Setelah pembahasan rambut telah usai, anggota tubuh yang ada di bagian tubuh teratas selanjutnya adalah kepala. Kepala adalah bagian penting bagi tubuh manusia, dengannya lah manusia dikenal dan padanya lah kehormatan manusia ditempatkan.
Kepala beliau SAW sangatlah indah dan proporsional, wajahnya menyiratkan ketegasan dan ketampanan fisik tertinggi, wajahnya tidak terlalu bulat dan tidak pula tajam bagai pedang, dahinya lebar lagi bersih, kedua matanya terbuka dengan jelas sementara hitam diwarnanya berwarna hitam pekat dan putihnya sebersih susu sehingga sahabat bisa melihat pantulan diri mereka di mata beliau.
Bulu mata beliau panjang dan lentik sementara kedua alis beliau tebal dan melengkung bagaikan busur panah yang indah. Hidung beliau mancung dengan elegan dan dibawah hidungnya terdapat kumis tipis yang selalu beliau rawat yang bersambung dengan janggut yang tebal dan panjang yang membuat penampilan beliau sangat majestik dan berwibawa, tak ada uban di rambut-rambutnya kecuali di beberapa tempat di bawah bibir dan pelipis beliau.
Senyumannya membelah langitan, putihnya mengalahkan putihnya susu, sementara kokohnya mengalahkan kokohnya karang. Di gigi depannya terdapat pemisah yang membuat senyumnya menjadi manis.
Leher beliau panjang serta kokoh, leher yang menampakkan kepemimpinan yang sesungguhnya, namun ia tertutupi oleh janggutnya yang panjangnya menyentuh dada beliau yang bidang.
Wajah beliau tampan mengalahkan ketampanan Yusuf, namun beliau tak memiliki masalah sebagaimana Yusuf karena wibawa yang telah Allah tempatkan di wajah beliau. Wajahnya yang indah membuat siapapun tersihir dengan dirinya, bahkan orang-orang kafir di zaman itu tak perlu mendengar ceramah sang nabi untuk mengetahui kebenaran dan kejujurannya, karena wajah beliau telah menampakkan kebenaran dan kejujuran dengan sendirinya. Selain ketampanan, wajah beliau juga dikenal sebagai wajah yang sangat mudah untuk menampakkan ekspresi, sehingga para sahabat bisa tau dengan jelas, apa-apa saja yang membuat beliau senang, marah, sedih, suka dan tidak suka.
Wahai muslim, bayangkanlah keindahan sang kekasih dalam diri kalian, timbulkanlah rasa rindu dalam hati untuk bertemu dengannya, dan berdoalah selalu agar bisa dikumpulkan bersama beliau, karena mata yang tak pernah menangis, dan hati yang tak pernah bergetar karena rindu kepada sang kekasih, tidak berhak untuk bersanding bersamanya. Namun tangisan dan kerinduan hati bukanlah jalan satu-satunya, karena jalan paling utama ialah memperbanyak shalawat kepadanya dan menghidupi sunnah-sunnahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar