Rabu, 28 September 2022

HAK ALLAH DI PAGI HARI

 


Apakah hal yang kita lakukan pertama kali saat bangun dari tidur? Selain melihat jam, mungkin hal pertama yang kita lakukan adalah mengecek ponsel. Terkadang hal yang kita lihat sebagai hal yang sepele, namun bila dilakukan berulang kali, bisa menjadi sebuah kebiasaan yang ke depannya bisa membawa hal yang tidak baik bagi kita.

Rasulullah shalallahu ‘alaihiwasallam bersabda :

“ Barangsiapa yang bangun di pagi hari namun hanya DUNIA yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah dia tidak melihat hak Allah dalam dirinya maka Allah akan menanamkan 4 (empat) penyakit dalam dirinya:

1. Kebingungan yang tiada putusnya;

2. Kesibukan yang tidak ada ujungnya;

3. Kebutuhan yang tidak terpenuhi; dan

4. Keinginan yang tidak tercapai”. 

( HR. Ath Thabrani).

MAKA MULAILAH PAGI HARIMU DENGAN MENJAGA HAK ALLAH TERLEBIH DAHULU, dan bersyukhur karena Dia masih memberi umur dan kesempatan untuk hidup, dengan demikian Allah akan menjaga “DUNIA” mu.

Betapa tenang dan damainya pagi hari jika kita mulai dengan memelihara hak Allah.

Semoga kita dijadikan hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan senantiasa mendahulukan hak-hak Allah. 

Mulai saat ini biasakan diri kita untuk melakukan dipagi hari dengan

Membaca doa bangun tidur

Diriwayatkan dalam HR. Bukhari no. 6325, bacaan doa bangun tidur adalah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

“Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur”

Artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.

Salat sunnah sebelum Subuh

Diriwayatkan dalam HR. Muslim no 725, Rasulullah SAW bersabda:

“Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.”

Salat subuh berjamaah di masjid bagi laki-laki

Diriwayatkan dalam HR. Muslim no. 656, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.”

Dzikir pagi

Diriwayatkan dlam HR. Abu Dawud: 3667, Anas bin Malik ra berkata, Rasulullah SAW bersabda,

“Aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah Ta’ala mulai dari (waktu) sholat shubuh hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak dari putra Nabi Isma’il. Dan aku duduk bersama orang-orang yang berdzikrullah mulai dari (waktu) sholat Ashar sampai terbenam matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang budak”.

Shalat Dhuha

Diriwayatkan dalam HR. Muslim no. 720, Abu Dzar berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at”.

Semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan mendahulukan hak-hak Allah. 

Aamiin ya Robbal 'Aalamiin. Baarakallahu Fiikum.


Selasa, 27 September 2022

Orang Yg Maunya Menang Sendiri Atau Selalu Merasa Benar Bermasalah Dg Kecerdasan Hatinya

 


Dalam interaksi kehidupan sehari-hari, sering kali terjadi baik di dunia nyata maupun maya ditemukan kalimat celotehan

 "jangan merasa paling benar", 

"jangan merasa benar sendiri", 

"jangan merasa paling baik", dan 

"jangan merasa paling suci". 

Kalimat-kalimat seperti itu biasanya muncul saat orang dihadapkan pada kondisi perdebatan, perbedaan pandangan, keterusikan akan keyakinan, dan rasa tidak senang saat mendapatkan teguran atau nasihat.

Pada kondisi seperti itu, tidak jarang perilaku merasa paling benar membawa dampak buruk bagi diri yang bersangkutan dan lingkungan sekitarnya. 

Setidaknya, orang yang merasa paling benar tergolong ujub dan takabur yang menjadikannya kurang dipercaya dan dihargai oleh orang lain. 

Sikap dan perilaku itulah yang pada akhirnya dapat memicu terjadinya konflik di antara sesama.

"Pintarlah Merasa dan Janganlah Merasa Pintar.

Benar Benarlah Merasa Dan Janganlah Selalu Merasa Benar "


BELAJAR BERBAIK SANGKA KEPADA ALLAH

 

Dinamika kehidupan kita sebagai manusia tak mungkin lepas dari beragam ujian Allah, entah berupa kesusahan, kegagalan, kemiskinan, pun kekayaan dan kesenangan. Hadirnya ujian-ujian tersebut menjadi barometer keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah.

Sebagaimana Firman-Nya: 

“Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kamu, siapa yang lebih baik amalnya di antara kamu”  (QS Al-Mulk: 2]. 

Semakin kita sabar dan lapang dada dalam menghadapi ujian, semakin tinggi pula derajat kita di hadapan-Nya. Sebaliknya, ketika kita hanya berpangku tangan, berputus asa, dan merutuki keadaan, semakin rendah pula derajat kita di sisi-Nya. Semua ditentukan oleh bagaimana sudut pandang pikiran kita saat menghadapinya.

Ketika kita berhadapan dengan berbagai persolan pelik dalam hidup, kita dituntut bijaksana dalam menyelesaikannya. 

 “A person limited only by the thoughts that the chooses (seseorang di batasi oleh pemikiran-pemikiran yang ia pilih sendiri)”, statement James Allen yang dinukil dalam buku ini memang benar adanya. 

Seseorang yang senantiasa memenuhi pikirannya dengan pikiran-pikiran negatif, hakikatnya telah membatasi dirinya untuk hanya berpikir negatif saja. Berbeda dengan orang yang selalu berpikir positif, pastilah hal-hal positif yang menghiasi hari-harinya.

Dalam Buku Zero Emotion,  menyikapi permasalahan itu dimulai dg ketenangan Hati dan Ketenangan Jiwa. 

Saat ada ketenangan di diri kita,  maka kemudahan dan solusi selalu ada di setiap permasalahan, karena masalah bisa diselesaikan saat kita dalam kondisi Tenang bukan hati yg bergejolak. 

Jangan Membiasakan Mengeluh.

 


Manusia memang diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir, tapi itu bagi mereka yang tak mau berfikir. Bahwa jika seseorang dihadapkan pada suatu masalah, sebenarnya dia sedang diberikan kesempatan untuk bisa ditempatkan-Nya pada posisi yang lebih baik dari sebelumnya.

Namun jika kita mengeluh, sama saja telah menyangsikan kekuasaan Allah. Karena secara tidak langsung hal itu menandakan buruknya persangkaan kita pada Allah, sementara Allah mengikuti persangkaan hamba-Nya. Padahal;

“Sesungguhnya jika Allah akan mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan ujian kepada mereka. Barang siapa yang bersabar, maka kesabaran itu bermanfaat baginya. Dan barang siapa marah (tidak sabar) maka kemarahan itu akan kembali padanya.” 

(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi, Ibnu Muflih berkata, “Isnad hadits ini baik”)

Maka sebenarnya bila kita mampu mengurangi kebiasaan mengeluh atau tidak mengeluh sama sekali dan berusaha berbaik sangka pada-Nya, hal itu akan menjadi penyumbang bagi kebaikan kehendak-Nya pada kita.

Oleh karena itu, marilah kita membiasakan diri untuk tidak mengeluhkan masalah 

(Apa yang terjadi pada Anda tidak penting). Tapi mari kita berfikir cerdas dan berusaha ikhlas mencari solusi secara tuntas 

(Yang penting adalah apa yang Anda lakukan terhadap apa yang terjadi pada Anda)

Senin, 26 September 2022

KAYA HATI JALAN MENUJU KAYA RAYA

 


Kita perlu cermati banyak di antara orang-orang yang masuk daftar orang-orang terkaya dunia ini yang dikenal sebagai orang yang murah hati. Mereka menyisihkan sebagian kekayaannya untuk berbagai kegiatan sosial (charity), pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat. 

