Rabu, 09 Mei 2018

ANAK BANGSA PUTUS ASA ; BENCANA

Hasil gambar untuk Anak bangsa

Kita terkadang naif dalam melihat jiwa manusia. Kita selalu melihat manusia sebagai insan transaksional yang selalu berfikir tukar benefit, padahal didalam diri manusia, ada sifat natural yang luar biasa energinya : PENGORBANAN.

Manusia itu punya sifat berkorban untuk sesuatu yang menurutnya benar.

Seorang ayah rela berkorban untuk memastikan hidup keluarganya berjalan baik. Padahal belum tentu istri dan anak-anaknya mengapresiasi dengan pantas. Inilah software berkorban manusia.

Seorang ibu rela berkorban kurang tidur agar anaknya tersusui dengan baik. Padahal belum jelas apakah si anak akan berbakti atau tidak. Inilah sifat natural martir manusia.

Seorang karyawan rela berkorban waktu istirahat untuk memastikan perusahaannya berada pada layanan prima. Jauh diatas gaji yang diterimanya. Padahal belum tentu perusahaan bisa membalas pengorbanan sang karyawan dengan layak. Inilah sifat martir manusia. Aneh, tapi nyata.

Begitu juga, ada anak bangsa yang siap berkorban agar negeri ini kembali berdaya, pemerintah bekerja efektif mendistribusikan kesejahteraan dan membangun ekosistem yang sehat agar "mudah kenyang".

Mereka siap berkorban untuk negeri, padahal belum jelas juga apresiasi negeri untuk mereka. Mereka terdorong atas sifat MARTIR yang tersemai kuat didiri mereka.

Begitu kita membahas mereka yang siap berkorban ini, kita selalu merasa bahwa manusia-manusia yang siap berkorban ini hanya ada di negeri dongeng. Padahal mereka ada. Mereka yang siap berkorban itu ada disekitar kita. Mereka yang ingin punya niat baik untuk negeri itu ada di sekitaran lingkungan kita.

Para manusia dengan jiwa MARTIR ini adalah potensi negeri. Mereka siap menempuh jalan sukar, sepi, penuh peluh, kehilangan masa muda, kehilangan waktu bermain, untuk memberikan yang terbaik bagi negeri dan bangsanya.

Yang harus dijaga oleh kita semua adalah menjaga para MARTIR ini agar tetap terus memiliki harapan. Jangan sampai mereka putus asa.

Rumitnya jalur perpolitikan negeri yang penuh kepentingan dan sponsor oportunis, terkadang membuat para MARTIR ini putus asa.

Sukarnya memperbaiki keadaan negeri ini terkadang membawa para MARTIR ini menuju kebuntuan jalan perjuangan. Mereka merasa jalan perbaikan itu mustahil dan tidak mungkin. Dan ujungnya, mereka berputus asa.

Jiwa MARTIR yang frustasi ini.... akan mencari jalan pintas diluar nalar. Jalan pendek. Jalan imajinasi yang sesat. Disinilah bahayanya.

Maka... ketika anak bangsa putus asa, disitulah benih kejahatan menyeruak, lahirlah perbuatan menyimpang sesat yang merugikan banyak orang.

*****

Pada saat pengukuhan organisasi Serikat Saudagar Nusantara (SSN) Daerah di Medan, Saya dengan tegas menjelaskan fungsi ketiga dari ORGANISASI SSN ; kita harus menjadi wadah KARANTINA untuk mereka yang siap bekerja berkorban untuk negeri.

Anak bangsa yang mau bekerja dan berkorban untuk negeri itu sedikit. Mereka kesepian. Dianggap aneh oleh masyarakat. Mikirin diri sendiri belum tuntas, tetapi mereka turun memikirkan bangsa. Mirip seperti Tjokro, mirip seperti Soekarno, yang memilih jalan perjuangan yang sepi dan terjal.

Saya menganalogikan para MARTIR ini seperti MUTAN yang DNA nya menyimpang. Mereka adalah orang-orang yang memilih berbuat untuk orang lain, dan dirinya nomor 10. Aneh memang.

Didalam film X-Men, para mutant ini tersingkirkan, stress, dianggap ancaman bagi manusia, tidak layak dapat tempat, hingga seorang Mutan yang bisa menembus fikiran semua Mutant... Prof Xavier... mengumpulkan semua Mutant dalam Xavier School. Prof Xavier menggunakan cerebro untuk mengajak semua mutan diseluruh dunia. Diseru... untuk terwadahi dengan baik.

