dunia Adalah untuk pengabdian.
Allah hantarkan dirimu ke dunia adalah untuk proses penghambaan.
Allah taqdirkan dirimu di dunia adalah untuk perjuangan hingga sampai garis finis yaitu kematian.

Wahai diri,
Nikmatilah hidup sekehendak jiwamu
Pergilah kemana saja yang engkau mau
Tertawalah sebebas hatimu
Tapi ingatlah kemana negeri mana yang akan engkau tuju.

Lakukan saja apa yang memang ingin engkau lakukan.
Habiskan saja waktumu untuk kesenangan.
Lampiaskan saja semua yang menjadi khayalan.
Tapi ingatlah bahwa semua akan berakhir kepada kematian

Wahai Diri, berbekalah untuk hari yang sudah pasti.
Sungguh kematian adalah muara manusia
Relakah dirimu menyertai segolongan orang
Mereka membawa bekal sedangkan tanganmu hampa

Ya Allah panjangkanlah umur kami
Dan baguskanlah amal kami

Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin

Selasa, 01 Mei 2018

MENTAL & MINDSET.

Image result for mental dan mindset

Gini.. Banyak banget pertanyaan masuk ke chat Saya, "Kang, kok Saya gak PD jualan ya. Ada solusi?"

Kalau Saya ditanya begitu lagi, jawabannya sederhana: "Ya kudu PD!" :facepun

Soal PD gak PD, itu hanya masalah mental. Biasanya, karena belum punya ALASAN KUAT yang membuat kita bergerak.

Mungkin sebagian dari Anda masih nggak suka jualan karena alasan klasik: malu, gengsi, takut dicibir, takut ditolak, dll...

Awalnya emang MALU, lama kelamaan entar MALU-MALUIN, jualan terus! Hehe

Karenanya, siapapun Anda yang masih merasa gak PD jualan, please mulai sekarang hadirkan alasan kuat agar Anda tergerak melakukan itu (jualan).

Ingat, jualan itu halal. HALAL! ✍🏻

Yang haram itu riba, nipu, nyogok, zina, korupsi, dan sejenisnya.

Jadi, PD aja jualannya. Halal kok...

Lantas, apa alasan Akang kok semangat banget jualannya?

Alasan #1:
"9 dari 10 pintu rezeki ada di perdagangan"

Bayangin, ada 9 pintu. Ini LUAR BIASA! Pantes aja orang-orang yang dagang (jualan) mereka kaya-kaya.

Intinya, kita ngikutin jejak Rasul aja. Dulu, Rasulullah pedagang. Yaudah, ikutin aja. Sunnah.

Alasan #2:
"Jualan itu menolong orang yang dibayar"

Poinnya, menolong orang. Artinya, jualan sejatinya helping people. Soal uang, itu hanya efek.

Tanpa disadari, jualan adalah proses pertukaran antara uang dan manfaat.

Setiap uang yang dikeluarkan oleh pembeli akan ditukar dengan manfaat yang dikemas dalam bentuk produk, baik berupa barang ataupun jasa.

Setiap manfaat pasti memiliki kemampuan untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, bahkan menyelesaikan permasalahan.

Apa yang mereka butuhkan...
Apa masalah yang mereka hadapi...
Apa yang tentang mereka inginkan...

Maka hadirkan produk yang dibutuhkan. Hadirkan layanan yang menyelesaikan masalah. Tawarkan sebuah produk yang memang diinginkan...

Bayangkan… Jika seandainya banyak orang di luar sana yang tertolong karena hadirnya produk kita, kita tentu senang bukan?

Makanya, pas jualan, Niatkanlah di dalam hati bahwa penawaran yang diberikan adalah sebuah penawaran “pertolongan” atas keinginan, kebutuhan, atau permasalahan yang sedang market hadapi.

Alasan #3:
"Aktivitas dapatkan uang tercepat"

Kalau karyawan, nunggu gajian. Kalau bisnis, nunggu bagi hasil. Kalau investasi, nunggu cair dividen. Kalau jualan, kapanpun uang datang. Cepat!

Dengan catatan, Anda rajin jualannya, Anda tiap hari jualannya, Anda senang jualannya.

Intinya, senang jualan, hidup makin mapan. Benci jualan, hidup jadi kasihan.