Orang terkaya didunia dikutip dari Business Insider sebut saja misalnya Carlos Slim Helu dikenal sebagai filantropis yang banyak membantu kegiatan sosial. 

Bill Gates sangat terkenal karena menyisihkan sebagian kekayaannya melalui kegiatan di Gates & Melinda Foundation. 

Warren Buffet juga sudah lama dikenal sebagai orang yang murah hati karena menyisihkan separuh dari kekayaannya untuk kegiatan sosial. Pada tahun 2012 lalu Warren Buffet menyumbangkan kekayaannya sebesar 3,084 Milyar dollar AS (setara Rp 29 Trilyun) untuk kegiatan amal sosial. 

Zuckerberg dan Chan telah menyumbangkan lebih dari USD 1 triliun untuk pendidikan dan penelitian medis, termasuk sumbangan multi-juta dolar ke rumah sakit San Francisco yang kemudian dinamai Zuckerberg pada tahun 2015.

“Saat Kita Menempatkan Diri Dg SEMAKIN BANYAK MEMBERI,  Maka Kita Akan Berada Dalam ALIRAN SEMAKIN BANYAK MENERIMA.

Dan Akibatnya Kita Berada Di ZONA SEMAKIN BANYAK BERDATANGAN REZEKI BERLIMPAH .” dikutip Motivator Kepribadian Dan Founder Rezeki Healing  Anaz Almansour "

Seperti pepatah tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah dan kebaikan akan dibalas dengan kebaikan ini sudah dijelaskan dalam firman Allah di surah Al-Baqarah :

“Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat,” (QS. Al-Baqarah: 265).

Memaknai sebuah pertanyaan tentang kekayaan berawal dengan sebuah sebuah nasehat suri tauladan kita. Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina’) adalah hati yang selalu merasa cukup.” (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051)

PANDANGAN DAN TUJUAN HIDUP MANUSIA

 


Ada yg lebih Dominan Dunianya

Selalu menempatkan segala urusan dunia diatas segalanya 

Ada yg lebih Dominan Akhiratnya

Menempatkan Akhirat Terlebih dahulu daripada urusan dunia. 

Lalu mana yg anda pilih? 

Karena Hidup ini pilihan

Kehidupan dunia yang sementara ini, apa yang sudah kita persiapkan untuk akhirat yang kekal abadi? 

Renungkan kembali tentang hakekat kehidupan ini yakni 

Darimana kita berasal, 

Untuk apa kita hidup, dan 

Mau kemana kita setelah mati?

Tidak bisa dipungkiri, banyak yang masih menjalani kehidupan dunia dengan semaunya tanpa memikirkan kehidupan akhirat. 

Padahal kehidupan dunia hanya sementara, hanyalah permainan dan senda gurau.

Allah Azza wa Jalla Berfirman 

“Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau, sedangkan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kalian memahaminya?.”  (QS. Al-An’am:32).

Secara fithrah manusia mencintai dunia, karena memang Allâh Azza wa Jalla telah menjadikan berbagai kesenangan dunia itu indah di mata manusia. 

Allâh Azza wa Jalla Berfirman :

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allâh-lah tempat kembali yang baik (surga).  (Ali-‘Imrân/3:14)

Allâh Azza wa Jalla juga berfirman 

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.  (Al-A’la/87:16-17)

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membuat perbandingan antara dunia dan akhirat. 

PERBANDINGAN antara KEDUANYA BAGAIKAN SESEORANG YANG MENCELUPKAN JARINYA KE DALAM LAUTAN, MAKA DUNIA BAGAIKAN SETETES AIR yang melekat pada jari-jarinya itu. 

Al-Mustaurid bin Syaddad Radhiyallahu anhu berkata:

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

“Demi Allâh, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini 

Perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk- ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya”. [HR Muslim, no. 2858].

JADIKAN AKHIRAT SEBAGAI PUSAT PERHATIAN DAN TUJUAN HIDUPMU 

Kalau kita sudah mengetahui hakikat perbandingan dunia dengan akhirat, maka seharusnya kita lebih mementingkan akhirat daripada dunia. 