Para Mutant dikarantina, disekolahkan, diwadahi, diedukasi, dan DIBERI HARAPAN.

Iya... MEREKA DIBERI HARAPAN bahwa suatu saat, kehidupan manusia akan membutuhkan bantuan MUTANT. Suatu saat manusia akan membutuhkan para mutan untuk membasmi kejahatan. Suatu saat, mutan dan manusia akan hidup berdampingan tanpa konflik.

Prof Xavier berhasil memberikan mereka HARAPAN, bahwa ada jalan perjuangan agar bisa hidup berdampingan dengan manusia. Disinilah JALAN HARAPAN itu dibentang Prof Xavier. 

Sementara para mutan yang PUTUS ASA, merasa tidak mungkin mereka bisa hidup berdampingan dengan manusia. Mereka memilih jalan gelap bersama Magneto. Mereka malah MENEROR kehidupan manusia. Mereka MENGHARAMKAN jalan yang dipilih Prof Xavier.

"Kamu lemah Xavier, memilih jalan kooperatif dengan manusia brengsek, harusnya kita perangin manusia selagi bisa, gempur mereka dengan kekerasan, selagi mereka lemah"

Namun Xavier tetap dalam keyakinannya..

"Ada JALAN DAMAI agar kita bisa hidup berdampingan dengan Manusia, tobatlah wahai Magneto..."

Kembali ke fungsi serikat saudagar nusantara, disinilah kami ingin mengarantina energi juang anak bangsa. Bahwa HARAPAN MEMPERBAIKI bangsa lewat jalur PERJUANGAN EKONOMI itu adalah niscaya.

Ada ruang berkorban waktu untuk menjadi Relawan Nusantara Berdaya, program mentoring bisnis pekanan.

Ada ruang berkorban energi untuk menjadi mentor keterampilan bisnis tertentu di forum-forum yang diselenggarakan.

Ada ruang aktualisasi untuk menjadi anak muda yang bermakna. 

Suatu saat, seorang ibu akan mudah memberi makan anaknya.

Suatu hari, seorang ayah dapat menyekolahkan anaknya ditempat terbaik.

Suatu hari, seorang anak muda akan mudah mencari kerja.

Suatu hari, negeri ini akan memiliki APBN 50.000T per tahun tanpa hutang.

Di SERIKAT SAUDAGAR NUSANTARA, kami merawat harapan, mengelola harapan, melestarikan harapan, agar tetap menyala di hati anak bangsa.

*****

Jika boleh memilih tokoh Marvel, ijinkan Saya menjadi Prof Xavier, yang akan terus menyeru seluruh MUTAN MARTIR, agar jangan kehilangan harapan dan mengambil langkah bodoh.

Jika ruang politik praktis hari ini adalah ruang sempit tanpa celah, kita masih punya ruang luas di medan grassroot. Membantu rakyat kelas bawah mencapai pengetahuan yang dibutuhkan. Membantu mereka mencapai kualitas ekonomi yang dibutuhkan.

Jika ruang Indonesia ini terlalu luas untuk Anda, kota dan kabupaten sedang membutuhkan tokoh muda lokal yang siap mengembangkan wilayahnya.

Jika jalan memperbaiki bangsa ini terlalu rumit untuk Anda, bergenggamanlah bersamaku, gapailah tanganku, mari terus jaga niat membangun negeri. Bersamamu... tidak ada yang rumit... bersamaku... kita akan jalani masa depan Emas Indonesia... masa depan hebat NUSANTARA... bersama-sama...

Tolong jangan putus asa... teruslah berharap... pada kebaikan yang akan hadir di negeri ini.

Selasa, 08 Mei 2018

REZEKI RAMADHAN




Si kecil Ali akhirnya ikut tertular sakit mata di sebelah kanannya. Kebetulan waktu itu sedang di Bandung, jadi sekalian ingin tahu juga Pusat Mata Nasional di Cicendo. Alhamdulillah.

Hari ini mata kanan Ali sudah sembuh seperti sedia kala. Hanya saja, sekarang giliran kakaknya yang ketularan. Aneh juga ya. Padahal kalau memang mau menular, kan lebih dekat ke mata yang sebelah kiri.

Namun demikianlah yang disebut rezeki. Bahkan antara kedua mata kita, rezekinya berbeda-beda. Yang satu dapat rezeki sehat, yang satu lagi kebagian rezeki sakit.

Putra kami nomor tiga juga sekarang sakit gigi. Mungkin karena kebanyakan makan yang manis dan lupa menggosok gigi. Tapi dari semua giginya, yang sakit hanya satu, yaitu geraham atas sebelah kiri!

Benar-benar saya tidak habis pikir. Padahal dia kan makan manis dengan seluruh giginya? Tetapi ya memang begitu pengaturan rezeki. Meskipun puluhan gigi tersebut berada pada tempat yang sama, mendapat perlakuan yang sama, ternyata satu sama lain rezekinya berbeda! Allahu Akbar.

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

"Dan di langit terdapat rezekimu dan terdapat pula apa yang dijanjikan kepadamu."

(Surat Az-Zariyat: 22)

Ternyata rezeki memang sudah sangat teliti diatur oleh Allah. Pengaturan ini tersimpan dengan baik di langit, hingga tiba waktunya diberikan oleh sang penerima rezeki itu masing-masing. Tidak ada yang tertukar, tidak pula kelebihan atau kekurangan.

Termasuk rezeki dalam hal ibadah, satu sama lain saling berbeda. Saya kenal dengan orang yang punya banyak waktu luang ketika Ramadhan, tetapi tilawahnya tidak tuntas. Sebaliknya mereka yang saya lihat cukup sibuk, justru berhasil khatam selama Ramadhan. Rezeki benar-benar rahasia langit!

Jadi, karena kita sendiri tidak tahu rezeki seperti apa yang Allah siapkan untuk kita pada Ramadhan tahun ini, maka tugas kita adalah berjuang saja dengan gigih. Perbanyak doa agar diberi istiqomah. Boleh jadi tahun ini rezeki kita bisa khatam.

Saat malas menghampiri, jangan katakan, "Maaf Ramadhan, tapi aku sedang malas!"

Melainkan katakanlah, "Maaf malas, tapi sekarang sedang Ramadhan!"

Senin, 07 Mei 2018

IMAN TIDAK DIWARISKAN

Hasil gambar untuk Iman tidak di wariskan

Iman adalah Mutiara
didalam hati manusia
Yang meyakini Allah
Maha Esa Maha Kuasa

Ia tak dapat diwarisi
dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada ditepian pantai

Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau melintas lautan Api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah

Pernah dengar lagu tersebut? 
Ya, itu adalah lagu dari salah satu grup nasyid ternama. Yang setiap kali saya dengarkan, selalu rasanya ingin meleleh mata ini.

Seperti yang kita ketahui  bersama bahwa mayoritas agama dari penduduk bangsa ini adalah Islam. Dan sebagian adalah Islam keturunan. Karena kita berislam memang dari orang tua kita yang sudah Islam sejak dulu. Maka kita hanya mengikut saja.

Islam (agama) ini memang bisa kita wariskan, namun tidak dengan iman dan taqwa. Karena ia harus melalui jalur ilmu dan pemahaman. Akan siapa hakikat kita sebenarnya dan siapa Rabb kita. Tanpa ilmu, mustahil kita akan bisa benar-benar beriman. Karena iman tidak bisa diwariskan. 

Semisal kita ambil contoh tentang kisah Nabi Nuh As. Ia adalah seorang Nabi Allah, utusan Allah, imannya kepada Allah tidak diragukan lagi, ketaqwaan luar biasa. Taat pada Allah, dekat dengan Allah.

Bahkan ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan Nabi Nuh untuk membuat Bahtera yang besar ditengah gurun berbukit, tanpa banyak tanya langsung dilaksanakan tugas tersebut. Padahal itu hal yang tidak logis menurut kita.

Sampai-sampai Nabi Nuh dicap gila dan tidak waras oleh kaumnya lantaran ia membuat sebuah kapal besar ditempat yang tidak ada air sama sekali apalagi laut. Namun Nabi Nuh As tidak gentar sedikitpun, ia tetap yakin dan percaya pada Rabb semesta alam.

Begitu kuatnya iman beliau. Namun kita semua tahu akhir dari kisah Nabi Nuh As, anaknya tidak mau ikut naik ke dalam bahtera saat azab Allah berupa banjir besar melanda dan memilih untuk durhaka. 

Begitulah iman, ia hanya akan hadir jika kita benar-benar kembali kepada Sang Khaliq. Sebab iman muncul karena pemahaman, sebab pemahaman muncul karena ilmu, dan sebab munculnya ilmu adalah belajar. Itulah sebabnya Rasullullah Shalallahu Alaihi Wasallam menjadikan belajar (menuntut ilmu) adalah suatu kewajiban bagi setiap umat muslim. Karena ia yang akan menghantarkan pemiliknya pada iman dan taqwa yang sesungguhnya.

Dari Anas bin Malik ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap orang Islam, dan sesungguhnya orang yang menuntut ilmu dimintakan ampun oleh segala sesuatu, hingga ikan-ikan yang di laut. [HR. Ibnu Abdil Barr dalam Jaami’u Bayaanil 'Ilmi wa fadllihi, hal. 11, no. 13, pada sanadnya ada pembicaraan]

Minggu, 06 Mei 2018

BELAJAR DARI SANG IMAM BESAR

Hasil gambar untuk Belajar dari imam besar

Al-Imam Asy-Syafi'i (150-204 H), nama lengkapnya adalah Muhammad bin Idris bin Al-'Abbas bin 'Utsman bin Syaafi' bin As-Saaib bin 'Ubaid bin Yazid bin Hasyim bin Al-Muththalib bin 'Abdi Manaaf bin Qushaiy, nama kunyahnya Abu 'Abdillah, ibunya bernama Fathimah binti 'Abdullah.

Imam Asy-Syafi'i dilahirkan di Ghazza, Palestina pada tahun 150 H, tahun kelahirannya bertepatan dengan tahun wafatnya Al-Imam Al-A'dham Abu Hanifah. Ayah beliau, yakni Idris bin Al-'Abbas berasal dari Makkah, lalu pergi berhijrah ke Ghazza, Palestina.

Tidak lama setelah kelahiran Asy-Syafi'i ayah beliau wafat. Kemudian Asy-Syafi'i diasuh oleh ibunya. Pada waktu Imam Syafi'i berumur 2 tahun, beliau dibawa ibunya kembali ke Makkah negeri nenek moyangnya, dan beliau tumbuh di Makkah sebagai anak yatim.

Dibesarkan dilingkungan Makkah menjadikan beliau menimba ilmu pertama-tama di Makkah. Beliau hafal Al-Qur'an ketika berumur tujuh tahun. Hafal kitab Al-Muwaththa' (kitab karya Imam Malik) pada usia sepuluh tahun. Kemudian datang kepada Imam Malik di Madinah ketika berumur tiga belas tahun.


Bepergian beliau ke berbagai negara.

Setelah beliau menimba ilmu dari Imam Malik bin Anas (di Madinah), kemudian beliau minta izin ke 'Iraq. Imam Malik menyambut  baik keinginan Imam Syafi'i tersebut, dan Imam Malik memberi bekal harta dan makanan kepada Imam Syafi'i. Kemudian beliau berangkat ke 'Iraq.

Di 'Iraq beliau bertemu dengan dua Imam pengikut Abu Hanifah, yaitu Abu Yusuf dan Muhammad bin Al-Hasan, dan Imam Syafi'i sering mengadakan munadharah 'ilmiyyah dengan mereka. Imam Syafi'i bertempat tinggal di Kufah sebagai tamunya Muhammad bin Al-Hasan, dan Muhammad bin Al-Hasan sangat memuliakan tamunya itu, dan ia menulis dari Imam Syafi'i tulisan seberat bawaan unta.

Setelah berada di 'Iraq selama dua tahun, kemudian Imam Syafi'i kembali ke Madinah, rindu dengan guru beliau, yaitu Imam Malik. Kemudian beliau tinggal di Madinah selama empat tahun lebih beberapa bulan, hingga wafatnya Imam Malik pada bulan Rabi'ul awwal 179 H.

Pada waktu itu Imam Syafi'i berusia sekitar dua puluh sembilan tahun. Kemudian setelah itu beliau pergi ke Yaman untuk mendengarkan hadits dan fiqh dari guru-guru beliau, dan beliau bekerja pada Walikota Yaman.

Kemudian Imam Syafi'iy kembali ke Makkah Al-Mukarramah, beliau disambut baik oleh penduduk Makkah. Beliau tinggal di Makkah selama empat belas tahun, beliau mengajarkan agama, bertukar  pikiran dengan para 'ulama  dan menyampaikan pendapat beliau kepada orang yang datang ke Makkah untuk berhajji. Pada tahun-tahun tersebut Imam Abu Yusuf wafat, yaitu tahun 182 H. Dan wafat pula Imam Muhammad bin Al-Hasan pada tahun 188 H. Dan pada tahun 193 H Khalifah Harun Ar-Rasyid wafat, dan dibai'atlah  Al-Ma'mun sebagai Khalifah.

Kemudian dari Makkah Imam Syafi'i pergi lagi ke 'Iraq. Setelah beberapa waktu tinggal di 'Iraq, kemudian beliau meninggalkan 'Iraq pergi ke Mesir, beliau berpisah dengan Imam Ahmad bin Hanbal. Beliau di Mesir ditemani murid-murid beliau, diantaranya Ar-Rabi' bin Sulaiman Al-Muradiy dan 'Abdullah bin Az-Zubair Al-Humaidiy.

Imam Syafi'iy masuk Mesir pada tanggal 28 Syawwal 198 H. Di Mesir beliau mengajarkan ilmunya pada Perguruan Tinggi 'Amr bin Al-'Aash RA, yang di situ dipelajari berbagai ilmu.

Diantara guru-guru beliau di Makkah adalah Ismail bin Qasthanthin, Sufyan bin 'Uyainah, Muslim bin Khalid Az-Zanjiy, Sa'id bin Salim Al-Qaddah, Dawud bin 'Abdur Rahman Al-'Aththar dan 'Abdul Majid bin 'Abdul 'Aziz bin Abu Dawud.

Adapun guru-guru beliau di Madinah ialah Imam Malik bin Anas, Ibrahim bin Sa'ad Al-Anshariy, 'Abdul 'Aziz bin Muhammad Al-Darawardiy, Ibrahim bin Abu Yahya Al-Usamiy, Muhammad bin Sa'id bin Abi Fudaik dan 'Abdullah bin Nafi' Ash-Shaaigh.

Adapun guru-guru beliau di Yaman ialah Mutharrif bin Maazin, Hisyam bin Yusuf qadli Shan'aa', 'Amr bin Abu Salamah muridnya Al-Auza'iy dan Yahya bin Hassan muridnya Al-Laits bin Sa'ad.

Kitab-kitab susunan ( yang ditulis oleh) Imam Syafi'i diantaranya ialah Al-Umm, Ar-Risaalah (kitab Ar-Risaalah ini beliau susun ketika di Mesir), Al-Imlaaush-shaghiir, Al-Amaalil Kubra, Mukhtashar Al-Muzaniy, dan Mukhtashar Al-Buwaithiy.

Al-Imam Asy-Syafi'i tinggal di Mesir selama lima tahun sembilan bulan, yakni sampai tahun 204 H. Pada malam Jum'at yang terakhir dari bulan Rajab, beliau wafat di hadapan murid beliau Ar-Rabi' Al-Jaiziy, beliau wafat dalam usia 54 tahun karena sakit. Kemudian beliau dimakamkan pada hari Jum'at di suatu tempat yang dinamakan Turbatusy-Syafi'i. Demikianlah riwayat singkat Al-Imam Asy-Syafi'i.

Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari beliau. Diantaranya adalah semangat beliau dalam menuntut ilmu hingga beliau rela bepergian keberbagai negara dan belajar pada banyak guru. Dan semangat beliau dalam menulis kitab-kitab rujukan yang amat penting bagi para penuntut ilmu, sehingga karya-karyanya masih dibaca dan dipelajari hingga saat ini. 

Sabtu, 05 Mei 2018

Sesuai Prasangka




Kita akan melihat apa yang kita cari, bila yang kita cari adalah kebaikan maka itu yang kita dapatkan, bila yang kita cari adalah keburukan maka itu pula yang kita dapatkan

Maka tak perlu repot dengan penilaian orang lain, karena mereka pun akan mendapatkan apa yang mereka cari tentang diri kita. Keinginan mempengaruhi persepsi

Bagi mereka yang kepalanya berisi pikiran negatif, mereka akan melihat semua dari sudut pandang itu, sulit bagi mereka untuk mencoba melihat dari sudut pandang yang lain

Ingat cerita ayah, anak dan keledai yang ingin mereka jual? Apapun posisi duduknya, tetap akan ada komentar negatif, karena memang tugas mereka adalah berkomentar negatif

Dan ingat, bahwa apapun yang dikatakan oleh orang lain, itu bukan menggambarkan nilai anda, tapi menggambarkan nilai dirinya, dan apa yang ada di dalam hatinya

Sedangkan nilai anda, terletak dari bagaimana cara anda untuk merespons situasi tertentu, apakah sesuai dengan apa yang Allah perintahkan, atau justru membalas sama negatifnya

Dunia ini terlalu singkat bagi kita untuk selalu melihat dari keburukan orang lain, sebab bila kita begitu, maka kita akan terhijab dari seluruh kebaikan manusia yang banyak

Manusia boleh berkomentar apapun, itu haknya dan itu akan dia pertanggungkan, bukan kita yang tanggung. Tapi bagi kita, apa yang kita tampilkan itulah yang kita tanggung

Biarlah yang berkomentar negatif dengan kenegatifannya, jawab saja dengan karya, sebab itu yang tak dimiliki mereka yang selalu berpikiran negatif dan buruk

Sebab orang yang terbiasa mencari cela, tak punya lagi ruang di hatinya untuk berkreasi dan berkarya, sedang mereka yang Allah menghuni hatinya, lapang dan luas

Jangan risau tentang apa yang dikatakan manusia kepadamu, risaulah bila engkau yang mengatai manusia. Jangan ambil hati, sebab bukan bagi manusia engkau beramal

Jumat, 04 Mei 2018

BAHAGIA ITU SEDERHANA




*Cukup merubah mindset kita dan katakan Alhamdulillah*

Mendengar isteri cerewet di rumah , berarti aku masih punya isteri... *Alhamdulillah*
""""""""""""""""
Mendengar suami masih mendengkur di sebelahku berarti aku masih punya suami... *Alhamdulillah*
""""""""""""""""
Mendengar ayah dan ibu menegurku dengan tegas berarti aku masih punya ibu & ayah... *Alhamdulillah*
""""""""""""""""
Merasa letih dan jemu menasihati anak yang nakal , berarti aku masih punya anak yang mewarnai hidupku... *Alhamdulillah*.

Merasa letih setiap malam selepas bekerja , itu berarti aku masih mampu bekerja keras... *Alhamdulillah*.

Membersihkan piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah , itu berarti aku punya teman... *Alhamdulillah*

Pakaianku terasa agak sempit , itu berarti aku makan cukup... *Alhamdulillah*.

Mencuci dan menyetrika timbunan baju , itu berarti aku memiliki pakaian... *Alhamdulillah*.

Membersihkan halaman rumah , mengepel lantai , itu berarti aku memiliki tempat tinggal... *Alhamdulillah*.

Mendapatkan banyak tugas pekerjaan itu berarti aku dipercayai dapat melakukannya... *Alhamdulillah*

Mendengar bunyi klakson itu berarti aku masih bisa mendengar... *Alhamdulillah*.

Mendengar kicau burung di pagi hari , itu berarti aku masih hidup... *Alhamdulillah*.

Akhirnya banyak hal yang dapat kita syukuri setiap hari... *Alhamdulillah*.

Aku juga bersyukur mendapatkan pesan ini , karena secara tidak sadar aku masih memiliki sahabat dan keluarga yang peduli padaku... *Alhamdulillah*.😁👍

Seseorang yang peduli tentang aku telah mengirimkan nya kepadaku... *Alhamdulillah*.

Dan karena aku peduli tentangmu maka aku mengirimkannya juga kepadamu... *Alhamdulillah*.

*Berhentilah mengeluh dan bersyukurlah*.
Bersyukur dalam setiap keadaan meski tak ada alasan untuk bersyukur sekalipun... *Alhamdulillah masih bisa bersyukur*.

Ayo kita sama² mencoba untuk bersyukur walau keadaan tak seperti apa yang kita harapkan sebab ada hikmah dibaliknya.

*Janganlah menunggu bahagia baru bersyukur , tapi bersyukurlah maka engkau akan bahagia*...

 *Alhamdulillah masih bisa berfikir positif* 

*Alhamdulillah kita sehat lahir dan bathin*

semoga hari ini kita selalu diberikan kesehatan lahir dan batin dan semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT Aamiin Yaa Robball Alaamiin

*SEMOGA BERMANFAAT*

Rabu, 02 Mei 2018

DULU AKU INI SIAPA DAN SEKARANG MAU KEMANA?


Image result for siapa aku

DULU...

Aku sangat KAGUM pada orang yang :
Cerdas, Kaya, Berhasil dalam karirnya, Hidup sukses dan meraih prestasi2 hebat dalam kehidupan dunianya.
:heavy_check_mar
SEKARANG...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku itu.
Aku kagum dengan manusia yang hebat di mata ALLAH sekalipun kadang penampilannya begitu biasa & sangat bersahaja.

DULU...
Aku memilih MARAH ketika merasa Harga Diriku dijatuhkan oleh orang lain yang berlaku kasar kepadaku & menyakitiku dengan kalimat2 sindiran.

SEKARANG...
Aku memilih untuk
BERSABAR Karena aku yakin ADA HIKMAH LAIN yang datang dari mereka, ketika aku mampu untuk BERSABAR.

DULU...
Aku memilih MENGEJAR DUNIA & MENUMPUKNYA sebisaku. Ternyata aku sadari, kebutuhanku hanyalah Makan Dan Minum untuk hari ini.

SEKARANG
Aku memilih untuk BERSYUKUR dan BERSYUKUR dengan apa yang ada, & memikirkan bagaimana aku bisa Mengisi Waktuku, dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat & bermanfaat Untuk Sesamaku.

DULU...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
Orang tua, Saudara dan Teman-temanku.
:ballot_box_with_check:
Jika aku berhasil dengan duniaku. Ternyata yang membuat mereka bahagia bukan itu, melainkan :
Ucapan, Sikap, Tingkah laku dan sapaanku kepada mereka.
:ballot_box_with_check:
SEKARANG...
Aku memilih untuk MEMBUAT MEREKA BAHAGIA dengan apa yang ada padaku, karena aku ingin kebermanfaatan diriku ditengah-tengah mereka. (Sebagaimana sabda Rosululloh: "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfa'at buat manusia lainnya").

DULU...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA2 DAHSYAT untuk DUNIAKU, tetapi
ternyata aku menjumpai teman2 & saudara2ku begitu CEPAT MENGHADAP KEPADA-NYA.

SEKARANG....
yang menjadi FOKUS PIKIRAN & RENCANA-RENCANAKU adalah : Bagaimana agar hidupku dapat berkenan di hadapan ALLAH, jika tiba-tiba saat ini adalah saatnya diriku Dipanggil oleh-NYA.

Karena tak ada yang dapat menjamin bahwa esok pagi ketika terbangun dari tidur, masihkah AKU dapat menikmati teriknya matahari esok pagi?

Τak ada yang bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa esok ketika terbangun dari tidurku, masihkah AKU dapat menghembuskan nafas & masih bernyawa?

Jadi apabila hari ini & Esok hari aku masih diberi kesempatan hidup, itu adalah karena Kehendak & Anugerah-NYA semata.
Jadi bukan kehendak siapapun kecuali Allah.

Renungan ini untuk mengintropeksi & mengingatkan diri saya sendiri, agar selalu introspeksi diri & lebih mawas diri bahwa :
DULU aku ini siapa?
dan
SEKARANG aku mau kemana?


Allah Taala Berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati, Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenarnya) dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”
(QS 21: 35)

Wahai diri,
Allah ciptakan dirimu di dunia Adalah untuk pengabdian.
Allah hantarkan dirimu ke dunia adalah untuk proses penghambaan.
Allah taqdirkan dirimu di dunia adalah untuk perjuangan hingga sampai garis finis yaitu kematian.

Wahai diri,
Nikmatilah hidup sekehendak jiwamu
Pergilah kemana saja yang engkau mau
Tertawalah sebebas hatimu
Tapi ingatlah kemana negeri mana yang akan engkau tuju.

Lakukan saja apa yang memang ingin engkau lakukan.
Habiskan saja waktumu untuk kesenangan.
Lampiaskan saja semua yang menjadi khayalan.
Tapi ingatlah bahwa semua akan berakhir kepada kematian

Wahai Diri, berbekalah untuk hari yang sudah pasti.
Sungguh kematian adalah muara manusia
Relakah dirimu menyertai segolongan orang
Mereka membawa bekal sedangkan tanganmu hampa

Ya Allah panjangkanlah umur kami
Dan baguskanlah amal kami

Aamiin Ya Rabbal 'Aalamiin