Kamis, 13 Oktober 2022

KETIKA AIR MATA SITI AISYAH RA. JATUH KEWAJAH NABI MUHAMMAD SAW. Part 2

 


Ketika tukang memandikan menuangkan air ke mayatnya, sang 

Ruh berteriak keras dengan teriakan yang didengar oleh semua makhluk, kecuali jin dan manusia, “Hai tukang memandikan, demi Allah, janganlah engkau menuangkan air yang panas, jangan pula engkau tuangkan air yang terlalu dingin, sesungguhnya jasadku telah terbakar saat dicabutnya nyawaku!!”

Ketika tukang memandikan mulai menggosok tubuhnya, lagi-lagi sang Ruh berteriak “Wahai tukang memandikan, demi Allah, janganlah memegang tubuhku terlalu keras, sungguh jasadku telah terluka sebab keluarnya nyawaku!!”

Ketika selesai memandikan dan jasadnya diletakkan pada kain kafan, dan mulai diikat di bawah kakinya, sang Ruh berseru lagi  “Demi Allah wahai tukang memandikan, janganlah engkau ikat terlalu erat pada kepalaku, agar masih terlihat wajah-wajah keluargaku, anak-anakku, dan kerabat-kerabatku lainnya. Karena saat ini terakhir kali aku bisa melihat mereka, aku tidak akan melihatnya lagi hingga hari kiamat tiba!!"

Ketika dikeluarkan dari rumahnya dan diletakkan di dalam keranda, sang Ruh berseru lagi, “Demi Allah, wahai para pengantarku, janganlah tergesa-gesa membawaku pergi sehingga aku berpamitan kepada rumahku, keluargaku, kerabatku, dan harta-hartaku. Aku tinggalkan istriku menjadi janda, anak-anakku menjadi yatim, karena itu janganlah kalian menyakiti mereka. Biarkanlah aku sesaat untuk mendengarkan suara keluarga ku, anak² ku, dan kerabat²ku, karena aku akan berpisah hingga saat kiamat tiba!!"

Ketika kerandanya dipikul dan keluar tiga langkah dari rumahnya, lagi² sang Ruh berseruh, "Hai para kekasihku, saudara²ku, anak²ku, janganlah kalian terbujuk oleh dunia, sebagaimana dunia telah memperdayai aku, janganlah kalian dipermainkan oleh jaman, sebagaimana ia mempermainkan aku. Ambillah ibarat (hikmah) dari ku, sesungguhnya aku meninggalkan untuk ahli warisku, apa yang aku kumpulkan, dan aku tidak membawa (manfaat) apapun dari dunia (harta) yang ku tinggalkan, bahkan Allah akan mnghisabku, Engkau bersenang² dengannya (harta peninggalan ku itu) dan kalian tidak mendoakan aku!!"

Sungguh nasehat yang sangat berharga, semua seruan dan teriakan Ruh tersebut bisa didengar oleh seluruh makhluk, namun sayang ternyata jin dan manusia tidak bisa mendengarnya. Padahal justru dua jenis makhluk itulah yang sebenarnya bisa memperoleh banyak manfaat dan pengajaran, jika saja bisa mendengar dan memahami seruan sang Ruh.

Ketika jenazahnya disholatkan dan sebagian orang lainnya meninggalkan masjid atau musholla, sang Ruh berseruh lagi, "Demi Allah, wahai saudarak²ku, aku tahu bahwa orang mati akan dilupakan oleh orang ² yang masih hidup, akan tetapi janganlah kalian cepat² pulang sebelum kalian melihat tempat tinggal ku.

Sesungguhnya aku tahu bahwa wajah mayat itu lbih dingin, daripada air yang sangat dingin bagi orang² yang masih hidup, tetapi janganlah kalian terlalu cepat pulang meninggalkan aku sendirian!!"

Ketika jenazanya diletakkan di sisi kuburnya, dan kemudian di turunkan ke liang lahad, sang Ruh berseruh untuk yang terakhir kalinya, "Demi Allah wahai saudara²ku dan para pngantar ku, sesungguhnya aku mendoakan kalian semua, akan tetapi kenapa kalian tidak mau mendoakan aku? Wahai ahli warisku, tidaklah aku kumpulkan harta dunia kecuali aku tinggalkan untuk kalian, maka ingatlah kalian kepada ku, dan buatlah kebaikan, setelah aku mengajarkan kalian membaca al-qur'an dan tata-krama (adab) hendaklah kalian jangan lupa mendoakan aku!!"


Alhamdulillah End

Itulah kisah Ruh yang meninggalkan jasad karena datangnya kematian. kita harus ingat bahwa Allah SWT berfirman yang artinya: "setiap yang bernyawa akan merasakan kematian, kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan. Dan kamu akan kembali hanya kepada kami".

(QS.Al-anbiya [21]:ayat 35)

Barakallahu fiikum


Tidak ada komentar:

Posting Komentar