Sabtu, 27 Agustus 2022

JANGAN LUPAKAN PERSIAPAN MASUK LIANG KUBUR..!

 


Segala puji hanyalah milik اللّـﮧ. Sholawat dan salam untuk Rosululloh. Amma ba’du!

Saudaraku seislam yang saya muliakan..sesibuk apapun kita jangan pernah melupakan persiapan untuk masuk liang kubur..cepat atau lambat kematian akan menyapa kita..hanya amal sholeh saja yang mau menemani kita di dalamnya sementara harta yang kita kumpulkan dan keluarga yang kita cintai dan mencintai kita, semuanya akan kembali ke rumahnya.

Dari Anas bin Malik rodhiyallohu ‘anhu, dia berkata : Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa salam bersabda :

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

“Yang mengikuti mayit itu tiga perkara; Dua kembali dan satu yang tinggal. Mayit diikuti keluarga, harta dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya kembali pulang dan yang tinggal adalah amalnya.”

HSR. Bukhori no. 6514 dan Muslim no. 7613

Rosululloh  shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda :

أي إخواني! لمثل اليوم فأعدّوا

‘Wahai saudara-saudaraku! Untuk hari seperti ini maka persiapkanlah bekal kalian.'”

[ HR Al-Bukhori dalam kitab at-Taarikh, Ahmad dan Ibnu Majah rohimahumulloh, dihasankan oleh Syaikh al-Albani rohimahulloh dalam Ash-Shohihah no. 1751]

Semoga اللّـﮧ menyelamatkan penulis dan pembacanya dari akhir umur yang jelek..dan semoga kita termasuk hamba2-Nya yang selamat dunia dan akhirat.

آميــــــــــــــــــــن يَا رَبَّ العَالَمِينْ

Wa shollallohu wa sallama ‘alaa Nabiyyina Muhammad

senantiasa Memaafkan MU

 


Sepanjang perkenalan kita sehingga kita di jodoh kan.. tak pernah terlintas di fikiran ku untuk meninggalkanmu...

Dan Perkara yang aku takutkan itu terjadi saat ini walaupun kita cuba untuk bertahan selama 13 tahun...

Terlalu banyak alur cerita dan kenangan yang telah tercipta kan...

Andai kau tahu akan hari hari ku..

Aku rindu akan sentuh MU...

Aku tercari aku suara Mu..

Aku dahagakan peluk dan kasih MU..

Aku Rindu akan harum bau mu...

Seperti mana yang kau tahu...

Aku lemah tanpa MU..

Kerana kekuatan dan semangat ku ada di diri MU...

Kerana kau adalah rusuk kiri ku..

Dan kini hari hari ku sama seperti yang kau lihat..

Sehingga aku Mula faham akan maksud tangisan tak berlagu..

Walau telah ku cuba untuk menahan nya tapi tangisan trus mengalir walau tidak ku undang...

Malam ku tercari akan dirimu..

Setiap kali makan ku kini ku niat kan keatas dirimu yang memasaknya...

Walaupun rasa berbeda... 

Terlelap nya mata ku jika lelah dan penat ku rasakan walau hanya untuk beberapa jam sahaja dan di bantu ubat tidur ku dapatkan di farmasi.. walaupun telah di larang pakar..

Makan ku juga begitu..tiap hari ku melawan gastrik yang semakin teruk...

Tiap hari ku menahan rasa sakit dada dan sesak nafas ku menahan tangis air mata ku kerana terlalu merindukan mu...

Hargailah pasangan kalian selagi dia ada.Jangan persiakan pasangan yg setia dengan mu.Jadilah pasangan yg setia dengan cinta hati kalian..sebelum kehilangan..segalanya..

Jumat, 26 Agustus 2022

Makhluk-Makhluk Allah yang Paling Awal

 


Terkait apa yang diciptakan pertama kali, ulama terbagi menjadi dua, ulama-ulama sejarah banyak menyebutkan bahwa yang pertama kali diciptakan ialah Al-Arsy atau Singgasana Tuhan, namun ulama ahli Tassawuf mengatakan bahwa yang pertama kali diciptakan ialah Nur Muhammad, dan insyaallah keduanya akan kita bahas kisahnya.