Jangan sampai hanya mengejar kesenangan dunia sehingga mengabaikan bekal untuk akhirat. Jangan sampai dengan ALASAN SIBUK KERJA, 

SIBUK URUSAN KELUARGA DAN ANAK-ANAK, kemudian MELALAIKAN SHOLAT BERJAMAAH di MASJID,  MEMBACA AL QURAN,  MEMPELAJARI ILMU AGAMA, dan IBADAH LAINNYA.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan bahwa menjadikan akhirat sebagai tujuan adalah cara yang terbaik dalam meniti jalan hidup ini. 

Karena Allâh Azza wa Jalla akan memberikan berbagai kemudahan bagi orang yang berbuat demikian, sebagaimana disebutkan di dalam hadits berikut ini :

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa akhirat menjadi tujuannya (niatnya), niscaya Allâh akan menjadikan kekayaannya di dalam hatinya, Dia akan mengumpulkan segala urusannya yang tercerai-berai, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan hina. Dan barangsiapa dunia menjadi tujuannya (niatnya), niscaya Allâh akan menjadikan kefakiran berada di depan matanya, Dia akan mencerai-beraikan segala urusannya yang menyatu, dan tidak datang kepadanya dari dunia kecuali sekadar yang telah ditakdirkan baginya”. (HR Tirmidzi, no. 2465.)

Semoga Allâh selalu memberikan taufiq kepada kita di dalam kebenaran. Al-hamdulillâhi Rabbil- ‘alamin.


Hidup Itu Saling Pandang Memandang

 


Terkadang Kita Melihat Hidup Orang Lain Lebih Bahagia, Padahal Bisa Saja Dia lebih Sulit, Hanya Saja Dia Tidak Mengeluh

Hidup ini adalah anugerah yang diberikan Allah kepada setiap makhlukNya. Namun dalam perjalanan hidup seseorang banyak hal dan kejadian yang kita hadapi. Ada masanya kita senang, susah, sedih, risau, bahagia, tertawa, menangis dan galau.

Setiap orang memiliki masalah yang berbeda-beda, dengan tingkat kerumitan yang berbeda pula, tergantung kondisi individu itu sendiri.

Pernahkah kita merasa lelah dengan kehidupan ini? merasa tidak ada jalan keluar atas masalah yang dihadapi? 

Jawabannya, mungkin sebagian besar menjawab 'iya'. Lalu ketika beban hidup ini, ketika masalah yang menerpa, atau ketika ada persoalan kecil saja yang terasa tak mengenakkan hati, terkadang kita mengeluh..

 Mengapa begini, mengapa seperti itu, bagaimana bisa begini, mengapa tidak seperti orang lain, dan keluhan lainnya..

Orang yang mengeluh biasanya karena dia mengalami sebuah persoalan. Dan setiap persoalan dalam hidup ini adalah cobaan atau ujian.

Mengeluh merupakan perwujudan dari rasa tidak puas, tidak ikhlas menerima sebuah ketentuan yang terjadi, baik dari segi materi dan non materi. Ketika sakit berkeluh-kesah, macet mengumpat, salah malah terkadang mengambinghitamkan orang lain.

Atau ketika ditimpa musibah menghardik Tuhan tidak adil, gaji kecil, belum punya rumah dan kendaraan pribadi acap menyalahkan suami (bagi para istri) atau anak-anak nakal dan bermasalah tidak jarang menyalahkan istri (bagi para suami). Ya, sebagian contoh kecil tersebut adalah manifestasi dari rasa tidak puas.

Sejatinya, mengeluh dibolehkan namun hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala bukan kepada sesama manusia, karena sesungguhnya semua kejadian sudah menjadi sebuah ketentuan-Nya dan hanya Dia-lah sebaik-baik pemberi solusi. 

Insha Allah kita semua selalu dalam tuntunan dan Lindungan Allah

Aamiin Yaa Rabbal Alamin