3 alasan di atas menjadi alasan terkuat Saya kenapa akhirnya memutuskan 1001% berkiprah di dunia penjualan..

Pertanyaannya, APA ALASAN TERKUAT ANDA JUALAN?

Silakan jawab dalam hati Anda. Cari 3 alasan terkuat. Ingat selalu hal itu... 🤔

Nah, setelah punya alasan kenapa mesti jualan, sekarang kita menyetel mindset / pikiran tentang segala hal tentang penjualan

Banyak orang salah langkah, mereka hanya ingin tahu perihal:

Bagaimana agar jualan laris manis?

Bagaimana agar produknya laku keras?

Bagaimana omsetnya naik drastis?

...dan sejenisnya

Itu gak salah, tapi bakal jadi masalah, jika kita gak punya mindet yang benar tentang jualan.

Mindset jualan ini Saya namakan dengan istilah AQIDAH JUALAN.

Dulu, pas Anda belajar agama, pastinya Anda belajar tentang apa itu Aqidah, kan?

Bahasan itu biasanya dibahas di awal-awal. Kenapa? Karena ini bicara soal cara main hidup.

Saya mulai mendalami apa itu Aqidah saat sejak 10 tahun lalu, tepatnya tahun 2007.

Aqidah Islam adalah iman kepada Allah, malaikat-Nya, Kitab-kitab Allah, Rasul-rasul-Nya, hari Kiamat dan iman terhadap qadla-qadar baik atau buruknya datang dari Allah Swt.

Iman adalah tashdiq al-jazim (membenarkan sesuatu dengan pasti) yang sesuai dengan kenyataan, serta berdasarkan bukti dan dalil. Apabila pembenaran ini tidak berdasarkan dalil, maka ia tidak dapat disebut sebagai iman. Sebab, di dalamnya tidak terdapat unsur kepastian. Begitu pula pembenaran tidak akan mencapai tingkat pasti kecuali jika ia ditetapkan dengan dalil yang qath’iy (pasti).

Detail soal pembahasan Aqidah, Anda ngaji aja. Oke? Hehe

Bagaimana dengan AQIDAH JUALAN?

Saya punya 3 hukum yang mesti kawan-kawan ingat dan catat.

Hukum #1:
"Rezeki datanya dari Allah, bukan dari Pembeli..."

Hukum #2:
"Yang menggerakan hari orang lain beli ke kita adalah Allah, bukan Penjual..."

Hukum #3:
"Cara terbaik melariskan jualan kita adalah Tembak Servernya Langsung, yakni Allah..."

Makanya, jualannya harus jujur.

“Pedagang yang jujur dan terpercaya akan dibangkitkan bersama para Nabi, orang-orang shiddiq dan para syuhada” (HR. Tirmidzi).

Rasulullah bersabda:
“Para pedagang adalah tukang maksiat”.

Diantara para sahabat ada yang bertanya: “Wahai Rasulullah, bukankah Allah telah menghalalkan jual-beli?”.

Rasulullah menjawab:
"Ya, namun mereka sering berdusta dalam berkata, juga sering bersumpah namun sumpahnya palsu”. (HR. Ahmad).

“Sesungguhnya para pedagang (pengusaha) akan dibangkitkan pada hari kiamat sebagai para penjahat kecuali pedagang yang bertakwa kepada Allah, berbuat baik dan jujur.” (HR. Tirmidzi).

Apapun strateginya, apapun tekniknya, apapun caranya, selama itu HALAL, silakan LAKUKAN SEGILA MUNGKIN!

AQIDAH JUALAN berarti bagaimana mindset dan pikiran kita menyikapi penjualan.

Jadi, jangan tanya lagi apa rahasia sukses, apa staregi laris, apa teknik closing efektif, dan sejenisnya, sebelum memiliki AQIDAH JUALAN yang bener.

Kalau udah gini ceritanya, untuk naikin omset, agar laris manis, supaya laku keras, deketin diri terus ke Sang Pemberi Rezeki, Allah subhanahu wa ta'ala...

Omset target 1 Miliar? Beranikan diri sedekah 100 juta, minimal 2,5% dari target, yakni Rp 25 Juta.

Begitulah cara mainnya.

Sekadar share, sebelum ditutup, saat Saya mau launch produk, Saya biasanya "nyimpen" dulu di bank langit (baca: sedekah) sejumlah 2,5% dari target

Misal, target pengen dapat income 500 juta per bulan, maka Saya sedekahin tuh Rp 12.500.000. Minimal ya, minimal.