1. Al-Arsy

Singgasana Tuhan. Singgasana Allah ini terletak di tempat yang paling atas dari segala sesuatu dan ia adalah atap dari seluruh alam semesta ini, singgasana ini dapat dilihat dari dalam surga tepatnya di tingkatan Firdaus, dan dari singgasana inilah mengalir seluruh sungai yang ada dalam surga dan dari singgasana ini terpancar 70.000 warna cahaya perharinya yang setiap harinya keluar dalam warna yang berbeda-beda.

Kebesaran singgasana ini sangat tidak bisa dibayangkan dan jikalau dibayangkan pun maka akan sangat terlihat bahwa kita adalah makhluk kecil yang tidak ada apa-apanya, bagaimana tidak, jarak antar langit itu berjarak 500 tahun dan langit memiliki 7 lapis (500x7=3500 tahun perjalanan) dan diatas langit ke tujuh terdapat Al-Kursi yang ukurannya bila dibandingkan dengan 7 langit dan bumi dan seluruh isinya bagaikan cincin (7 lapis langit dan bumi) yang dilemparkan ke tengah padang pasir (Al-Kursi), namun ternyata ini tidak berhenti disitu, diatas Al-Kursi adalah Al-Arsy yang perbandingan keduanya bagaikan cincin (Al-Kursi) yang dilemparkan di padang pasir (Al-Arsy), MasyaAllah. 

Singgasana Allah ini, dikelilingi oleh ribuan atau jutaan atau bahkan milyaran malaikat yang selalu bertasbih, memuja, dan memuji Allah, dan mereka tidak memiliki kerjaan lain selain itu, dan mereka akan terus melakukan itu mulai awal mereka diciptakan hingga kematian mereka. Keagungan dan kebesaran singgasana ini sangat luar biasa sekali, singgasana ini diangkat oleh 4 orang malaikat yang paling besar yang dijuluki Hamalat Al-Arsy (Pemikul Singgasana), keempat malaikat ini masing masing memiliki 4800 sayap dan jarak antara telinga dan pundaknya saja itu setara perjalanan burung selama 700 tahun lamanya, setelah hari kiamat jumlah malaikat ini akan bertambah menjadi 8 orang ketambahan Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail.

2. Nur Muhammad

Beberapa Ulama Tassawuf menganggap bahwa hal yang pertama kali diciptakan ialah Nur Muhammad atau cahaya Nabi Muhammad yang kemudian dari cahaya inilah dibentuk segala sesuatu yang ada di alam ini.

Nur Muhammad Allah ciptakan dalam bentuk burung Merak yang indah dan cantik dan berwarna putih bak mutiara, lalu Allah membiarkan Nur ini untuk bertasbih selama 70.000 tahun lalu setelah itu Allah ciptakan cermin untuk Nur ini, dan ketika sang cahaya melihat bahwa dirinya diciptakan dalam sebaik-baik bentuk rupa ia menjadi tertunduk malu kepada Allah dan keluar darinya 6 buah tetes keringat, yang menjadi Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Bunga Mawar, dan Beras. Setelah itu sang cahayapun bersujud kepada Allah sebanyak 5 kali yang akhirnya ini dijadikan jumlah shalat nantinya.

Setelah itu Allah melihat langsung kepada Nur Muhammad lalu Nur itu merasakan malu dan berkeringat karena merasa diperhatikan Tuhan Seluruh Alam. Dari keringat wajahnya, Allah menciptakan seluruh penghuni-penghuni langit dan apapun yang ada disana. Dari dadanya Allah menciptakan para nabi dan rasul, syuhada, para ulama, dan seluruh orang shalih. Dari punggungnya Allah ciptakan tempat-tempat yang suci dan masjid-masjid yang paling mulia seperti Bait Ma'mur, Bait Izzah, Bait Allah, Bait Maqdis, dsb. Dari kedua alisnya Allah ciptakan Umat Islam dan dari kedua telinganya Allah ciptakan Umat Non Muslim dan dari kakinya Allah ciptakan Bumi beserta isinya. 

Setelah menciptakan banyak hal tersebut, Allah menciptakan lentera untuk sang cahaya yang didalamnya Allah membentuk untuk sang cahaya fisik Rasulullah sebagaimana yang ada di dunia, dan ketika jasad Rasulullah sudah terbentuk, maka jasad itu berdiri ditengah-tengah lentera sebagaimana dalam shalat sedangkan lentera itu dilihat dan dikelilingi oleh seluruh makhluk yang ada.

Sangkakala

 


Jikalau kita berbicara tentang tiupan sangkakala, maka marilah kita berkenalan dahulu kepada si empunya sangkakala yaitu Malaikat Israfil. Malaikat Israfil adalah malaikat dengan wujud asli yang terbesar kedua setelah malaikat pembawa singgasana, malaikat ini memiliki 4 buah sayap (riwayat lain menyebutkan 2400 sayap yang bisa saja hal ini tidak bertentangan dengan 4 buah sayap karena bisa jadi 2400 sayap ini dibagi menjadi 4 bagian). Malaikat Israfil Allah tugaskan untuk menjadi penjaga Lauh Mahfudz sekaligus sebagai peniup sangkakala.

Sangkakala telah Allah berikan kepada Israfil dan sangkakala itu telah siap untuk ia tiup kapanpun dan hingga sekarang ia selalu melihat ke Arsy untuk menunggu kabar dan perintah untuk meniupkan sangkakala sebagai penanda hancurnya kehidupan seluruhnya. Sangkakala ini bentuknya sangat besar dan agung, di dalamnya ada rongga yang jumlahnya sama seperti jumlah makhluk hidup seluruhnya dan berukuran besar sekali bagaikan barat dan timur, sangkakala ini nantinya akan ditiupkan 3 kali, sekali untuk pengejutan, sekali untuk penghancuran, dan sekali untuk kebangkitan (namun ada pendapat yang mengatakan 2 kali, untuk menghancurkan dan menghidupkan).

Dan ketika sangkala itu ditiup, maka terkejutlah penduduk langit dan bumi, kecuali sesuatu yang dikehendaki oleh Allah, sedangkan gunung-gunung bergerak dengan berjalan, dan berguncanglah langit-langit itu dengan guncangan yang dahsyat, dan bergempalah bumi dengan gempa yang dahsyat, bagaikan perahu (yang terombang-ambing) di air, perempuan-perempuan yang hamil sama melahirkan kandungannya, anak-anak muda menjadi beruban, para setan menjadi sama bingung, kemudian bintang-bintang itu telah meruntuhi para setan, dan matahari telah digerhanakan, langit dipecah-pecah dari atas para makhluk.

Ketika sangkakala ditiupkan, kacaulah seluruh tatanan alam yang sudah ada, semua orang panik bukan main lalu setelah itu hancurlah seluruh alam, ketika itu keadaan langit menjadi terbelah (Al-Insyiqaq 1) lalu retakannya menyemburkan warna merah mawar layaknya minyak (Ar-Rahman 37) lalu bintang-bintang berguguran berserakan layaknya ia bukan apa-apa (Al-Infithar 2) kemudian bumi pun akan Allah ratakan (Al-Insyiqaq 3-4) dan gunung-gunung yang kokoh dicabut dari tempatnya (Al-Qari'ah 5) dan ia akan berterbangan seperti terbang tertiup angin (An-Naml 88) lalu setelah itu ia akan dihantamkan satu sama lain hingga ia menjadi debu dan hilang (At-Takwir 3) kemudian setelah itu Allah membuat air yang ada di laut meluap hingga membanjiri daratan (Al-Infithar 3) semetara manusia lari berhamburan layaknya anai-anai yang berterbangan (Al-Qari'ah 4) dan mereka akan berlarian bagaikan orang yang mabuk padahal mereka tidak mabuk (Al-Hajj 2).

Kejadian-kejadian di hari kiamat tentunya masih sangat panjang jika akan dibahas terus, namun cukuplah bagi kita untuk memperbaiki amal kita untuk mempersiapkan datangnya hari itu, karena kita tidak tau kapan hari itu akan tiba.