Kalau mau lebih KEREN lagi, mainin di angka 10% nya, misalkan Rp 50 Juta.

Kalau mau lebih "GENDENG" lagi, mainin di angka 50%, misalkan Rp 100 Juta. Ini emang GILA, mainnya adalah KEYAKINAN.

Alhamdulillah, Saya udah nyobain semuanya. Hasilnya: TOKCER!

Ini bukan berarti niatnya supaya rezekinya banyak ya, tapi lebih kepada cara main dan pembuktian kita pada AQIDAH JUALAN yang kita yakini...
“Wahai para pedagang, sesungguhnya setan dan dosa hadir dalam jual-beli. Maka iringilah jual-belimu dengan banyak bersedekah” (HR. Tirmidzi).

"Semoga Bermanfaat" :sweat_smile:







Senin, 30 April 2018

"Aku kuat karena aku tahu kelemahanku...".

Image result for sTRONG

"Aku kuat karena aku tahu kelemahanku...".

Sepintas tulisannya biasa aja, tapi kalau dicermati lebih dalam, ada pesan tersirat yang bisa diambil.

Ya, seseorang akan jadi makin kuat & hebat jika tahu kelemahannya.

Banyak orang di dunia, mereka hanya tahu kekuatan dirinya saja, tanpa pernah mencari tahu kelemahannya. Padahal, kalau benar-benar ingin jadi orang hebat, kita pun harus berusaha keras menggali dan menyadari kekurangan kita.

"Lho kang, bukannya kita harus fokus ke kekuatan?"

Yes, memang. Tapi bukan berarti mengabaikan kelemahan.

Kita harus berusaha mencari tahu kelemahan kita agar kelemahan tersebut bisa diisi oleh kehadiran seseorang, entah itu pasangan, partner, atau tim kita.

Saya pribadi punya banyak kelemahan. Dan Saya bersyukur karena Saya menyadari hal itu.

Karenanya, di setiap bisnis yang Saya bangun, selalu ada partner dan tim bisnis yang membersamai. Dan sudah dipastikan, keberadaan mereka akan mengisi sisi lemah (kelemahan) Saya.

Maka saran Saya, dalam mencari partner bisnis, carilah yang "terbalik". Maksudnya?

Terbalik kepribadiannya.
Terbalik kemampuannya.

Disinilah fungsinya bersinergi.

Kelemahan Anda akan ditutup oleh kekuatan partner Anda. Sementara kekuatan Anda akan menutupi kelemahan partner Anda. Kebayang?

Yang satu ngotot, yang satu nyantai. Yang satu ngegas, yang satu ngerem. Yang satu jago jualan, yang satu jago produksi.

Pokoknya, saling mengisi dan melengkapi.

Hayo, sekarang cek lagi, apakah partner Anda sudah begitu?

Termasuk, pertanyaan sebaliknya, apakah keberadaan Anda sudah menutupi kelemahan partner Anda?

Apapun jawabannya, semoga bisnis Anda bisa langgeng dan manfaat buat banyak orang ya!

Semoga kita semua bisa dipertemukan dengan partner terbaik pilhan-Nya. Aaamiin...

Minggu, 29 April 2018

MUSTAHIL ( LOGIKA MANUSIA )




Pernah merasa seolah keinginanmu mustahil (gak mungkin) tercapai?

Misal, punya keinginan untuk memiliki mobil dan rumah tanpa riba, sementara penghasilan per bulan gak seberapa.

Atau, punya keingnan untuk melunasi semua kerugian dan hutang miliaran, sementara penghasilan masih pas-pasan.

Alhamdulillah, Saya pernah mengalami kondisi seperti itu. Berat, sungguh berat.

Sampai akhirnya Saya benar-benar sadar, Allah benar-benar Maha Besar, bukan hanya sebatas pada ungkapan lisan, tapi bukti iman.

3 episode kemustahilan yang terjadi pada Saya, setidaknya menjadi bukti bahwa Allah Maha Berkehendak atas segala hal.

Pertama, Bangkrut. Rugi miliaran. Nanggung hutang hampir 8 miliar.

Saya pun bingung dan frustasi menghadapinya. Terlebih penghasilan setiap bualn gak jelas berapa jumlahnya. Ahh.