Kematian adalah Pintu

 


Sebuah keniscayaan dan hukum alam bahwa segala hal harus berakhir. Dalam alam ini terdapat kaidah yang mengatakan bahwa segala yang memiliki awal pasti memiliki akhir dan perpisahan adalah keniscayaan. Kaidah ini dibenarkan sendiri oleh Tuhan didalam kitab-Nya, Allah berfirman, "...Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah..." (QS: Al-Qashash 88).

Rasulullah juga bersabda mengenai kematian, sabda beliau, "cukuplah kematian sebagai penasihat".

Sekarang kematian itu sendiri. Kematian merupakan hal yang sama namun bisa memberikan kesan yang berbeda kepada orang tergantung amal ibadahnya di dunia, bagi mereka yang gemar beribadah dan tidak cinta pada dunia, kematian adalah hanya suatu pintu yang kita semua pasti melaluinya, yang melalui pintu itulah kita bisa menemui Allah dan Rasulullah sang kekasih hati. Namun berbeda dengan orang yang kafir dan fasik, kematian adalah momok yang mengerikan dan kematian merupakan kesenangan terakhir yang ada di hidup mereka sekaligus awal kesengsaraan bagi mereka.

Malaikat Maut adalah sosok Malaikat Allah yang sangat agung dan tinggi kedudukannya, dikatakan Malaikat Maut memiliki 4 wajah, satu wajah ada di depannya, satu wajah ada di kepalanya, satu wajah ada di punggungnya, dan satunya lagi ada di kakinya. Ketika ia mencabut nyawa seorang Mukmin maka ia akan menampakkan wajah yang ada di depannya dengan penampilan yang sangat elok dan menenangkan sehingga membuat ruh mukmin itu mau keluar dengan riang dan senang hati bagaikan air yang keluar dari kendi. Namun teruntuk orang yang kafir, Malaikat Maut menjelma dan menghadapkan wajah punggungnya kepada ruh dengan penampilan yang sangat mengerikan, dengan bau yang sangat busuk, dan dengan suara yang menggelegar bak merobek angkasa yang akan membuat takut ruh yang ia datangi, sehingga ruh itu menolak keluar, namun apalah daya, siapa yang mampu melawannya? Akhirnya ruhnya pun ditarik paksa layaknya kain wol basah yang diikat dipohon berduri lalu ditarik sekeras-kerasnya.

Dalam mencabut nyawanya, Malaikat Maut tidak bekerja sendirian, ia selalu ditemani oleh dua macam malaikat, yang satu Malaikat Rahmah yang menemani Malaikat Maut saat akan mencabut nyawa seorang mukmin, dan malaikat yang kedua adalah malaikat adzab yang menemaninya ketika akan mencabut nyawa orang yang fasik atau kafir. 

Semoga Allah melindungi kita dari kematian yang buruk, dan semoga Allah memberikan kepada kita kematian yang baik dan mengakhiri hidup kita dengan yang baik-baik. Namun tidak cukup kita hanya berdoa, kita juga harus berjalan di kehidupan yang baik pula sebagai wujud ikhtiar kita untuk menggapai doa tersebut,  karena kita tidak tau kapan akan dimatikan, maka dari itu kerjakanlah kebaikan dan berdoalah untuk dicabut dalam keadaan yang baik. Ingat, nabi juga bersabda bahwa seseorang akan dimatikan atas kebiasaannya, jika ia biasa baik maka insyaallah akan mati diatas kebaikan, dan jika ia buruk, maka keburukanlah yang akan ia peroleh.

Jatuhnya Sang Hamba Shalih

 


Jika kita membuka lembaran-lembaran sejarah atau buku-buku agama, kita akan menemukan bahwasanya musuh terbesar manusia ialah Iblis atau setan, kita akan temukan bagaimana kejinya ia dalam menggoda dan mengajak kita untuk mau ikut bersamanya terbakar kepada kita, kita juga tau bagaimana permusuhannya kepada kita, namun tahukah kita sejarahnya? Tahukah kamu bahwasanya Iblis dulunya merupakan seorang hamba Allah yang paling shalih? Mari kita bahas

Iblis, memiliki nama asli Azazil dan memiliki dua nama kunyah yaitu Abu Murrah dan Abu Kardus. Azazil pada awalnya adalah seorang hamba yang sangat dekat kepada Tuhan, bahkan dikatakan bahwa ia telah beribadah selama 6000 tahun lamanya tanpa henti hingga ia mencapai martabat yang tinggi disisi Allah bahkan dikagumi oleh para Malaikat.