Tapi sekarang, Saya berhasil menyelesaikan episode ini. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Kedua, Sakit. Kritis dan koma. Divonis akan meninggal.

Saya pun berada di ambang kematian. Semua keluarga prihatin dan bersedih. Dokter pun memprediksi 80% akan lewat.

Tapi sekarang, Saya berhasil melewati episode ini. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Ketiga, Sembuh. Kembali pulih. 100%.

Disaat dokter memprediksi proses pemulihan akan berlangsung 2-3 tahun, tapi sekarang, kurang dari 2 tahun, Saya bisa kembali sehat 100%. Gak harus menunggu waktu selama itu. Izin Allah.

Allah Maha Besar.

Setidaknya, itulah 3 episode kemutatahilan yang Saya lewati.

Menguatkan keimanan.
Mengokohkan tauhid.
Mendekekatkan diri pada-Nya.

Kawan,

Tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.

Tidak mustahil bagi Allah untuk membolak-balikkan hidupmu.

Tidak jadi soal bagi Allah untuk menghadirkan impian terhidang dalam kenyataan.

Sebab tidak ada yang mustahil bagi Allah untuk dilakukan.

Jika Allah berkehendak untuk terjadi, maka terjadilah. Kun Fayakun...

Masa depan bukan hanya milik mereka yang kaya harta.

Masa depan bukan hanya milik mereka yang keluarganya baik-baik saja.

Masa depan bukan hanya milik mereka yang tak pernah berbuat dosa.

Masa depan adalah milik kita semua, selama nafas masih ada dan jiwa masih menempel pada raga, serta yakin akan kuasa-Nya.

Ya, masa depan itu milik mereka yang percaya penuh kepada Tuhannya.

Karena kepercayaan itulah yang akan menggerakkan kita untuk berdoa segenap jiwa raga, beribadah tanpa tunduk pada dunia, dan berusaha dengan sekuat tenaga.

Buatlah Allah mencintaimu dan mengistimewakanmu, karena Engkau pun melakukan hal yang sama pada-Nya.

Engkau meletakkan-Nya diatas segalanya.

Buatlah penduduk langit ikut mencintaimu karena Rabb pun mencintaimu.

Buatlah malaikat berdoa segala hal yang baik untukmu agar Allah kabulkan semua inginmu.

Percayalah Allah akan mengabulkan semua inginmu asalkan itu semua tak bertentangan dengan aturan-Nya.

Kuncinya?
Sabar, tawakkal, dan istiqomah.

Tidak sulit bagi Allah untuk mengabulkan semua inginmu.

Percayalah, semua yang baik akan datang pada waktunya.

Tak pernah lebih cepat atau lebih lama.

Tak pernah berbalik arah untuk menjauhi.

Allahku Maha Baik. ✍

Sabtu, 28 April 2018

INILAH HARI YANG MEMBAHAGIAKAN ITU



Hari itu.., satu demi satu mereka telah sampai di sebuah kota. Mengharu biru bercampur bahagia tersebab imannya yang menggerak, jiwanya yang tulus, kekeluargaannya yang terikat kuat, keyakinannya yang mengokoh dengan tanpa lelah.

 Dengan perbekalan secukupnya bahkan minim, ada yang berangkat dari tempat tinggalnya bersendirian, bersama pasangan, berkafilah kecil atau berombongan. Kerinduan akan berkumpul di kota ini mengalahkan segalanya.

 Mengalahkan lelahnya, penat perjalanannya, berat jarak yang dilaluinya. Yang dibayangkan dan dirasakan adalah betapa bahagianya bisa berkumpul dan berhimpun di sebuah tempat, dalam satu pemahaman yang kokoh dan untuk mewujudkan cita-cita besar.

Kota itu adalah Madinah. Tempat berkumpulnya para Muhajirin (orang-orang yang hijrah). Kebahagiaan bertemu kembali bersama orang-orang yang berhijrah (muhajirin) juga kebahagiaan mereka mendapatkan saudara baru yang sudah menetap di kota Madinah yang sama-sama dalam satu jalan, satu pemahaman dan satu cita-cita. Yaitu kaum Anshar.

Perjalanan untuk sampai ke kota ini tidaklah mulus, untuk sampai ke Madinah ada banyak hal yang dikorbankan dan yang ditinggalkan. Sebagaimana Abu Salamah akhirnya harus meningalkan keluarganya. 