Keshalihan Azazil dan kedekatannya kepada Allah terbukti ketika ia terpilih menjadi salah satu pasukan yang ikut memberantas kaum Bin dan Hin bersama para malaikat padahal dirinya sendiri bukan Malaikat.

Keshalihannya ini terus menerus berjalan hingga tibalah masa dimana Allah berkata kepada para malaikat bahwasanya Dia akan membuat makhluk baru yang bernama Adam dari bangsa Manusia.

Mendengar keputusan Tuhan ini, Azazil menjadi benci sejadi-jadinya kepada Adam, ketika nyawa masih belum sampai kepada Adam, Azazil datang kepadanya dan memasuki tubuh Adam dan ia menemukan bahwa Adam adalah makhluk yang sangat bisa untuk dibelokkan dan dikontrol.

Akhirnya semua berpuncak ketika Allah mengumpulkan semua penghuni langit dan disuruhNya untuk bersujud kepada Adam, maka Azazil dengan angkuhnya menolak untuk sujud hingga akhirnya ia dikutuk dan diberi nama baru oleh Allah yaitu Iblis yang berarti "Dia yang berputus asa". Tidak hanya itu keindahan tubuhnya Allah ubah menjadi buruk rupa, semua wibawa dan kehebatannya telah Allah tanggalkan, dan seluruh ibadahnya telah Allah tolak bahkan dikutuk olehNya.

Maka dari itu wahai saudara-saudariku, jangan ikuti jalan Iblis, jangan sombong seperti dirinya, Rasulullah berkata tidak akan masuk surga siapapun yang dihatinya ada kesombongan walau sebesar biji dzarrah. Dan kebenaran hadits ini telah kita lihat dengan bagaimana diusirnya Iblis seketika ketika mulai ada kesombongan di hatinya. Juga, jikalau Iblis saja disuruh sujud sekali itupun hanya sujud penghormatan tidak mau dan akhirnya ia dikutuk sedemikian rupa, maka bagaimana dengan kita yang Allah wajibkan untuk sujud minimal 34 kali dalam sehari dan itu adalah sujud penyembahan, kira-kira seperti apa balasan bagi mereka yang meninggalkannya?

MENJAGA LISAN – JALAN SURGA DAN JALAN NERAKA

 


Saudaraku, lisan itu ibarat pisau. Dia bisa digunakan untuk perkara yang bermanfaat dan juga bisa digunakan untuk kejahatan. Pisau bisa menjadi jalan pahala dan bisa menjadi jalan dosa, tergantung siapa yang memanfaatkannya. Dari Abu Hurairah, dari Nabi, bersabda:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَرْفَعُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَاتٍ، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah ridhai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab Allah tinggikan kedudukannya beberapa derajat. Dan sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang Allah murkai tanpa keseriusan yang kata tersebut menjadi sebab terjerumus ke dalam neraka Jahannam.

(HR Bukhari)

Saudaraku, sungguh sangat berat kita menjaga lisan ini.

Lisan yang terjaga dari caci

maki, ghibah, fitnah, kata-kata kotor, kata-kata kasar, menyepelekan, dan tuduhan dusta terhadap saudara muslim yang lain.

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi bersabda:

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا

“Jika anak Adam masuk waktu pagi maka seluruh anggota badan menyatakan ketundukannya terhadap lisan dengan mengatakan, “Bertakwalah kepada Allah terkait dengan kami karena kami hanyalah mengikutimu. Jika kau istiqamah (di atas kebenaran) maka kami juga istiqamah. Jika kau melenceng (dari kebenaran) maka kami juga melenceng.”

(HR. Tirmidzi & dinilai hasan oleh Al-Albani).

Saudaraku, mohonlah pada Allah agar dimudahkan untuk menjaga lisan.