Ada juga yang fokus menyibukkan diri menyiapkan bekal keberangkatan keluarganya seperti yang dilakukan oleh Asma Binti Abu Bakar. Ada banyak diantara mereka setibanya di kota ini (Madinah) mereka memulainya dari TITIK NOL seperti Sahabat Suhaib Ar-rumi, lelaki miskin pendatang di Kota Makkah yang kemudian memulai usaha dan cukup sukses namun demi hijrahnya ia tinggalkan tanpa sisa karena hartanya 'disita' oleh penguasa Quraisy saat itu. 

Jangankan Suhaib Ar-Rumi yang bukan orang Mekah, Abdurrahman bin Auf RA saja peniaga penduduk Mekah harus siap untuk memulai dari titik nol setibanya di Kota Madinah.

Ya, ini karena pilihan. Tak ada sedikitpun bersirat kekhawatiran, wajah kesedihan atau ekspresi tanpa pengharapan. Yang ada adalah kuatnya tekad, yakinnya akan janji Allah, penyandarannya yang total pada-Nya, apa yang dilaluinya ia-nya yakin karena langkahnya tidaklah diayunkan dalam kesendirian tapi sudah muncul rasa 'asy-syu'uur bimuroqobatillah' (selalu dibersamai-Nya). 

Semua rasa jiwa itu berkumpul dan kemudian jiwa-jiwa mereka pun dikumpulkan oleh KAsih Sayang-Nya. Bersama dengan guru-guru mereka, murobbi-murobbi merekka, kawan-kawan seperjuangan dan berkumpul bersama Rasulullaah SAW. Duuhh... betaapa bahagiaanya.

Dan yang ini saya benar-benar tak bisa membayangkan... ketika semua muhajirin sudah berkumpul, bertemu dan kemudian bersama penduduk Madinah menanti saat-saat kedatangan kafilah paling mulia; Baginda Rasulullah SAW bersama sahabat paling dicintainya Abu Bakar As-Shiddiq RA.
Thala'al badru 'alaynaa - Min Tsaniyyatil wadaaa. Wa jabas syukru 'alaynaa - Maa da'aa lillaahi daaa
...
Kawan-kawan. Kita tidaklah makhluk semulia para sahabat baik yang Muhajirin maupun yang Anshar. Jauuh sekali. Kita ini kumpulan orang-orang yang terus ingin menjadi baik dan semoga terus ditugasi Allah untuk jadi pewasilah kebaikan kepada sebanyak-banyak orang. Kita adalah Muhajirin di masa ini yang terus saling menguatkan langkah ini dan saling bergandengan tangan meniti jalan Ridho-Nya.

So, bisa berkumpul bersama adalah saat-saat paling agung dan paling membahagiakan kita. Bukan saja bisa berbagi dari kisah masing-masing tentang keber-hijrahan kita dari ragam kejahiliyahan, jatuh bangunnya menyusuri jalan hidayah/jalan hijrah atau cerita tentang menumbangkan berhala semasa sebelum hijrah dan kisah-kisah 'aneh' dari bentuk-bentuk pertolongan-Nya.

Tapi lebih dari itu semua. Meguatkan pemahaman akan makna hidup, makna keberhambaan diri, dan menjadi titik tolak menuju fase pengokohan tim kita, pengokohan kebersamaan, penguatan pasangan hidup, keluarga (anak/istri/suami) dan kekeluargaan kita, pengokohan kabilah-kabilah, menata manajerial kita, dan tentu saja.. ada banyak para muhajirin yang secara financial memulai di titik awaal bahkan titik minus maka kita rumuskan penguatan itu kita bangkit bersama, kita ciptakan pasarnya.

Dan yang lebih utama lagi adalah kita sedang menyiapkan diri dan generasi selanjutnya menuju generasi berkah, membangun kampung tauhid, semoga ini jadi bagian dari cita-cita para pendahulu kita membangun peradaban Islam. Dan menyiapkan bekal sebagai syuhada ...sebagai employee of Allah untuk bisa berkumpul seluruhnya ketemu Allah di Surga.

Dan begitulah yang dilakukan Rasulullah SAW bersama para sahabat RA ketika sejak awal berada di kota ini yang sekaligus sejak inilah kota ini berjuluk MADINAH.